PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

dokumen-dokumen yang mirip
Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

2016, No Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN

Lampiran 1. Checklist Survei Pencantuman Label pada Produk Susu Formula dan Makanan Bayi

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN. digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Dalam hal ini yang dimaksud makanan adalah segala sesuatu. pembuatan makanan atau minuman. 1

PERATURAN DAN PELABELAN KEMASAN PANGAN. Disampaikan dalam : Diklat Teknis Desain Kemasan Produk Pangan bagi Penyuluh Perindustrian 2

Advertisement of Nutrition Message in Food Product. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN. mengeni suatu produk tertentu yang ingin digunakannya. tentang produk yang tercetak pada kemasan. Dalam label, konsumen dapat

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Lembaga Pemberi Kode Halal Asing yang Disahkan Oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK DEPTH INTERVIEW WAWANCARA MENDALAM. 1. Daftar wawancara Kepala Lembaga Pembinaan dan Perlindungan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 02/MEN/2010 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

KEBIJAKAN NASIONAL PENGATURAN IRTP DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEAMANAN PANGAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Metode

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil dan menengah (UKM) pada umumnya membuka usahanya di

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KATEGORI PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I

Menimbang : Mengingat :

Grup I- Label Pangan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat. bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU PRODUSEN KERIPIK INDUSTRI RUMAH TANGGA DI TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TENTANG LABEL MAKANAN TAHUN 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. informasi tentang produk yang akan digunakan, informasi dapat didefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. - Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Daging ayam memiliki nilai gizi

syarat penting untuk kemajuan produk-produk pangan lokal di Indonesia khususnya agar dapat bersaing dengan produk lain baik di dalam maupun di

Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

LEMBAR PERSETUJUAM SEBAGAI RESPONDEN (INFORM CONSENT)

IV. METODE PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Neg

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghasilkan variasi pangan yang dapat di konsumsi. Dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Regulasi Pangan di Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

BAB I. PENDAHULUAN. gizi yang tinggi yang disekresikan oleh kelenjar mamae dari hewan betina

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan adalah terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab;

8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONEASIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

BAB III TINJAUAN TEORITIS. A. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa makan dan minum yang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dibidang perindustrian dan perdagangan nasional telah. Mayoritas konsumen Indonesia sendiri adalah konsumen makanan, jadi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.345, 2011 KEMENTERIAN KESEHATAN. Cemaran Radioaktif. Pangan. Batas Maksimum.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR: 242/Kpts/OT.210/4/2003 TENTANG PENDAFTARAN DAN LABELISASI PAKAN MENTERI PERTANIAN,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PETUNJUK PENGISIAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO PENILAIAN DAN PENDAFTARAN ULANG

I. PENDAHULUAN. yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha

TABEL 4.2 PERUMUSAN TOPIK RISET UNGGULAN INSTITUSI

PERATURAN KEMASAN DAN PEDOMAN UMUM PELABELAN. 31 Oktober

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 242/Kpts/OT.210/4/2003 TENTANG PENDAFTARAN DAN LABELISASI PAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Logo Tara. Kode. Kemasan Pangan.

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau

BAB I PENDAHULUAN. produk daging. Di Indonesia sendiri, daging yang paling banyak digemari

Pengembangan Kelembagaan Pangan di Indonesia Pasca Revisi Undang-Undang Pangan. Ir. E. Herman Khaeron, M.Si. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56,

Berikut adalah beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam Pedoman ini.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau oleh daya beli masyarakat tercantum dalam UU no. 18, th Pangan yang aman merupakan faktor yang penting untuk

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK N0M0R 382/MENKES/PER/VI/ 1989 TENTANG PENDAFTARAN MAKANAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN [LN 1996/99, TLN 3656]

No. 1071, 2014 BPOM. Pangan. Olahan yang Baik. Cara Produksi. Sertifikasi. Tata Cara.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 1992 TENTANG OBAT HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Pengujian SPSS 1.1 Uji Chi Square Test Uji Korelasi Kendall. Test Statistics

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak.

Mencermati Label dan Iklan Pangan. Purwiyatno Hariyadi

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

PENDAHULUAN Latar Belakang Label merupakan salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label yang disusun secara baik akan memudahkan konsumen dalam pemilihan produk yang akan dikonsumsi. Label juga berperan sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat karena produsen dapat menambahkan suatu informasi yang bersifat edukasi sehingga memberi nilai tambah bagi produk itu sendiri. Pencantuman label sudah menjadi salah satu kewajiban bagi pelaku usaha yang tercantum pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dimana pelaku usaha diharuskan untuk memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai produk yang diperdagangkannya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan Pasal 97 menetapkan bahwa setiap produsen dalam negeri atau orang yang memasukkan produk pangan ke dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label di dalam atau di kemasan produknya. Undang-undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2012 pasal 97 ayat tiga mengatakan bahwa pencantuman label di dalam dan atau pada kemasan pangan harus sedikitnya memuat keterangan tentang nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih, nama dan alamat 0

pihak yang memproduksi atau mengimpor, halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi, tanggal bulan dan tahun kadaluarsa, nomor izin edar bagi pangan olahan, dan asal usul bahan pangan tertentu. Khusus untuk pangan olahan yang mengandung vitamin, mineral, atau zat gizi lain yang terkandung di dalam produk tersebut wajib mencantumkan label informasi gizi, selain itu produsen juga dapat menambah klaim tertentu pada produknya secara sukarela dengan syarat klaim tersebut benar, tidak menyesatkan dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Produk peternakan berupa daging telur, dan susu dapat diolah menjadi pangan yang enak dan bergizi dibanding produk pertanian lainnya karena merupakan makanan sehat sekaligus pangan sumber protein hewani, protein hewani itu sendiri sangat dibutuhkan oleh tubuh. Produk olahan peternakan selain praktis dalam penyajian ternyata dapat juga meningkatkan selera makan bagi konsumen. Pangan olahan produk peternakan diproduksi oleh pelaku usaha kecil menengah (UKM) hingga pelaku usaha dalam skala besar, sedangkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan badan regulasi milik pemerintah yang bertugas untuk mengatur peredaran produk makanan mulai dari perijinan hingga pengaturan format label pangan yang boleh beredar. Produk olahan peternakan akan menjadi lebih kredibel dan mempunyai daya saing tinggi apabila dilengkapi dengan label informasi produk yang jelas. Informasi label pangan dibutuhkan oleh konsumen 1

dalam menentukan produk yang akan dibeli, tetapi dalam kenyataan tidak semua konsumen menggunakan label pangan yang telah disediakan. Hasil penelitian BPOM tahun 2008 mengidentifikasi bahwa sebanyak 88,9% responden sudah memperhatikan label pangan, sedangkan untuk label pangan yang biasa diperhatikan konsumen adalah label halal sebanyak 36.5%, label waktu kadaluarsa sebanyak 34.9%, dan nama produk sebanyak 20.6%. Memperhatikan label saja tidak cukup untuk menjamin konsumen terhindar dari bahaya kesehatan yang ditimbulkan saat mengkonsumsi produk tersebut, karena apabila memperhatikan label saja tanpa paham dengan informasi label yang disajikan bisa jadi konsumen tertipu dengan label yang disajikan, sehingga penting untuk diketahui apakah konsumen paham dengan label pangan yang dibacanya. Pemanfaatan label sebagai salah satu sumber informasi produk tergantung dari tingkat kesadaran dan pemahaman konsumen terhadap informasi yang disampaikan. Membaca label pangan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman konsumen terhadap informasi yang disampaikan pada sebuah produk, kebiasaan membaca tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor persepsi risiko, status kesehatan, dan ketersediaan waktu dalam berbelanja. Pembaca label pangan juga dapat dikelompokan berdasarkan umur dan jenis kelamin. Pemberian label bertujuan untuk memberikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat tentang setiap produk pangan yang beredar, 2

akan tetapi konsumen tidak selalu dapat memahami informasi dalam label pangan. Anggapan bahwa informasi yang tertera pada label pangan selalu benar serta ketidakmampuan konsumen dalam mengartikan informasi yang tersedia menyebabkan konsumen kurang mengembangkan pengetahuan tentang produk tersebut, pada akhirnya informasi pada label akan dipandang secara keliru, dimengerti sebagian, atau diabaikan sama sekali. Direktorat Standarisasi Produk Pangan BPOM tahun 2013 menjelaskan bahwa konsumen kurang memperhatikan detail pada label pangan yang salah satunya label informasi gizi, karena pada label informasi gizi mempunyai informasi, istilah, dan angka yang kompleks dibanding label informasi lainnya. Penelitian tentang label pangan yang dilakukan oleh Edem et al. (2013) menjelaskan bahwa di Republik Ghana terdapat relevansi antara aktivitas membaca informasi label pangan dengan pemilihan produk makanan kemasan. Dalam penelitian tersebut terdapat perbedaan pola membaca informasi label pangan berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, selain itu terdapat faktor- faktor yang mempengaruhi pencarian informasi label pangan yaitu persepsi resiko, status kesehatan, dan ketersediaan waktu berbelanja. Penelitian dengan topik serupa juga dilakukan oleh Darkwa (2013) dan hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa walaupun konsumen membaca informasi gizi yang tersedia pada label pangan akan tetapi belum tentu konsumen paham dengan informasi tersebut. Kedua penelitian tersebut dilakukan pada semua kategori produk 3

pangan olahan di Republik Ghana. Sejauh ini penelitian dengan topik serupa belum pernah secara khusus dilakukan pada produk olahan peternakan. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menilai perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi profil pembaca label pangan olahan peternakan dan mengkaji informasi label pangan produk olahan peternakan yang dibaca konsumen, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dan tingkat pemahaman konsumen terhadap informasi dalam label pangan. 4