KEBIJAKAN PELAYANAN DOKTER GIGI KELUARGA (DOKTER GIGI SEBAGAI LAYANAN PRIMER) L A E L I A D W I A N G G R A I N I

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIDIKAN DOKTER KELUARGA UNTUK MENINGKATKAN KEMITRAAN DOKTER PASIEN DALAM PRIMARY CARE

Sekilas tentang : Sistem Kesehatan Indonesia. Dr Anhari Achadi Februari 2009

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu yang terdiri dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

Pemeliharaan Kesehatan. Masyarakat) & DOKTER KELUARGA

(dalam) layanan primer

DOKTER KELUARGA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat. Contact: Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: /

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

Good Governance dan Sistem Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan

Oleh. Dr.Lili Irawati,M.Biomed

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan kesehatan optimal.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) Latar belakang

DR. dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

BAB I PENDAHULUAN. perbekalan kesehatan adalah pelayanan obat dan perbekalan kesehatan

Disampaikan Oleh : BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN. Jakarta 12 Maret Materi 1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

PELAKSANAAN DOKTER KELUARGA DI INDONESIA. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. izin penyelenggaraan Rumah Sakit Khusus Pemerintah dari Gubernur Jawa

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

SEMILOKA NASIONAL PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DAN PERAN DOKTER LAYANAN PRIMER

NILAI SENTRAL KEDOKTERAN KELUARGA. Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes

dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari

PDKI (PERHIMPUNAN DOKTER KELUARGA INDONESIA) DAN PERAN DOKTER KELUARGA DI RANAH PELAYANAN PRIMER. OLEH DR. ERDIYANTO, DK (KETUA PDKI CABANG JAMBI)

PDKI (Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia) dan Peran Dokter Keluarga di Ranah Pelayanan Primer. Oleh dr. Erdiyanto, DK (Ketua PDKI Cabang Jambi)

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN & SISTEM RUJUKAN. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan.

Sistem Kesehatan Nasional

Studi Kasus Perkembangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT (JPKM)

SEJARAH FILOSOFI DAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA. Disiapkan oleh: dr. FX. Suharto, M. Kes

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas sebagai

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

PUSKESMAS 3 April 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SAMBUTAN DAN PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SUBSISTEM SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

LILIK SUKESI DIVISI GUNJAL HIPERTENSI DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM R.S. HASAN SADIKIN / FK UNPAD BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Klinik Bhakti Mulya Tangerang merupakan salah satu perusahaan bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. tentang perlunya melakukan Primary Health Care Reforms. Intinya adalah

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Tujuan pembangunan. yang produktif secara sosial dan ekonomis (Depkes RI,2009).

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kearah perbaikan kualitas dan profesionalisme di berbagai sektor. Sektor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017

JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

KONDISI TERKINI PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

Naskah Akademik RSGMP. Oleh: TIM Sosialisasi Le Grand, Balikpapan, 12 Nop 2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

SUBSISTEM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

DR. UMBU M. MARISI, MPH PT ASKES (Persero)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

KEBIJAKAN DITJEN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN MENDUKUNG DAN MENJAMIN AKSES SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS,

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

KEBIJAKAN DEPARTEMEN KESEHATAN TENTANG PKMRS PADA PENYULUHAN KELOMPOU BAGI RS SWANTA SE JABAR BANDUNG, 5 JULI Dr. Henni Djuhaeni, MARS

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Tugas tutorial Nama : Asri Indriyani Putri NIM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional merupakan bagian

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

PERAN DAN KEBUTUHAN TENAGA GIZI DI SEKTOR KESEHATAN. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDMK Bogor, 26 Januari 2017

BAB IV SU BSISTEM UPAYA KESEHATAN PENGERTIAN. Subsistem upaya kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

Transkripsi:

KEBIJAKAN PELAYANAN DOKTER GIGI KELUARGA (DOKTER GIGI SEBAGAI LAYANAN PRIMER) L A E L I A D W I A N G G R A I N I Sumber : Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI

Film Little House in the Prairie Dr Baker rajin mengunjungi pasien-pasiennya di sebuah desa kecil. Dia dikenal sebagai dokter yang tidak hanya mengobati orang sakit, tetapi juga dokter yang mengerti tentang keluarga dan masy nya. Pasien diperlakukan sangat manusiawi, tidak dipandang dari kesakitannya, tetapi dari kesehatannya

The good physician cures sometimes.. relieves often comforts always.. (Sir William Osler, 1904)

Definisi Drg Keluarga : Seorg drg yang bertanggungjawab melaksanakan pelayanan kesehatan personal, menyeluruh, terpadu, berkesinambungan dan proaktif; yang dibutuhkan oleh pasiennya dlm kaitan sbg anggota dr satu unit keluarga, komunitas serta lingkungan di mana pasien tsb berada Tugas Drg Kel : Memberikan pelayanan kesehatan yg berorientasi komunitas dg titik berat pd keluarga Tdk hanya memandang penderita sbg individu yg sakit tp sbg bagian dr unit keluarga Aktif mengunjungi penderita & keluarganya

Bidang garapan drg keluarga Memandang individu sehat maupun sakit sbg bagian dr unit keluarga dan komunitas Mengutamakan pendekatan promotif preventif Pendekatan terpadu, holistik, berkesinambungan Manajemen efisien, efektif biaya, penjagaan mutu

Struktur anggota yg menjadi target Keluarga terdiri dari ibu, bapak, anak-anak (mulai janin-balita-remaja-dewasa muda) serta lansia

Prinsip pelayanan drg kel : 1. Drg kontak pertama (first contact) 2. Layanan bersifat pribadi (personal care) 3. Pelayanan paripurna, meliputi: promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif. Utamakan preventif & kuratif 4. Konsep paradigma sehat 5. Pelayanan berkesinambungan

SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN Pem U P A Y A K E S M A S Y A R A K A T ( U K M ) Swasta / UKBM Sinergi & UPAYA KES PERORANGAN ( UKP ) Pem PUBLIC PRIVATE MIX Swasta Puskesmas Pos2 Kes Strata 1 Puskesmas, Praktek 2 Nakes, Klinik Apotik, Lab,T. Obat, Optik, dll DinKes Kab/Kota UPT Strata 2 Praktek Nakes Spes RS C & B ~ RS Khusus, Apotik, Lab, Optik, T.Obat Balai 2 Kes, dll. DinKes Prov Depkes Institut2 Kes Strata 3 Praktek Nakes Spes Konsultan RS B & A ~ RS Khusus Apotek, Lab, Optik, Toko Obat Pst 2 Unggulan Nas, dll

UPAYA KESEHATAN UKM : kegiatan pem/masy & swasta memelihara & meningkatkan kesehatan mencegah & menanggulangi timbulnya masalah kes. UKP : kegiatan pem/masy &swasta memelihara & meningkatkan kesehatan mencegah & menyembuhkan penyakit memulihkan kesehatan

DOKTER GIGI KELUARGA SK Menkes No. 1415/Menkes/SK/X/2005 tentang Kebijakan Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga

DOKTER GIGI KELUARGA LATAR BELAKANG Yankes gigi merupakan bagian integral dari yankes. SKRT-Surkesnas 2001 : penyakit gigi pada urutan I (60% penduduk) dari 10 kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat. Surkesnas 1998 : 62,4% penduduk merasa terganggu pekerjaan/sekolah karena sakit gigi (rata-rata pertahun 3,86%). Motivasi untuk berobat gigi masih rendah Masih rendahnya kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk berobat gigi ke sarana yankesgi yang tepat. Yankesgi masih bersifat kuratif dan pasif. SDM terbatas dan tidak menyebar Pelayanan Di Tingkat Pertama Secara Efisien, Efektif Dan Berkualitas Melalui Dokter Gigi Keluarga

ISU STRATEGIS PEMERATAAN SARANA DAN TENAGA KESGI KURANG MEMADAI BIAYA PELAYANAN KESGIMUL RELATIF TINGGI (ALAT CANGGIH, DOKTER INDUCE DEMAN, JENIS THERAPY, PERILAKU, LINGKUNGAN) PERSEPSI SAKIT KONSUMEN KESEHATAN VS PROVIDER Pelayanan di tingkat pertama secara efisien, efektif dan berkualitas Melalui Dokter Gigi Keluarga

PENGERTIAN PELAYANAN DOKGIKEL SUATU UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DALAM KESGIMUL SECARA PARIPURNA YANG MEMUSATKAN LAYANANNYA KEPADA SETIAP INDIVIDU DALAM SUATU KELUARGA BINAAN.

PENGERTIAN Drg Keluarga Dokter Gigi Keluarga adalah Dokter Gigi Yang Mampu : 1. Memberikan yan kesgimul yang berorientasi : - pada komunitas - target utama adalah unit keluarga - individu sakit & sehat, bagian dari unit keluarga dan komunitasnya 2. Dalam pelayanannya, Drg K : - sebagai kontak pertama (gate keeper) - proaktif dalam perawatan dan yankesgi dasar - menjaga mutu yankesgi promotif-prevent, kuratif dasar dan rujukan - penerapan iptekdokgi mutakhir secara rasional.

VISI DAN MISI Visi Masyarakat yang mampu mandiri menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut, memperoleh pelayanan kesehatan bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat ke gigi yang setinggi-tingginya. Misi - Mendorong memelihara kemandirian dalam menjaga dan kesehatan gigi dan mulut. - Mengusahakan tersedianya pelayanan dokter gigi yang merata, bermutu dan terjangkau. - Meningkatkan mengemban profesionalisme dokgikel dalam peran, tugas dan fungsinya. - Meningkatkan kemitraan pihak dengan profesi, institusi dan ketiga terkait.

TUJUAN Tercapainya kemandirian keluarga dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut (self care). Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan yankesgi yang optimal, bermutu,terstruktur dan berkesinambungan. Tertatanya pembiayaan. Tertatanya manajemen yankesgi. Terbinanya profesionalisme dokter gigi secara erkesinambungan.

SASARAN Pada tahun 2010: 1. Jumlah keluarga yang dibina (tim) mencapai 28% penduduk. 2. 80% dokter gigi dan perawat gigi telah memperoleh pelatihan/pendidikan kedokteran gigi keluarga sehingga: - mempunyai sistem adm dan manajemen. - memenuhi standar yandokgikel.

Peran Dokter Gigi Keluarga Pemberi layanan (care provider), komitmen dalam menjaga mutu, memandang pasien dan keluarga sebagai mitra. Ujung tombak dalam sistem pelayanan kesehatan strata pertama dan melaksanakan rujukan ke fasilitas yang lebih mampu. Koordinator dan pengatur pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pasien sesuai kebutuhan. Sebagai mitra dalam mengambil keputusan medis berdasarkan evidance based dentistry & beretika. Penggalang peran serta masyarakat. Pelayanan yang efisien, efektif, bermutu, terjangkau

STRATEGI P bang kebijakan dan manajemen yandokgikel. Mengembangkan sumber daya dokter gigi Pemberdayaan profesi dan masyarakat. P bang sistem pengawasan, pengendalian dan penilaian pelayanan kedokteran gigi keluarga.

LANGKAH-LANGKAH 1. Pengembangan kebijakan dan menejemen pelayanan dokgikel: - Menyusun kebijakan - Regulasi : perizinan, sertifikasi dan akreditasi, berbagai pedoman dan standar pelayanan Dokgikel, standar kompetensi, standar pembiayaan 2. Mengembangkan kualitas-kualitas sumber daya dokter gigi keluarga melalui pelatihan, pilot project, pendayagunaan. 3. Pemberdayaan profesi dan masyarakat. 4. Pengawasan, pengendalian dan penilaian.

Kedudukan KEDUDUKAN Secara Formal Berada Di Wilayah Kerja Puskesmas. Hal ini berkaitan dengan Sistem Jaminan/Asuransi Pelayanan Kesehatan Strata Pertama dan Menjadi Mitra Puskesmas Secara Operasional Berada Di Bawah Pembinaan Dinas Kesehatan Kab/Kota Dapat Bergabung Menjadi Bagian Dokter Keluarga atau Berdiri Sendiri Sebagai Mitra Dokter Keluarga

Tata Kerja TATA KERJA Dinas kesehatan Kab/Kota: yang mengeluarkan izin sekaligus sebagai pembina. Puskesmas: memberikan laporan/ informasi, khususnya informasi epidemiologi agar pelayanan terintegrasi. Menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pelayanan rujukan dan rumah sakit terdekat serta dikoordinasi dengan lintas sektor lain.

UPAYA DAN AZAS PENYELENGGARAAN UPAYA Upaya pelayanan wajib adalah paket dasar. Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi kebutuhan kesgilut: a) emergency care, b) preventive care dan c) simple care, d) moderate care. Upaya pelayanan pengembangan adalah paket tambahan. Upaya yang dilakukan berdasarkan permasalahan kesgilut disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan dokter gigi keluarga.

UPAYA DAN AZAS PENYELENGGARAAN PENYELENGGARAAN 1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah Dokter gigi keluarga meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap dokter gigi keluarga membina 400-500 KK. 2. Azas Pemberdayaan Masyarakat Peran aktif perorangan, keluarga & masyarakat 3. Azas Rujukan Rujukan medis Rujukan kesehatan masyarakat

CIRI-CIRI PELAYANAN DOKGIKEL Menyelenggarakan Upaya Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Yang Komprehensif Dan Holistik Sesuai Kebutuhan Kesehatan Gigi Keluarga Binaan.Secara Khusus Menanggulangi Timbulnya Penyakit Stomatognatik Secara Dini. Melayani Setiap Penderita Bukan Saja Sbg Individu, tetapi juga sbg Anggota Keluarga Dan Masyarakat. Memandu, Mendampingi Serta Memberi Nasihat Dalam Hal Kes. Gigi dan Mulut, Termasuk Pendayagunaan Sumberdaya Kes. Bagi Keluarga dan Anggotanya

Pengawasan Pengendalian Penilaian Memastikan tujuan dan kegiatan pelayanan kedokteran gigi keluarga telah terlaksana sesuai dengan kebijakan. Tindakan koreksi yang bersifat regresif maupun preventif terhadap pelaksanaannya. Mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pelayanan kedokteran gigi keluarga.

Kesimpulan Prinsip pelayanan kedokteran gigi keluarga adalah perubahan sistem pelayanan kesgimul, keluarga diberdayakan dan berperan sebagai subjek menuju kesehatan gigi dan mulut bagi semua. Perlu adanya dukungan semua pihak (pemerintah, profesi, perguruan tinggi dan masyarakat)

Dokter gigi keluarga tdk harus sudah berkeluarga