BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kepala sekolah yang selanjutnya diterapkan dalam menjalankan tugas pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah berperan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran baik secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sejahtera lahir dan batin. Semua itu diperoleh dengan menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan (dalam sistem sosial)

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Sarana dan Prasarana Belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berinteraksi di dalamnya, salah satu komponen tersebut adalah sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Manajeman Sarana dan Prasarana Pendidikan. 1. Pengertian Manajeman Sarana dan Prasarana Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang satu proses belajar tidak dapat mencapai hasil maksimal. disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong (motivasi).

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, serta penegasan istilah.

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus membayar mahal untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 30.

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh: ABSTRAK

Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

Ditulis oleh Administrator Rabu, 08 Desember :34 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 29 Januari :00

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PANDUAN P2M STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGANTAR

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PENGELOLAAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 10 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa/Kelurahan, hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan global menuntut pendidikan yang berkualitas. Pendidikan

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Oleh : PRIYANTA. PRIYANTA : Q : Magister Manajemen Pendidikan : Manajemen Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bisa dilepaskan begitu saja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan dunia kerja. Di Indonesia begitu banyak orang-orang terpelajar atau. bangsa yang masih terpuruk, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi (TIK) ialah mampu mengatasi berbagai persoalan yang berkaitan

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan, dalam pembangunan di

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. dengan jelas dan singkat pokok permasalahan. dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pengertian, fungsi, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA. dalam pengadaan sumber belajar di MA Al-Fatah Palembang.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang berkembang, karena pembangunan hanya dipersiapkan melalui

I. PENDAHULUAN. segala sesuatu tentang peta, mulai dari sejarah, perkembangan, pembuatan,

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 65 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

Penyusunan Usulan DAK Bidang Pendidikan Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan,

BAB II KAJIAN TEORI. Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses belajar sepanjang hidup manusia, sejak lahir hingga

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Komponen kelembagaan sekolah; kurikulum, proses dan hasil belajar, administrasi dan manajemen satuan pendidikan, organisasi kelembagaan satuan

BAB I PENDAHULUAN. Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis, (Surabaya: Arkola, 1994), hlm

MANAJEMEN SARANA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas

BAB I PENDAHULUAN. Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan. dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar B el akang Pen eli tian

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. kita, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Di satu sisi,

Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum URAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. semuannya dirumuskan oleh Pemerintah. perencana tentang keberadaan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana sekolah yang dimiliki saat ini kurang memadai. Cukup banyak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis,

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN TEORI. Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 910), disebutkan bahwa. prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat di tumbuhkembangkan,

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan

2015 PENGARUH MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN TERHADAP MUTU LAYANAN PEMBELAJARAN DI SMPN SE-KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

INDIKATOR IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK DALAM 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, dan bahkan ada hanya sekedar bermain atau bersenang-senang. Di

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberi kondisi mendidik yang

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen Sarana prasarana pendidikan dalam hal ini sebagai alat dalam proses belajar mengajar dianggap berpengaruh terhadap hasil atau prestasi belajar peserta didik. Sehingganya Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi dan penghapusan serta penataan. Selain itu Manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang baik diharapkan menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi instruktor maupun peserta didik untuk berada di sekolah. Di samping itu juga diharapkan tersedianya alat atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pendidikan oleh instruktor sebagai pengajar maupun peserta didik sebagai pelajar.( Farhan, 2009) Aspek sarana dan prasarana pendidikan berkenaan dengan fasilitas dan kemudahan-kemudahan dalam pelaksanaan pendidikan yang tersedia.sarana dan prasarana pendidikan masih sangat tergantung pengadaannya dari pemerintah pusat, sementara pendistribusiannya belum terjamin merata sampai ketujuannya sehingga kemandirian dan rasa turut bertanggung jawab daerah masih dirasakan kurang maksimal. Permasalahan-permasalahan yang menyangkut fasilitas pendidikan ini, erat 1

2 kaitannya dengan kondisi tanah, bangunan dan perabot yang menjadi penunjang terlaksananya proses pendidikan. Dalam aspek tanah pendidikan, berkaitan dengan status hukum kepemilikan tanah yang menjadi tempat pendidikan, letaknya yang kurang memenuhi persyaratan lancarnya proses pendidikan (sempit, ramai, terpencil, kumuh, labil, dan lain-lain). Aspek bangunan berkenaan dengan kondisi gedung sekolah yang kurang memadai untuk lancarnya proses pendidikan (lembab, gelap, sempit, rapuh, bahkan banyak yang sudah ambruk, dan lain-lain) sampai membahayakan keselamatan. Aspek perabot berkenaan dengan sarana yang kurang memadai bagi pelaksanaan proses pendidikan (meja-kursi yang reyot, alat peraga yang kurang lengkap, buku paket yang tidak cukup, sarana kesehatan kurang memadai, dan lain-lain), termasuk fasilitas untuk kebutuhan ekstrakurikuler. (Patawali, 2009) Sarana dan Prasarana sekolah merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Tentunya hal t ersebut dapat dicapai apabila ketersedian sarana dan prasarana yang memadai disertai dengan pengelolaan secara optimal.seiring dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang lebih dikenal dengan istilah KTSP dimana penerapan desentralisasi pengambilan keputusan, memberikan hak otonomi penuh terhadap setiap tingkat satuan pendidikan, untuk mengoptimalkan perencanaan, pengadaan, pendistribusian dan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan. Sekolah dituntut untuk memiliki kemandirian untuk mengatur dan mengurus kebutuhan sekolah menurut kebutuhan berdasarkan aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan perundang-

3 undangan pendidikan nasional yang berlaku. Untuk mewujudkan dan mengatur hal tersebut pemerintah melalui PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan, pasal 1 ayat (8) mengemukakan standar sarana dan prasarana adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa; (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu sekolah. Tetapi fakta dilapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang tidak dioptimalkan dan dikelola dengan baik. untuk itu diperlukan pemahaman dan pengaplikasian manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang lebih efektif dan efesien SMP Negeri 4 merupakan salah satu sekolah yang melakukan pengelolaan dengan s angat baik terutama untuk masalah pengelolaan sarana dan prasarana yang menyagkut tentang perencanaan, pengadaan, pendistribusian dan penggunaannya, termasuk dapat menghasilkan peserta didik. Pengelolaan sarana dan prasarana ini akan terwujud bila kepala pihak sekolah mampu mengelola

4 sarana dan prasarana secara memadai. Sehubungan dengan itu, sesuai hasil wawancara singkat dengan kepala sekolah SMP Negeri 4 pada tanggal 18 April 2015 mengenai program pengelolaan sarana dan prasarana bukan cuman guru semata, tetapi melibatkan seluruh stakeholder sekolah yang meliputi kepala sekolah, guru, staf,pihak komite, dan bendahara sekolah. Keterpaduan dari komponen-komponen ini SMP Negeri 4 dapat melahirkan pemahaman tentang sarana dan prasarana yang akan membantu memperluas wawasan tentang bagaimana ia dapat berperan dalam merencanakan, mengadakan, mendistribusikan dan menggunakan sarana dan prasarana yang ada sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal guna mencapai tujuan pendidikan. Proses belajar mengajar dapat berlangsung jika ada pendidik, peserta didik, alat pendidikan dan lingkungan pendidikan yang mendukung semua faktor merupakan sebuah siklus dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut (Gunawan, 2005:5) adalah sebagai berikut. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupan seluru proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersunggu-sunggu serta pembinaan secara kontinyu terhadap benda-benda pendidikan agar senantiasa siap pakai (readi for uses) dalam proses pembelajaran sehingga semakin efektif dan efesien guna pembantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 4 Kabupaten Buton Utara bahwa penerapan sarana dan prasarana sekolah sudah memadai walaupun masih banyak sarana dan prasarana yang dibutuhkan dilihat dari berbagai kondisi yang ada sesuai dengan pernyataan

5 kepala sekolah bahwa masi sering ditemukan masalah karena keterbatasan sarana dan prasarananya, seperti dana, gedung perpustakaan, ruang kelas, laboratorium, terutama tempat ibadah seperti musolah sekolah masi belum ada yang merupakan pendukung utama dalam proses pembelajaran.berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti membuat satu penelitian yang berjudul pengelolaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 4 Kabupaten Buton Utara. Melihat kondisi di atas mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang Pengelolaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 4 Kabupaten Buton Utara. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dapat di identifikasikan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan sarana dan prasarana sekolah di SMP Negeri 4 2. Bagaimana pengadaan sarana dan prasarana sekolah di SMP Negeri 4 3. Bagaimana pendistribusian sarana dan prasarana sekolah di SMP Negeri 4 4. Bagaimana penggunaan sarana dan prasarana sekolah di SMP Negeri 4 C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah maka dapat dirumuskan sebuah masalah yaitu pengelolaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 4 Kabupaten Buton Utara?

6 D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui gambaran perencanaan sarana dan prasarana sekolah di SMP Negeri 4. 2. Untuk mengetahui gambaran pengadaan sarana dan prasarana sekolah di SMP Negeri 4 3. Untuk mengetahui gambaran pendistribusian sarana dan prasarana sekolah di SMP Negeri 4 4. Untuk mengetahui gambaran penggunaan sarana dan prasarana sekolah di SMP Negeri 4 E. Manfaat Penelitian 1. Bagi kepala sekolah, penelitian ini akan memberikan manfaat dalam upaya meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana bagi lembaga sekolah untuk menunjang keberhasilan organisasi pendidikan dalam tujuan pendidikan.. 2. Bagi guru, pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah dapat memberikan pemahaman dan manfaat dalam proses pengelolaan sarana dan prasarana disekolah agar dapat memberikan konstribusi yang optimal dan berarti pada jalanya proses pendidikan. 3. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam upaya melaksanakan penelitian khususnya meningkatkan pemahaman peneliti berkaitan dengan pengelolaan sarana dan prasarana.