BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlangsung selama beberapa siklus. Rancangan masing-masing siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. (2006:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

Transkripsi:

20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat untuk mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135). Dalam penelitian tindakan kelas ini diadakan perencanaan dan langkahlangkah cermat sebanyak dua siklus, dengan menggunakan 4 tahapan pada masing-masing siklus yaitu; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Peneletian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu yang beralamat di jalan Veteran Pringsewu Barat. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014 pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2014.

21 3. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, yang berjumlah 20 orang siswa, terdiri dari 9 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Dengan tingkat kemampuan daya pikir, suku, ras, jenis kelamin yang berbeda. 4. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen dengan media lingkungan pada siswa kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat. C. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini menggunakan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) mengadopsi model Hopkins dalam Aqib (2007: 13) yang dinamakan Spiral Tindakan Kelas. Di bawah ini adalah gambar alur penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas? Tahap pelaksanaan penelitian tindakan diuraikan sebagai berikut.

22 SIKLUS I a. Perencanaan Hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus I dalam pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dengan media lingkungan yaitu dengan menetapkan kompetensi dasar, menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan, mempersiapkan sarana pembelajaran (materi, alat tes dan lain-lain), menyusun lembar kerja siswa (LKS), menyusun instrumen penelitian tentang proses pembelajaran dan dampaknya atau hasil (pedoman observasi) serta menentukan kreteria keberhasilan tindakan dan dampak (hasil-hasilnya), dan menyusun tes b. Pelaksanaan Pelaksanaan berupa kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran yang meliputi: 1. Kegiatan awal Pada kegiatan awal pembelajaran guru memasuki kelas dan mengucap salam, kemudian guru meminta ketua kelas serta siswa lainnya untuk merapihkan tempat duduk serta berdoa sebelum pelajaran dimulai. Setelah berdoa selesai guru langsung mengecek kehadiran siswa satu persatu melalui absen kelas. Kemudian guru menyampaian kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran serta menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilalui. Pada

23 awal pembelajaran guru memberikan kegiatan apersepsi dan motivasi untuk menumbuhkan semangat belajar siswa. 2. Kegiatan inti Setelah memberikan apersepsi guru mulai menyampaikan materi sub tema dua manfaat makan sehat dan bergizi secara garis besar dengan melakukan tanya jawab untuk memancing pengetahuan siswa, setelah itu siswa diajak untuk melakukan kegiatan eksperimen, diawali dengan mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan dalam eksperimen, kemudian siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang anak. Guru memberikan pengarahan tentang petunjuk dan langkahlangkah kegiatan eksperimen yang akan dilakukan, kemudian guru mengajak siswa keluar kelas untuk melakukan percobaan yaitu membuat susu kaleng lebih tahan lama, agar tidak cepat membusuk, dengan mempergunaan es batu. Dengan bimbingan guru siswa melakukan percobaan. Setelah itu siswa membuat laporan dari hasil eksperimen, kemudian siswa mempresentasikan hasil eksperimen di depan kelas, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan dan masukan. Guru meluruskan jawaban dari setiap kelompok sebagai kesimpulan akhir dari permasalahan yang telah diberikan, serta guru mengumumkan kelompok terbaik

24 dan memberikan penghargaan berupa ucapan selamat dan tepuk tangan, dan dilajutkan dengan siswa mengerjakan tugas individu 3. Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan materi pembelajaran, diilanjutkan mencatatkan rangkuman materi pembelajaran di papan tulis dan tidak lupa guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. c. Observasi/Pengamatan Selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir diamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru. Setelah proses pembelajaran peneliti mengevaluasi hasil belajar siswa yang telah diberikan. Tujuan pengamatan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dan kinerja guru serta hasil belajar siswa setelah menerapkan metode eksperimen setiap siklusnya. d. Refleksi Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Refleksi dilakukan oleh peneliti dan observer dengan memerinci dan menganalisis kendalakendala yang dihadapi siswa serta hasil dari implementasi pemecahan masalah untuk menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan

25 yang terjadi, sebagai dasar perbaikan perencanaan dan tindakan pada siklus berikutnya. SIKLUS II a. Perencanaan Hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus II dalam pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dengan media lingkungan yaitu dengan menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan, mempersiapkan sarana pembelajaran (materi, alat tes dan lain-lain), menyusun lembar kerja siswa (LKS), menyusun instrumen penelitian tentang proses pembelajaran dan dampaknya atau hasil (pedoman observasi) serta menentukan kreteria keberhasilan tindakan dan dampak (hasil-hasilnya), dan menyusun tes b. Pelaksanaan Pelaksanaan berupa kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran yang meliputi: 1. Kegiatan awal Kegiatan awal pembelajaran guru memasuki kelas dan mengucapkan salam. Setelah itu membimbing siswa untuk berdoa dan dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa satu persatu. Guru menanyakan tugas rumah pada pertemuan pertama,

26 danmembahas satu persatu. Kemudian guru menyampaian kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran 2. Kegiatan inti Setelah memberikan apersepsi guru mulai menyampaikan materi subtema 2 manfaat makanan sehat dan bergizi secara garis besar dengan melakukan tanya jawab untuk memancing pengetahuan siswa. Kegiatan selanjutnya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang. Guru memberikan pengarahan tentang petunjuk dan langkah-langkah kegiatan eksperimen yang akan dilakukan, diawali dengan guru mengajak siswa keluar kelas untuk mengambil kemasan-kemasan makanan yang ada di lingkungan sekolah, seperti kemasan roti biskuat, susu saset, dll. Guru membimbing siswa melakukan percobaan menyajikan laporan nilai gizi yang terkadung pada setiap kemasan yang ada pada roti biskuat, susu saset, dll, dilajutkan dengan membuat laporan dari hasil eksperimen. Siswa mempresentasikan hasil eksperimen di depan kelas, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan dan masukan. Guru meluruskan jawaban dari setiap kelompok sebagai kesimpulan akhir dari permasalahan yang telah diberikan, serta guru mengumumkan kelompok terbaik dan memberikan penghargaan berupa ucapan selamat dan tepuk tangan, kemudian siswa mengerjakan tugas individu

27 3. Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan materi pembelajaran, diilanjutkan mencatatkan rangkuman materi pembelajaran di papan tulis dan tidak lupa guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. c. Observasi/Pengamatan Selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir diamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru. Setelah proses pembelajaran peneliti mengevaluasi hasil belajar siswa yang telah diberikan. Tujuan pengamatan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dan kinerja guru serta hasil belajar siswa setelah menerapkan metode eksperimen setiap siklusnya. d. Refleksi Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Refleksi dilakukan oleh peneliti dan observer dengan memerinci dan menganalisis kendalakendala yang dihadapi siswa serta hasil dari implementasi pemecahan masalah untuk menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar perbaikan perencanaan dan tindakan pada siklus berikutnya.

28 D. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Nontes Teknik nontes berupa kegiatan observasi yaitu untuk mengetahui aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Teknik Tes Teknik tes berupa serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dari setiap siklus dan untuk mengetahui dan mengukur hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar pada pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dengan media lingkungan. E. Instrumen Penelitian 1. Lembar Panduan Observasi Instrument ini dirancang peneliti berkolaborasi dengan guru mitra. Lembar panduan observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa dan kinerja guru selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen. Lembar observasi aktivitas siswa sebagai berikut:

Motivasi dalam belajar Aktivitas siswa dalam kelompok Partisipasi Siswa Interaksi antar sesama siswa Interaksi siswa dengan guru Skor Nilai Kategori 29 a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Tabel 3.1 Format Lembar Observasi Aktivitas siswa Aspek yang diamati No Nama 1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2 3 4 5 6 Dst Jumlah Skor Rata-rata Skor Persentase Kategori Tabel 3.2 Rubrik Observasi Aktivitas Siswa No Aspek yang Diamati Indikator 1. Antusias/dalam mengikuti kegiatan eksperimen 1 Motivasi dalam belajar 2. Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar 3. Memberikan respon yang baik dalam pembelajaran 1. Berdiskusi memecahkan masalah dalam berkelompok 2 Aktivitas siswa dalam 2. Bekerja sama dalam mengerjakan LK dalam kegiatan berkelompok eksperimen 3. Saling mendukung teman dalam satu kelomok 3 Partisipasi siswa 1. Mengajukan pertanyaan 2. Mengemukakan pendapat/menjawab pertanyaan 4 5 Interaksi antar sesama siswa Interaksi siswa dengan guru Sumber: Rustaman (2011: 1.28) 3. Mengikuti semua tahapan-tahapan pembelajaran 1. Menghargai pendapat teman 2. Berinteraksi dengan teman secara baik 3. Tidak mengganggu teman 2. Menghargai pendapat teman 3. Berinteraksi dengan teman secara baik 4. Tidak mengganggu teman

30 Keterangan penilaian tiap aspek yang diamati Skor : 4 ketika 3 indikator tampak/muncul Skor : 3 ketika 2 indikator tampak/muncul Skor : 2 ketika 1 indikator tampak/muncul Skor : 1 apabila tidak ada satupun indikator yang muncul b. Lembar Observasi Kinerja Guru Tabel 3.3 Format Lembar Instrumen Penilaian Kinerja Guru No Aspek yang diamati Skor Perolehan 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 I Awal Pembelajaran A.Pra pembelajaran 1. Kesiapan ruangan, alat, dan media pembelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa B.Membuka Pembelajaran 1. Memberi kan kegiatan apersepsi 2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan kegiatan serta memotivasi siswa II Kegiatan Inti Pembelajaran A.Penguasaan Materi 1. Menunjukan penguasaan materi pembelajaran 2. Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar B Media Pembelajaran 1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2. Pesan yang dimuat dalam media jelas 3. Media rancangan guru 4. Relevan dengan pesan yang akan disampaikan 5. Melibatkan siswa dalam penggunaan media 6.Terbaca dan mudah dipahami 7. Menarik perhatian siswa 8. Warna realistic C Kemampuan IPA 1. Melakukan eksperimen penggunaan materi IPA dalam bentuk fakta, konsep dan prosedur 2..Mengembangkan kemampuan berkomunikasi atau menyampaikan informasi melalui simbol bilangan, diagram, tabel dll 3. Membantu siswa dalam membentuk sikap cermat dan kritis D. Penilaian 1. Memantau kemajuan belajar 2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi III Penutup 1. Menyimpulkan bersama siswa 2. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa

31 3. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 4. Melaksanakan tindak lanjut 1 2 3 4 5 6 Jumlah Skor Skor Maksimal Rata-rata Nilai Persentase Kategori Tabel 3.4 Rubrik Instrumen Penilaian Kinerja Guru No Skor Keterangan Indikator 1 4 A Aspek yang diamati dilaksanakan sangat baik oleh guru, guru melakukannya dengan sempurna dan melibatkan seluruh siswa. 2 3 B Aspek yang diamati dilaksanakan dengan baik oleh guru, guru melakukannya tanpa kesalahan dan melibatkan sebagian besar siswa. 3 2 C Aspek yang diamati dilaksanakan cukup baik oleh guru, guru melakukannya dengan sedikit kesalahan dan melibatkan sebagian kecil siswa. 4 1 D Aspek yang diamati dilaksanakan kurang baik oleh guru, guru melakukannya dengan banyak kesalahan dan tidak melibatkan siswa. 2. Lembar Tes Hasil Belajar Instrumen ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang diajarkan menggunakan metode eksperimen dengan media lingkungan. Tabel 3.5 Format Lembar Tes Hasil Belajar Siswa No Nama siswa Nilai Keterangan 1 2 3 4 5 6

32 Dst Jumlah Nilai Rata-rata Nilai F. Teknik Analisis Data 1. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang diujudkan dalam kata keadaan atau sifat. Datakualitatif digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan kinerja guru selama penelitian. (Suryanto, 2008: 5.3). Penilaian Aktivitas Siswa dan guru dinyatakan dengan rumus: a. Aktivitas Siswa Tingkat keberhasilan b. Kinerja Guru Tingkat keberhasilan Setelah diperoleh persentase mengenai aktivitas siswa dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran, kemudian dikategorikan sesuai dengan kualifikasi pada tabel di bawah ini: Tabel 3.6 Kriteria Hasil Observasi Aktivitas Siswa No Rentang Nilai Kategori 1 80-100 Sangat Aktif (SA) 2 66-79 Aktif (A) 3 56-65 Cukup Aktif (CA) 4 40-55 Kurang Aktif (KA) 5 39 Sangat Kurang Aktif (SKA)

33 Tabel 3.7 Kriteria Hasil Observasi Kinerja Guru No Rentang Nilai Kategori 1 80-100 Sangat Baik 2 66-79 Baik 3 56-65 Cukup Baik 4 40-55 Kurang Baik 5 39 Sangat Kurang Baik Sumber : Modifikasi Arikunto, (2013: 281) 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang diambil atau dikumpulkan berupa angka-angka yang kemudian akan diolah menggunakan rumus. (Suryanto, 2008: 54). Tes yang diberikan berbentuk isian yang dinyatakan dengan rumus: Nilai Tabel 3.8 Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Siswa No Rentang Nilai Kategori 1 80-100 Sangat Tinggi 2 66-79 Tinggi 3 56-65 Sedang 4 40-55 Rendah 5 39 Sangat Rendah Sumber : Modifikasi Arikunto, (2013: 281) Selanjutnya peneliti mencari nilai rata-rata kelas dan menghitung siswa yang tuntas belajar yaitu siswa yang memperoleh nilai 66. Untuk menghitung persentase ketuntasan klasikal hasil belajar siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

34 Ketuntasan Berdasarkan KKM mata pelajaran IPA yang digunakan di SD N 1 Pringsewu Barat, siswa dikatakan berhasil jika memperoleh nilai 66, kemudian hasil tersebut akan didistribusikan ke dalam tabel berikut: Tabel 3.9 Frekuensi Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa No Nilai Frekuensi Jumlah Persentase Kategori 1 2 3 Dst Jumlah Rerata G. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah 1. Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap akhir siklus 2. Pada akhir penelitian adanya peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 75% dari seluruh siswa telah tuntas belajar dengan KKM 66.