RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN. Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KPK, KOMNAS HAM DAN PPATK

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN. Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI. Kamis, 8 Maret 2012

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

FORMULIR 1. PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN Kementrian/Lembaga : KOMISI YUDISIAL RI

LAPORAN TIM PENINJAUAN KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI JAWATIMUR MEI 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

HASIL WAWANCARA. Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal 25 Juli 2013 jam WIB

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 116 TAHUN 2017 TENTANG

DR. R. HERLAMBANG P. WIRATRAMAN MAHKAMAH KONSTITUSI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA, 2015

MENTERI KEUANGAN R I

PENGADILAN TINGGI MAKASSAR Jl. Jend. Urip Sumoharjo KM. 4 Telp. (0411) , Fax. (0411) M A K A S S A R 90232

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

Terlampir. Terlampir

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MAHKAMAH KONSTITUSI. R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 19 Juni 2008

-1- PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK KOMISI YUDISIAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. Tugas pokok Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin adalah:

2 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 N

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENYERAPAN ANGGARAN DEWAN PERS TAHUN ANGGARAN 2011*

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

TATA TERTIB DPR. Bab I Ketentuan Umum. Pasal 1. Dalam Peraturan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan :

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAN PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MAHKAMAH KONSTITUSI, SEKJEN KOMISI YUDISIAL, DAN KOMNAS HAM (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 215216 Masa Persidangan : V Rapat ke : Sifat : Terbuka Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI Hari/tanggal : Senin, 2 Juni 216 Waktu : Pukul 13.12 s.d. 15.2 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi III DPR RI Acara : Pembahasan RKA K/L Tahun 217 Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial dan Komnas HAM I. PENDAHULUAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dibuka pukul 13.12 WIB oleh Ketua Komisi III DPR RI, Yth H Bambang Soesatyo, SE., MBA., dengan agenda rapat sebagaimana tersebut di atas. II. POKOKPOKOK PEMBICARAAN 1. Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi menyampaikan beberapa hal terkait RKA K/L Tahun 217, diantaranya adalah sebagai berikut : Berdasarkan Surat Bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS dan Menteri Keuangan RI No. 163 /M.PPN/5/216 dan S378/MK.2/216 tanggal 13 Mei 216 perihal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 217 dan Pagu Indikatif Kementerian/Lembaga TA 217, MK mendapatkan alokasi Pagu Indikatif sebesar Rp.226.741.196., (dua ratus dua puluh enam miliar tujuh ratus empat puluh satu juta seratus sembilan puluh enam ribu rupiah). Pagu Indikatif tersebut dialokasikan untuk 1 (satu) fungsi yaitu Fungsi Ketertiban dan Keamanan dan 4 (empat) program yaitu : 1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Konstitusi RI, sebesar Rp. 14.343.796. 1

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Konstitusi RI, sebesar Rp. 9.536.5. 3) Program Penanganan Perkara Konstitusi sebesar Rp. 57.538.4. 4) Program Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara Rp. 19.322.5. Apabila dibandingkan dengan Anggaran MK pada TA 216 yang sebesar Rp264.735.542., maka pada TA 217 anggaran MK mengalami penurunan sebesar Rp37.994.346.,. Penurunan tersebut terdapat pada tiga program meliputi Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Konstitusi, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Konstitusi dan Program Penanganan Perkara Konstitusi. Selanjutnya MK merencanakan peningkatan fasilitas Gedung Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi untuk melengkapi sarana prasarana fisik yang mendukung operasional MK. Pusat Sejarah Konstitusi (Puskon) sebagai wujud dari pengembangan Perpustakaan MK yang berlokasi di Lantai 5 dan 6 Gedung MK, saat ini perlu terus dikembangkan. Puskon dibentuk untuk melestarikan khasanah dan jejak sejarah konstitusi serta MK yang ditampilkan dalam bentuk audiovisual yang inovatif dan berbasis teknologi terkini. Untuk menjamin tercapainya sasaran Program Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Konstitusi RI, MK membutuhkan anggaran sebesar Rp9.536.5.,. Untuk menjamin tercapainya sasaran Program Penanganan Perkara Konstitusi, MK membutuhkan anggaran sebesar Rp95.71.687., sedangkan anggaran yang tersedia sebesar Rp57.538.4.,. Dengan demikian, terdapat kekurangan anggaran untuk program ini sebesar Rp37.533.287.,. Untuk menjamin terlaksananya Program Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara, MK membutuhkan anggaran sebesar Rp19.322.5.,. Berdasarkan kebutuhan minimal anggaran dalam rangka pelaksanaan kewenangan dan kewajiban konstitusional pada TA 217, MK membutuhkan anggaran sebesar Rp264.274.483.,. Dengan demikian terdapat kekurangan anggaran MK Tahun Anggaran 217 sebesar Rp37.533.287., dari Pagu Indikatif sebesar Rp226.741.196., sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini. FUNGSI/ PROGRAM MAHKAMAH KONSTITUSI FUNGSI KETERTIBAN DAN KEAMANAN PAGU INDIKATIF TA 217 226.741.196. 226.741.196. USULAN TAMBAHAN ANGGARAN + 37.533.287. + 37.533.287. KEBUTUHAN ANGGARAN TA 217 264.274.483. 264.274.483. 2

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Konstitusi RI 14.343.796. 14.343.796. 2. Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial menyampaikan usulan RKA K/L, diantaranya adalah sebagai berikut : Berdasarkan Surat Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan RI Nomor: 163/M.PPN/5/216 dan S378/MK.2/216 tanggal 13 Mei 216, pada tahun 217 Komisi Yudisial mendapat pagu indikatif sebesar Rp113.567.89., (seratus tiga belas miliar lima ratus enam puluh tujuh juta delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah). Pagu anggaran tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar Rp35.37.479., (23,7%) dibandingkan dengan pagu anggaran Komisi Yudisial TA 216 sebesar Rp148.874.879.,, penurunan anggaran tersebut akan mempengaruhi kinerja Komisi Yudisial dalam menjalankan wewenang dan tugas secara optimal. Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas, Pimpinan Komisi Yudisial menyampaikan surat kepada Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 1184/SET/PR/3.3/5/216 tanggal 1 Mei 216 perihal Permohonan Tambahan Anggaran Pagu Indikatif Komisi Yudisial TA 217, untuk meminta tambahan anggaran sebesar Rp34.6.41., dengan rincian sebagai berikut : 1. Tambahan belanja operasional sebesar Rp11.74.., 2. Pelaksanaan kegiatan rekrutmen, advokasi, pengawasan perilaku hakim agung dan hakim sebesar Rp11.447.41., 3. Pelaksanaan Program Penguatan Integritas Hakim (PPIH) sebesar Rp2.15.., 4. Kegiatan kajian ranah teknis yudisial dan etik sebesar Rp2..., 5. Penguatan kelembagaan dan pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebesar Rp7.335.., Komisi Yudisil RI mengharapkan Komisi III DPR RI untuk membantu mendukung tugas dan kewenangan Komisi Yudisial serta menyetujui permohonan tambahan anggaran sebesar Rp34.6.41.,. 3. Komnas HAM menyampaikan usulan RKA K/L 217, diantaranya adalah sebagai berikut : Berdasarkan Surat Bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan No. 163/M.PPN/5/216 dan S378/MK.2/216, tanggal 13 Mei 216 perihal RKP 217 dan Pagu Indikatif KL TA 217, dengan uraian sebagai berikut : 1. Alokasi Pagu Indikatif Komnas HAM TA 217 sebesar Rp. 84.965.., (Delapan puluh empat milyar sembilan ratus enam 3

puluh lima juta rupiah) dengan rincian pagu per program sebagai berikut : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Tekhnis Lainnya Komnas HAM sebesar Rp. 6.222.428., (Enam puluh milyar dua ratus dua puluh dua juta empat ratus dua puluh delapan ribu rupiah) Program Peningkatan Pemajuan dan Penegakan HAM sebesar Rp. 24.742.., (Dua puluh empat juta tujuh ratus empat puluh dua juta rupiah) 2. Alokasi Pagu Indikatif Komnas HAM TA 217 sebesar Rp. 84.965.., sudah termasuk : Belanja Pegawai sebesar Rp. 25.254.3., (Dua puluh lima milyar dua ratus lima puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah) Belanja Operasional Perkantoran sebesar Rp. 26.741.6., (Dua puluh enam milyar tujuh ratus empat puluh satu juta enam ratus ribu rupiah) Belanja Non Operasional sebesar Rp. 32.969.1., (Tiga puluh dua milyar sembilan ratus enam puluh sembilan juta seratus ribu rupiah) 3. Alokasi Pagu Indikatif sebesar Rp. 84.965.., terbagi menjadi : Komnas HAM sebesar Rp. 72.648.12., Komnas Perempuan sebesar Rp. 12.316.88., Perbandingan Pagu T.A 216 dan Pagu Indikatif T.A 217 Program/Kegiatan Pagu T.A. 216 Pagu Indikatif T.A. 217 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Komnas HAM Rp. 69.671.726., Rp.6.122.4., Peningkatan Kualitas Perencanaan, Pengawasan dan Kerjasama Penyelenggaraan Layanan Perkantoran, Kepegawaian, Keuangan, PerUU dan Bantuan Hukum Program Peningkatan Pemajuan dan Penegakan HAM Penguatan Kesadaran HAM Masyarakat dan Aparatur Negara Penyelesaian Pelanggaran HAM Kasus Rp. 3.7.46., Rp. 5.64.., Rp. 66.61.68., Rp. 24.284.42., Rp.54.518.4., Rp.24.742.6., Rp. 7.43.., Rp. 7.464.8., Rp. 13.52.., Rp.12.77.8., 4

Pencegahan dan Penanggulangan Segala Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan dan Pemenuhan Hak Korban Rp. 3.334.42., Rp. 5.2.., Rp. 93.956.146., Rp.84.965.., Usulan Penambahan Anggaran Komnas HAM Tahun Anggaran 217, Agar pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Komnas HAM dan Komnas Perempuan dapat berjalan secara maksimal maka Komnas HAM sangat membutuhkan dukungan dari Komisi III DPR RI untuk dapat mempertimbangkan usulan penambahan anggaran yaitu sebesar : Rp. 19.241.314., ( sembilan belas milyar dua ratus empat puluh satu juta tiga ratus empat belas ribu rupiah) 1) Usulan Penambahan untuk Komnas HAM sebesar Rp. 9.327.274., 2) Usulan Penambahan untuk Komnas Perempuan sebesar Rp. 9.914.4., Sehingga diharapkan alokasi anggaran Komnas HAM TA 217 dari Rp. 84.965.., dapat menjadi Rp. 14.26.314.,(Seratus empat milyar dua ratus enam juta tiga ratus empat belas ribu rupiah) 4. Beberapa hal lainnya yang menjadi pokokpokok pembahasan diantaranya adalah sebagai berikut : Bahwa usulanusulan mitra kerja masih pembicaraan awal, sehingga masih banyak waktu untuk mencermati usulan yang diajukan. Secara prinsip setuju dengan usulan anggaran yang disampaikan mitra kerja Meminta kepada Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memaparkan hasilhasil pelaksanaan tugas yang telah dicapai, mengingat sampai saat ini belum pernah ada rapat konsultasi dan putusanputusan dari MK kurang disosialisasikan. Untuk peningkatan anggaran pada prinsipnya akan memperjuangkan anggaran Komnas HAM, lebih khusus Komnas Perempuan. Meminta kepada Sekjen Komisi Yudisial (KY), selain melaksanakan tugas administrasi, hendaknya turut membantu komisioner dalam memperjuangkan revisi UU tentang KY. Sampai saat ini belum terlihat peran KY dalam menegakkan tugas dan fungsinya. Peranan KY masih sangat lemah. Langkah dan terobosan apa yang harus dilakukan oleh KY untuk memantau hakim diseluruh Indonesia. Selanjutanya, masalah hubungan KY dan Mahkamah Agung (MA) dalam bentuk pengawasan belum berjalan baik, sehingga banyak putusan KY tidak dijalankan oleh MA. Terkait dengan kinerja Komnas HAM, dalam beberapa kejadian/peristiwa, seringkali komisioner Komnas HAM terlalu cepat mengambil keputusan bahwa telah terjadi pelanggaran HAM. Apakah pernyataan tersebut sikap institusi dari Komnas HAM atau pernyataan pribadi. Meminta kepada Komnas Perempuan jangan terlalu cepat mengambil keputusan dan membuat pernyataan terhadap suatu masalah yang belum 5

diinvestigasi kebenarannya. Apakah yang disampaikan di website merupakan pernyataan resmi Komnas Perempuan atau pernyataan pribadi anggotanya. Anggaran yang tidak terkait dengan tupoksi utama tidak ada masalah jika dilakukan pemotongan. KY sebaiknya fokus saja di pengawasan hakim. 5. Beberapa tambahan penjelasan dari Ketua Komnas HAM, Sekjen Mahkamah Konstitusi dan Sekjen Komisi Yudisial, diantaranya adalah sebagai berikut : Ketua Komnas HAM menyampaikan terima kasih atas dukungan Komisi III DPR RI terhadap anggaran Komnas HAM, dan akan menindaklanjuti saran dan masukan dari anggota Komisi III DPR RI. Komnas Perempuan menyampaikan bahwa Komnas Perempuan tetap menggunakan asas praduga tak bersalah. Terhadap pernyataan yang ada website akan ditindaklanjuti termasuk saran dan masukan dari anggota Komisi III DPR RI. Sekjen MK menyampaikan bahwa terhadap saran dari anggota Komisi III DPR RI akan ditindaklanjuti. Terkait dengan rapat konsultasi dengan Komisi III DPR RI, pada saat itu sedang melaksanakan persidangan pilkada serentak, dan MK meminta untuk menjadwal ulang namun pada saat itu DPR sedang masa reses, apabila ada rapat konsultasi selanjutnya maka akan dapat dilaksanakan dengan baik. Terkait dengan Mantan Hakim Konstitusi sepenuhnya diserahkan kepada orang tersebut untuk aktif di sidang MK atau tidak. Sekjen KY menyampaikan terimakasih atas dukungan Komisi III DPR RI terhadap anggaran Komisi Yudisial. KY terus berusaha berkoordinasi dengan aparat penegak hukum lainnya dalam menyelenggarakan peradilan yang bersih. Pada tahun 216 telah menerima sekitar 11 laporan, terkait dengan laporan masyarakat, KY harus menerima laporan dalam jangka waktu 3 hari setelah pihak yang bersangkutan melengkapi dokumen. Terkait hubungan MA dan KY akan tetap berusaha untuk menjembatani agar lebih baik kedepannya. III. KESIMPULAN/PENUTUP Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan Ketua Komnas HAM, Sekjen Mahkamah Konstitusi dan Sekjen Komisi Yudisial, mengambil keputusan / kesimpulan atas usulan RKA K/L dan RKP Tahun 217, sebagai berikut : Komisi III DPR RI menerima penjelasan : 1. Sekjen Komisi Yudisial terkait Rencana Kerja tahun 217 dan pagu indikatif 217 sebesar Rp 113.567.89., beserta usulan tambahan sebesar Rp. 34.6.41.. 2. Ketua Komnas HAM terkait Rencana Kerja tahun 217 dan pagu indikatif sebesar Rp 84.965.., beserta usulan tambahan sebesar Rp. 19.241.314.., (jumlah dari usulan tambahan untuk Komnas HAM sebesar Rp 9.327.274., dan usulan tambahan untuk Komnas Perempuan sebesar Rp 9.914.4.,) 6

3. Sekjen Mahkamah Konstitusi terkait Rencana Kerja tahun 217 dan pagu indikatif tahun 217 sebesar Rp 226.741.196., beserta usulan tambahan sebesar Rp. 37.533.287... Untuk selanjutnya akan diperjuangkan oleh Komisi III DPR RI dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI, dan diputuskan dalam rapat Pleno Komisi III DPR RI sesuai dengan mekanisme yang ditentukan dalam UU MD3 dan Peraturan Tata Tertib DPR RI. Rapat ditutup pukul 15.2 WIB 7