OPTIMASI PANJANG CADIK KAPAL NELAYAN 3 GT

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PENGARUH PEMASANGAN CADIK PADA KAPAL NELAYAN 3 GT DITINJAU DARI POWER ENGINE

PENGARUH PENAMBAHAN FIN PADA LAMBUNG KAPAL IKAN TRADISIONAL

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

Penilaian Hambatan Total Kapal Transportasi Antar Pulau Tipe Longboat

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIMPLE PADA LAMBUNG KAPAL UNTUK MENGURANGI TAHANAN KAPAL

ANALISA TAHANAN KAPAL PATROLI X MENGGUNAKAN METODE KOMPUTERISASI

Studi Eksperimental Tahanan dan Momen Melintang Kapal Trimaran Terhadap Variasi Posisi Dan Lebar Sidehull

KINERJA KAPAL KM. MANTIS UNTUK PUKAT UDANG GANDA KEMBAR

1. Pendahuluan. 1.1 Permasalahan

ANALISA TEKNIS OPTIMALISASI SISTEM PROPULSI KAPAL IKAN MENGGUNAKAN CVT GEARBOX

Optimasi Kinerja Propulsi pada Kapal Ikan Studi Kasus : Kapal Ikan di Perairan Brondong, Lamongan

PREDIKSI TAHANAN KAPAL CEPAT DOLPIN DENGAN METODE EKSPERIMEN

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

OPTIMISASI BENTUK BULBOUS BOW DENGAN MENGGUNAKAN KONEKSI (LINK) ANTARA MAXSURF DAN MICROSOFT EXCEL (STUDI KASUS : KAPAL TANKER 6500 DWT)

Studi Desain Model Konfigurasi Lambung pada Kapal Trimaran dengan bantuan CFD

Surjo W. Adji. ITS Surabaya

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP TAHANAN KAPAL

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Investigasi Efisiensi Propeler Kapal Ikan Tradisional

Perhitungan Wave Making Resistance pada Kapal Katamaran dengan Menggunakan CFD

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN ELLIPTICAL BULB TERHADAP HAMBATAN VISKOS DAN GELOMBANG PADA KAPAL MONOHULL DENGAN PENDEKATAN CFD

Bilge keel. Bilge keel. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) G-174

Analisa Pengaruh Trim terhadap Konsumsi Bahan Bakar

ANALISA PERUBAHAN SISTEM PROPULSI DARI SCHOTTLE MENJADI TWIN SCREW PADA KAPAL PENUMPANG KMP NIAGA FERRY II

Perencanaan Water Jet Sebagai Alternatif Propulsi Pada Kapal Cepat Torpedo 40 M Untuk Meningkatkan Kecepatan Sampai 40 Knot

ANALISA KOMPONEN HAMBATAN KAPAL IKAN TRADISIONAL DI PERAIRAN CILACAP

ANALISA ENGINE PROPELLER MATCHING PADA KAPAL PERINTIS BARU TYPE 200 DWT UNTUK MEDAPATKAN SISTEM PROPULSI YANG OPTIMAL

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT

PERENCANAAN WATER JET SEBAGAI ALTERNATIF PROPULSI PADA KAPAL CEPAT TORPEDO 40 M UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN SAMPAI 40 KNOT

ANALISA KINERJA HULL FORM METODE FORMDATA KAPAL IKAN TRADISIONAL 28 GT KM. SIDO SEJATI

BAB IV PERHITUNGAN & ANALISA

STUDI KONFIGURASI LAMBUNG KAPAL TRIMARAN DENGAN BANTUAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD)

ANALISA HAMBATAN KAPAL AKIBAT PENAMBAHAN STERN TUNNELS PADA KAPAL TROPICAL PRINCESS CRUISES MENGGUNAKAN METODE CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) G-139

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK

ANALISA PENGARUH LETAK LUNAS BILGA TERHADAP PERFORMA KAPAL IKAN TRADISIONAL (STUDI KASUS KAPAL TIPE KRAGAN)

ANALISA HAMBATAN AKIBAT PENAMBAHAN STERN WEDGE PADA KRI TODAK MENGGUNAKAN METODE CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC)

INVESTIGASI GEOMETRI DAN PERFORMA HIDRODINAMIS PROPELER PRODUKSI UKM PADA KONDISI OPEN WATER

ANALISA PERANCANGAN STERN DRIVE PADA BOAT FISHING SPORT 12 METER

ANALISA HAMBATAN AKIBAT PENAMBAHAN STERN FLAP PADA KAPAL KRI TODAK MENGGUNAKAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD)

PERFORMA DESIGN STRIPSHIELD SEA CHEST KAPAL BASARNAS TIPE FRP36 BERDASARKAN WATER INTAKE DAN TAHANAN TAMBAHAN

HUBUNGAN ANTARA BENTUK KASKO MODEL KAPAL IKAN DENGAN TAHANAN GERAK Relationship Between Hull Form of Fishing Vessel Model and its Resistance

OPTIMALISASI DESIGN TRIPLE SCREW PROPELLER UNTUK KAPAL PATROLI CEPAT 40M DENGAN PENDEKATAN CFD

STUDI HAMBATAN DAN KECEPATAN KAPAL TIPE LAMBUNG SERIES 60 DITINJAU DARI TIGA BENTUK HALUAN KAPAL

Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

PERBAIKAN DESAIN KAPAL PERIKANAN PADA TAHAP PLERIMINARY DESAIN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BAHAN BAKAR

Oleh : Dosen Pembimbing : Ahmad Nasirudin, S.T.,M.Eng

PERBANDINGAN HASIL RANCANGAN BALING-BALING PADA METODE CROUCH DAN METODE BP-δ UNTUK KAPAL IKAN 30 GT

PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP POLA ALIRAN DAN POWERING PADA KAPAL PERAIRAN SUNGAI DAN LAUT

ENGINE MATCHING PROPELLER PADA KAPAL MT. NUSANTARA SHIPPING LINE IV AKIBAT PERGANTIAN SISTIM PROPULSI. Untung Budiarto, M Abdurrohman Raup, ABSTRACT


TUGAS AKHIR (ME ) STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA KAPAL TANKER MT YAN GT

Jurusan Teknik Kelautan FTK ITS

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN AIRBOAT SEBAGAI ALAT ANGKUT PENANGGULANGAN BENCANA TAHAP II

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR O LEH :

ANALISA ALIRAN DAN TEKANAN PADA BULBOUS BOW DENGAN DIMPLE (CEKUNGAN) MENGGUNAKAN PENDEKATAN CFD

HIGH SPEED SHIP TOTAL RESISTANCE CALCULATION (AN EMPIRICAL STUDY)

Perumusan masalah. Tujuan Penulisan

ANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT 200 GT

ANALISA PENGARUH MODIFIKASI BENTUK HALUAN KAPAL TERHADAP HAMBATAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN CFD

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

PENGARUH VARIASI BENTUK BURITAN KAPAL TERHADAP HAMBATAN TOTAL MENGGUNAKAN METODE CFD

Analisis Sloshing 2D pada Dinding Tangki Tipe Membran Kapal LNG Akibat Gerakan Rolling di Gelombang Regular

KOMPARASI HULL PERFORMANCE PADA KONSEP DESIGN KAPAL IKAN MULTI FUNGSI DENGAN LAMBUNG KATAMARAN

Prediksi Gerak Terhadap Desain Awal Ferry 600, 500 dan 300 GRT Untuk Pelayaran Antar Pulau

TUGAS AKHIR (LS 1336)

Analisis Ukuran dan Bentuk Layar Kapal Ikan Jenis Purse Seine; Studi Kasus: KM Maju

BAB III METODE PELAKSANAAN

Studi Kasus : Penerapan Energy Saving Device dalam Rangka Menaikkan Efisiensi Thrust pada Kapal Tanker Pertamina Ltdw

ANALISA PENGARUH PELETAKAN OVERLAPPING PROPELLER DENGAN PENDEKATAN CFD

USULAN BIDANG MARINE MANUFACTURE AND DESIGN (MMD) Oleh: Hanifuddien Yusuf NRP

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

ANALISA TEKNIS PERANCANGAN FLOATING RECHARGE UNTUK KAPAL NELAYAN DI DAERAH CILACAP

ESTIMASI KAPASITAS DAN TITIK BERAT PADA PEMBUATAN KAPAL JARING TRADISIONAL DI GALANGAN KAPAL BAGAN SIAPIAPI KABUPATEN ROKAN HILIR MENGGUNAKAN SOFTWARE

LOGO ERANCANGAN SISTEM FLODABLE-CADIK PADA KAPAL PATROLI 9 METER DENGAN MENGGUNAKAN HIDROLIK. Diusulkan oleh: Ach. Riska Altrika L ( )

Studi Eksperimental Tahanan Kapal Ikan Tradisional Jenis Payang di Jawa Timur

MODIFIKASI BENTUK BURITAN PADA SHALLOW DRAFT BULK CARRIER UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI SISTEM PROPULSI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) G-47

Analisa Rekondisi Main Engine dan System Propulsi Kapal Kumawa Jade 20.7 Meter Catamaran

Analisa Perhitungan Fixed Pitch Propeller (FPP) Tipe B4-55 Di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

KAJIAN EKSPERIMEN PENAMBAHAN PROPERTIES OUTLET PADA GAS BUANG ENGINE UNTUK MENAMBAH DAYA DORONG DAN EFEK TURBULENSI

JUDUL TUGAS AKHIR STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN KAPAL KATAMARAN DAN MONOHULL SEBAGAI KAPAL RISET DIPERAIRAN BENGKALIS RIAU

ANALISA TEKNIS PENGGANTIAN MESIN INDUK KAPAL PATROLI KP. PARIKESIT 513

ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS KAPAL KMP. SAPTA PESONA UNTUK JALUR PELAYARAN PANTAI BANDENGAN PULAU PANJANG JEPARA YANG MENGALAMI PERUBAHAN FUNGSI

KARAKTERISTIK DIMENSI UTAMA KAPAL PERIKANAN PUKAT PANTAI (BEACH SEINE) DI PANGANDARAN

Analisa Kecepatan Dan Daya Kapal Ikan Tradisional Penggunaan Wilayah Batam, Kepulauan Riau

ANALISA HAMBATAN KAPAL KATAMARAN DENGAN VARIASI JARAK DEMIHULL MENGGUNAKAN PROGRAM MAXSURF

Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD

PERANCANGAN PERAHU BERBAHAN FIBER GLASS BERLAPIS KARET UNTUK EVAKUASI BENCANA BANJIR

STUDI PERANCANGAN SISTEM PROPULSI WATERJET PADA KAPAL PENUMPANG 200 PAX TIPE WAVE PIERCHING CATAMARAN

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

ALBACORE ISSN Volume I, No 3, Oktober 2017 Diterima: 11 September 2017 Hal Disetujui: 19 September 2017

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MODIFIKASI ARMOURED PERSONNEL CARRIER (APC) TIPE BTR-50P UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS

STUDI NACA 0024 DAN 2624 SEBAGAI MEKANISME PENGGERAK KAPAL KECIL (BOAT) 12,2 M DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI GELOMBANG AIR LAUT

Transkripsi:

ABSTRACT OPTIMASI PANJANG CADIK KAPAL NELAYAN 3 GT Budhi Santoso 1, Muhammad Helmi 2, Nurhasanah 3 1,2,3 Jurusan Teknik Perkapalan Politeknik Negeri Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sungai Alam, Bengkalis-Riau, 28761 Email: budhynaval@gmail.com Increased speed on fishing vessels will assist in the operation of fishing in the sea. Some research has a lot of speed improvement by adding starboard port side hull. The value of total resistance to variations in distance outrigger vessel (outrigger) on speed 10 knots generate resistance values at a distance outrigger 2 meters of 10.6 kn, outrigger distance of 2.5 meters of 10.7 kn, while at a distance of 3 meters outrigger 10, 8 kn. Thus, variations distance outrigger are not significant influence total resistance value of the vessel 3 GT, in because the resistance value is not much different. Keywords: outrigger, resistance, fishing ship, speed ABSTRAK Peningkatan kecepatan pada kapal nelayan akan membantu dalam operasional penangkapan ikan di laut. Beberapa penelitian telah dilakukan tentang peningkatan kecepatan dengan menambah lambung di kanan-kiri kapal. Nilai hambatan total kapal terhadap variasi jarak outrigger (cadik) pada kecepatan kapal 10 knot menghasilkan nilai hambatan pada jarak cadik 2 meter 10,6 kn, jarak cadik 2,5 meter 10,7 kn, sedangkan pada jarak cadik 3 meter 10,8 kn. Dengan demikian, variasi jarak cadik tidak signifikan mempengaruhui nilai hambatan total kapal 3 GT dikarenakan nilai hambatan tidak jauh berbeda. Kata kunci: cadik, hambatan, kapal ikan, kecepatan PENDAHULUAN Penangkapan ikan dengan alat tangkap jaring yang digunakan oleh para nelayan skala kecil dengan mengunakan armada alat tangkap berukuran 1 GT sampai 3 GT di kabupaten Bengkalis membutuhkan stabilitas kapal yang baik. Desain kapal tradisional yang digunakan di pesisir pantai kabupaten Bengkalis mengunakan satu lambung [1]. Dengan adanya outrigger (cadik), bentuk lambung kapal menjadi tiga bagian atau sering disebut trimaran. Pengembangan bentuk kapal dari lambung tunggal menjadi trimaran bertujuan untuk meningkatkan kestabilan kapal dan kecepatan kapal pada saat beroperasi. Penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa bentuk lambung trimaran memiliki hambatan yang lebih kecil dibandingkan dengan lambung kapal tunggal [2]. Penambahan cadik di kanan-kiri kapal akan menambah kestabilan kapal pada saat operasi [3]. Berbagai teknologi terus dikembangkan untuk mendapatkan bentuk lambung kapal yang sesuai dengan kebutuhan manusia yang semakin beragam, dalam hal ini ditekankan pada efisiensi energi. Salah satu cara mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengoptimalkan jarak cadik terhadap lambung kapal. Dengan begitu, dapat diketahui seberapa pengaruhnya terhadap hambatan kapal akibat jarak cadik. TINJAUAN PUSTAKA Kapal terbagi menjadi dua daerah utama dilihat berdasarkan bagian atas air dan bagian bawah air. Bagian bawah air yang tercelup air menimbulkan gaya yang berlawanan dengan arah gerak badan kapal. Nilai gaya berlawanan itu harus dibuat seminimal mungkin karena berkaitan daya mesin utama kapal yang digunakan oleh kapal untuk melawan gaya tersebut sehingga mampu mendorong kapal berjalan. 11

ISSN: 1411-7010 Tahanan total kapal dapat diperoleh melalui beberapa cara, yaitu perhitungan secara analitis (teoritis), pengujian model fisik di tangki percobaan (eksperimen), atau dengan pensimulasian model kapal di komputer (numerik). Perhitungan secara analitis memberikan bentuk persamaan matematis, tetapi semua kejadian dapat dituangkan dalam bentuk matematis. Percobaan dapat memberikan hasil yang praktis dan memiliki tingkat keakurasian tinggi. Kekurangannya, teknik ini membutuhkan biaya pembangunan fasilitas percobaan yang tinggi. Sedangkan simulasi model kapal di komputer dapat memberikan hasil yang mendekati dengan keadaan yang sebenarnya. Keuntungannya, teknik ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang jauh lebih kecil dibandingkan melakukan ekperimen, tetapi sulit dalam melakukan validasi [4]. Secara manual dan sederhana, tahanan total kapal, R T, dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan semua komponen-komponen tahanan yang bekerja pada kapal, yang meliputi tahanan gesek (friction resistance, R F), tahanan gelombang (wave resistance, R W), tahanan udara (air resitance, R A), dan lain-lain [4], umumnya diformulasikan dengan persamaan: R T = 0,5 x ρ x C T x S x V 2 s... (1) dengan ρ adalah massa jenis fluida (1.025 kg/m 3 ) Vs adalah kecepatan kapal (m/s) C T adalah koefisien tahanan total kapal S adalah luasan permukaan basah dari badan kapal (m 2 ) Maxsurf dan Hullspeed, kedua produk tersebut merupakan software dari Formation Design System Pty. Ltd. Maxsurf adalah suatu sistem pemodelan berbasis surface 3-D (three-dimensional surface modelling system) yang sangat handal untuk penggunaan di bidang marine design. Maxsurf memiliki kemampuan multiple surface yang memungkinkan sejumlah permukaan dapat digunakan untuk memodelkan berbagai macam desain untuk lambung kapal. Surface dalam Maxsurf didefinisikan sebagai posisi dari satu set control point untuk digeser, membuat surface yang dibuat dapat dimanipulasi menjadi bentuk yang diinginkan. Program Hullspeed merupakan sistem pendukung Maxsurf yang memiliki kemampuan untuk mengestimasi tahanan kapal dan daya main engine dari badan kapal yang telah didesain dalam Maxsurf. METODE Redrawing Kapal Dalam penyusunan analisis pada kapal nelayan 3 GT ini digunakan tahapan-tahapan metode dalam melakukan penelitian sebagai berikut. Pengukuran Data Utama Kapal Pengukuran kapal dilakukan pada kapal nelayan di daerah kabupaten Bengkalis Riau. Kapal yang diambil adalah kapal 3 GT. Pengukuran dilakukan secara langsung di lokasi dengan menggunakan peralatan ukur. Adapun detail data ukurnya sebagaimana berikut. Tipe kapal : 3 GT Length (LOA) : 10,23 meter Breadth (B) : 2,00 meter Depth (Moulded) : 1,33 meter Draft : 0,44 meter Perhitungan Hambatan Kapal Perhitungan hambatan kapal menggunakan metode numerik yang dibantu perangkat lunak. Pemilihan metode perhitungan hambatan kapal dilakukan dengan kriteria sebagai berikut [5]. 1. Savitsky pre-planning: Metode perhitungan hambatan kapal untuk kapal cepat planning hull pada kondisi sebelum planning (pre-planning). 2. Savitsky planning: Metode perhitungan hambatan kapal untuk kapal cepat planning hull yang bekerja pada kondisi planning (kecepatan planning). 12

ISSN: 1411-7010 3. Lahtiharju: Metode perhitungan hambatan kapal untuk kapal cepat planning hull pada kondisi planning (kecepatan planning). 4. Holtrop: Metode perhitungan hambatan kapal untuk kapal tanker, kapal kargo, kapal ikan, tug boat, kapal kontainer, dan kapal frigate. 5. Van Ootmerssen: Metode perhitungan hambatan kapal untuk kapal-kapal kecil misalnya kapal ikan dan kapal tug boat. 6. Series 60: Metode perhitungan hambatan kapal untuk kapal kargo dengan satu propeller (single screw propeller). 7. Delf Series: Metode perhitungan hambatan kapal untuk kapal layar (sailing yacht) berdasarkan metode perhitungan regresi. 8. Metode Harvard: Metode perhitungan tahanan kapal berdasarkan bentuk lambung kapal secara manual yang terkait, berupa tahana bentuk lambung bawah air, tahanan udara, dan tahanan tambahan. Dengan bantuan perangkat lunak, data utama kapal dimasukkan sebagai input. Metode yang digunakan dalam perhitungan hambatan kapal menggunakan Van Ootmerssen. Metode yang digunakan adalah Van Oortmeersen karena Van Oortmeersen mengakomodasi jenis kapal ikan yang salah satunya berjenis kapal penangkap ikan. Kecepatan kapal rata-rata 10 knot merupakan kecepatan servis pada saat mode berlayar dari fishingbase menuju fishingground (selling). Tahanan yang diterima kapal jarak cadik 2 meter adalah 30,2 kn; kapal dengan cadik 2,5 meter adalah 36,5 kn; kapal dengan cadik 3 meter adalah 43,6 kn. Selanjutnya, dilakukan variasi jarak cadik terhadap badan kapal dengan jarak 2 m dari center line; 2,5 m dari center line; dan 3 m dari center line. Tahanan kapal diperoleh dari perhitungan hull speed dan hitungan manual. Jarak cadik tersebut mengahasilkan perbandingan S/L sebesar 0,19; 0,24; dan 0,29. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1, Gambar 2, dan Gambar 3 berikut. < 2 Meter > < 2 Meter > Gambar 1. Jarak cadik 2 meter < 2,5 Meter > < 2,5 Meter > Gambar 2. Jarak cadik 2,5 meter 13

ISSN: 1411-7010 < 3 Meter > < 3 Meter > Gambar 3. Jarak cadik 3 meter Hambatan kapal adalah gerakan fluida yang berlawan arah dengan arah gerakan kapal yang memiliki kecepatan tertentu sehingga akan menimbulkan gaya fluida yang berlawanan dengan gaya kapal [6]. Hambatan total kapal terdiri atas hambatan viscous (Rv) dan hambatan gelombang (Rw). Hambatan viscous terbentuk karena adanya hambatan gesek dan faktor bentuk dari badan kapal. Untuk menganalisis dan menentukan tahanan kapal digunakan metode Van Ootmersent. Metode tersebut cukup sesuai untuk dipilih karena kapal ikan tradisional umumnya memiliki ukuran kecil [7]. Kemudian, dilakukan analisa hambatan pada tiap-tiap jarak cadik. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis berupa nilai hambatan kapal masing-masing variasi jarak cadik secara keseluruhan. Terdapat beberapa komponen hambatan kapal yang menjadi dasar hasil perhitungan hambatan total kapal nelayan 3 GT. Komponen yang dominan dalam mendapatkan hambatan total adalah hambatan viscous. Hambatan kapal dengan metode Van Oortmerssen bersifat tidak linier, dengan peningkatan kecepatan kapal, akan terjadi penurunan hambatan kapal. Berdasarkan teori dasar hidrodinamika, hambatan total berbanding dengan nilai tegangan tangensial pada seluruh permukaan basah kapal, sehingga besar kecilnya nilai hambatan total kapal berbanding lurus dengan luasan badan kapal yang tercelup air. Semakin besar permukaan badan kapal yang tercelup air maka nilai hambatan juga semakin besar, begitu juga sebaliknya. Hal ini disebabkan sebagian besar fluida memiliki viskositas yang menimbulkan gesekan pada badan kapal. Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa hambatan total kapal tiga variasi jarak cadik dengan mengunakan metode Van Ootmersent meghasilkan nilai yang cukup baik. Meskipun hambatan kapal mengalami titik balik pada kecepatan lebih kurang 10 kn, namun kembali meningkat seiring dengan bertambahnya kecepatan kapal. Variasi jarak cadik pada kapal nelayan 3 GT tidak memberikan pengaruh terhadap besarnya nilai hambatan total kapal, karena grafik berhimpit sehingga nilai hambatan kapal untuk setiap variasi jarak cadik relatif sama. Tabel 1. Perhitungan tahanan total Speed Van Oot (kn) Speed Van Oot (kn) (knot) 2 m 2.5 m 3 m (knot) 2 m 2.5 m 3 m 0 0 0 0 5.625 0.9 0.9 0.9 0.375 0 0 0 6 1 1 1.1 0.75 0 0 0 6.375 1.2 1.2 1.2 1.125 0 0 0 6.75 1.5 1.5 1.5 1.5 0.1 0.1 0.1 7.125 2.1 2.1 2.1 1.875 0.1 0.1 0.1 7.5 3.2 3.2 3.2 2.25 0.2 0.2 0.2 7.875 4.5 4.5 4.6 2.625 0.2 0.2 0.2 8.25 6 6 6.1 3 0.3 0.3 0.3 8.625 7.3 7.4 7.5 3.375 0.3 0.3 0.3 9 8.5 8.5 8.6 3.75 0.4 0.4 0.4 9.375 9.4 9.5 9.6 14

Resistance (KN) ISSN: 1411-7010 Speed Van Oot (kn) Speed Van Oot (kn) (knot) 2 m 2.5 m 3 m (knot) 2 m 2.5 m 3 m 4.125 0.4 0.4 0.4 9.75 10.1 10.2 10.2 4.5 0.5 0.5 0.5 10.125 10.6 10.7 10.8 4.875 0.6 0.6 0.6 10.5 11.1 11.1 11.2 5.25 0.7 0.7 0.7 10 11.5 11.5 11.6 25 20 15 10 5 0-5 Resistance-Speed Curve Total outrigger 2 m outrigger 2,5 m outrigger 3 m 0 5 10 15 20 Speed (knots) Gambar 4. Grafik hambatan total kapal semua variasi jarak cadik Pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa kenaikan nilai hambatan kapal untuk ketiga variasi jarak cadik tidak stabil pada froude number di bawah 1,5 dan stabil pada froude number di atas 1,5. Variasi jarak cadik pada kapal nelayan 3 GT tidak memberikan pengaruh terhadap terbentuknya hambatan gelombang kapal. Tabel 2. Frounde Number Speed Fn (kn) Speed Fn (knot) 2 m 2.5 m 3 m (knot) 2 m 2.5 m 3 m 0 0 0 0 5.625 0.624 0.624 0.624 0.375 0.042 0.042 0.042 6 0.666 0.666 0.666 0.75 0.083 0.083 0.083 6.375 0.708 0.707 0.707 1.125 0.125 0.125 0.125 6.75 0.749 0.749 0.749 1.5 0.166 0.166 0.166 7.125 0.791 0.791 0.79 1.875 0.208 0.208 0.208 7.5 0.832 0.832 0.832 2.25 0.25 0.25 0.25 7.875 0.874 0.874 0.874 2.625 0.291 0.291 0.291 8.25 0.916 0.916 0.915 3 0.333 0.333 0.333 8.625 0.957 0.957 0.957 3.375 0.375 0.375 0.374 9 0.999 0.999 0.998 3.75 0.416 0.416 0.416 9.375 1.041 1.04 1.04 4.125 0.458 0.458 0.458 9.75 1.082 1.082 1.082 4.5 0.499 0.499 0.499 10.125 1.124 1.124 1.123 4.875 0.541 0.541 0.541 10.5 1.165 1.165 1.165 5.25 0.583 0.583 0.582 10 1.207 1.207 1.206 15

Resistance (KN) ISSN: 1411-7010 25 20 Resistace Ship and Resistance Wave Total 15 10 5 outrigger 2 m outrigger 2,5 m outrigger 3 m 0-5 Gambar 5. Grafik hambatan kapal dengan hambatan gelombang semua variasi jarak cadik KESIMPULAN Pengaruh penambahan moveable cadik pada kapal nelayan 3 GT masyarakat nelayan terhadap hambatan total kapal memberikan nilai pada kecepaan kapal 10 knots jarak cadik 2 meter 10,6 kn; jarak cadik 2,5 meter 10,7 kn; jarak cadik 3 meter 10,8 kn. Variasi jarak cadik tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai hambatan total karena hasil perhitungan relatif sama. Kenaikan nilai hambatan kapal stabil pada froude number diatas 1,5. Dapat disimpulkan variasi jarak cadik sangat berpengaruh pada terbentuknya hambatan gelombang. DAFTAR PUSTAKA 0 0.5 1 1.5 2 Froude Number [1] Nurhasanah, 2014. Evaluasi karakteristik hidrodinamika kapal ikan untuk wilayah perairan pulau Bengkalis. Riau. [2] S.A. Harvald, 1983. Tahanan dan Propulsi Kapal. Surabaya: Airlangga University Press. [3] A.W. Gray, 2001. A Preliminary Study pf Trimaran. West Virginia University College of Engineering and Material Resources, Morgantown. [4] Utama, I.K.A.P., 2008. Peranan Hidrodinamika dalam Bidang Desain Kapal dan Kehidupan Sehari-hari, Pidato Pengukuhan untuk Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Hidrodinamika Kapal pada Fakultas Telnologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 4 Juni 2008, Departemen Pendidikan Nasional, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. [5] Muhadi Eko, 2012. Analisa Teknis Optimalisasi Sistem Propulsi Kapal Ikan Menggunakan Cvt Gearbox. KAPAL, 9(3), Surabaya. [6] T. Mynard, PK. Sahoo, J. Mikkelsen and D. McGreer., 2008. Numerical and Experimantel Study of Wave Resistance for Trimaran Hull Form. Australian Maritime College, Lunceston, Australia. [7] Oortmerssen, G., A Power Prediction Method and its Application to Small Ships. International Shipbuilding Progress, 18(207), 1971. [8] Adji, Surjo W., 2004. Kapal Ikan Kajian Karakteristik Tahanan dan Sistem Propulsi, Modul Pengajaran, Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK-ITS, Surabaya. 16