RUMAH BIRU (BIOETANOL URIN MANUSIA) Dari Masyarakat Untuk Masyarakat Oleh : Benny Chandra Monacho

dokumen-dokumen yang mirip
Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. asam ataupun enzimatis untuk menghasilkan glukosa, kemudian gula

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

Pemeriksaan Urine Metode Carik Celup

ANALISIS KADAR BIOETANOL DAN GLUKOSA PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Monihot glaziovii Muell) DENGAN PENAMBAHAN H 2 SO 4

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang industri jasa maupun industri pengolahan bahan baku menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

Produksi gasbio menggunakan Limbah Sayuran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi). Di Sulawesi Utara, pengolahan etanol dari nira aren dilakukan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan energi dunia saat ini telah bergeser dari sisi penawaran ke sisi

Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015 PENGARUH PENAMBAHAN EM BUATAN DAN KOMERSIL PADA FERMENTASI PUPUK CAIR BERBAHAN BAKU LIMBAH KULIT BUAH

Melakukan Uji Protein Urin

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

BAB I PENDAHULUAN. Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri semakin berkurang, bahkan di

PENGARUH KONSENTRASI RAGI DAN WAKTU FERMENTASI PADA PROSES PEMBUATAN BIOETANOL DARI AIR KELAPA

BAB I PENDAHULUAN Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, tingkat pencemaran udara dari gas buangan hasil pembakaran bahan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan sudah tidak layak jual atau busuk (Sudradjat, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan istilah yang tidak asing lagi saat ini. Istilah bioetanol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

PROSIDING SNTK TOPI 2013 ISSN Pekanbaru, 27 November 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan Costa Rica yang umumnya digemari sebagai konsumsi buah segar. Buah segar

Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FERMENTASI ETANOL DARI SAMPAH TPS GEBANG PUTIH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kebutuhan bahan bakarnya

PEMBUATAN BIOETANOL DARI BIJI DURIAN MELALUI HIDROLISIS. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh : Fifi Rahmi Zulkifli

BIOETANOL DARI PATI (UBI KAYU/SINGKONG) 3/8/2012

TINJAUAN PUSTAKA. dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.

BIOETHANOL. Kelompok 12. Isma Jayanti Lilis Julianti Chika Meirina Kusuma W Fajar Maydian Seto

Ari Kurniawan Prasetyo dan Wahyono Hadi Jurusan Teknik Lingkungan-FTSP-ITS. Abstrak

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. jus sayuran. Sehingga masyarakat lebih banyak mengkonsumsi minuman

Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL HASIL FERMENTASI TEPUNG UMBI KETELA POHON (Manihot utilissma, Pohl) VARIETAS MUKIBAT DENGAN PENAMBAHAN Aspergillus niger

BAB I PENDAHULUAN. minyak bumi pun menurun. Krisis energi pun terjadi pada saat ini, untuk

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan substansi yang paling banyak digunakan di dunia dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi di berbagai negara di belahan dunia saat ini

1. Limbah Cair Tahu. Bahan baku (input) Teknologi Energi Hasil/output. Kedelai 60 Kg Air 2700 Kg. Tahu 80 kg. manusia. Proses. Ampas tahu 70 kg Ternak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Energi minyak bumi telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi manusia saat

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Serat Kasar. Kecernaan serat suatu bahan pakan penyusun ransum akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan salah satu alternatif energi pengganti minyak bumi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Produksi Bioetanol Dari Pati Jagung. Jagung dikeringkan dan dibersihkan, dan di timbang sebanyak 50 kg.

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik -1- Universitas Diponegoro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL HASIL FERMENTASI GAPLEK SINGKONG KARET (Monihot glaziovii Muell) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU BERBEDA SKRIPSI

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak

KADAR BIOETANOL LIMBAH TAPIOKA PADAT KERING DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

GAPLEK KETELA POHON (Manihot utillisima pohl) DENGAN PENAMBAHAN Aspergillus niger

Teknologi Pengolahan. Bioetanol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

TUGAS MIKROBIOLOGI BIOETANOL

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Konsumsi tempe rata-rata per orang per

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

PEMANFAATAN SAMPAH SAYURAN SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOETANOL.

I. PENDAHULUAN. tanaman yang mengandung mono/disakarida (tetes tebu dan gula tebu), bahan

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN BIOETANOL DARI BAHAN BAKU TETES MENGGUNAKAN PROSES FERMENTASI DAN PENAMBAHAN ASAM STEARAT

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan (BBM) Bahan Bakar Minyak untuk keperluan sehari-hari.

PEMANFAATAN SINGKONG PAHIT SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOETANOL SECARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Saccharomyces Cerevisiae

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

I. PENDAHULUAN. perantara jamu gendong (Muslimin dkk., 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Persediaan bahan bakar fosil yang bersifat unrenewable saat ini semakin

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

Transkripsi:

RUMAH BIRU (BIOETANOL URIN MANUSIA) Dari Masyarakat Untuk Masyarakat Oleh : Benny Chandra Monacho Latar Belakang Keberadaan minyak sebagai sumber bahan bakar utama memang masih dominan di dunia, namun dengan harga minyak dunia yang berfluktuatif hingga rentan membuat instabilitas perekonomian suatu negara. Energi terbarukan lain yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan adalah energi bioetanol. Bioetanol (C 2 H 5 OH) adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula menggunakan bantuan mikroorganisme. Bioetanol berasal dari bahan yang memiliki alkohol seperti singkong, tetes tebu, sorgum, ubi jalar, sagu, tebu, dan nipah. Akan tetapi, penggunaan bahan pangan lokal sebagai bahan dasar pembuatan bioetanol dapat mengakibatkan gangguan pada ketahanan pangan. Oleh karena itu, diperlukan bahan yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan bioetanol tanpa mengganggu ketahanan pangan lokal. Bahan yang dapat digunakan adalah urine manusia. Urin atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Ph urin berkisar antara 4,8 7,5, urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein, dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002 1,035. Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb). Volume urin normal per hari adalah 900 1200 ml. Sayangnya urin manusia hanya dibuang sia-sia. Urin manusia jika diolah menjadi bioetanol akan memberikan keuntungan baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Seperti contoh, dalam satu desa terdapat 900 orang,

bila 20% urin penduduk desa diolah menjadi bioetanol, maka akan didapatkan bioetanol sebesar 180 x 900 x 2 = + 324.000 ml. Pembuatan bioetanol urin manusia ini akan dilakukan pada sebuah rumah dengan ruangan yang telah dirancang khusus. Rumah tempat pembuatan bioetanol urin manusia ini diberi nama Rumah BIRU. KONSEP RUMAH BIRU Rumah BIRU yang akan diimplementasikan merupakan rumah dengan WC Umum yang terdiri dari beberapa ruang. Berikut konsep Rumah BIRU: Masyarakat akan menggunakan WC Umum sesuai kebutuhan. Pada WC ini akan dilengkapi tempat pembuangan urin khusus pria. Pada tempat pembuangan ini akan dialirkan menuju bak penampungan urin sementara. Pengaliran urin ini akan dialirkan secara otomatis melalui sambuang pipa yang dihubungkan dari tempat pembuangan urin manusia menuju bak penampungan urin sementara. Bak ini akan juga dipasang pipa menuju tempat fermentasi bioetanol. Diruangan lain, dilakukan proses fermentasi starter dengan cara berikut:

1. Letakkan nasi dalam tompo plastik. 2. Letakkan tompo plastik yang berisi nasi di atas tanah. 3. Kemudian tutup tompo plastik menggunakan kertas buram. 4. Biarkan nasi tersebut selama tiga hari hingga tumbuh jamur. 5. Setelah nasi ditumbuhi jamur, ambil nasi dan jamur tersebut. (catatan: bila ditumbuhi jamur berwarna hitam, nasi tersebut jangan digunakan untuk pembuatan starter). 6. Campurkan nasi dan jamur tersebut dengan gula pasir/gula kelapa/gula jawa di dalam toples dengan perbandingan bahan nasi:gula = 1:1. Kemudian tutup rapat. 7. Diamkan campuran tersebut dalam waktu minimal tujuh hari. Setelah perbandingan starter dengan urin manusia yang dibutuhkan telah lengkap yaitu urin:starter = 20:1, cairan starter dan urin manusia dialirkan menuju ruangan fermentasi. Pada proses ini, campuran fermentasi urin difermentasikan pada wadah tertutup selama 21 hari. Setelah itu, campuran fermentasi didestilasikan pada ruang destilasi. Bioetanol yang telah jadi kemudian didistribusikan kepada masyarakat. Inti dari Rumah BIRU yaitu dari masyarakat untuk masyarakat. Setiap bak penampungan dipasang pipa yang saling bersambungan dan disetiap ujung pipa dipasang katup. Proses membuka dan menutup katup dilakukan dari ruang kontrol. Rumah BIRU ini akan memiliki manfaat: 1. Bagi Lingkungan: kondisi lingkungan akan membaik dikarenakan bahan bakar bioetanol urin manusia merupakan bahan bakra yang ramah lingkungan 2. Bagi Pemerintah: adanya bahan bakar alernatif pengganti BBM 3. Bagi masyarakat: meningkatkan kesejahteraan masyarakat diantaranya: masyarakat tidak kesulitan lagi mencari bahan bakar; terjadinya komunikasi yang kondusif antar warga melalui program Rumah BIRU; masyarakat mampu berpikir kritis; menigkatkan pendapatan mayarakat melalui penjualan bioetanol urine manusia; mengurangi pengangguran dengan mempekerjakan masyarakat pada Rumah BIRU. Rumah BIRU ini dapat dibuat dengan dana dari masyarakat. Sistem yang dapat digunakan yaitu gotong royong. Modal utama bias diperoleh dari sumbangan. Jika Rumah BIRU sudah mulai memproduksi, akan diperoleh keuntungan yang tentunya akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi pengangguran. Operator dan para pekerja dari Rumah BIRU tidak

harus berpendidikan tinggi, karena pengoperasian Rumah BIRU sangatlah mudah hanya butuh sosialisasi dan pelatihan. Bioetanol urin manusia juga sudah pernah dibuat dan hasilnya dibandingkan dengan LPG 3kg. Berikut kami sajikan tentang perbandingan lamanya bioetanol 1 liter dengan LPG 3 kg: Tabel Perbandingan Lamanya Bioetanol dengan LPG 3kg Indikator Waktu LPG 3kg 10 jam Bioetanol 12 jam Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa dengan menggunakan bioetanol 1 liter yang dimasukkan ke dalam kompor minyak akan habis dalam rentang waktu 12 jam. Sedangkan LPG 3kg akan habis pada rentang waktu 10 jam. Sehingga dapat dikatakan bahwa bioetanol lebih efektif dan efisien dibanding LPG 3 kg. Selain itu juga, bioetanol urin manusia juga bias diaplikasikan pada kompor gas dengan sedikit modifikasi. Berikut gambar kompor gas hasil modifikasi yang telah diaplikasikan untuk penggunaan bioetanol urin manusia: Foto

Gambar Bioetanol Urin Manusia Alat Destilator