BAB I. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses. karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu. kemampuan kognitif, afektif, psikomotor, bahasa, sosial emosional dan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya untuk merangsang

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. perhatian, minat, dan kemampuan dalam belajar. Segala yang ia lihat, ia

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Nurmalasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan hidup manusia, masa ini disebut masa keemasan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. yang sederajat) dan jalur pendidikan informal yang berbentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menunjukkan bakat di lingkungan masyarakat. Pendidikan diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bermunculan pendidikan pra sekolah yang menyediakan pelayanan untuk anak

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari hal hal yang telah ada, maupun perubahan karena timbulnya unsur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. pada usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa ini setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah membentuk pribadi anak menjadi seorang dewasa yang. berdiri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

I. PENDAHULUAN. usia dini menjadi 0-3 tahun, 3-5 tahun, dan 6-8 tahun (Santoso, dini harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian anak usia dini yang berada

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang A Wahid Hasyim, 2014 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Motivasi Siswa Dalam Aktivitas Pembelajaran Renang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun menurut. Undang-Undang Republik Indonesia, dan 0-8 tahun menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan anak selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak. Menurut Tafsir (1991:26) Pendidikan ialah pengembangan pribadi dalam semua aspeknya dengan penjelasan bahwa pengembangan pribadi mencakup pendidikan oleh diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan dan pendidikan oleh orang lain atau guru. Pembelajaran di taman kanak-kanak bersifat spesifik didasarkan pada tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan anak dengan mengembangkan aspek-aspek perkembangan yang meliputi moral dan nilainilai agama, sosial, emosional, berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni. Pada kenyataannya, hasil yang diperoleh dalam belajar tidak dapat diperoleh secara instan. Tahapan-tahapan dalam memperoleh ilmu harus dilalui sebagai sebuah rangkaian. Sama halnya dengan tahap pertumbuhan fisik yang dialami manusia, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui, karena itu adalah hukum alam. Apabila tahapan-tahapan dalam memperoleh ilmu 1

2 telah dapat dilalui, maka keberhasilan dalam menuntut ilmu tentunya sangat mudah diperoleh. Sejak manusia dilahirkan ia akan terus tumbuh dan berkembang untuk mencapai kesempurnaan. Proses tumbuh dan berkembangnya manusia dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri (internal) dan dari luar atau lingkungan (eksternal). Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya anak adalah pendidikan pada anak. Pendidikan dapat membantu proses berkembangnya seseorang menuju tahap kesempurnaan diri, begitu pula pendidikan bagi anak. Pendidikan bagi anak sangat penting dan perlu adanya penanganan yang serius. Hal ini dikarenakan pendidikan anak pada usia dini merupakan awal terbentuknya pondasi untuk perkembangan pada tahap selanjutnya. Ibarat bangunan rumah, semakin kuat pondasi yang dibangun maka akan semakin kuat pula hasil bangunan yang diperoleh. Sehingga, semakin baik sistem pendidikan yang dipraktikkan pada anak maka akan semakin baik pula hasil yang diperoleh, yaitu siswa yang berpendidikan dengan kualitas unggul. Lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak pada dasarnya adalah tempat bermain, sehingga kegiatan belajar mengajar di TK menganut prinsip bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Dengan bermain anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan. Selain itu bermain membantu anak mengenal dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan.

3 Dengan adanya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan sambil bermain tentunya akan memancing minat anak untuk selalu aktif berpartisipasi. Selain menyenangkan, anak-anak juga diberikan pengetahuan baru dalam menjalani hidupnya dalam dunia taman pendidikan anak sehingga anak tidak akan merasa terbebani untuk menjalankan aktifitas yang dilakukan. Sehingga menimbulkan keinginan untuk terus belajar sambil bermain tanpa adanya rasa bosan. Mendidik anak dengan cara belajar sambil bermain tentunya akan sangat menyenangkan, akan tetapi untuk menyiapkan generasi yang siap terhadap perkembangan zaman diperlukan sebuah metode untuk memperkuat pondasi pengetahuan mereka. Selain dengan adanya beberapa metode yang dipakai, tenaga pengajar diharuskan mampu membawa anak-anak untuk selalu mengikuti setiap kegiatan yang sedang dilaksanakan. Hal ini dikarenakan anak didik yang masih berusia dini memerlukan perhatian yang lebih karena belum stabilnya mental mereka untuk selalu aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemandirian anak sebagai salah satu aspek perkembangan Bidang Pengembangan Pembiasaan Program Pembelajaran Taman Kanak-kanak Kurikulum 2004 mempunyai peran penting, karena aspek kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup (life skill), serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidup anak. Melalui pemberian rangsangan, stimulasi dan bimbingan, diharapkan akan meningkatakan

4 perkembangan perilaku dan sikap melalui pembiasaan yang baik, sehingga akan menjadi dasar utama dalam pembentukan pribadi anak sesuai dengan nilai-nilai yang ada dimasyarakat. Setiap orang yang berkewajiban melakukan tugas seperti halnya seorang guru kepadanya dituntut agar memangku kewajiban itu sepenuh tanggung jawab setiap kewajiban berisi tugas dan setiap tugas harus dilaksanakan. Suatu tugas pasti selesai dilaksanakan setelah tujuan yang ditujunya itu tercapai kemudian agar tujuan itu dapat dicapai dengan tepat, seorang guru tersebut harus meyakinkan jalan mana yang harus ditempuh untuk sampai kepada sasaran yakni guru itu harus menentukan cara atau metode yang tepat dan cocok untuk diterapkan kepada peserta didiknya. Adapun cara atau metode-metode yang patut dan bagus untuk diterapkan itu banyak sekali tergantung pada karakteristik peserta didik masing-masing, salah satunya adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif dalam membantu anak didik untuk menjawab dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data) yang jelas dan benar. Pembelajaran kemandirian anak yang diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup melalui kegiatan-kegiatan konkrit yang dekat dengan kehidupan anak sehari-hari mempunyai peranan penting. Namun keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang mengembangkan aspek kemandirian anak sering meresahkan guru di TK Pertiwi I Canden. Berdasarkan pengamatan mulai awal masuk sekolah sampai pertengahan semester genap Tahun

5 Pelajaran 2012/2013 menunjukkan bahwa kemandirian murid masih kurang. Kondisi ini di indikasikan dengan anak tidak mau menerima tugas dari guru, dalam mengerjakan tugas tidak tuntas, anak kurang percaya diri untuk mampu mengerjakan tugas sendiri dan selalu meminta bantuan guru, dalam kegiatan sehari hari seperti misalnya memakai baju, memakai sepatu, pergi kekamar mandi, pada waktu makan, atau saat pergi ke toilet, anak masih meminta bantuan kepada guru maupun orang tua yang menunggui anak di sekolah maupun dirumah, anak juga kurang antusias dalam kegiatan belajar mengajar. Maka penulis perlu mengatasi masalah tersebut dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). B. Pembatasan Masalah 1. Kemandirian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemandirian anak dalam mengurus dirinya sendiri. 2. Metode demonstrasi dibatasi pada cara guru memberi contoh anak secara langsung dalam menyelesaikan tugas secara mandiri.

6 C. Perumusan Masalah Berdasarkan Latar belakang masalah di atas, maka penulis mengajukan rumusan masalah yaitu: Apakah metode demonstrasi dapat mengembangkan kemandirian anak di TK Pertiwi I Canden? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Untuk mengembangkan kemandirian anak di TK Pertiwi I Canden 2. Tujuan Khusus : Untuk mengetahui pengembangan kemandirian anak melalui metode demonstrasi di TK Pertiwi I Canden 3. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini mempunyai manfaat atau kegunaan dalam penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini secara umum diharapkan mampu memberikan sumbangan kepada pendidikan, terutama untuk meningkatkan kemadirian anak melalui kegiatan kegiatan yang diberikan oleh guru dengan menggunakan metode demonstrasi.

7 2. Manfaat praktis a. Manfaat Bagi Anak Anak TK Pertiwi I Canden, agar dapat mengembangkan kemandirian anak, agar anak memiliki kebiasaan hidup mandiri dan tak bergantung pada orang tua sejak usia dini. b. Manfaat Bagi Guru 1). Guru dapat menguasai metode dalam pembelajaran sehingga anak dapat termotivasi dan senang akan belajar dengan menggunakan metode demonstrasi untuk mengembangkan kemandirian anak, agar mencapai hasil belajar yang diharapkan. 2). Sebagai penambah wawasan bagi guru TK Pertiwi I Canden c. Manfaat Bagi TK Diharapkan dengan meningkatnya minat anak dalam proses pembelajaran melalui metode demonstrasi, siswa akan lebih mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru maupun dalam kegiatan sehari - hari dan akan menjadi anak yang bertanggung jawab dalam setiap kegiatan apapun. Sehingga hasil belajarpun akan lebih baik dari sebelumnya. Akhirnya diharapkan mutu pendidikan di sekolah dapat meningkat.