PENGUKURAN SIFAT TERMAL ALLOY ALUMINIUM FERO NIKEL MENGGUNAKAN ALAT DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN SIFAT THERMAL PADUAN U-Zr MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

REAKSI TERMOKIMIA PADUAN AlFeNi DENGAN BAHAN BAKAR U 3 Si 2

ANALISIS SIFAT TERMAL LOGAM URANIUM, PADUAN UMo DAN UMoSi MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

ANALISIS SIFAT TERMAL PADUAN AlFeNi SEBAGAI KELONGSONG BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

ANALISIS SIFAT TERMAL LOGAM URANIUM, PADUAN UMo DAN UMoSi MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

KARAKTERISASI SIFAT TERMAL PADUAN AlFe(2,5%)Ni(1,5%) DAN AlFe(2,5%)Ni(1,5%)Mg(1%) UNTUK KELONGSONG BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

PENGARUH UNSUR Zr PADA PADUAN U-Zr DAN INTERAKSINYA DENGAN LOGAM Al TERHADAP PEMBENTUKAN FASA

PENGARUH KANDUNGAN MOLIBDENUM TERHADAP PERUBAHAN FASA DAN KAPASITAS PANAS INGOT PADUAN UMo

KARAKTERISASI KOMPOSISI KIMIA, LUAS PERMUKAAN PORI DAN SIFAT TERMAL DARI ZEOLIT BAYAH, TASIKMALAYA, DAN LAMPUNG

KOMPATIBILITAS MATRIK AI DENCAN BAHAN BAKAR JENIS UMo

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

KARAKTER TERMAL SERBUK U-6Zr DAN U-10Zr SEBAGAI BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

ANALSIS TERMAL PADUAN AlMgSi UNTUK KELONGSONG BAHAN BAKAR U 3 Si 2 -Al DENSITAS TINGGI

PENGEMBANGAN PADUAN AlFeNi SEBAGAI BAHAN STRUKTUR INDUSTRI NUKLIR

ANALISIS TERMAL GARAM CAMPURAN MgCl 2 -NaCl

ANALISIS KOMPOSISI BAHAN DAN SIFAT TERMAL PADUAN AlMgSi-1 TANPA BORON HASIL SINTESIS UNTUK KELONGSONG ELEMEN BAKAR REAKTOR RISET

KARAKTERISASI SIFAT TERMAL DAN MIKROS- TRUKTUR PELAT ELEMEN BAKAR (PEB) U 3 SI 2 -AL DENSITAS 4,8 GU/CM 3 DENGAN PADUAN ALMGSI SEBAGAI KELONGSONG

ANALISIS KESTABILAN PANAS BAHAN POLIMER MENGUNAKAN METODE THERMAL GRAVIMETRY

KOMPARASI ANALISIS REAKSI TERMOKIMIA MATRIK Al DENGAN BAHAN BAKAR UMo/Al DAN U 3 Si 2 /Al MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYSIS

IDENTIFIKASI SENYAWA YANG TERBENTUK AKIBAT REAKSI TERMOKIMIA PADA INGOT BAHAN BAKAR

KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

PENGARUH KADAR Ni TERHADAP SIFAT KEKERASAN, LAJU KOROSI DAN STABILITAS PANAS BAHAN STRUKTUR BERBASIS ALUMINIUM

KALIBRASI ALAT THERMAL GRAVIMETRI DIFFERENTIAL THERMAL ANALYSIS

FORMASI FASA DAN MIKROSTRUKTUR BAHAN STRUK- TUR PADUAN ALUMINIUM FERO-NIKEL HASIL PROSES SINTESIS

PENGARUH WAKTU PEMANASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR FASA PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL

PENGARUH POROSITAS MEAT BAHAN BAKAR TER- HADAP KAPASITAS PANAS PELAT ELEMEN BAKAR U 3 Si 2 -Al

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP SIFAT BAHAN PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL

PENGARUH DAYA TERHADAP UNJUK KERJA PIN BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE PWR PADA KONDISI STEADY STATE

PENGARUH PROSES QUENCHING TERHADAP LAJU KOROSI BAHAN BAKAR PADUAN UZr

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Jenis Pengujian Alat Kondisi Pengujian

Pengaruh Temperatur Heat-Treatment terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Paduan Al-Fe-Ni

ANALISIS MIKROSTRUKTUR DAN KIMIA TERHADAP HASIL KOROSI PADA INGOT AlFeNiMg

PENGARUH UNSUR Zr TERHADAP PERUBAHAN SIFAT TERMAL BAHAN BAKAR DISPERSI U-7Mo-xZr/Al

KOMPARASI ANALISIS KOMPOSISI PADUAN AlMgSI1 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK X RAY FLUOROCENCY (XRF) DAN EMISSION SPECTROSCOPY (

VERIFIKASI METODE STEP DAN KONTINYU UNTUK PENENTUAN KAPASITAS PANAS MENGGUNAKAN THERMAL ANALYZER

KARAKTERISASI PADUAN U-7%Mo DAN U-7%Mo-x%Si (x = 1, 2, dan 3%) HASIL PROSES PELEBURAN DALAM TUNGKU BUSUR LISTRIK

PENENTUAN KODUKTIVITAS PANAS KOMPOSIT MATRIKS KERAMIK SILIKON KARBIDA MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL SCANNING CALORIMETRY

PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al

LOGO. STUDI EKSPANSI TERMAL KERAMIK PADAT Al 2(1-x) Mg x Ti 1+x O 5 PRESENTASI TESIS. Djunaidi Dwi Pudji Abdullah NRP

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS LAJU KOROSI PADUAN ALUMINIUM FERONIKEL PADA ph BASA DENGAN POTENSIOSTAT

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL (Ni) TERHADAP STRUKTUR KRISTAL, MORFOLOGI, DAN KEKERASAN PADA PADUAN Al (2-x) FeNi (1+x)

Diterima tanggal 19 September 1998, disetujui untuk dipublikasikan 5 April 1999

PEMBUATAN SAMPEL INTI ELEMEN BAKAR U 3 Si 2 -Al

PENENTUAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-ZR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS DENGAN PENGOMPLEKS ARSENAZO III

SINTESIS PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL SEBAGAI BAHAN STRUKTUR CLADDING ELEMEN BAKAR NUKLIR

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

PENENTUAN LAJU KOROSI PADA SUHU 150 ac UNTUK BAHAN STRUKTUR AIMg2 PASCA PERLAKUAN PANAS

B64 Pembuatan Green Pellet U-ZrHx Untuk Bahan Bakar Reaktor Riset. Peneliti Utama : Ir.Masrukan, M.T

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

STUDI LAJU KOROSI PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr DALAM MEDIA UAP AIR JENUH PADA TEMPERATUR C

KETAHANAN KOROSI BAHAN STRUKTUR AlMg-2 DALAM MEDIA AIR PASCA PERLAKUAN PANAS DAN PENDINGINAN

KEUNGGULAN SIFAT METALURGI DAN LAJU KOROSI PADUAN AlMgSi UNTUK KELONGSONG BAHAN BAKAR U 3 Si 2 -Al DENSITAS 4,8 gu/cm 3

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

SINTESIS KERAMIK Al 2 TiO 5 DENSITAS TINGGI DENGAN ADITIF MgO

1 BAB I BAB I PENDAHULUAN

KARAKTERISASI PANAS JENIS ZIRCALOY-4 SN RENDAH (ELS) DENGAN VARIABEL KONSENTRASI Fe

PENYIAPAN LARUTAN URANIL NITRAT UNTUK PROSES KONVERSI KIMIA MELALUI EVAPORASI

PENGARUH KEVAKUMAN TERHADAP ANALISIS UNSUR TI DAN SI DALAM AlMg 2 MENGGUNAKAN XRF (X-RAY FLUORESCENCE)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR

PENGUKURAN KANDUNGAN Fe DALAM PADUAN AlFeNi MENGGUNAKAN PENGOMPLEKS AMONIUM TIOSIANAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Aslina Br.Ginting, Nusin Samosir, Suparjo,Hasbullah Nasution Pusat Pengembangan Teknologi Bahan Bakar dan Daur Ulang

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

Gambar 4.7. SEM Gelas BG-2 setelah perendaman di dalam SBF Ringer

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

BAB I PENDAHULUAN. Slag (terak) merupakan limbah industri yang sering ditemukan pada proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN UNSUR PEMADU DALAM BAHAN ZIRCALOY-2 DENGAN METODE SPEKTROMETRI EMISI DAN XRF

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil preparasi bahan baku larutan MgO, larutan NH 4 H 2 PO 4, dan larutan

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

PEMERIKSAAN MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN HASIL PENGELASAN PADUAN Al-6061

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hal ini memiliki nilai konduktifitas yang memadai sebagai komponen sensor gas

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

BAB III KARAKTERISTIK DESAIN HTTR DAN PENDINGIN Pb-Bi

PEMBUATAN PADUAN AIMgSi1 DENCiANtARA CHILLED

Pengaruh Penambahan Aluminium (Al) Terhadap Sifat Hidrogenasi/Dehidrogenasi Paduan Mg 2-x Al x Ni Hasil Sintesa Reactive Ball Mill

PEMBUATAN GREEN PELLET U-ZrHx UNTUK BAHAN BAKAR PWR

KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-xTi HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

PEMODELAN SISTEM TUNGKU AUTOCLAVE ME-24

ISSN hal

INTERAKSI TERMOKIMIA BAHAN BAKAR U 3 SI 2 TMU 2,96 GU/CM 3 DENGAN MATRIKSS AL DAN KELONGSONG ALMG 2

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi di dunia akan terus meningkat. Hal ini berarti bahwa

PENENTUAN RASIO O/U SERBUK SIMULASI BAHAN BAKAR DUPIC SECARA GRAVIMETRI

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

PENINGKATAN SIFAT MEKANIK BAHAN STRUKTUR PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL DENGAN PENGUATAN FASA KEDUA DAN STRUKTUR BUTIR

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR PADUAN INTERMETALIK AlFeNi SEBAGAI BAHAN KELONGSONG BAHAN BAKAR

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2012 di Instalasi Elemen

Transkripsi:

ISSN 979-409 PENGUKURAN SIFAT TERMAL ALLOY ALUMINIUM FERO NIKEL MENGGUNAKAN ALAT DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER Yanlinastuti, Sutri Indaryati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN ABSTRAK PENGUKURAN SIFAT TERMAL ALLOY ALUMINIUM FERO NIKEL MENGGUNAKAN ALAT DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER. Telah dilakukan analisis termal terhadap alloy Aluminium Fero Nikel (AlFeNi) dengan variasi kandungan Fe % dan % serta Ni % hingga 4% menggunakan Differential Thermal Analyzer (DTA). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi sifat termal seperti sifat kestabilan panas, entalpi, dan temperatur lebur alloy AlFeNi yang dapat digunakan sebagai kelongsong bahan bakar nuklir pengganti AlMg. Metode yang dilakukan adalah dengan pengukuran temperatur, entalpi dan aliran panas yang ditunjukkan berupa termogram DTA. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa AlFeNi variasi kandungan Fe % dan % serta Ni % hingga 4% diperoleh bahwa hingga temperatur 640 o C alloy tesebut sangat stabil terhadap panas. Namun pada temperatur 647,76 o C sampai dengan 653,44 o C terjadi reaksi endotermik dengan entalpi peleburan sebesar 43,49 J/g hingga 46,939 J/g. Reaksi eksotermik dicapai pada temperatur 690,09 o C hingga 696,79 o C dengan entalpi -90.43 J/g sampai dengan -97,47 J/g sedangkan kelongsong AlMg mempunyai reaksi peleburan pada temperatur 648,63 o C sehingga bila dibandingkan antara ke-dua alloy tersebut akan mempunyai sifat termal yang hampir sama. Hal ini menunjukkan bahwa paduan AlFeNi mempunyai karakter termal yang baik sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk dapat digunakan sebagai kelongsong bahan bakar. Kata kunci : aluminium, DTA, fero, nikel, pengukuran, termal. PENDAHULUAN Pengembangan bahan berstruktur aluminium sebagai kelongsong dilakukan karena paduan aluminium memenuhi persyaratan spesifikasi. Pengembangan bahan struktur kelongsong ini diharapkan akan mendapatkan paduan logam yang memiliki kekuatan yang relatif baik guna mengimbangi sifat kekerasan bahan bakar densitas tinggi. Beberapa negara di dunia telah melakukan penelitian bahan struktur atau kelongsong sejalan dengan pengembangan bahan bakar maju berdensintas tinggi dan berorientasi kepada penggunaan uranium dengan pengkayaan rendah []. Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh beberapa negara menunjukkan hasil bahwa paduan AlFeNi memiliki sifat kestabilan panas sifat mekanik dan ketahanan korosi yang baik. Penggunaan bahan bakar nuklir dengan densitas tinggi akan menyebabkan kandungan U 35 dalam bahan bakar tersebut semakin meningkat sehingga dibutuhkan bahan struktur atau kelongsong yang mampu mengungkung bahan bakar tersebut dengan baik dan aman [,3]. Seperti misalnya Reaktor riset G.A. Siwabessy Serpong

No.05 / Tahun III April 00 ISSN 979-409 telah menggunakan bahan bakar jenis silisida U 3 Si -Al dengan tingkat pengkayaan ± 0% telah menggunakan paduan AlMg sebagai kelongsongnya. Penggunaan AlMg sebagai kelongsong bahan bakar U 3 Si -Al karena mempunyai sifat nuklir, sifat mekanik, sifat termal, sifat kimia dan sifat metalurgi yang baik serta harganya cukup ekonomis. Salah satu alternatif material yang dapat digunakan sebagai pengganti kelongsong AlMg adalah paduan AlFeNi dengan kandungan Fe dan Ni tertentu. Fungsi penambahan unsur Fe dan Ni dengan kandungan tertentu pada alloy AlFeNi adalah untuk memberi kekuatan pada kelongsong bahan bakar, tahan terhadap korosi dan juga menambah ketahanannya pada temperatur tinggi tanpa menurunkan konduktivitas panasnya [3,4]. Untuk itu perlu dilakukan analisis terutama sifat termal guna mengetahui seberapa besar kandungan Fe dan Ni yang harus ditambahkan kedalam Aluminium agar dapat digunakan sebagai kelongsong bahan bakar. Hipotesa dalam penelitian ini adalah variasi kandungan Fe di dalam bahan kelongsong diduga akan mempengaruhi karakteristik sifat termal dari AlFeNi yang karena adanya penambahan logam Fe akan menyebabkan struktur kristal logam AlFeNi semula menjadi berubah [4]. Dalam penelitian ini dilakukan karakteristik termal alloy AlFeNi dengan komposisi Fe % dan % serta Ni % hingga 4% pada temperatur 30-000 o C dengan laju pemanasan 0 o C/menit. Karakter termal yang akan dianalisis ini adalah besarnya komposisi persentase Fe dan Ni yang berpengaruh terhadap sifat termal bahan kelongsong, meliputi kestabilan panas, entalpi, serta temperatur lebur. Penentuan sifat termal dilakukan dengan menggunakan alat Differential Thermal Analyzer (DTA). Prinsip dasar analisis termal adalah pengamatan pengaruh panas terhadap perubahan fisik dari bahan AlFeNi yang diukur sebagai fungsi temperatur dan waktu. Analisis sampel dengan alat DTA yang berupa aliran panas ditampilkan berupa termogram puncak endotermik dan eksotermik dimana temperatur mulai terbentuknya puncak disebut sebagai onset temperatur dan titik akhir tebentuknya puncak disebut dengan top temperatur yang menunjukkan sebagai besarnya temperatur reaksi. Sedangkan luas puncak yang terbentuk menunjukkan entalpi yang dibutuhkan atau dilepaskan oleh bahan [5]. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami sifat termal alloy AlFeNi yang berkaitan dengan kestabilan panas, entalpi dan temperatur lebur. Karakteristik tersebut merupakan parameter yang dapat digunakan sebagai langkah awal untuk mengetahui sifat termal alloy AlFeNi yang akan digunakan untuk kelongsong bahan bakar sebagai pengganti paduan AlMg.

ISSN 979-409 METODOLOGI Peralatan dan Bahan Pada kegiatan analisis termal paduan AlFeNi telah digunakan peralatan seperti Differential Thermal Analyzer (DTA) merk SETARAM 9, timbangan analitik, krusibel alumina, sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah gas Argon UHP 99,99% yang berfungi sebagai gas inert, paduan logam AlFeNi dengan variasi Fe dan Ni tertentu. Cara Kerja Bahan dengan komposisi Al, Fe dan Ni ditimbang sebesar 00 mg. Setelah diketahui beratnya di masukkan ke dalam krusibel alumina kemudian di masukkan ke dalam chamber DTA rod untuk divakum hingga tekanan mencapai x0 - bar. Setelah kevakuman tercapai kemudian chamber dialiri dengan gas argon UHP dengan tekanan,5 bar. Differential Thermal Analyzer rod dipanaskan pada temperatur 30 o C hingga 500 o C dengan kecepatan pemanasan 0 o C/menit. Prosedur pengukuran sifat termal paduan lainnya dilakukan dengan cara yang sama seperti prosedur sebelumnya. Hasil analisis termal vahan ditampilkan berupa termogram DTA kemudian hasil tersebut dievaluasi untuk mengetahui entalpi, kestabilan panas dan temperatur reaksi termik. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan sifat termal terhadap bahan Al murni, Fe murni, Ni murni, kelongsong AlMg, dan alloy AlFeNi pada berbagai variasi Fe dan Ni dengan menggunakan DTA. Evaluasi data pengujian yang ditampilkan berupa termogram DTA yang menunjukkan hubungan antara temperatur dan aliran panas akan tercatat secara otomatis pada sistem komputer yang telah terprogram. Hasil analisis yang diperoleh berupa besaran entalpi dan temperatur lebur dapat dilihat pada Tabel-. Adanya perubahan aliran panas dengan terjadinya pembentukan puncak endotermik pada termogram DTA terlihat pada Gambar- sampai dengan Gambar-4. Tabel-. Data Temperatur Lebur dan Logam Al, Fe, Ni dan AlMg Logam Temperatur Literatur ( o C) Literatur (J/g) Temperatur Pengukuran ( o C) Pengukuran (J/g) Al 658,5 396,9 657,3 43,47 Fe 530 67,54 535, 73,84 Ni 45 300,30 454 303,4 AlMg 650,5 374,48 648,63 369,3 3

No.05 / Tahun III April 00 ISSN 979-409 Gambar- : Termogram DTA Logam Al Gambar- : Termogram DTA Logam Fe Gambar-3 : Termogram DTA Logam Ni Gambar-4 : Termogram DTA Kelonsong AlMg Evaluasi data pengujian yang ditampilkan berupa termogram DTA yang menunjukkan hubungan antara temperatur dan aliran panas akan tercatat secara otomatis pada sistem komputer yang telah terprogram. Pada Gambar- terlihat sifat termal dari logam Al murni mengalami reaksi peleburan pada temperatur 657,3 o C yang ditandai dengan terbentuknya reaksi endotermik dengan entalpi yang dibutuhkan sebesar 399,45 J/g. Kemudian logam Fe murni pada temperatur 535, o C mengalami reaksi peleburan yang ditandai dengan terjadinya reaksi endotermik dengan entalpi yang dibutuhkan sebesar 73,84 J/g, ditunjukan pada Gambar-. Logam Ni murni mengalami reaksi peleburan pada temperatur 454 o C yang ditunjukkan dengan pembentukan reaksi endotermik dan panas yang dibutuhkan sebesar 303,4 J/g yang ditampilkan pada Gambar-3, sedangkan kelongsong AlMg mengalami reaksi peleburan pada temperatur 648,63 o C dan membutuhkan panas peleburan sebesar 369,3 J/g ditampilkan pada Gambar-4. Hasil analisis termal dengan menggunakan 4

ISSN 979-409 alat DTA memberikan hasil yang relatif sama dengan besaran temperatur lebur dan entalpi yang ada pada sertifikat. Tabel-. Data Temperatur lebur dan Alloy AlFeNi No Berat Fe (mg),5 Berat Ni (mg) Berat Al (mg) 97,5 Temperatur Reaksi Endotermik ( o C) 653,44 (J/g) 46,939 Temperatur Reaksi Eksotermik ( o C) 690,09 (J/g) -90.43,5 96,5 65,09 46,038 69,9-97,47 3,5,5 96 65,60 46,550 690,63-96,596 4 97 649,5 6,580 696,79-95,888 5 3 95 648,60 45,773 69,45-9,837 6 4 94 647,76 43,49 69,45-94,4 Gambar-5 : Termogram DTA Alloy AlFe Ni () Selanjutnya pada Gambar-5 diperlihatkan bahwa alloy AlFeNi dengan variasi Fe (,5 &,0%) dan Ni (-4%) diperoleh hasil bahwa hingga temperatur 640 o C alloy tesebut sangat stabil terhadap panas. Namun pada temperatur 647,76 o C hingga 653,44 o C diperoleh masing-masing dua reaksi termokimia yaitu reaksi endotermik dengan membutuhkan panas sebesar 43,49 J/g sampai dengan 46,939 J/g, sedangkan pada temperatur 690,09 o C hingga 696,79 o C terjadi reaksi eksotermik dengan panas yang dibutuhkan sebesar -90.43 J/g sampai dengan -97,47 J/g. Hasil selengkapnya ditunjukkan pada Tabel-. Reaksi endotermik tersebut mengindikasikan telah terjadinya peleburan unsur Al dalam alloy AlFeNi dan lelehan unsur Al tersebut akan secara 5

No.05 / Tahun III April 00 ISSN 979-409 langsung bereaksi dengan unsur Fe dan Ni pada temperatur 658,5 o C hingga temperatur 696,79 o C. Adanya reaksi secara langsung lelehan Al dengan Fe dan Ni ditunjukkan oleh reaksi eksotermik yang melepaskan sejumlah panas. Hal ini dapat diketahui dari alloy AlFeNi dengan komposisi hingga 6 mempunyai temperatur lebur dan besaran entalpi yang hampir sama satu dengan yang lain, baik untuk reaksi endotermik maupun reaksi eksotermik. Dengan demikian dapat diketahui bila alloy-alloy tersebut mempunyai karakteristik termal yang hampir sama. KESIMPULAN Dari hasil analisis menggunakan DTA alloy AlFeNi dengan komposisi hingga 6 dapat disimpulkan untuk masing-masing paduan mengalami dua reaksi termokimia yaitu reaksi endotermik dan reaksi eksotermik dengan alat DTA ini dapat ditentukan temperatur lebur dari AlFeNi yang mengindikasikan mempunyai sifat termal seperti AlMg. Penambahan logam Fe dan % dan Ni -4% tidak merubah sifat fisis alloy AlFeNi, bila dibandingkan dengan AlMg dimana AlFeNi juga stabil terhadap panas hingga temperatur 653,44 o C, sedangkan AlMg stabil sampai temperatur 648,63 o C. Dengan demikian alloy AlFeNi yang bervariasi terhadap Fe dan Ni perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga dapat digunakan sebagai kelongsong bahan bakar nuklir. UCAPAN TERIMA KASIH Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Yusuf Nampira yang telah memberi izin sehingga dapat dipublikasikan dan Ibu Ir. Aslina Br. Ginting yang senantiasa memberikan dorongan semangat, motivasi hingga terselesainya makalah ini. DAFTAR PUSTAKA. AL HASA M HUSNA, Formasi Fasa dan Mikrostruktur Bahan Struktur Paduan Aluminium Fero Nikel Hasil Proses Sistesis, Buletin Triwulan Daur Bahan Bakar Nuklir, Vol 3. No 3, Juli 007. ISSN 085-4777.. ANDI HAIDIR, Aplikasi Metode Elektrokimia untuk Pengukuran Laju Korosi paduan AlFeNi, Prosiding Seminar Pengelolaan Perangkat Nuklir, PTBN-BATAN, ISSN 978-9858, Serpong, September 007. 6

ISSN 979-409 3. AL HASA M HUSNA, Peningkatan Sifat Mekanik Bahan Struktur Paduan Aluminium Fero Nikel Dengan Penguatan Fasa Kedua Dan Struktur Butir, Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir, Vol 4 No., Januari 008. ISSN 085-4777. 4. ASLINA BR GINTING, Reaksi Termokimia Paduan AlFeNi Dengan Bahan Bakar U 3 Si -Al. Jurnal Teknologi Bahan Nuklir, PTBN-BATAN 008, No ISSN 907-635. 5. SETARAM, Manual Operation Alat TG-DTA/DSC, France 99. 7