Surat 2 Yohanes (Bagian 14) Sunday, February 14, 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015

Surat 3 Yohanes (Bagian 66) Friday, March 17, 2017

Surat 2 Yohanes (Bagian 75) Friday, July 15, 2016

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 1) Sunday, March 29, 2015

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 37) Sunday, July 5, 2015

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Surat 3 Yohanes (Bagian 55) Sunday, February 19, 2017

Pertanyaan Alkitab (24-26)

THE THRONE OF HEAVEN (PART I) Wahyu 4 : Shalom.

Surat 3 Yohanes (Bagian 17) Wednesday, November 9, 2016

TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI DAFTAR TEMA KOTBAH

2. "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. " Kolose 4:5.

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Surat 2 Yohanes (Bagian 2) Wednesday, January 13, 2016

Surat Yohanes yang pertama

Seri Iman Kristen (10/10)

B: Believe in Christ/Percaya akan Kristus Kis 16:31, Luk 5:32, Luk 13:3, Rom 2:4, Yoh 3:16, Yoh 20:31, Ibr 11:6, Rom 10:17, Kis 10:43

Surat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016

Yesus Adalah Korban Pendamaian Manusia. ingin mengikuti kehendak dan kemauan hati diri sendiri. Hal-hal yang dikejar

Surat 3 Yohanes (Bagian 113) Wednesday, July 19, 2017

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

Surat 3 Yohanes (Bagian 90) Sunday, May 21, 2017

Yesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya

Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 11) Wednesday, April 22, 2015

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

Surat 3 Yohanes (Bagian 65) Wednesday, March 15, 2017

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat 3 Yohanes (Bagian 67) Sunday, March 19, 2017

Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 2) Wednesday, April 1, 2015

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974

Level 3 Pelajaran 6. RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 89) Friday, November 13, 2015

Siapakah Yesus Kristus? (2/6)

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI

GPIB Immanuel Depok Minggu, 20 Mei 2018

Seri Iman Kristen (7/10)

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

Th A Hari Minggu Biasa VI 12 Februari 2017

Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I)

Tahun C - HARI MINGGU BIASA XXX LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Sir 35: 12-14, Doa orang miskin menembusi awan

MENGAPA KITA HARUS BERBAHASA ROH? Bagian ke-1

Surat Petrus yang kedua

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3

Surat Yohanes yang pertama

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Pembaptisan Air. Pengenalan

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

1 Yohanes. 1 1 Kami memberitakan kepadamu tentang. 2 1 Anak-anakku, aku menuliskan ini. Yesus Pembela Kita

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

Surat 3 Yohanes (Bagian 97) Wednesday, June 7, 2017

Petrus mengajarkan bahwa berdusta kepada Roh Kudus juga berdusta kepada Allah.

TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS

Surat 3 Yohanes (Bagian 40) Sunday, January 15, 2017

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #32 oleh Chris McCann

Surat 3 Yohanes (Bagian 108) Sunday, July 2, 2017

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

Surat 1 Yohanes 4 (Bag. 55) Sunday, March 8, 2015

Hukum Allah. Hormatilah ayahmu dan ibumu. Jangan membunuh. Jangan Berzinah. Jangan Mencuri.

Surat-surat Petrus adalah surat-surat praktis. Ada lima tema utama di dalamnya: Bagaimanakah kita harus hidup?

Level 1 Pelajaran 2. KESELAMATAN OLEH ANUGERAH Oleh Don Krow

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Pelajaran Tiga. Yesus Adalah Mesias. Dari kitab Injil Yohanes, kita membaca, " Andreas mula-mula bertemu dengan

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

Ragi orang Farisi & Saduki penyebab kebutaan dan ketimpangan pertumbuhan rohani kita

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

Kisah Para Rasul 2 : 9 Kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 30 April 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di

I. MENGHADAP TUHAN. NYANYIAN UMAT : MAZMUR 98 : 1, 3 & 4 (do=g) Kantoria

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-2

Efesus 1 Salam Doa untuk pengertian tentang kemuliaan Kristus

Surat 2 Yohanes (Bagian 25) Sunday, March 13, 2016

KALENDER DOA DESEMBER 2016

1. DOSA DAN AKIBATNYA ( Roma 6 : )

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

TAHUN B - Pesta Keluarga Kudus Yesus, Maria dan Yusuf 28 Desember 2015

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen...

Surat 3 Yohanes (Bagian 86) Friday, May 12, 2017

Transkripsi:

Surat 2 Yohanes (Bagian 14) Sunday, February 14, 2016 2 Yoh. 1:1-3 1:1 Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran, 1:2 oleh karena kebenaran yang tetap di dalam kita dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya. 1:3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih. - Perkataan Ibu yang terpilih dan anak-anaknya menunjuk kepada sidang jemaat yang terpilih. Rasul Yohanes yang berdiri sebagai penatua juga merupakan penatua yang terpilih. Orang-orang yang terpilih adalah orang-orang yang telah dibenarkan oleh Allah. - Kepada orang-orang yang terpilih, Tuhan menetapkan suatu ketentuan, yaitu untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. Hal ini dimaksudkan supaya Yesus bisa ditampilkan sebagai pribadi yang sulung di antara banyak saudara. - Jadi kepada orang-orang pilihan, Allah tidak hanya membenarkan saja, tetapi Allah juga akan memuliakan orang-orang pilihan untuk menjadi sama dengan Anak-Nya (Rom. 8:29-30). Sebagai orang-orang pilihan, kita harus mengerti rencana dan ketetapan Allah. - Untuk bisa sampai kepada kemuliaan atau menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya, orang-orang yang sudah dibenarkan akan dikuduskan oleh Roh Kudus. Roh Kudus akan membuat kehidupankehidupan yang terpilih, menjadi taat kepada Kristus Yesus bahkan saat menerima percikan darah pemurnian, orang-orang terpilih juga dalam keadaan taat. - Semakin kehidupan ini menerima penyucian dan pemurnian yang dikerjakan oleh Allah di dalam Roh-Nya dan Firman-Nya, maka penyertaan Kasih Karunia, Rahmat Allah, dan Damai Sejahtera Allah, semakin nyata (1 Pet. 1:2). Dengan demikian kita tahu, bahwa orang-orang yang telah dipilih oleh Allah, dibawa masuk kepada kegiatan yang telah direncanakan oleh Allah. Suatu kegiatan yang dikerjakan oleh Allah di dalam kebenaran-nya dan Kasih-Nya. Semakin kita masuk dalam kegiatan Allah, kehidupan ini akan semakin dibenarkan, disucikan, sampai menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya. Untuk melengkapi orang-orang pilihan (Ibu dan anaknya), Tuhan menempatkan rasul Yohanes sebagai penatua. Untuk apa keberadaan penatua di tengah-tengah sidang jemaat? Rasul Paulus dalam Efe. 4:11-12 menjelaskan bahwa keberadaan seorang penatua di tengah-tengah sidang jemaat adalah untuk melengkapi orang-orang yang sudah dipilih oleh Tuhan, bagi pembangunan Tubuh Kristus. Pada ayat 1, kita bisa melihat bagaimana rasul Yohanes sebagai penatua berada pada suatu pekerjaan untuk melengkapi orang-orang kudus, yaitu dengan cara menyatakan Kasih Allah. Wujud Kasih Allah yang dinyatakan di tengah-tengah sidang jemaat adalah Firman Allah. Saat Firman Allah dinyatakan oleh Roh Kudus, di sana kita bisa melihat kemuliaan Allah. Melalui Firman Allah yang dinyatakan oleh penatua yang terpilih, sidang jemaat bisa melihat dan mengalami secara nyata, Kebenaran Allah dan Kasih Allah. Jika Kebenaran dan Kasih dinyatakan, itu sama artinya pribadi Yesus dinyatakan, tujuannya supaya hati ini jangan keras, tetapi bisa menyembah Allah dengan tepat dan benar. Firman Allah yang dinyatakan oleh Roh Kudus yang merupakan wujud Kasih Allah inilah yang akan membawa kita menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya. Page1

Perhatikan Firman Allah Sebagai orang-orang yang sudah dipilih oleh Allah di dalam Anak-Nya, sekarang kita hidup di masa penantian. Pada saat yang ditentukan, Yesus akan datang kembali untuk menyatakan diri-nya, untuk menganugerahkan keselamatan kepada orang-orang pilihan yang menantikan DIA. Tidak ada seorang pun yang tahu kapan Yesus akan datang kembali. Menunggu waktu yang sifatnya sangat rahasia, Maria memberi suatu teladan bagi kita. Saat Maria dihadapkan dengan suatu perkataan "Mau apakah engkau dari pada-ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tindakan yang dikerjakan oleh Maria adalah memperhatikan setiap perkataan Yesus dan melakukan. Di masa penantian ini, Tuhan senantiasa menyatakan Diri-Nya melalui Firman Allah. Setiap kali memperhatikan Firman Allah yang dinyatakan dan melakukan, keselamatan yang sudah kita miliki ini semakin diteguhkan. Firman Allah akan menjadi berkat bagi kita, menjadi kekuatan kita, Firman Allah juga mengarahkan kita dalam langkah-langkah menempuh perjalanan kita ke depan. Dalam 1 Yoh. 5:21, diakhiri dengan suatu peringatan supaya waspada terhadap segala berhala. Dalam 2 Yoh. 1:1-2, ada Ibu dan anak-anak yang benar-benar dikasihi, itulah anak-anak yang hidup dalam kebenaran. Nasihat Firman Allah supaya waspada terhadap segala berhala. Menjelang langkah-langkah akhir dari perjalanan gereja Tuhan, kewaspadaan kita harus ditingkatkan. Hal ini digambarkan dalam Surat 2 Yohanes, dengan sebutan Ibu dan anak-anaknya yang hidup dalam suasana Kasih. Jika kita berbicara tentang berhala, maka jelas adanya berhala hanya dengan satu tujuan. Membuat berhala, memiliki berhala, hanya ada satu tujuan, yaitu untuk menyembah. Jika kita berbicara dan Tuhan juga berbicara tentang berhala, maka tidak lain tujuannya untuk menunjuk kepada berhala-berhala di akhir zaman. Kita berada di akhir zaman dan juga berada pada kegiatan akhir zaman. Kita berada di akhir zaman di mana kita pasti akan terlibat pada kegiatan akhir zaman. Hal itu adalah sesuatu yang bisa kita terima dengan akal yang sehat. Perhatikan: dengan pemuncakan-pemuncakan dari segala kegiatan di dunia menjelang akhir zaman ini, biarlah kita berada pada kegiatan yang benar-benar mengarah kepada Tuhan. Pada akhir zaman ini ada dua kegiatan yang sedang (sama-sama) memuncak. Dua kegiatan di akhir zaman Wah. 22:11 22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!" a. Aliran kegiatan pertama: Orang yang jahat semakin jahat, orang yang cemar semakin cemar. - Kegiatan kejahatan akan bertambah-tambah. Kegiatan kenajisan akan bertambah-tambah. Ini suatu aliran yang banyak menghanyutkan umat manusia. Dan dari kegiatan ini, Tuhan Yesus katakan bahwa kegiatan ini berusaha menyeret, bahkan jika mungkin sampai kepada orang-orang yang terpilih. Ini kegiatan pertama yang harus kita waspadai. - Kegiatan kejahatan ini tidak hanya berlangsung di luar gereja Tuhan, tetapi kejahatan ini akan masuk di dalam gereja Tuhan. Kejahatan dan kenajisan akan masuk di dalam gereja Tuhan dalam bentuk yang sangat disamarkan oleh setan, sehingga anak-anak Tuhan tidak mengenal. - Kegiatan-kegiatan itu adalah kegiatan dari nabi-nabi palsu dan antikris. Mereka adalah motor penggerak dari kegiatan kenajisan dan kejahatan yang ada di dalam gereja. Nabi palsu dan antikris mengambil gereja Tuhan sebagai sasaran utama. Dalam Wahyu pasal 13, kegiatan nabi palsu dan antikris disatukan. Dalam memberikan ajaranajaran yang sesat yang disertai dengan mujizat dan kekuatan mammon, mereka menampilkan satu pribadi yang mereka sembah, yaitu setan. Page2

Pekerjaan ini akan menempati tempat di dalam gereja. Mereka akan mengangkat dan menempatkan dirinya sebagai Allah yang sembah. Inilah kegiatan kenajisan dan kejahatan yang ada di dalam gereja Tuhan. Hal ini berbeda dengan kegiatan kejahatan (pembunuhan, teroris, dan lain-lain) dan kenajisan (persudalan, prostitusi, narkoba, dan lain-lain) yang terjadi di dunia. Tetapi di dalam gereja Tuhan, iblis tidak akan tinggal diam. Iblis akan membawa dirinya ke dalam gereja Tuhan dan bahkan akan menempati tempat di dalam gereja, sehingga umat Tuhan akan memandang dia seperti Allah yang ingin disembah. 2 Tes. 2:3-4 2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, 2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah. - Surat 2 Tesalonika ini ada kaitannya dengan Wahyu pasal 13, surat yang berbicara tentang kegiatan akhir zaman, yaitu kegiatan dari nabi palsu dan antikris. Perhatikan kalimat Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! - Pada hakekatnya, kita sebagai orang pilihan, tidak bisa dijamah oleh iblis. Tetapi jika ada orang pilihan yang sampai tersesat, itu karena dia sendiri yang memberikan dirinya untuk disesatkan oleh penyesat. - Penyesat di sini disebut orang, berarti dia hidup dan berkegiatan. Mereka dalam bentuk manusia, tetapi seluruh kehidupannya digerakkan oleh iblis. Kegiatan penyesatan sudah terjadi mulai sekarang. - Sebelum hari kedatangan Tuhan, kegiatan penyesatan ini semakin gencar. Akan ada murtad, itulah orang yang meninggalkan ajaran sehat dan mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan. Hati mereka telah diselar dengan besi hangat. - Hati semacam ini tidak bisa lagi tunduk kepada Allah, selain hanya tunduk kepada illah mereka. Kehidupan mereka hanya mendurhaka kepada Tuhan. Suatu kehidupan yang hanya tahu meninggikan diri, merasa benar bahkan lebih benar dari Firman Allah, merasa kudus bahkan lebih kudus dari Roh Allah. Jadi, di sini kita melihat ada suatu arus yang menghanyutkan banyak anak Tuhan yang lengah, yang tidak waspada akan menjadi murtad. Orang yang merasa diri lebih benar dari orang lain bahkan lebih dari Allah, itu suatu kelengahan. Inilah kegiatan antikris dan nabi palsu di dalam gereja Tuhan, untuk menampilkan pribadi yang ingin disembah. Di kalangan bangsa Israel, saat mereka dalam perjalanan ke Kanaan, penyembahan berhala ini dimulai dengan kekerasan hati terhadap kenyataan pimpinan Tuhan, yaitu Firman Allah. Kenyataan-kenyataan kekerasan hati itu semakin bertambah sampai mereka jatuh dalam penyembahan berhala. Memuncak pada pesta pora, makan-minum, dan kawin-mawin. Nikah pada saat itu dipermainkan dan jadi mainan. Dalam Keluaran pasal 32, kegiatan pemberhalaan ditampilkan bersama dengan pesta pora (hawa nafsu), makan-minum (seteru salib), dan bermain-main dengan nikah (nikah yang dipermainkan). Inilah yang ditimbulkan dari kekeraan hati. Perhatikan: Kekerasan hati merupakan hulu atau permulaan dari penyembahan berhala, yang akan bermuara kepada kepada laut kebinasaan. Setiap kali Firman Allah dinyatakan, ambil sikap seperti Maria, yang memperhatikan dan melakukan. Kekerasan Hati Pengajaran sesat akan membawa manusia kepada penyembahan berhala. Pengajaran sesat hanya bisa mengambil tempat (menguasai) dalam hati orang-orang yang hatinya keras terhadap Firman Allah. Hati yang keras inilah sasaran dari pengajaran sesat. Page3

Orang yang hatinya cepat menerima kebenaran Firman Allah dan tinggal di dalam kebenaran Firman Allah, dia tidak gampang bahkan tidak bisa dikuasai oleh pengajaran sesat. Dia tidak gampang digoda dengan cara apa pun oleh pengajaran sesat. Inilah sikap-sikap kewaspadaan kita kepada berhala. Mulai dari hati kita untuk kita serahkan kepada Tuhan, supaya bisa diisi dengan Firman Allah bahkan diukir dengan Firman Allah, bagaikan loh-loh batu atau surat yang ditulisi dengan Firman Allah. Kehidupan yang dikuasai oleh Firman Allah tidak bisa dikuasai oleh roh-roh jahat dan roh-roh najis (antikris dan nabi palsu), pengajaran-pengajaran sesat yang menyeret manusia untuk menjadi manusia durhaka atau murtad. Murtad adalah meninggalkan yang benar dan datang kepada yang tidak benar. Arus pemberontakan ini mulai dirasakan di dalam gereja-gereja Tuhan. Suatu arus yang mampu menyeret. Siapa yang mampu diseret? Setiap pribadi yang lemah dalam iman, yang tidak mau sungguh-sungguh dan tidak mau melibatkan diri dalam kegiatan arus yang kedua. Wah. 22:11 22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!" b. Aliran kegiatan kedua: orang yang benar semakin benar, orang yang kudus semakin kudus. - Bagi kita, arus yang kedua ini justru arus yang utama. Yaitu: orang benar akan bertambah benar, orang suci akan bertambah suci, bahkan nanti sampai di dalam Kerajaan Surga, bermuara di Yerusalem Baru. Di sana nanti kehidupan kita akan memiliki kehidupan kekal untuk selama-lamanya bersama dengan Tuhan. - Perhatikan: kehidupan yang dibenarkan, kehidupan yang disucikan, bahkan kehidupan yang bisa menyembah Allah, dimulai dari dengar-dengaran kepada Firman Allah. Tidak mengeraskan hati, tetapi dengar-dengaran pada Firman Allah. Dengar-dengaran untuk menerima Kasih karunia Tuhan. - Dengar-dengaran terhadap Firman Allah adalah hulu atau permulaan dari hidup yang dipermuliakan. Dengar-dengaran membuat manusia dibenarkan dan disucikan. Manusia adalah kita, untuk masuk dalam kegiatan penyembahan. Menyembah kepada Tuhan Yang Benar. Jadi kegiatan-kegiatan di dalam dunia ini, terutama di dalam gereja Tuhan, adalah kegiatan penyembahan. Kita yang ada di dalam gereja Tuhan, akan masuk dalam kegerakaan Roh Kudus hujan akhir. Kegerakan Roh Kudus hujan akhir bukan lagi berbicara tentang keselamatan, tetapi peningkatan kualitas orang yang diselamatkan. Dari benar meningkat kepada suci, untuk kemudian masuk dalam kegiatan penyembahan yang memuncak, sampai kepada sempurna, di mana daging tidak lagi bersuara. Sementara kegiatan yang terjadi di dunia adalah kegiatan pemberhalaan yang semakin jelas. Kemurtadan mereka semakin jelas, pendurhakaan mereka juga semakin jelas. Stempel yang ada di dalam hati mereka juga semakin jelas. Kekerasan hati mereka semakin jelas. Mereka sama seperti iblis yang tidak bisa lagi kembali dan bertobat kepada Allah. Dua kegiatan Jadi, ada kegiatan yang berlainan jenis dan arah. Kedua kegiatan itu sama-sama penyembahan: a. Menyembah berhala atau b. Menyembah Tuhan. Menyembah berhala dimulai dengan keras hati terhadap kebenaran Firman, sehingga menjadi mangsa dari pengajaran sesat, untuk kemudian menyembah kepada setan. Orang yang mempertahankan kekerasan hati, tidak bisa menyembah Tuhan. Page4

Sementara penyembahan kepada Tuhan, dimulai dari dengar-dengaran kepada Firman Allah, tetap setia, menghasilkan kualitas kehidupan yang dibenarkan, disucikan, dan penyembahan sampai pada kesempurnaan. Dalam penyembahan kepada Allah, kita tidak dapat melihat berhala apa pun. Jika kita menyembah berhala, sebenarnya kita sedang memandang setan. Jika kita menyembah Allah, kita sedang memandang Allah. Tetapi jika kita tidak memandang Tuhan, pasti dalam penyembahan kita memandang yang lain, itulah berhala, dan itu terjadi suatu kemurtadan, suatu penyelewengan dari pengikutan yang benar kepada Tuhan. Mari kita masuk dalam hidup penyembahan yang sungguh-sungguh. Penyembahan di mana mata kita diarahkan hanya kepada Tuhan. Jangan sedikit pun kita tergoda dengan penampilan perkaraperkara lain yang akan mengurai pandangan kita kepada Tuhan, dan bahkan menghalangi pandangan kita kepada Tuhan. Waspada terhadap segala berhala. Sikap dan tindakan praktis yang langsung bisa kita rasakan adalah saat kita menyembah kepada Tuhan. Lupa menyembah Tuhan sama dengan memberikan diri dikuasai oleh pemberhalaan. Biarlah kita tetap setia menyembah Tuhan, sebab itu berarti memberi diri untuk tetap terpelihara dalam perkara-perkara yang benar. Tahun-tahun ini kita dipersiapkan oleh Tuhan untuk menyambut kedatangan-nya kali kedua. Kita berjalan di dalam kebenaran dan Kasih. Kita tidak menghitung berapa lama waktu Tuhan akan datang, sebab waktunya sudah sangat singkat dan tidak akan ditunda lagi. Jangan sampai kita menjadi orang yang undur dari iman, tetapi menjadi orang yang setia sampai pada hari kedatangan Tuhan. Penyembahan harus ditingkatkan dan mohon kepada Tuhan supaya langkah-langkah kehidupan kita di hari depan ini adalah langkah-langkah yang didasarkan pada penyembahan yang sungguhsungguh kepada Allah. Orang-orang yang menyembah Allah dan tidak menyembah kepada setan, sekalipun dia mati bahkan dipancung kepalanya, dia akan dibangkitkan untuk memerintah bersama dengan Tuhan. Penyembahan kepada Allah adalah kegiatan kehidupan kekal. Penyembahan jangan kita kurangi. Kita berdoa sungguh-sungguh supaya kepercayaan Tuhan diberikan kepada kita, baik ibadah secara rutin di gereja atau ibadah-ibadah persekutuan. Kita tetap dinyatakan sebagai orang-orang yang dipilih oleh Tuhan. Penyembahan Penyembahan adalah suatu persekutuan. Jika menyembah Allah dan bersekutu dengan Allah, itu artinya: kita membawa kehidupan kita kepada Tuhan untuk diserahkan kepada Allah, supaya kehidupan kita ditempati oleh Allah. Kita membuka hati di dalam penyembahan, untuk menerima Allah di dalam kehidupan kita. Dan jika Allah masuk dalam kehidupan kita, DIA akan menjadi Kepala dan kita bagaikan anggota tubuh yang hanya bisa bergerak atau berbuat sesuatu jika ada perintah dari Allah. Menyembah Allah = Menyembah Firman Allah. Menyembah Firman Allah adalah praktek atau karya rohani tertinggi dalam hidup ini. Menyembah merupakan praktek utama setelah kita: mendengar Firman Allah, mengerti Firman Allah, dan mempercayai Firman Allah. Orang yang melakukan Firman Allah berarti mengasihi Allah. Bukti kasih kita kepada Allah adalah menyembah atau melakukan Firman. Jadi, menyembah Allah atau melakukan Firman Allah adalah tanda atau bukti kita mengasihi Allah. Jika kita mampu mengasihi Allah, itu karena DIA terlebih dahulu mengasihi kita. Sebab DIA adalah pribadi Kasih, sehingga kita memiliki kuasa atau kemampuan untuk mengasihi DIA (1 Yoh. 4:19). Page5

Perhatikan: jika kita benar-benar menerima Firman Allah yang adalah wujud Kasih Allah, itu merupakan kekuatan yang sangat besar untuk menyembah. Orang yang sudah mendengar dan menerima Firman Allah, tidak mungkin dia tidak bisa menyembah atau mengasihi Allah. Mengapa? Sebab Kasih yang telah Tuhan berikan kepadanya, itu besar kuasanya. Bagaimanakah Kasih Allah itu? Yoh. 17:23 17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. - Perhatikan baik-baik kalimat bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Di sini bisa kita lihat bahwa Kasih Allah itu ADIL. Allah mengasihi Yesus, sama seperti Allah mengasihi kita yang berdosa. - Sekarang perhatikan keterangan di bawah ini, sebab dengan demikian kita bisa melihat seberapa besar Kasih Allah yang dinyatakan kepada Yesus, yang juga dinyatakan kepada kita orang berdosa. Mat. 11:11 11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. - Manusia yang paling besar adalah Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga, lebih besar daripada Yohanes Pembaptis. Yesus menempatkan diri-nya dalam kedudukan yang paling kecil. - Tetapi sekalipun DIA mengambil posisi yang terkecil di dalam Surga, jika dibandingkan dengan yang manusia yang terbesar, DIA masih lebih besar daripada manusia itu. Yesus yang lebih besar daripada manusia yang terbesar, menerima Kasih dari Allah. - Seukuran itu pula atau seukuran Kasih yang diterima oleh Yesus, demikian kita menerima Kasih yang sama dari Bapa. Ukurannya sama. Jadi, Kasih yang besar itu juga kita terima. Kasih yang dicurahkan Allah kepada manusia adalah Kasih yang sama besarnya dengan Kasih yang Bapa nyatakan kepada Anak-Nya yang Tunggal. - Dengan kekuatan Kasih yang terlebih dahulu dinyatakan oleh Allah kepada kita, Allah memampukan kita untuk hidup mengasihi atau hidup menyembah kepada Tuhan. Penyembahan adalah perbuatan Kasih, yang harus dikerjakan di dalam kebenaran Firman Allah dan kebenaran Roh Kudus. Itulah ukuran penyembahan yang benar. Oleh sebab itu, mari kita perhatikan Firman Allah. Membaca, mendengar, sampai mengerti Firman Allah. Jadi, jangan puas hanya dengan mendengar, jika belum mengerti. Jika kita sudah mengerti, lanjutkan sampai kita bisa menerima dan mempercayai Firman Allah. Setelah percaya, lanjutkan sampai pada melakukan Firman Allah, inilah PENYEMBAHAN. Dalam melakukan Firman Allah, juga masih harus kita jaga. Mengapa? Sebab masih banyak orang yang melakukan Firman Allah karena kebiasaan, tradisi, dan hanya di bibir mulut saja. Mereka melakukan Firman Allah, tetapi belum sampai merasakan Kasih Allah. Jika demikian, kita belum sampai pada penyembahan yang berkenan kepada Tuhan. Orang yang hidup dalam penyembahan adalah orang yang merasakan Kasih Allah, saat dia melakukan Firman Allah. Sehingga dengan demikian tidak ada perbantahan, persungutan, atau merasa berjasa. Contoh: o Kita datang ke gereja, itu Kasih Allah. Tetapi masalahnya, apakah kita bisa merasakan Kasih Allah? o Kita membaca Firman, itu Kasih Allah. Tetapi masalahnya, apakah kita bisa merasakan Kasih Allah? o Kita mendengar Firman, itu Kasih Allah. Tetapi masalahnya, apakah kita bisa merasakan Kasih Allah? o Kita mengerti Firman, itu Kasih Allah. Tetapi masalahnya, apakah kita bisa merasakan Kasih Allah? Page6

Jika kita benar-benar bisa merasakan Kasih Allah, maka Kasih Allah akan menjadi pikiran dan perasaan kita, sehingga pikiran dan perasaan kita seperti DIA. Sehingga saat kita melakukan Firman Allah, kita benar-benar berada di dalam Kasih Allah. Dengan demikian, daging yang selama ini menjadi penghalang, akan dimatikan dan tidak lagi bersuara. Inilah penyembahan yang sungguh-sungguh. Dan Allah akan semakin mencurahkan berkat hikmat-nya. Jadi, mari kita kembali periksa: kita sudah mendengar Firman, mengerti Firman, melakukan Firman. Tetapi apakah saat kita mendengar, mengerti, dan melakukan Firman Allah, kita bisa merasakan dan menikmati Kasih Allah? Saat kita bisa menikmati Kasih Allah, itulah PENYEMBAHAN. Hal semacam ini bukan dikerjakan karena kebiasaan. Sebab tidak ada yang menyuruh atau memaksa, tetapi hati ingin selalu berterima kasih kepada Tuhan dan penyembahan ini naik. Dan inilah penyembahan yang dinanti-nanti oleh Tuhan. Bibir Bukan Dengan Hati Yes. 29:13-14 29:13 Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-ku, dan ibadahnya kepada-ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan, - Di dalam ibadah, Tuhan memeriksa hati. Sekalipun di situ ada penyembahan, ada ibadah, ada pelayanan, tetapi jika dilakukan berdasarkan kebiasaan atau tata cara manusia dan tanpa mengalami Kasih Allah, itu sia-sia. Perhatikan AKIBATNYA. 29:14 maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi." - Inilah akibat dari penyembahan yang dikerjakan tanpa hati merasakan Kasih Allah, yaitu hikmat diambil dari mereka. Tidak ada Pembukaan Rahasia Firman. Jika Firman tidak dibukakan atau tidak diijinkan untuk mengerti Firman Allah, maka gelaplah jalan ini, dan ini merupakan bencana yang besar bagi gereja Tuhan. - Baca dan perhatikan ayat 11-12, di sana kita bisa melihat tanda atau gejala di mana gereja Tuhan melakukan penyembahan hanya dengan tata lahir atau sistem Taurat, tetapi tanpa hati yang menyembah, sehingga segala sesuatu tertutup. Hal lain yang harus kita perhatikan adalah: seringkali kita juga merasa berjasa karena kita sudah melakukan Firman. Perasaan semacam ini, harus kita hilangkan. Mengapa? Sebab hal ini bisa mematikan Penyembahan. Luk. 18:9-12 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: - Ada orang yang beribadah (berdoa), tetapi tanpa didasari oleh hati yang mengalami Kasih Allah. Dia datang dengan perasaan merasa benar. Di dalam ibadah atau penyembahannya, orang semacam ini tidak akan pernah bisa bertemu dengan Tuhan. - Orang yang merasa diri benar, hanya bisa melihat rendah kepada orang lain. Dalam ibadah, dia merasa berjasa dan bahkan menuntut jasa. Dia sudah merasa berpuasa, sudah mengembalikan perpuluhan. Dia merasa benar dan merasa sudah menyembah Tuhan. - Memang orang ini sudah melakukan Firman Allah, tetapi merasa berjasa. Merasa benar itu mematikan api ibadah dan penyembahan kita. Merasa benar dan meninggikan diri lebih dari orang lan, ini berhala. Page7

18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. - Bandingkan dengan orang Farisi, orang yang satu ini mengalami penghancuran, sampai-sampai segala dosanya diakui. Karena semua dosa sudah diakui, dosa itu tidak berkuasa lagi. Di sini bisa kita lihat, bagaimana seharusnya melakukan Firman Allah. - Suatu kemurahan bagi kita untuk bisa melakukan segala sesuatu, sampai bisa mengaku dosa. Untuk mengaku dosa dengan benar, mustahil dilakukan jika tidak dikerjakan oleh Tuhan. Bisa mengaku dosa, itu juga kemurahan Kasih Allah. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." - Di sini bisa kita lihat, penyembahan yang bagaimana yang dibenarkan oleh Allah, sekaligus hasil dari penyembahan, yaitu ditinggikan oleh Yesus. Di dalam hidup menyembah, kita ditinggikan oleh Yesus, dan dijadikan serupa dengan gambar-nya. - Jika Allah sudah membenarkan dan meninggikan, maka tidak ada satu pun kuasa yang mampu merendahkan kita. Menyembah kepada Allah adalah kegiatan yang Tuhan berikan kepada kita, sampai pada saatnya kita berada pada puncak penyembahan, di mana daging tidak bersuara. - Merasa berjasa dan merasa sudah melakukan Firman Allah, justru mematikan api penyembahan, itu berhala. Penyembahan semacam itu tidak mematikan daging, tetapi justru membuaskan daging. - Tetapi penyembahan yang benar, mengarah kepada penamatan daging. Saat daging tidak bersuara, pada saat itu kita menampilkan kemuliaan Allah secara penuh. Kita berada pada sasaran rencana Tuhan, di mana kita menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. Page8