BAB II LANDASAN TEORI. mencetak gambar berukuran gambar sebesar gambar arsitektur dan engineering.

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Yudha Bhara P

BAB II LANDASAN TEORI

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC

Gambar 9.1 Gambar 9.2

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2.1 Blok Diagram Programable Controller

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

II. TINJAUAN PUSTAKA

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

Laporan Tugas Akhir Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 BAB II DASAR TEORI

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI) PADA HITCUT MACHINE DENGAN PLC OMRON SYSMAC CP1L

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB 2 LANDASAN TEORI

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

PC-Link. PC-Link. Application Note AN202

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Blok Diagram adalah alur kerja sistem secara sederhana yang

2013 MODUL LATIH SISTEM KENDALI MOTOR AC 3 PHASA BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) TERINTEGRASI HMI (HUMAN MACHINE INTERFACE)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

PERANCANGAN PROPELLER CLOCK DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Journal of Control and Network Systems

KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau sebagai industri yang memiliki prospek yang tinggi. Hal ini

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II TEORI DASAR. diantaranya adalah keluaran (output), proses dan masukan (input). Gambar 2.1 Ilustrasi Pada Kerja Robot

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

TUGAS PERTANYAAN SOAL

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL PENGGERAK PANEL SEL SURYA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

Robot Pembaca Jalur Busway Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

BAB III PERANCANGAN ALAT. eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot didesain

BAB III METODE PENELITIAN

Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. otomasi rumah atau 'home automation'. Menurut definisi saya, rumah cerdas

PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH (DC) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega8535

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

melakukan hal yang mudah ini karena malas, lupa dan sebagainya, sehingga membiarkan kipas angin menyala, dan tidak hemat listrik. Untuk itu, dibutuhka

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MESIN DC MOTOR DC PENGUATAN TERPISAH

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SISTEM PENGHITUNG JUMLAH BARANG OTOMATIS DENGAN SENSOR ULTRASONIK

DIAGRAM LADDER. Dr. Fatchul Arifin, MT

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

EMS. 2 A Dual H-Bridge

SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1

APLIKASI PLC OMRON CPM 1 A 30 I/O UNTUK PROSES PELABELAN BOTOL SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK ABSTRAK

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Plotter Plotter adalah printer grafis yang menggambar dengan menggunakan pena-pena tinta, plotter juga merupakan perangkat output pertama yang mampu mencetak gambar berukuran gambar sebesar gambar arsitektur dan engineering. Gambar 2.1 Plotter (Sumber : https://pmktentangintelpentium.wordpress.com/plotter/) Adapun pengertian lain plotter adalah sebuah mesin yang secara otomatis akan menggambar grafik berdasarkan data yang dimasukkan. Sedangkan plotter masih dibagi yaitu ada plotter auto, yaitu sebuah mesin yang secara otomatis akan menggambar grafik berdasarkan data yang dimasukkan Plotter merupakan jenis printer yang dirancang secara khusus guna menghasilkan output komputer yang berupa gambar ataupun grafik. Dengan menghubungkan plotter pada sistem komputer, maka perbagai bentuk gambar 5

6 akan dapat disajikan secara prima. Landscape-arsitektur banyak menggunakan plotter guna menghasilkan gambar landscape, potongan pohon, ataupun untuk membantu memvisualisasikan efek dari segala kegiatan yang ada. Ada beberapa jenis plotter sebagai berikut: A. Plotter Pena Plotter Pena memiliki satu atau sejumlah pena berwarna untuk menggambar pada kertas atau plastik transparan, yang membuat keluaran dalam bentuk garis. untuk menggambar pada kertas atau plastik transparan, keluaran plotter berupa garis kontinyu. B. Plotter Elektrostatis Pada plotter ini, kertas diletakkan pada tempat datar seperti meja, lalu keluaran atau hasil cetakan dibuat dengan prinsip kerja seperti mesin foto copy yaitu dengan memberi tegangan listrik pada kertas. Lalu tegangan listrik tersebut akan menarik tinta untuk melekat pada kertas. Tinta kemudian dicairkan dengan pemanasan. Kualitas plotter elektrostatis tidak sebagus plotter pena, tetapi kecepatannya lebih tinggi dibandingkan dengan plotter pena. C. Plotter Thermal Plotter ini menggunakan suatu pin yang dipanaskan secara elektronis, kemudian pin itu dilewatkan pada jenis media yang peka terhadap panas, sehingga terbentuk gambar. Plotter thermal dapat digunakan pada kertas maupun film buram.

7 Sebenarnya cara kerja Plotter tidak jauh berbeda dengan cara kerja printer, hanya saja ukuran yang dihasilkan oleh plotter dapat menyelesaikan ukuran blueprint sebuah bangunan arsitek / engineering. (Yudi, 2014) 2.2 Pengenalan PLC Programmable Logic Controller (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic Controller adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didesain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut : 1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya. 2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya. 3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. PLC ini dirancang

8 untuk menggantikan suatu rangkaian relay sekuensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan inputinput yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan menghidupkan atau mengmatikan output-output. Nilai 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak. (Capiel, 1982) 2.3 Modul PLC Omron CJ2M CPU32 Gambar 2.2 PLC Omron CJ2M CPU32 (Sumber : http://www.ia.omron.com/products/family)

9 Gambar diatas merupakan salah satu Programable Logic Controller Omron dengan tipe SYSMAC CJ-series CJ2M CPU32. Pada PLC dengan tipe CJ2M-CPU32 ini sudah di desain dengan bentuk yang kecil, dapat bekerja dengan cepat dan juga dapat digunakan fleksibel sesuai kebutuhan. Programable Logic Controller tipe ini mewarisi serta meningkatkan tipe-tipe sebelumnya yaitu meningkatkan fitur yang ada pada tipe CJ1. Tipe CJ2M CPU32 Unit ini merupakan pilihan terbaik untuk kontrol mesin dengan kecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi. Berikut ini adalah beberapa fitur yang ada pada Programable Logic Controller tipe CJ2M-CPU32 : 1. Prosesor yang lebih cepat, waktu eksekusi perintah dikurangi menjadi 40 ns, floating point trigonometrics dalam waktu kurang dari 1 mikrodetik. 2. Modul ini menyediakan counter kecepatan tinggi, input dan output interrupt, PWM. 3. Lebih cepat memanggil Fungsi Blok dan pelaksanaan, penanganan cepat interrupt, sedikit waktu overhead. 4. Port Ethernet untuk tujuan umum mendukung Ethernet / link data berbasis tag IP. 5. Standar port USB pada semua model memungkinkan dukungan software untuk terhubung langsung melalui kabel USB standar. 6. Modul opsi serial dapat dipasang untuk menambahkan port komunikasi RS- 232C atau RS-422A / 485. 7. Kompatibel dengan semua unit power supply, kontrol dan komunikasi yang ada pada pada PLC CJ1. (Omron, 2012)

10 2.4 Modul Input DC Rangkaian berikut memperlihatkan rangkaian listrik pada salah satu port (terminal) modul input tegangan DC yang dapat dijumpai pada sebuah PLC tipikal beserta koneksinya dengan peralatan masukan. Gambar 2.3 Rangkaian Modul Input Tegangan DC Dari gambar, terihat bahwa secara fisik rangkaian pada midul ini terpisah dari rangkaian internal (CPU). Isolasi rangkain ini menggunakan optocoupler dengan dua buah diode pemancar yang dipasang antiparalel. Hal ini dilakukan untuk tujuan flesibilitas penyambungan terminal input dengan catu daya penggerak sensor atau saklar yang terhubung. Dalam hal ini, terminal common pada modul dapat dihubungkan baik dengan polaritas yang labih positif atau lebih negatif dari catu daya (lihat gambar diatas, garis putus-putus pada rangkaian catu daya menunjukkan alternatif lain pada penyambungannya). Adapun pemasangan resistor tersebut bertujuan membatasi arus yang mengalir serta berfungsi juga sebagai filtering. (Iwan setiawan, 2006)

11 2.5 Modul Output Relay PLC dengan jenis output ini adalah PLC yang paling pupuler dan paling banyak digunakan di lapangan. Hal ini disebabkan fleksibilitas pada beban yang dapat dikontrolnya. Gambar 2.4 Koneksi Peralatan Luar Dengan Modul Output PLC Satu Common Jumlah terminal common pada keluaran dapat bervariasi, antara satu sampai sebanyak jumlah terminal keluaran PLC tersebut. Semakin banyak commond yang disediakan, tentunya semakin fleksibel jenis beban yang dapat dikontrolnya. Untuk modul output dengan satu commond maka hanya satu jenis beban saya (beban AC atau DC) yang dapat dihubungkan secara langsung dengan output PLC tersebut, seperti yang terlihat pada gambar diatas. (Iwan setiawan, 2006) 2.6 Motor Servo AC Servo merupakan suatu alat yang digunakan untuk menghasilkan output yang sesuai dengan perintah yang diinginkan dengan menggunakan feedback (umpan balik). Sistem kontrol servo dengan otomatis mendeteksi posisi mesin

12 (output), mengumpan balik data tersebut ke bagian input, lalu membandingkannya dengan data yang telah ditentukan (input), kemuadian menggerakkan mesin berdasarkan perbedaan data yang dibandingkan tadi agar data output sama persis dengan data input. Gambar 2.5 Membaca Jenis Motor Servo (Sumber : http://www.ia.omron.com) Ada berbagai pilihan dari OMNUC G5-Series AC yang tersedia, seperti model dengan rem, atau jenis poros yang berbeda. Banyak pilihan maksimal torsi, maksimum kecepatan yang dapat dipilih. Motor servo OMNUC G5 AC adalah jenis perangkat dengan input pulsa mode kontrol yang dapat diaktifkan tergantung pada kontroler digunakan. Maka pemilihan jenis kontroler motor servo sangat

13 penting untuk membuat sebuah sistem. Motor servo yang akan digunakan plotter 2D ini adalah R88M-KE75030H-S2 (Omron, 2012) 2.7 Pulse I/O Module MD 211 Sebuah pulse I/O module diperlukan sebagai interface antara CJ2M dan perangkat eksternal seperti servo drive. Sebuah pulse I/O module juga dapat di fungsikan sebagai I/O biasa, iterrupt input, counter berkecepatan tinggi dan PWM output. (Omron, 2010) 2.8 Driver Motor Servo AC Gambar 2.6 Pulse I/O Module MD 211 (Sumber : http://www.ia.omron.com) Gambar 2.7 Membaca Jenis Driver Motor Servo (Sumber : http://www.ia.omron.com)

14 Memilih kontroler motor servo yang cocok dengan motor servo yang akan digunakan dapat dilihat pada gambar dibawah. Motor servo OMNUC G5-series AC adalah jenis perangkat dengan input pulsa. Mode kontrol yang dapat diaktifkan tergantung pada kontroler digunakan. (Secara default, mode kontrol diatur ke "posisi kontrol (command pulsa). (Omron, 2012) Gambar 2.8 Memilih Jenis Driver Motor Servo (Sumber : http://www.ia.omron.com) 2.9 Motor DC Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor DC disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang

15 mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen. Gambar 2.9 Motor DC Sederhana Catu tegangan DC dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet. (Zuhal,1988) Prinsip Dasar Cara Kerja Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor. Gambar 2.10 Medan Magnet Membawa Arus Mengelilingi Konduktor

16 Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar berikut menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U. Gambar 2.11 Medan Magnet Berubah Arah Karena Bentuk U Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum : Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. (Sumanto,1994)

17 2.10 Driver Motor DC L298D IC L298D adalah IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC yang dikontrol dengan driver IC L298D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L298D sistem driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L298D terdiri dari 2 buah driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 4 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor DC. Konstruksi pin driver motor DC IC l298d adalah sebagai berikut. Gambar 2.12 Konfigurasi Pin Driver Motor DC IC L298D Fungsi Pin Driver Motor DC IC L298D Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor DC. Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor DC Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan

18 sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol driver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor DC yang dikendalikan. Pin GND (ground) adalah jalur yang harus dihubungkan ke ground. (STMicroelectronics,2000) 2.11 HMI (Human Machine Interface) NS-8 HMI tipe NS-8 ini memiliki tampilan layar cerah yang memaksimalkan visual grafis dan mendukung Omron Smart Platform dengan bentuk yang kecil dan didukung pemrograman yang terintegrasi, opesari pemantauan dan harga yang terjangkau manjadi solusi untuk memberikan keuntungan produksi yang kompetitis untuk pabrik. NS-Series Omron menawarkan komunikasi Ethernet, alarm dan data logging (Omron, 2011) Gambar 2.13 HMI ( Humman Machine Interface) 2.12 Pemrograman PLC Diagram ladder atau diagram satu garis adalah salah satu cara untuk menggambarkan proses kontrol sekuensial yang umum dijumpai di industri.

19 Diagram ini mempresentasikan interkoneksi antara perangkat input dan perangkat output sistem kontrol. Dinamakan diagram ladder (tangga) karena diagram ini mirip dengan tangga. Seperti halnya sebuah tangga yang memiliki jumlah anak tangga, diagram ini juga memiliki anak-anak tangga tempat setiap peralatan dikoneksikan. Garis vertikal pada diagram ladder yang ditandai dengan L1 dan L2 menyatakan tegangan listrik AC atau DC. Jika garis tersebut mempresentasikan sumber AC, maka L1 menyatakan tegangan fase dan L2 menyatakan tegangan netral, sedangkan jika garis tersebut mempresentasikan sumber DC, maka L1 menyatakan terminal positif dan L2 terminal negatif atau graund. Pada awalnya, diagram diagram ladder ini digunakan untuk mempresentasikan rangkaian logika kontrol secara hardwired untuk mesin-mesin atau peralatan. Karena luasnya pemakaian maka diagram tersebut menjadi standar pemrogramman kontrol sekuensial yang banyak ditemui di industri. Berikut adalah simbol-simbol Ladder Diagram. (Iwan setiawan, 2006) 1. Load / LD = start pada NO (Normally Open) input 2. Load Not / LD NOT = start pada NC (Normally Close) input 3. AND = menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk NO secara seri 4. AND NOT = menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk NC

20 5. OR = menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk NO secara paralel 6. OR NOT = menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk NC secara paralel 7. OUTPUT / OUT = menyalakan output 8. END = mengakhiri program 2.13 CX-Programmer CX-Programmer merupakan software yang berfungsi untuk menulis, mengompile, dan mengirim program PLC. Program ini juga dapat digunakan untuk memonitor sistem yang sedang berjalan dengan fasilitas online display. Kemudian juga terdapat fitur offline mode yaitu digunakan untuk mengecek program yang sudah dibuat namun dalam mode offline atau tidak tersambung dengan PLC. Gambar 2.14 Tampilan Utama Software CX-Programmer

21 Berikut ini adalah gambar pembagian menu-menu yang ada pada software CX- Programmer ini,berikut pembagiannya : Gambar 2.15 Pembagian Menu-Menu Software CX-Programmer Pada Gambar 2.15 sudah di peta-petakan mengenai pembagian bagian yang ada pada software CX-Programmer. Pembagian yang ada sudah sangat membantu dalam menggunakan software ini. Software ini keluaran resmi dari pabrikan Omron Corporation, selain itu juga terintegrasi dengan software-software omron yang lain seperti software CX- Designer, CX-Supervisor dan lain lain. Maksud dari intergrasi tersebut adalah untuk memudahkan pengguna dalam mewujudkan sistem yang akan dibuat. (Omron, 2007) 2.14 CX-Designer User interface untuk berguna untuk mendesain tampilan dari touchscreen atau HMI yang memiliki sistem sama dengan CX-Programmer. Tabel simbol

22 yang dibuat pada CX-Programmer dapat dibawa ke CX-Designer (Drag and Drop). Layar data dan part yang digunakan dalam projek lain dapat digunakan kembali dengan drag dan drop. File CAD (DXF file) digunakan untuk desain mekanik dapat digunakan sebagai data grafis pada CX-Designer. Simulasi yang dapat terintegrasi dengan program ladder PLC dengan CX-Programer akan meningkatkan efisiensi debugging. (Omron, 2002) Gambar 2.16 Tampilan Utama CX-Designer