BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif (mixed method). Model penelitian yang digunakan yaitu model

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam metoda penelitian pada prinsipnya tidak terlepas dari bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda.1 Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mata pelajaran IPS Sejarah dalam peningkatan sikap nasionalisme di SMP Negeri 2 Kutasari

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN. atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

penutup, dan melengkapi data-data yang sudah di

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang akan penulis gunakan untuk melakukan penelitian tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. research) peneliti menggunakan jenis penelitian campuran/kombinasi (mixed

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan analisis penerapan kebijakan pajak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian dengan latar alamiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan campuran (Mix Design). Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Pendekatan penelitian Mix Design ini bersifat dominant-less dominant, yang dominant dalam penelitian ini yakni pendekatan kualitatif, sedangkan yang less dominant yakni pendekatan kuantitatif. Pendekatan penelitian ini menggunakan strategi metode campuran konkuren. Strategi metode campuran konkuren/satu waktu (concurrent mixed methods) merupakan prosedur-prosedur dimana didalamnya peneliti mempertemukan atau menyatukan data kuantitatif dan data kualitatif untuk memperoleh analisis komprehensif atas masalah penelitian. Dalam strategi ini, peneliti mengumpulkan dua jenis data tersebut pada satu waktu, kemudian menggabungkannya menjadi satu informasi dalam interpretasi hasil keseluruhan. Jika tidak, dalam strategi ini penulis dapat memasukkan satu data yang lebih kecil ke dalam sekumpulan data yang lebih besar untuk menganalisis jenis-jenis pertanyaan yang berbeda beda (Creswell, 2010, hlm. 23). Pendekatan kualitatif, yakni pendekatan yang sejak mereduksi, menyajikan, dan memverifikasi serta menyimpulkan data tidak menggunakan perhitungan-perhitungan secara matematis dan statistik, melainkan lebih menekankan pada kajian interpretatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan data empiris (Masyuri dan Zainuddin, 2011, hlm. 20). Sebagaimana Creswell (2010, hlm. 4) memaparkan bahwa penelitian kualitatif adalah: Metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian ini melibatkan upaya-upaya

70 penting, seperti mengajukan pernyataan-pernyataan dan prosedurprosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari data partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel. Siapapun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus menerapkan cara pandang penelitian yang bergaya induktif, berfokus terhadap makna individual, dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan. Sependapat dengan penjelasan tersebut, Sugiyono (2010, hlm. 1) juga menjelaskan bahwa: Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat dipahami bahwa yang terpenting dalam penelitian kualitatif segala sesuatunya berjalan dengan alamiah. Penelitian dan pengamatan dilakukan berdasarkan pada kenyataan yang ada dilapangan, bukan penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan terhadap objeknya. Penelitian kualitatif dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang kemudian dianalisis secara induktif yaitu merumuskan suatu kesimpulan umum dari hal-hal yang bersifat khusus yang telah didapat dari informasi pada saat penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Design, maka dari itu selain menggunakan pendekatan kualitatif penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Masyhuri dan Zainuddin (2008, hlm. 19) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mementingkan pada kedalaman data, penelitian kuantitatif tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang penting dapat merekam data sebanyak-banyaknya dari populasi yang luas. Pendektan kuantitatif dalam penelitian ini bersifat less-dominant, sehingga data yang ada digunakan sebagai data pelengkap dari data yang didapat dari pendekatan kualitatif. Kegiatan penelitian akan mencapai hasil yang baik apabila dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian yang telah ditetapkan. Prosedur tersebut menjadi pedoman dan acuan bagi peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian.

71 Maka dari itu, sebelum melakukan penelitian di lapangan terlebih dahulu harus dipersiapkan dengan baik. Peneliti dapat menentukan metode penelitian yang akan digunakan harus memperhatikan gejala-gejala yang ada di lapangan, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian, serta manfaat yang akan didapat setelah melakukan penelitian. 1.1.2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yakni dengan tujuan menjelaskan dan memberikan gambaran tentang kejadian yang ada dilapangan. Penelitian deskriptif menurut Nasution (2003, hlm. 24) merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengadakan deskripsi untuk memberikan gambaran yang jelas tentang situasi-situasi sosial. Sedangkan menurut Nazir (2012, hlm. 34) adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Best dalam Sukardi (2004, hlm. 157) menyebutkan bahwa metode deskriptif berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Lebih lanjut, Sukardi (2004, hlm. 157) mengatakan bahwa: Penelitian deskriptif merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. Berdasarkan pendapat diatas, maka penelitian yang menggunakan metode deskriptif berusaha menggambarkan dan menjelaskan kejadian suatu peristiwa atau objek yang terjadi dilapangan. Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini karena sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin mendapatkan gambaran mengenai profesionalisme guru PPKn pada proses pembelajaran dalam pencapaian kompetenisi sikap spiritual dan sosial siswa SMP Negeri 1 Pekanbaru.

72 3.2 Partisipan dan Tempat Penelitian 3.2.1 Partisipan Penelitian Dalam penelitian ini, teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling (Sugiyono, 2013, hlm. 300). Berdasarkan uraian diatas, maka partisipan yang akan diteliti ditentukan langsung oleh peneliti. Adapun yang menjadi partisipan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembelajaran PPKn. Pihak-pihak tersebut yaitu guru mata pelajaran PPKn serta 64 peserta didik. 3.2.2 Tempat Penelitian Adapun yang dijadikan tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Pekanbaru yang beralamat di Jalan Sultan Syarif Qasim No. 157 Pekanbaru. Status Sekolah Negeri dengan NPSN 10403964. SMP Negeri 1 Pekanbaru dipilih sebagai tempat penelitian karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau sebagai sekolah percobaan yang menerapkan Kurikulum 2013 sejak bulan Juli 2013. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara dan teknik yang berasal dari berbagai sumber. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. 3.3.1 Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit (Bungin, 2011, hlm. 118). Menurut Suharsaputra (2012, hlm. 209) observasi berarti memperhatikan dengan penuh perhatian seseorang atau sesuatu, memperhatikan dengan penuh perhatian berarti mengamati tentang apa yang terjadi.

73 3.3.2 Wawancara Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam keidupan sosial yang relatif lama (Bungin, 2011, hlm. 111). Menurut Nasution (2003, hlm. 113) wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Bersandar pada klasifikasi Moleong (2013, hlm. 187) bahwa pertanyaanpertanyaan yang diajukan dalan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, wawancara pembicaraan informal. Pada wawancara ini pertanyaan yang diajukan sangat bergantung pada wawancara itu sendiri, jadi bergantung pada spontanitasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada terwawancara. Kedua, pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara. Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan. Ketiga. Wawancara baku terbuka. Jenis wawancara ini adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Urutan pertanyaan, katakatanya, dan cara penyajiannya pun sama untuk setiap responden. 3.3.3 Dokumentasi Studi dokumentasi dimaksudkan untuk menambah atau memperkuat apa yang terjadi, dan sebagai bahan untuk melakukan komparasi dengan hasil wawancara, sejauh ada dokumentasi yang bisa diperoleh di lapangan (Suharsaputra, 2012, hlm. 205). Studi dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian dimaksudkan sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian-

74 bagian yang dianggap penting dan berbagai dokumen resmi yang dianggap baik dan berhubungan dengan penelitian. 3.3.4 Kuesioner (Angket) Kuisioner merupakan teknik pengumpula data yang dilakukan dengn cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013, hlm. 199). Kuesioner ini juga sering disebut sebagai angket dimana dalam kuesioner tersebut terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun, dan disebarkan ke responden untuk meperoleh informasi di lapangan (Darmadi, 2011, hlm. 260). 3.4 Teknik Analisis Data 3.4.1 Teknik Analisis Data Kualitatif Pada penelitian ini analisis data mengacu pada langkah-langkah yang dipakai oleh Miles dan Huberman (1992, hlm. 16-18) yang terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan /verifikasi. Kegiatan ruduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan merupakan rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul atau suatu proses siklus interaktif. Berikut adalah bagan dari teknik analisis data kualitatif tersebut. a. Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemutusan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, memerlukan pencatatan secara teliti dan rinci. Untuk itu data dirangkum dan dipilih hanya hal-hal yang pokok dan penting. b. Penyajian Data Pada tahap ini, peneliti menyajikan data-data dalam bentuk deskripsi berdasarkan aspek-aspek yang diteliti sesuai rumusan penelitian.

75 c. Pengambilan Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion/Verification) Kesimpulan diambil secara bertahap, diawali dengan pengambilan kesimpulan sementara. Namun dengan bertambahnya data kemudian dilakukan verifikasi data yaitu dengan mempelajari kembali data-data yang ada (yang direduksi maupun disajikan). Untuk penguatan keputusan yang dibuat, peneliti juga meminta pertimbangan dengan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. Setelah itu dilakukan, peneliti mengambil keputusan akhir. d. Triangulasi Menurut Sugiono (2013, hlm. 241) menyatakan bahwa triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Selanjutnya Mathison dalam Sugiono (2013, hlm. 332) bahwa the value of triangulasi lies in providing evidence-whether convergent, inconsistent, or contradictory. Menurut Bungin (2012, hlm. 265) triangulasi dengan metode ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan metode interview sama dengan metode observasi, atau apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang diberikan ketika di interview. 3.4.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan keadaan yang ada di lapangan, maka data yang akan diperoleh akan dianalisis dengan sistem diskriptif kuantitatif dengan mengunakan persentase (Suharsimi Arikunto, 2010, hlm. 209). Deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah respoden dikali 100 persen seperti dikemukakan Sudijono (2010, hlm. 43) adalah sebagai berikut: 100% Keterangan: P = Angka persentase F = Frekuensi yang dicari

76 N = Number of Cases (Jumlah frekuensi/banyaknya individu) 100 % = Bilangan Tetap Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya data yang diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase dan dikonsultasikan dengan tabel kriteria sebagai berikut: 3.4.3 Isu Etik Tabel. 3.1 Kriteria Deskriptif Analisis Persentase No Persentase Kriteria 1 75%-100% Sangat Baik 2 50%-75% Baik 3 25%-50% Cukup Baik 4 1%-25% Kurang Baik Sumber: Riduan (dalam Trianjaya, 2012, hlm. 9 ) Pada saat proses penelitian berlangsung, untuk melakukan suatu wawancara dan observasi terhadap guru PPKn, peneliti harus terlebih dahulu datang ke sekolah yang bersangkutan untuk menemui Kepala Sekolah ditempat informan mengajar. Pada saat tersebut peneliti meminta izin serta menunjukan surat izin penelitian, setelah itu baru membuat janji dengan informan sesuai dengan kesediaan informan tersebut. Setelah informan sudah menyediakan waktu kapan agar bisa melaksanakan wawancara dan observasi, peneliti datang lagi pada waktu yang sudah ditentukan oleh informan. Wawancara berlangsung berapa lama tergantung dari waktu yang ditentukan serta kesediaan informan sampai pada semua data dirasa cukup. Proses wawancara tersebut dipastikan tidak mengganggu aktivitas informan, tidak ada tindak paksaan, dan tidak ada unsur kekerasaan, semua sudah kesepakatan bersama. Untuk mengambil dokumentasi atau foto lokasi dan sebagainya peneliti juga harus meminta izin terlebih dahulu. Sesudah selesai melakukan wawancara peneliti memberikan ucapan terima kasih kepada informan dan juga kepada pihak sekolah yang telah memberikan izin penelitian.

77 3.5 Tahap-tahap Penelitian Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif Guba dalam Suharsaputra (2012, hlm. 194) mengemukakan bahwa desain penelitian adalah perencanaan, penyusunan, dan strategi investigasi sebagai tuntunan atau arahan terhadap jawaban pertanyaan penelitian yang telah dibuat. Mengenai tahap penelitian, menurut Moleong (2013, hlm. 127) yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap penelitian sebagai berikut: 1. Tahap Pra-Lapangan Tahap ini meliputi tahap menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, dan menyiapkan perlengkapan penelitian serta yang terakhir mengenai persoalan etika penelitian. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Tahap ini dibagi atas tiga bagian, yaitu memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, dan berperan serta sambil mengumpulkan data. 3. Tahap Analisis Data Tahap analisis data dilaksanakan langsung di lapangan bersama-sama dengan pengumpulan data. Ada empat tahap analisis data yang diselingi dengan pengumpulan data yaitu: (a) analisis domein, (b) analisis taksonomi, (c) analisis komponen, (d) analisis tema.