PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGESAHAN PROPOSAL PKM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CIA (CIHIDEUNG ILIR IN ACTION): GERAKAN CINTA LINGKUNGAN DAN KEBERSIHAN SITU CIHIDEUNG ILIR

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,

BIDANG KEGIATAN: PKM Pengabdian Masyarakat. Disusunoleh:

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Bank BRO (Be Reading Opportunity) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal yang sangat penting

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

Profil Orgic's Home Generasi Muda Peduli Sampah

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Pemanfaatan Bungkus Makanan Ringan sebagai Bahan Pembuatan Tas

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PUPUK KOMPOS RAMAH LINGKUNGAN DAN EKONOMIS DENGAN MEMANFAATKAN SAMPAH DI DESA GEMPOLSEWU BIDANG KEGIATAN:

Tentang Lingkungan Hidup. Wan Muhamad Idris Baros Management

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh:

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FURNITURE UNIK DARI LIMBAH JERAMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di

BUPATI POLEWALI MANDAR

Bidang Kegiatan: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

Makalah Permasalahan Sampah

III. METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STEM-BANANA (KERAJINAN HAND-MADE PELEPAH PISANG) PENGHASIL UANG. Bidang Kegiatan: PKM Kewirausahaan.

BAB VI PENUTUP. Laporan Akhir PLPBK Desa Jipang Menuju Desa Yang Sehat, Berkembang dan Berbudaya 62

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KINERJA KEGIATAN DAUR ULANG SAMPAH DI LOKASI DAUR ULANG SAMPAH TAMBAKBOYO (Studi Kasus: Kabupaten Sleman)

BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan

KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI. Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

BAB III DESKRIPSI RENCANA PROGRAM

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengelolaan Sampah. Pedoman.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahlah yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah.

BAB VI CATATAN SEBUAH REFLEKSI

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo

Sapuroh ( /2014) Rahmi Puji Kusumastuti ( /2014) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA

kabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014).

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

BAB IV. A. Upaya yang Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat dalam Mencegah dan. Menanggulangi Pencemaran Air Akibat Limbah Industri Rumahan sesuai

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Pelatihan Bonpotkre pada Ibu-Ibu Rumah Tangga Tegal Sari Keraton

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERTANEL (KERAJINAN TANGAN FLANEL) : PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ANORGANIK DARI KALENG DAN BOTOL BEKAS

PENGELOLAAN SAMPAH BOTOL MINUMAN OLEH IBU PKK DESA BANTRUNG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH

VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR

ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BATALI PETANA (BANK CINTA LINGKUNGAN PEDULI KREATIVITAS ANAK) MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI ALTERNATIF PENGURANGAN SAMPAH DUSUN NGEMPLAK PKM-M Diusulkan oleh: AYU BELARIA AVITA (H3514006) angkatan 2014 ARINE FEBRINA SAPUTRI (H3515008) angkatan 2015 FATIMAH NUR SETIYANI (H3515020) angkatan 2015 FEBY TANIA (H3515021) angkatan 2015 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

ii

iii RINGKASAN Tumpukan sampah di daerah dusun Ngemplak Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo, sangat memprihatinkan. Banyak sampah yang berserakan di mana-mana, mulai dari sampah plastik, sampah kaleng, sampah basah, dan sampah kertas. Sampah-sampah tersebut tidak begitu di perhatikan oleh masyarakat sekitar, bahkan bagi mereka tumpukan sampah tersebut sudah menjadi pemandangan yang biasa. Bagi sebagian orang yang melewati kawasan tersebut pasti akan merasa jijik dan enggan untuk melihat tumpukan sampah tersebut. Masyarakat sekitar tidak mengetahui bahwa tumpukan sampah tersebut dapat menurunkan estetika lingkungan, karena lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang sangat buruk di lingkungan sekitarnya. Tumpukan sampah tersebut juga menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama akibat bercecerannya air lindi dari bak kendaraan.penyakit yang ditimbulkan juga berfariasi, yaitu penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah tersebut.kondisi semacam ini bisa diatasi dengan peningkatan kesadaran dan peran aktif masyarakat melalui pendidikan karakter yang akan di berikan kepada masyarakat terutama anak-anak. Penanaman pendidikan karakter kepada anak-anak sangat diperlukan karena pendidikan karakter merupakan sebuah revolusi yang dapat mengubah pandangan, cara berfikir dan pola perilaku masyarakat menjadi lebih baik. menjadikan masyarakat aktif dan cinta lingkungan dengan pembuatan kelompok cinta lingkungan dan meningkatkan nilai jual limbah sampah. Pemecahan masalah dari kasus ini, yaitu mengadakan pemberdayaan masyarakat guna mengurangi jumlah sampah yang diberi nama BATALI PETANA (Bank Cinta Lingkungan Peduli Kreativitas Anak). Program ini merupakan suatu solusi untuk masyarakat Dusun Ngemplak dengan pengembangan daya kreativitas anak yang akan menghasilkan suatu produk baru dari sampah. Produk tersebut akan di pasarkan sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Pengembangan tersebut bukan semata-mata untuk menghasilkan suatu produk saja, tetapi juga sebagai sarana untuk memberikan pendidikan karakter kepada anak agar menjadi generasi penerus bangsa yang cinta dan peduli lingkungan.

iv DAFTAR ISI Halaman Sampul... i Halaman Pengesahan... ii Ringkasan...iii Daftar isi... iv Bab 1... 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Program... 2 1.4 Luaran yang diharapkan... 2 1.5 Manfaat Program... 2 Bab II... 2 2.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran... 2 Bab III... 3 Metode Pelaksana... 3 3.1 Struktur Keorganisasian... 3 3.2 Tahapan Kegiatan... 4 3.3 Partameter Keberhasilan kegiatan... 6 3.4 Pascakegiatan... 6 3.5 Pembuatan Laporan... 6 Bab IV... 6 Biaya dan Jadwal Kegiatan... 6 4.1 Anggaran Biaya... 6 4.2 Jadwal Kegiatan... 7 Lampiran 1... 10 Lampiran 2... 13 Lampiran 3... 14

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten dengan tingkat pencemaran lingkungan yang memprihatinkan, baik daerah yang berada jauh dari kabupaten Sukoharjo yang berada di dekatnya. Dusun Ngemplak merupakan sebuah desa yang berada di bagian paling Barat kota Sukoharjo. Di daerah tersebut terdapat tumpukan sampah yang menggangu kenyamanan warga sekitar. Tumpukan sampah itu biasanya menutupi bagian dasar anak sungai yang berada di dekat TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Sampah yang menggunung terdiri dari sampah plastik, sampah kaleng, sampah basah, dan sampah kertas. Masalah sampah yang menggunung ini akan memuncak ketika musim hujan karena sampah itu akan mengeluarkan bau busuk dan lalat-lalat berterbangan dari tumpukan sampah menyebar ke pemukiman warga. Permasalahan yang ada pada dusun Ngemplak timbul akibat banyaknya masyarakat sekitar yang membuang limbah rumah tangga mereka di TPS tersebut, tanpa mamperhatikan kondisinya yang sudah memprihatinkan. Permasalahan sampah yang terjadi di daerah tersebut harus segera diselesaikan karena mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat. Tumpukan sampah yang semakin banyak di khawatirkan akan menyebar ke badan sungai dan mengakibatkan pencemaran sungai. Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu strategi global promosi kesehatan pemberdayaan dengan sasaran masyarakat atau komunitas. Program ini dirancang untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, dan melindungi lingkungan yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan maupun bidang lainnya. Penanaman dan penumbuhkembangan karakter melalui berbagai kegiatan lingkungan yang dilakukan secara berkala dan melibatkan peserta didik di Sekolah Dasar, sehingga membentuk suatu kebiasaan pada anak. Karakter peduli lingkungan merupakan suatu sikap peduli terhadap lingkungan yang diwujudkan dalam kesediaan diri untuk menyatakan aksi yang dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap perilaku yang berhubungan dengan lingkungan. Pembudayaan karakter peduli lingkungan melalui kegiatan pembuangan sampah pada tempatnya dan kegitan kreativitas anak. Solusi yang ditawarkan pada program ini adalah sebuah model pemecahan masalah berbasis pemberdayaan masyarakat guna mengurangi jumlah sampah yang diberi nama BATALI PETANA (Bank Cinta Lingkungan Peduli Kreativitas Anak). Program ini adalah sebuah trobosan baru sosialisasi dan penanaman serta

pengembangan karakter peserta didik yang akan di aplikasikan secara langsung di dalam masyarakat. Dengan trobosan produk BATALI PETANA (Bank Cinta Lingkungan Peduli Kreativitas Anak) masyarakat akan mengetahui langkah awal dari penyelesaian permaslahannya. Konsep yang di tawarkan oleh program ini adalah sebuah pengolahan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis. 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang melatarbelakangi program ini adalah : a. Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya? b. Bagaimana cara menanamkan pendidikan karakter pada anak-anak yang berada di desa Ngemplak? c. Apa saja keunggulan pemberdayaan metode tersebut? 1.3 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari program kegiatan ini adalah : a. Pemberian pemahaman dan pelatihan kepada masyarakat tentang membuang sampah yang benar sehingga dapat memperbaiki perilaku masyarakat menjadi benar, khususnya dalam hal membuang sampah. b. Menanamkan pendidikan karakter pada anak-anak yang berada di desa Ngemplak, sehinga mereka memiliki sikap peduli terhadap lingkungan. c. Menjadikan masyarakat aktif dan cinta lingkungan dengan pembuatan kelompok cinta lingkungan dan meningkatkan nilai jual limbah sampah 1.4 Luaran yang Diharapkan a. Tertanamnya pola pendidikankarakter yang peduli terhadap lingkungan b. BATALI PETANA (Bank Cinta Lingkungan Peduli Kreativitas Anak). yang akan menjadi wadah pengembangan karakter. 1.5 Manfaat a. Membantu masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup, khususnya pemahaman dan penerapan pengolahan dan pemilahan sampah berbasis masyarakat pada kehidupan sehari-hari. b. Menjadikan lingkungan di kelurahan tersebut lebih bersih, nyaman, dan terjamin. c. Meningkatkan perekonomian masyarakat untuk kesejahteraan bersama. BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Dusun Ngemplak RT 01 RW 03 Wirogunan, Kartasura adalahsebuah desa yang berada di bagian paling Barat kota Sukoharjo. Di daerah dusun tersebut ada sebuah tempat yang menjadi fokus perhatian masyarakat sekitar, yaitu Tempat Pembuangan Sementara. TPS yang lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga itu kondisinya sangan memprihatinkan. Begitu banyak sampah yang berserakan dimana-mana, mulai darisampah plastik, sampah kaleng, sampah basah, dan sampah kertas. 2

Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat yang berada di Dusun Ngemplak berpengaruh terhadap pengetahuan masyarakat mengenai ligkungan. Di dusun tersebut, banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahaya dari tumpukan sampah itu. Masyarakat sekitar menganggap tumpukan sampah tersebut tidaklah berbahaya, sehingga tumpukan sampah tersebut hanya dibiarkan begitu saja. Di khawatirkan tumpukan sampah tersebut akan meluas dan mengenai anak sungai yang berada di dekat TPS tersebut. Sampah dapat membawa dampak yang sangat buruk bagi kesehatan masyarakat apabila tidak dapat ditanggulangi. Jika sampah tersebut dibuang sembarangan atau ditumpuk tanpa adanya pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Sebagian dari kita pun tidak menyadari bahwa setiap hari terjadi penumpukan sampah baik sampah yang organik (sampah yang dapat diuraikan) maupun anorganik (sampah yang tidak dapat diuraikan). Banyaknya masyarakat yang bekerja sebagai buruh dan karyawan pabrik membuat rasa kebersamaan dan kekeluargaan sesama masyarakat di Dusun Ngamplak tidak terasa. Mereka hanya terfokus mencari uang dan bersenangsenang tanpa meperdulikan lingkungan di sekitar mereka. Ketidakpedulian masyarakat terhadap sampah akan berakibat terjadinya degradasi kualitas lingkungan yang akan mempengaruhi kualitas hidup atau tinggal masyarakat di sebuah wilayah. Degradasi kualitas lingkungan dipicu oleh perilaku masyarakat yang tidak ramah dilingkungan, seperti membuang sampah tidak pada tempatnya. Hal ini akan berjalan lebih baik apabila dilakukan beberapa kegiatan yang akhirnya bisa menyadarkan masyarakat betapa pentingnya kesehatan, mengetahui dampak jika membuang sampah sembarangan dan betapa indahnya sebuah kota apabila kota tersebut indah, bersih, nyaman dan segar. Masyarakat perlu mendapatkan sebuah penyuluhan untuk memberi pemahaman dan pelatihan kepada masyarakat tentang membuang sampah yang benar sehingga dapat memperbaiki perilaku masyarakat menjadi benar, khususnya dalam hal membuang sampah. Menjadikan masyarakat aktif dan cinta lingkungan dengan pembuatan kelompok cinta lingkungan dan meningkatkan nilai jual limbah sampah. Peningkatan harga jual sampah akan di lakukan dengan memberikan suatu pelatihan kepada anak-anak untuk membuat kerajinan atau produk baru yang terbuat dari sampah. Sasaran dalam kegiatan ini adalah anak-anak karena tingkat kreativitas mereka yang masih tinggi dan juga pelatihan ini dapat menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter kepada anak. Sehingga generasi penerus bangsa ini akan memahami begitu pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Tidak hanya generasi muda, tetapi generasi tua juga berperan penting dalam hal ini, dengan mendidik anak-anak dan mengajarkan kepada anak-anak untuk mencintai lingkungan dan melestarikannya. 3

BAB III METODE PELAKSANAAN Saat ini masih banyak masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan. Masyarakat tidak berpikir panjang apa akibat dari membuang sampah sembarangan. Akibat yang akan terjadi adalah jika musim hujan tiba maka desa yang rumah nya menurun akan kebanjiran, karena sungai banyak sampah yang membuat saluran sungai menjadi mampet. Melalui metode ini lah yang akan membuat sampah di Desa Ngemplak RT 01 RW 03 Kartasura Sukoharjo akan bisa berkurang. 3.1 Struktur Keorganisasian Dengan struktur keorganisasian pengabdian masyarakat sebagai berikut: 1. Feby Tania sebagai ketua pelaksana kegiatan : a. Mengorganisir & melakukan survei tempat ke Desa Ngemplak RT 01 RW 03 Wirogunan Kartasura Sukoharjo b. Mengevaluasi kinerja setiap anggota berdasarakan program awal yang telah dibuat agar tidak menyimpang dari aturan awal yang ditetapkan c. Koordinator setiap kegiatan yang akan diselenggarakan maupun yang terselenggara untuk memberikan solusi terbaik sebagai berkelanjutan d. Mengawasi setiap kegiatan yang akan dilakukan e. Mengevaluasi dari kegiatan awal sampai akhir 2. Fatimah Nur Setiyani sebagai Sekretaris a. Pencarian media pembelajaran yang akan disampaikan, perencanaan pelatihan, pembuatan sampel pelatihan keterampilan kerajinan tangan b. Pemantapan pelatihan yang akan diajarkan dan selektor materi yang akan disampaikan kepada masyarakat Desa Ngemplak RT 01 RW 03 Wirogunan Kartasura Sukoharjo 3. Ayu Belaria Avita sebagai Admin a. Menjadi juru tulis setiap kegiatan yang dilakukan & menjadi pelaku kedua yang mengkondisikan lapangan d. Menulis setiap logbook & handling seluruh administrasi 4. Arine Febrina sebagai Admin a. Pemberian pelatihan keterampilan kerajinan tangan kepada masyarakat Desa Ngemplak RT 01 RW 03 Wirogunan Kartasura b. Pencari mitra kerja yang siap menangani pelatihan yang lebih kompleks & menjurus bidang tertentu c. Adminisator kegiatan pelatihan & kepengurusan sebagai pengelola keuangan & pemasukan, pengeluaran kinerja yang telah dilakukan d. Memberikan fasilitas pelatihan, serta menjadi pihak yang akan berhubungan dengan masyarakat secara luas 3.2 Tahapan Kegiatan 4

5 A. Prakegiatan : 1. Survei lokasi Survei lokasi diperlukan untuk menunjang kelancaran atau tidaknya dalam melakukan kegiatan. Survei tempat yang tepat akan mempengaruhi keberhasilan suatu program yang akan dilaksanakan. Survei tempat ini dilakukan di Desa Ngemplak RT 01 RW 03 Wirogunan Kartasura Sukoharjo karena terdapat banyak sekali sampah yang berserakan dan mengunung di dekat bantaran sungai. 2. Pemilihan lokasi pendidikan Setelah dilakukan survei lokasi, kegiatan pemilihan lokasi pendidikan akan diadakan di sekitar poskampling yaitu dengan mengumpulkan anak-anak desa, setelah itu akan diajarkan tentang mengolah sampah menjadi harga jual atau cara pemanfaatan sampah tersebut. B. Proses Kegiatan a. Kegiatan 1 : Mengadakan rapat dengan Ketua RT/RW setempat untuk meminta izin kesediannya untuk melakukan sosialisasi di Desa Ngemplak RT 01 RW 03 Wirogunan Kartasura Sukoharjo. Langkah selanjutnya setelah disepakati tempat pelaksanaan yaitu melakukan perjanjian dengan masyarakat setempat, memohon kesediaannya menjadi mitra untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat yaitu bank cinta lingkungan. Perjanjian diwujudkan dengan surat perjanjian kemitraan yang telah disetujui oleh kepala dusun setempat. b. Kegiatan 2 : Mendatangkan pembicara untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang apa dampak dari membuang sampah sembarangan, bagaimana cara mengatasi. Mengajak masyarakat sekitar untuk membersihkan sampah, memilah-milah sampah antara sampah yang basah dan sampah yang kering,dan mengajak anak-anak usia Sekolah Dasar memanfaatkan barang bekas seperti kaleng makanan, minuman, dan juga botol bekas. c. Kegiatan 3 : Melakukan gotong royong bersama masyarakat setempat dengan membuat wadah sampah yang diberi nama dengan BATALI PETANA (Bank Cinta Lingkungan Peduli Kreativitas Anak) dan membuat tempat sampah yang terdiri dari tempat sampah untuk sampah kering,basah dan plastik. Tempat sampah tersebut akan diberi nama BATALI PETANA (Bank Cinta Lingkungan Peduli Kreativitas Anak) dan ditempat sampah tersebut akan diberi petunjuk pemakaian. Sampah yang berupa daun dan

kertas dibuang di tempat sampah kering, kemudian sampah yang dapat membusuk dapat dibuang di sampah basah dan sampah yg mengandung unsur plastik dapat dibuang di sampah plastik. Kemudian sampah kering dan basah akan dibakar setiap hari minggu dan sampah plastik akan di daur ulang. d. Kegiatan 4 : Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan yaitu mendaur ulang sampah. Akan dilakukan pembagian tugas pada setiap anak-anak. Pelatihan akan dilakukan seminggu sekali. Pembagian tugas yang pertama adalah anak-anak akan memilah sampah-sampah yang dapat didaur ulang. Kedua membersihkan botol bekas itu. Ada yang mendapatkan tugas memotong-motong botol bekas. Sebagian yang lain mengecat / melukis botol bekas agar cepat selesai. 3.3 Parameter Keberhasilan Kegiatan Paramter keberhasilan didalam kegiatan ini adalah memberikan suatu pengalamanbaru kepada anak-anak Desa Ngemplak RT 01 RW03 Wirogunan Sukoharjo dengan misi menghimbau masyarakat sekitar agar tidak membuang sampah sembarangan, mengajarkan pada anak-anak tentang pengolahan sampah menjadi daur ulang. Yang kedua, Adanya BATALI PETANA (Bank Cinta Lingkungan Peduli Kreativitas Anak) pula masyarakat akan membuang sampah pada tempat nya, dan merupakan bagian terpenting dari menjaga alam ini. Dan yang terakhir adalah meningkatkan kretivitas anak-anak. 3.4 Pascakegiatan Melakukan evaluasi dari semua tahap pelaksanaan program yang meliputi berbagai kendala atau kesulitan dari semua tahap sekaligus cara pemecahan masalah tersebut. Menghitung tingkat keberhasilan program dengan cara menghitung jumlah penduduk yang telah berpatisipasi dan mau bergabung pada BATALI PETANA (Bank Cinta Lingkungan Peduli Kreativitas Anak). Keberhasilan program dinyatakan apabila sebagian dari jumlah masyarakat Desa Ngemplak RT 01 RW 03 Wirogunan Kartasura Sukoharjo ikut berpartisipasi dan bergabung. 3.5 Pembuatan Laporan a. Pembuatan Laporan Awal Pembuatan laporan awal disesuaikan dengan hasil yang telah dicapai selama melakukan pelatihan kepada masyarakat Desa Ngemplak RT 01 RW 03 Wirogunan Kartasura Sukoharjo b. Revisi Laporan Revisi laporan dilakukan apabila terjadi kesalahan pada pembuatan laporan awal. c. Pembuatan Laporan Akhir 6

7 Pembuatan laporan akhir dilakukan setelah melakukan revisi laporan agar dalam penyesuaian hasil yang lebih baik. 3.6 Diagram Kegiatan Persiapan Menghubungi Kepala Desa Ngemplak Survai lokasi Tempat Pembuangan Sementara di Dusun Ngemplak Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan Menjalin kerjasama dengan Ketua RT Dusun Ngemplak Pelaksanaan Mengumpulkan anak-anak usia Sekolah Dasar di Dusun Ngemplak Sosialisasi kepada masyarakat Dusun Ngemplak tentang dampak Mengajak masyarakat untuk membersihkan TPS di Dusun Ngemplak Menggali kreativitas anak-anak Dusun Ngemplak Gotong royong membuat Bank Cinta Lingkungan Memasarkan produk hasil kreativitas anak-anak Dusun Ngemplak Tahap Akhir Team akan mengawasi, mengevaluasi dan mengamati perkembangan krearivitas anak Pengumpulan data penunjang laporan Sekaligus pembuatan laporan pertanggungjawaban Evaluasi dan memantau keberlanjutan BCL dalam menjalankannya

8 BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya I NO URAIAN JUMLAH II III ALAT SATUAN HARGA JUMLAH 1. Sarung tangan 100 1.500 150.000 2. Masker 100 1.000 100.000 3. Tres bag 50 3.000 150.000 4. Rafia 10 10.000 100.000 PEMBUATAN PROPOSAL 1. Print 150 500 75.000 2. Foto Copy 20 1.500 30.000 3. Jilid 5 5.000 25.000 KESEKRETARIATAN 1. Surat menyurat 50.000 50.000 2. Pengandaan Proposal 30.000 30.000 3. Pembuatan LPJ 25.000 25.000 4. Materai 5 8.000 40.000 IV KENANG-KENANGAN ( BCL ) 1. Bambu Wulung 50 40.000 2.000.000 2. Triplex 30 95.000 2.850.000 3. Cat 5 105.000 525.000 4. Kayu bekas - - - V LAIN-LAIN 1. Konsumsi a. Snack 5x pertemuan b. Makanan Berat c. Air mineral 450 150 5 5.000 12.000 2.250.000 1.800.000 2. Dokumentasi 300.000 300.000 3. Transportasi 3 100.000 300.000 Jumlah Total 10.750.000

9 4.2 Jadwal Kegiatan Kegiatan Survey tempat Menghubungi masyarakat daerah Grogol Membuat kesepakatan Mempersiapkan peralatan Sosialisasi dan Penyuluhan Evaluasi Sosialisasi dan Penyuluhan Penyusunan laporan pertanggung jawaban Bulan Ke I II III 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

LAMPIRAN 1 10

11

12

LAMPIRAN 2 13

LAMPIRAN 3 14

1