II. KAJIAN PUSTAKA. harus memiliki kemampuan profesional dalam bidang pembelajaran. Dengan

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI ANALISIS PEMAHAMAN GURU PAUD TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK DI KECAMATAN METRO TIMUR (JURNAL) Oleh TIA UTARI ARI SOFIA RISWANDI

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetensi yang baik maka seorang guru terutama guru TK dapat memenuhi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

KODE ETIK GURU INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan. kuantitatif. Johnson (dalam Usman 2006: 14) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

BAB I PENDAHULUAN. Suatu format Undang-Undang 20 Tahun 23 tentang sistem pendidikan

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu.menurut (Farida

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

Bagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan tuntutan dunia kerja yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Yuniyarti, 2014 Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Mengukur Kecenderungan Umum Skor Responden. a. Variabel X (Profesionalisme Guru)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini mengenai hubungan antara variabel Kecerdasan Spiritual,

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: UPAYA PEMBINAAN KOMPETENSI GURU DAN CALON GURU

1. Skripsi karyahanifah Lubis ( ) Jurusan Pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. kali gaji pokok pada tingkat, masa kerja dan kualifikasi yang sama. Sertifikasi

PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Syukri Fathudin Achmad Widodo

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB V ORGANISASI PROFESI DAN KODE ETIK GURU. organisasi, organisasi profesi guru, dan kode etik guru.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Hal ini berkaitan dengan ha kikat pendidikan yaitu sebagai upaya

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk

KODE ETIK GURU INDONESIA. Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai

BAB II KERANGKA TEORI. oleh Zahrotun Nur Jannah, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SMP NEGERI 5 SUBANG. Drs. Us Us Ridwan Kusmayadi SMP Negeri 5 Subang

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini akan membahas hasil-hasil penelitian tentang peranan

menyatakan bahawa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

Oleh: Dr. En d a n g Poer w a n t i, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar

MOTIVASI MAHASISWA ANGKATAN JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG TERHADAP PROFESI GURU PKN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ANALISIS KORELASI MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU Oleh Dionisius Sihombing dan Mayor Sihombing

PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI KEGIATAN PPL KEPENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN LESSON STUDY. ( As ari Djohar )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2016 PERSEPSI PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP PROFESIONALITAS GURU PAUD

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai itu semua maka kebijaksanaan pemerintah merupakan tombak utama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidik merupakan salah satu komponen yang menentukan berhasil

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

BAB 1 PENDAHULUAN. kontekstual dan relevan. Peran baru guru ini harus ditemukan karena

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan semakin banyak menghadapi masalah yang perlu. mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak baik pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. konsep kependidikan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu

BAB II KAJIAN TEORI. tentang sesuatu hal seperti orang atau peristiwa, (c) orang -orang yang

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

Transkripsi:

II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Profesional guru Guru dituntutuntukmempunyai kewenangan mengajar berdasarkan kualifikasinya sebagai tenaga pengajar. Sebagai tenaga pendidik, setiap guru harus memiliki kemampuan profesional dalam bidang pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, guru dapat melaksanakan perannya.menurut Ali Mudlofir (2012:5) profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 1 Menurut Undang-Undang Nomer 14 tahun 2005, professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Selain itu menurut Kunandar (2007: 46) Guru yang professional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi ini meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan profesional, baik yang bersifat pribadi sosial, maupun akademis.

8 Berdasarkan yang telah dikemukakan diatas, seseorang yang profesional dapat dilihat dari kualitas sikap pengetahuan yang dimiliki untuk menjalankan tugas-tugasnya, guru yang profesional dituntut untuk harus memliki kompetensi yang layak untuk mengajar.guru yang profesional dapat melaksanaan tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode.selain itu, juga ditujukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya.guru yang professional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat,bangsa, Negara, dan agamanya.guru professional mempunyai tanggung jawab pribadi sosial, intelektual, moral, dan spiritual. 2.1.1 Ciri-ciri guru professional Seorang guru dapat dikatakan guru yang profesional apabila guru mempunyai kompetensi dalam mengajar, guru mau menggali terus menerus ilmu dan menyalurkan ilmu yang ia dapat kepada siswa dengan cara penyampaian yang tepat kepada siswa, guru dapat mendekatkan diri kepada siswa agar guru dengan siswa mempunyai komunikasi yang baik, guru harus mempunyai lingkungan sosial yang baik pula, dan guru juga harus mempunyai ketrampilan yang baik dalam pengajaran. Bisa dilihat ciri-ciri profesional guru menurut Suyanto sebagai berikut.menurut Suyanto (2013:26) ciri -ciri guru professional yaitu: a. Ahli di bidang teori dan praktik keguruan. Guru professional adalah guru yang menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan dan ahli dalam

9 mengajarkannya. Dengan kata lain, guru professional adalah guru yang mampu membelajarkan siswanya tentang pengetahuan yang dikuasainya dengan baik. b. Senang memasuki organisasi profesi keguruan. Suatu pekerjaan dikatakan sebagai jabatan profesi salah satu syaratnya adalah pekerjaan itu memiliki organisasi profesi dan anggota-anggotanya senang memasuki organisasi profesi tersebut. Guru sebagai jabatan professional seharusnya terus meningkatkan peran organisasi profesinya. Fungsi organisasi profesi selain untuk melindungi kepentingan anggotanya juga sebagaidinamisator dan motivator anggotanya juga sebagai dinamisator dan motivator anggota untuk mencapai karier yang lebih baik. c. Memiliki latar belakang kependidikan keguruan yang memandai. Keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menetukan pendidikan keguruan tertentu, dan kemampuan tersebut tidak dimiliki masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan. Ada beberapa peran yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik, antara lain: 1. Sebagai pekerja professional dengan fungsi mengajar, membimbing, dan melatih 2. Sebagai pekerja kemanusiaan dengan fungsi merealisasikan seluruh kemampuan kemanusiaan yang dimiliki 3. Sebagai petugas kemasyarakatan dengan fungsi mengajar dan mendidik masyarakat untu menjadi warga Negara yang baik.

10 Peran guru seperti diatas menuntut pribadi yang harus memiliki kemampuan manajerial dan teknis, prosedur kerja sebagai ahli, serta keiklasan bekerja yang dilandaskan pada panggilan hati untuk melayani orang lain. a. Melaksanakan kode etik guru. Sebagai jabatan professional, guru dituntut untuk memiliki kode etik, seperti yang dinyatakan dalam Konvensi Nasional Pendidikan 1 tahun 1988, bahwa profesi adalah pekerjaan yang mempunyai kode etik, yaitu norma-norma tertentu sebagai pegangan atau pedoman yang diakui serta dihargai oleh masyarakat.kode etik berfungsi untuk mendinamiskan setiap anggotanya guna meningkatkan diri, dan meningkatkan layanan profesionalismenya demi keselamatan orang lain b. Memiliki otonomi dan rasa tanggung jawab. Otonomi yang dimaksut adalah mampu mengatur diri sendiri. Dengan demikian, guru harus memiliki sikap mandiri dalam mengambil keputusan sendiri dan dapat mempertanggung jawabkan keputusan yang dipilihnya. c. Memiliki rasa pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan memiliki peran sentral dalam membangun masyarakat untuk mencapai kemajuan. Guru sebagai tenaga pendidikan memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat. Untuk itulah guru dituntut memiliki pengabdian yang tinggi kepada masyarakat khusunya dalam membelajarkan anak didik. d. Bekerja atas panggilan hati nurani. Dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat, hendaknya didasari atas dorongan

11 atau panggilan hati nurani. Ini akan membuat guru merasa senang dalam melaksanakan tugas berat mencerdaskan anak didik. Berdasarkan teori yang dikutip di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri profesional guru adalah dapat membelajarkan siswanya tentang ilmu yang dikuasainya dengan baik, guru masuk kedalam organisasi profesi keguruan untuk menjalin komunikasi terhadap sesama guru dengan begitu dapat tukar fikiran cara mendidik anak dengan baik agar mencapai karier yang lebih baik, mempunyai latar belakang yang baik terhadap kependidikan keguruan yang guru memiliki peran sebagai pekerja yang profesional, sebagai pekerja kemanusiaan, sebagai petugas kemasyarakatan, dan peran guru ini sangat berpengaruh penting terhadap pengajaran sebab guru harus memiliki kemampuan manajerial dan teknis, prosedur kerja sebagai ahli serta keiklasan hati untuk melayani orang lain, guru harus memiliki kode etik yaitu norma-norma tertentu sebagai pegangan atau pedoman yang diakui serta dihargai oleh masyarakat, guru mempunyai otonomi dan rasa tanggung jawab, guru memiliki rasa pengabdian kepada masyarakat dan guru harus bekerja dengan hati nurani agar apa yang ia berikan dapat tersampaikan dengan baik yaitu mencerdaskan anak didik. 2.2 Pemahaman guru Pemahaman merupakan proses pengetahuan seseorang dalam mencari makna atau memahami suatu hal yang belum diketahui oleh dirinya yang berkaitan dengan segala sesuatu yang ada, oleh karena itu pencapaian tingkat

12 pemahaman seseorang akan berbeda pula sesuai dengan tingkat pengetahuan seseorang. Menurut Daryanto (2008:106) Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Guru dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain. Begitupun menurut Djamarah (2000:36) menjelaskan bahwa Pengertian guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru bertugas mempersiapkan manusia susila yang cakap yang dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun bangsa dan negara. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman guru adalah kemampuan dalam menyampaikan suatu materi atau bahan, kemampuan mendidik siswa, kemampuan untuk membentuk dan membangun kepribadian siswa menjadi seorang yang berguna bagi agama nusa, dan bangsa 2.3 Kompetensi guru Guru mempunyai tugas memberikan ilmu, secara umum ada tiga tugas guru sebagai profesi yakni mendidik, mengajar, dan melatih. Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut maka, seorang guru dituntut memiliki

13 beberapa kemampuan dan kompetensi tertentu sebagai bagian dari profesioanalisme guru. Menurut McLeod dalam Suyanto (2013: 1) mendefinisikan kompetensi sebagai perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Kompetensi tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.kompetensi guru sendiri merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggug jawab dan layak dimata pemangku kepentingan. Selain itu menurut Kunandar (2009:55) kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat efektif. Sedangkan menurut Mulyasa dalam Musfah (2011:27) kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi sosial, dan spiritual yang mencangkup penguasaan materi pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalitas. Berdasarkan yang telah dikemukakan diatas guru harus mempunyai kompetensi yaitu perilakuyang rasional agar mencangkup tujuan yang diharapkan sesuai yang diharapkan. Kompetensi juga memiliki untuk mempertanggung jawabkan kepentingannya sebagai seorang guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat efektif. 2.3.1 Jenis Kompetensi Kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi gurusebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu:

14 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru meliputi pemahaman guru terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 2. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian bagi guru merupakan kemampuan personal mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif berakhlak mulia dan berwibawa, dan dapat menjadi teladan bagi siswa. 3. Kompetensi Sosial Kompetensi social merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali siswa, dan masyarakat sekitar. 4. Kompetensi Profesional Kompetensi professional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran disekolah dan subtansi kelimuan yang menaungi materi, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan.

15 Sedangkan menurut pendapat Suyanto dan Djihad Hisyam (2013:40) tiga jenis kompetensi guru yaitu: 1. Kompetensi profesional, memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang diajarkannya, memlih dan menggunakan berbagai metode mengajar didalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya. 2. Kompetensi kemasyarakatan, mampu berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas. 3. Kompetensi personal, yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani. Dengan demikian, seorang guru akan mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran: ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Keseluruhan kompetensi guru dalam praktiknya merupakan satu kesatuan yang utuh.pemilihan menjadi empat bagian (kompetensi pedagogik, kepribadian, social, dan professional) semata-mata agar mudah memahaminya.beberapa ahli mengatakan istilah kompetensi professional sebenarnya merupakan payung karena telah mencangkup semua kompetensi lainnya, sedangkan penguasaan materi ajar secara luas dan mendalam lebih tepat disebut dengan penguasaan sumber bahan ajar atau sering disebut bidang keahlian.macam-macam kompetensi ini harus dimiliki oleh seorang guru sebab apabila guru telah mempunyai kompetensi, maka guru mempunyai keprofesionalan dalam mengajar. Khususnya guru Taman Kanak-Kanak dan guru Sekolah Dasar harus mempunyai kompetensi pedagogik karena mereka akan berhadapan dengan anak yang belum dewasa. Sebab kompetensi pedagogik merupakan ilmu

16 yang membahas pendidikan, yaitu ilmu pendidikan anak.jadi, pedagogik mencoba menjelaskan tentang seluk beluk pendidikan anak, pedagogik merupakan teori pendidikan anak. Berdasarkan UU No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan diatas mengenai kompetensi yang memiliki empat kompetensi yaitu terdiri dari kompetensi pedagogik yang merupakan pemahaman guru terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa terhadap potensi yang dimilikinya.kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan personal yang memiliki kepribadian yang teladan sebagaimana layaknya seorang guru.kompetensi sosial yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru untuk berkomunikasi secara efektif kepada siswa.selanjutnya kompetensi profesional, kompetensi ini merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru tentang penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang harus dikuasai oleh guru. 2.4 Kompetensi pedagogik 2.4.1 Pengertian Kompetensi Pedagogik Salah satu dari jenis kompetensi yang harus dimiliki guru ialah kompetensi pedagogik.berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Asih (2013:14) Pedagogik adalah teori mendidik yang mempersoalkan apa dan sebagaimana mendidik sebaik-baiknya. Sedangkan menurut pengertian Yunani, pedagogik adalah ilmu menuntun anak yang membicarakan masalah

17 atau persoalan-persoalan dalam pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendidik, antara lain seperti tujuan pendidikan, alat pendidikan, cara melaksanakan pendidikan, anak didik, pendidik dan sebagainya. Karena itu pedagogik dipandang sebagai suatu proses atau aktifitas yang bertujuan agar tingkah laku manusia mengalami perubahan.kompetensi pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru.kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik itu kompetensi yang membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya. Selain itu sejalan dengan Badan Standar Nasional Pendidikan dalam Musfah (2011:30) kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi, pemahaman wawasan atau landasan peserta didik, pemahaman tentang peserta didik, pengembangan kurikulum/silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.begitupun menurut Hoogveld dalam Uyoh Sadulloh (2011:2) pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak kearah tujuan tertentu, yaitu supaya ia kelak mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya Berdasarkan pengertian diatas pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik melalui pendekatan langsung kepada anak, seorang guru yang mempunyai kompetensi ini dapat dilihat dari tingkat keberhasilan proses dan hasil peserta didiknya.

18 2.4.2 Cakupan Kompetensi pedagogik Kompetensi pedagogik dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD), kompetensi pedagogik mencakup: 1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan 2. Pemahaman terhadap peserta didik 3. Pemahaman kurikulum atau silabus 4. Perancangan pembelajaran 5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis 6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran 7. Evaluasi hasil belajar 8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Namun pada penelitian ini peneliti mengambil 4 cangkupan pedagogik, yaitu: 1. Pemahaman guru terhadap peserta didik 2. Perancangan pembelajaran 3. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan diologis 4. Evaluasi hasil belajar. Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru meliputi pemahaman guru terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar. Secara rinci, tiap subkompetensi dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut: a. Memahami siswa secara mendalam, dengan indikator esensial: memahami siswa dengan memaafkan prinsip-prinsip perkembangan

19 kognitif, memahami siswa dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal siswa b. Merancang pembelajaran termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran, dengan indikator esensial: memahami landasan kependidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran berdasarkan karakteristik siswa, menetapkan kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih. c. Melaksanakan pemebelajaran, dengan indikator esensial: menata latar pembelajaran danmelaksanakan pembelajaran yang kondusif. d. Merancang melaksanakan evaluasi pembelajaran, dengan indikator esensial: merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode menganalisi hasil evaluasi proses dan hasl belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar, dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum 2.5 Penelitian Relevan 2.5.1 Penelitian yang dilakukan oleh Barajaki (2014) di Pontianak dengan judul Study analisis kompetensi pedagogik bertujuan untukmemperoleh informasi dan kejelasan serta kebenaran tentang kompetensi pedagogik guru bidang studi ekonomi di SMA Negeri 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode deskriptif kualitatif

20 dengan bentuk studi kasus. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sungai Raya Kab. Kubu Raya, guru bidang studi ekonomi jarang menggunakan metode dan strategi pembelajaran yangbervariasi serta jarang menggunakan media pembelajaran. Data hasil observasitentang analisis kompetensi pedagogik guru bidang studi ekonomi pada SMA Negeri 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dengan menggunakan format IPKG2 sebanyak 3 kali observasi terhadap satu orang guru. Adapun data skor hasil 3 kali observasi dengan hasil rata-rata 4Kata kunci : Kompetensi, Pedagogik, Guru Ekonomi. 2.5.2 Penelitian laindilakukan oleh Mujtahidah(2013)dengan judul Study analisis kompetensi pedagogik. Kajian penelitian ini dilatarbelakangi oleh pandangan penulis tentang kemampuan guru dalam pembelajaran dalam kelas maupun di luar kelas. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan : Bagaimana kompetensi pedagogik guru Biologi di MAN Kendal? Data yang diperoleh yaitu dengan cara dokumentasi, angket dan wawancara. Semua data dianalisis. Kajian ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik yang terdiri dari tujuh aspek diantaranya adalah menguasai karakteristik peserta didik, menguasai teori belajar, pengembangan kurikulum, penyelenggaraan pembelajaran, pengembangan potensi peserta didik, berkomunikasi secara efektif, menyelenggarakan penilaian dan evaluasi, terdiri dari 45 indikator yang semuanya rata-rata dimiliki oleh guru Biologi MAN Kendal sangat baik hal ini dapat dilihat dari keempat guru biologi yang

21 semuanya memiliki nilai yang bagus dalam wawancara dan menjawab soal secara lisan yang telah ditentukan, dan observasi yang dilakukan penulis di MAN Kendal. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, para pengajar, para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkan di man Kendal dan lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang 2.5.3 Study analisis kompetensi pedagogik penelitian ini dilakukan oleh Irma (2013)yang bertujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang tingkat kompetensi guru sebagai pengajar di sekolah. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 260 orang. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis data terdiri dari data primer yang diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden siswa, sedangkan data sekunder bersumber dari data SMK Negeri 1 Watampone, dokumen-dokumen, dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, Kompetensi Guru di SMK negeri 1 Watampone diukur dengan melihat 3 (tiga) dimensi kompetensi yaitu kompetensi pribadi, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Dari perhitungan seluruh indikator, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kompetensi guru memiliki rata-rata yang masingmasing berbeda. Kompetensi pribadi dan kompetensi sosial guru memiliki ratarata paling tinggi dibandingkan kompetensi profesional yang memiliki rata-rata paling rendah. Hal ini membuktikan tingkat

22 kompetensi profesional masih perlu peningkatan agar sesuai dengan yang diharapkan. 2.6 Kerangka Fikir Guru adalah orang yang dituntut untuk mempunyai kewenangan mengajar berdasarkan kualifikasinya sebagai tenaga pengajar. Seorang guru yang profesional dituntut harus memiliki kompetensi yang layak untuk mengajar. Salah satu kompetensi nya yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik melalui pendekatan langsung kepada anak, seorang guru yang mempunyai kompetensi ini dapat dilihat dari tingkat keberhasilan proses dan hasil peserta didiknya. Kompetensi pedagogik memiliki 8 indikator yang harus dipahami oleh seorang guru, yaitu pemahaman wawasan dan landasan kependidikandengan memahami wawasan dan landasan kependidikan guru dapat mengajar dengan baik karna sebagai modal dasar seorang guru.pemahaman terhadap peserta didik dengan memahami peserta didik seorang guru harus memahami peserta didik karena dengan memahami dan pendekatan terhadap siswa guru dapat dengan mudah memberikan pembelajaran kepada siswa dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Pemahaman kurikulum dan silabus, dengan memahami kurikulum dan silabus guru dapat mengajar dengan terarah dan fokus dengan materi yang disampaikan tidak menyimpang dengan materi yang akan disampaikan. Perancangan pembelajaran, dengan guru memahami perancangan pembelajaran guru dapat mengajar dengan terarah sesuai dengan kurikulum

23 dan silabus.pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dengan guru melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis guru dapat menciptakan suasana keaktifan didalam kelas dengan menggunakan multi metode dan teknik mengajar didalam pembelajaran.pemanfaatan teknologi pembelajaran, dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran guru dapat menjadi kreatif dan dapat mengembangkan potensi anak.evaluasi hasil belajar, dengan mengevaluasi pembelajaran guru dapat menetukan tingkat penuntasan belajar anak dan untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum, Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, guru harus mengetahui potensi yang dimiliki oleh anak dengan begitu guru dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak.namun, yang sering sekali terjadi permasalahan yang ada dilapangan yaitu tentang empat pemahaman pedagogik yaitu pemahaman guru terhadap peserta didik, pemahaman guru terhadap perancangan pembelajaran, pemahaman guru terhadap pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dan pemahaman guru terhadap evaluasi guru.seorang guru apabila paham dengan seluruh aspek kompetensi pedagogik tersebut maka dapat tercapai pemahaman terhadap peserta didik dan pembelajaran.guru yang dapat memahami peserta didik dan pembelajaran dapat menghasilkan pembelajaran yang berkualitas.

24 Gambar 1. Kerangka Pikir Input guru Kompetensi pedagogik Proses 1. Pemahaman terhadap peserta didik 2. Perancangan pembelajaran 3. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis 4. Evaluasi hasil belajar Pembelajaran yang berkualitas Output Guru menguasai kompetensi pedagogik