Pengaruh Return dan Varian Return Anggota LQ-45 Terhadap Bid-Ask Spread

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada market maker atas pelayanan/jasanya. Bid Ask Spread dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya Indonesia, dituntut menunjukkan performa yang lebih baik. Hal

BAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi sekuritas di pasar modal. Spread adalah perbedaan kurs jual dan

I. PENDAHULUAN. dengan issuer (orang yang membutuhkan dana). Investor saham akan memperoleh. keuntungan dari perubahan harga saham dan dividen.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan investor untuk berinvestasi UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investasi saham adalah strategi buy and hold. Strategi ini berkenaan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya penyebaran atau kapitalisasi nilai perusahaan, karena dalam stock split

Ratih Paramitasari Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

Kata kunci : harga saham, volume perdagangan, ukuran perusahaan, bid ask spread.

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungan atau merugikan. Ketidak

PENGARUH RETURN SAHAM, EARNINGS, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP BID ASK SPREAD SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN.

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan Atkins dan Dyl (1997) dengan judul Transaction

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. spread, market value dan variance return terhadap stock holding period

PENGARUH ARUS KAS DAN DEVIDEN TUNAI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

earnings per share (EPS), dan volume perdagangan] terhadap risiko sistematis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh. Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel

biaya variabel adalah komponen biaya transaksi yang tidak mudah diukur, yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Ferikawita Magdalena Sembiring

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Stock Split, volume

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang biasa diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

DETERMINAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA. Oleh : Basuki 1, Pramuka 2, Sudarto 3,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. serta Atkins dan Dyl (1997) holding period merupakan rata-rata panjangnya waktu

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim, 2003, Auditing 1 Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan, Unit. Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA SAHAM

ANALISA PENGARUH LIKUIDITAS SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

Pengaruh Risiko Sistematis dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Badan-Badan Usaha yang Go-Public di Bursa Efek Jakarta pada Tahun 1999

BAB II PEMBAHASAN. keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank. jasa para perantara pedagang efek (Febriana dan Mudjiati, 2007).

SITI KARTIKA NINGSIH B / I

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

Menentukan Return Portofolio yang Dikenakan Pajak terhadap Deviden dan Capital Gain Menggunakan Capital Asset Pricing Model

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

BAB I PENDAHULUAN. saham favorit mereka. Seperti pada Reuters dan media lainnya, informasi saham

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor yang produktif. memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Earning Per Share (Eps) Pada Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. khususnya indeks LQ 45 periode tahun , diperoleh beberapa

PENGARUH HARGA, VOLUME PERDAGANGAN, DAN VOLATILITY SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM PADA INDEKS LQ45. Lukman Dwi Adisetia.

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan fokus

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:102) harga saham adalah

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL INTERNAL TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Saham LQ-45 yang Listing Di BEI Periode Tahun )

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

Pengaruh Return dan Varian Return Anggota LQ-45 Terhadap Bid-Ask Spread 58 Halim Santoso dan Nanik Linawati Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: halim.santoso@hotmail.com; nanikl@peter.petra.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel return saham dan varian return saham terhadap bid-ask spread harga saham dengan volume perdagangan saham sebagai variabel moderat. Alat statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah metode regresi linear berganda dengan meggunakan variabel independen return saham dan varian return saham dengan volume perdagangan saham sebagai variabel moderat terhadap variabel dependen terdaftar di liquates 45. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham berpengaruh signifikan terhadap bidask spread saham.. Kata Kunci Bid-ask spread saham, Liquates 45, return saham, varian return saham. Abstrack This study aimed to examine the effect of variable stock returns and stock return variance to the bid-ask spread of stock price. The stock trading volume role as a moderate variable. This study used a multiple linear regression method as statistical tools. The stock returns and stock return variance as independent variables and the stock trading volume as a moderate variable in moderating the influence of stock return and stock return variance to bid-ask spread of stock price.samples of this research were the members of Liquates 45. The results of this study showed that the stock returns, stock return variance, the interaction between stock returns and trading volume, and the interaction between variants of stock returns and trading volumes significantly influence the bid-ask spread of stock price. Keywords Bid-ask spread stocks, Liquates 45, Stock return, stock variance return. 1. PENDAHULUAN Dalam suatu kegiatan investasi, likuiditas merupakan hal yang sangat penting. Likuiditas menurut Bursa Efek Indonesia adalah kelancaran yang menunjukkan tingkat kemudahan dalam mencairkan modal investasi. Likuditas dapat dicerminkan oleh bid-ask spread. Menurut Ambarwati (2008) bid-ask spread merupakan selisih antara bid price dengan ask price. Bid price adalah harga tertinggi yang ditawarkan oleh dealer, sedangkan ask price adalah harga terendah dimana dealer bersedia untuk menjual saham. Likuiditas yang tinggi digambarkan dengan posisi bid-ask spread semakin rendah begitu pula sebaliknya jika likuiditas rendah maka bid-ask spread semakin tinggi. Besar kecil bidask spread ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah return dan risiko. Return menurut Syarul (2000) adalah pengembalian hasil atau laba atas surat berharga atau investasi modal, biasanya dinyatakan dalam suatu tingkat presentase, sedangkan risiko saham dalam penelitian ini diwakili oleh varian return saham. Varian return saham menunjukkan variabilitas return di seputar return normal yang diakibatkan adanya volatilitas fluktuasi harga saham. Semakin tinggi varian return sebuah saham, hal ini menunjukkan semakin bervariasinya return harga saham harian yang diperoleh investor atau semakin tinggi risiko saham tersebut. Return yang tinggi biasanya mendorong peningkatan tingkat likuiditas karena investor cenderung menyukai saham yang menjanjikan return tinggi. Sedangkan tingkat risiko investasi rendah mendorong keinginan investor untuk berinvestasi di saham tersebut dan pada akhirnya memperkecil spread bid dan ask. Akan tetapi return saham yang tinggi dan risiko yang rendah tidak semata-mata mampu mempengaruhi likuiditas sebuah saham bila tidak diimbangi dengan volume perdagangan saham yang signifikan. Volume perdagangan yang tinggi menunjukkan banyaknya investor yang memperdagangkan saham tersebut. Seorang investor saham akan memperoleh imbal hasil (return) sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Investor saham akan memperoleh keuntungan dari perubahan harga saham dan deviden. Return saham merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya (Tandelilin, 2010). Dalam mengambil keputusan, investor memerlukan informasi yang berkaitan dengan saham agar dapat mengambil keputusan yang tepat terhadap saham perusahaan yang dipilih dan juga meminimalkan risiko kerugian serta menghitung return. Sebenarnya hampir semua instrumen investasi mengandung unsur ketidakpastian atau bisa disebut dengan risiko. Investor tidak akan tahu dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam ini dikatakan bahwa investor tersebut menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. (Husnan, 1998). Penilaian saham secara akurat bisa meminimalkan risiko sekaligus membantu mendapatkan imbal hasil, mengingat investasi saham di pasar modal merupakan jenis investasi berisiko tinggi meskipun menjanjikan keuntungan yang relatif besar. Karena semakin besar return yang diharapkan maka semakin besar pula risikonya. Oleh karena itu sangat diperlukan pengetahuan tentang bid-ask spread bagi investor terutama yang mengharapkan perolehan capital gain, karena bid-ask spread termasuk sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi biaya dalam perdagangan saham. Varian return disinyalir dapat mempengaruhi besar kecilnya bid-ask spread saham. Varian return saham di sini mewakili risiko yang dihadapi oleh dealer. Risiko yang semakin tinggi menyebabkan dealer berusaha meningkatkan spread. Argumen ini didukung oleh hasil penelitian Branch

dan Freed maupun Stoll dalam Nany dan Aris (2004) yang menunjukkan bahwa varian return saham berpengaruh positif terhadap bid-ask spread. Pada volatilitas harga saham yang tinggi, investor yang memiliki informasi privat akan berpeluang untuk memperoleh keuntungan. Pada penelitian Ambarwati (2008) dengan variabel independen return saham, volume perdanganan saham, dan varian return saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama return saham, volume perdagangan saham, dan varian return saham mempunyai pengaruh signifikan terhadap bid-ask spread saham. Secara partial untuk variabel return saham memiliki pengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread, volume perdagangan saham memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap bidask spread, dan varian return saham memiliki pengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread. Penulis menggunakan perusahaan yang terdaftar pada Liquates 45 (LQ - 45) pada periode 2012-2013 sebagai subject penelitian untuk mengetahui pengaruh return saham, volume perdagangan, dan varian return saham terhadap bidask spread. Alasan penulis digunakannya perusahaan yang terdaftar pada LQ-45 karena perusahaan yang terdaftar di LQ-45 adalah perusahaan yang besar dan paling likuid, serta mengambil periode tahun 2012-2013 disebabkan karena pada tahun 2012 Gross Domestic Product (GDP) meningkat dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2011. GDP pada tahun 2012 sebesar $ 846.832 million dan pada tahun 2013 $ 878.043 million, pertumbuhan dari tahun 2012-2013 yang stabil ini menjadikan alasan penggunaan periode tahun tersebut untuk penelitian. Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai bid-ask spread yang terdapat di latar belakang ini diperoleh hasil yang berbeda-beda. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti pengaruh dari return saham dan varian return saham terhadap bid-ask spread dengan menggunakan volume perdagangan saham sebagai variabel moderator. Pada penelitian terdahulu, dilakukan penelitian terhadap perusahaan manufaktur yang tergabung pada LQ-45 sedangkan penulis menggunakan perusahaan yang tergabung pada LQ-45 tahun 2012-2013. Alasan penulis melakukan penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh return saham, dan varian return terhadap bid-ask spread dengan volume perdagangan saham sebagai variabel moderator pada perusahaan yang tergabung pada LQ-45 tahun 2012-2013. 2. TEORI PENUNJANG 2.1 Investasi Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi dibagi dalam dua jenis, investasi yang pertama yaitu investasi yang ditempatkan pada financial asset dan yang kedua adalah investasi pada real asset (Halim, 2005). 2.2 Risiko Risiko didefinisikan sebagai perbedaan antara pengembalian aktual dengan pengembalian yang diharapkan (Manurung, 2007). Risiko dibedakan menjadi dua (Arifin, 2009) yaitu : a. Risiko sistematis (Systematic Risk) b. Risiko tidak sistematis (Unsystematic Risk) 2.3 Likuiditas Likuiditas saham menurut Bursa Efek Indonesia (Informasi Umum Pasar Modal, Stock Exchange) dalam Mulyana (2011) likuiditas adalah kelancaran yang menunjukan tingkat kemudahan dalam mencairkan modal investasi. Secara umum, Sharpe, Alexander, dan Bailey (1999) mendefinisikan likuiditas sebagai kemampuan investor menjual harta atau asset yang dimilikinya tanpa harus melakukan konsesi atau kelonggaran harta. 2.4 Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling populer. Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal jika memiliki saham yaitu deviden dan capital gain (Thian, 2001). 2.5 Bid-Ask Spread Menurut Jones (2002) spread merupakan selisih antara harga beli (bid) tertinggi yang menyebabkan investor bersedia untuk membeli saham tertentu dengan harga jual (ask) terendah yang menyebabkan investor bersedia menjual sahamnya. Perhitungan bid-ask spread dapat dirumuskan sebagai berikut: Dimana : BA T = Bid-Ask Spread rata-rata pada bulan ke T N = Jumlah hari pada bulan T A t = Harga ask pada hari ke t = Harga bid pada hari ke t B t 2.6 Return saham Menurut Syarul (2000, p.1132), return adalah pengembalian hasil atau laba atas surat berharga atau investasi modal, biasanya dinyatakan dalam suatu tingkat persentase. Return dapat berupa actual return yang sudah terjadi atau expected return yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Perhitungan return saham dapat dirumuskan sebagai berikut: Dimana : R T = Return saham pada bulan ke T P T = Harga penutupan bulan ke T P T-1 = Harga penutupan bulan ke T-1 2.7 Varian Return Saham Varian return menunjukkan variabilitas return di seputar return normal yang diakibatkan adanya volatilitas (fluktuasi) harga saham. Semakin tinggi varian return menunjukkan semakin bervariasinya return harian yang diperoleh investor. Perhitungan varian return saham dirumuskan sebagai berikut: Dimana: X i = Return saham i x = Rata-rata return saham N = Jumlah data return saham 59

2.8 Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham pada penelitian ini merupakan variabel moderator yang dapat menguatkan hubungan return saham dan risiko terhadap bid-ask spread saham. Menurut Sutrisno (2000) volume perdagangan merupakan suatu instrument yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter volume perdagangan yang diperdagangkan di pasar. Volume perdagangan saham merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu. Tanpa volume perdagangan saham tinggi, faktor risiko dan return tidak mampu mempengaruhi likuiditas karena tingkat perdagangan yang tinggi menggambarkan aktifnya perdagangan suatu saham dimana diharapkan return yang tinggi diimbangi dengan risiko yang rendah dapat mempengaruhi bid-ask spread saham tersebut. 2.9 Hubungan antara Return Saham dan Bid-Ask Spread Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Menurut Ambarwati (2008), return saham yang tinggi mengindikasikan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan, dan hal ini menunjukkan bahwa saham tersebut banyak diminati oleh para investor. Saham yang banyak diminati oleh investor cenderung akan lebih banyak ditransaksikan atau memiliki volume perdagangan lebih besar. Pada penelitian Ambarwati (2008), diperoleh hasil volume perdagangan saham berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread, yang artinya saham dengan volume perdagangan yang semakin besar maka akan menurunkan bid-ask spread. 2.10 Hubungan antara Varian Return Saham dan Bid-Ask Spread Varian return di sini mewakili risiko saham. Saham yang memiliki risiko kecil cenderung lebih diminati oleh investor, karena risiko saham mencerminkan ketidakpastian terhadap return saham. Saham dengan risiko kecil mengindikasikan return yang akan didapatkan semakin mendekati nilai actual return. Pada penelitian Nany dan Aris (2004) diperoleh hasil varian return saham berpengaruh positif terhadap bid-ask spread. Jika saham semakin diminati, maka volume perdagangan akan semakin meningkat. Selanjutnya jika suatu saham memiliki volume perdagangan yang semakin besar akan menurunkan bid-ask spread. 2.11 Kerangka Pemikiran Gambar 1. Kerangka Berpikir 2.12 Hipotesa Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesa sebagai berikut : 1. Return saham berpengaruh signifikan terhadap bidask spread saham pada perusahaan yang tergabung dalam LQ-45 pada periode 2012-2013. 2. Varian return saham berpengaruh signifikan terhadap 3. Interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham berpengaruh signifikan terhadap 4. Interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham berpengaruh signifikan terhadap 5. Return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham secara serempak berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread saham pada perusahaan yang tergabung dalam LQ-45 pada periode 2012-2013. 3. METODE PENELITIAN Jenis data penelitian termasuk ke dalam data kuantitatif dengan periode pengamatan dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data yang mendukung variabel penelitian. Data variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu: return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham. Data variabel terikat adalah bid-ask spread saham. Penelitian ini menggunakan alat statistik regresi linear berganda. Populasi yang akan diteliti adalah perusahaan yang tergabung dalam liquates 45 selama periode tahun 2012-2013 dan tidak melakukan stock split. Sebelum dilakukan analisa regresi berganda akan dihitung terlebih dahulu bid-ask spread, return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham. Model dasar penelitian ini adalah sebagai berikut : BA T = + β R. R T + β VARR. VARR T + β R(T). V(T). (R T. V T ) + β VARR(T). V(T). (VARR T. V T ) + Dimana: = bid-ask spread = return saham = varian return saham 60 = Volume perdagangan saham = interaksi antara luas pengungkapan return saham periode t dengan volume perdagangan saham periode t = interaksi antara luas pengungkapan varian return saham periode t dengan volume perdagangan saham periode t

= koefisien regresi return saham = koefisien regresi varian return saham = koefisien regresi volume perdagangan saham = koefisien regresi interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham = koefisien regresi interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan proses pengolah data, hasil regresi yang didapatkan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Uji Sebelum Ditambahkan Variabel Moderator Setelah Ditambahkan Variabel Moderator Variabel Beta Sig Beta Sig Konstanta 0,007 0 0,008 0 Return Saham 0,001 0,526 0,033 0,026 Varian return 1,002 0-11,065 0 saham Interaksi_1-0,004 0,031 Interaksi_2 1,361 0 Uji F 0 0 Adj. R. Square 0,062 0,136 Berdasarkan tabel di atas didapatkan nilai probabilitas F sebelum dan setelah ditambahkan variabel moderator adalah sebesar 0,000. Kriteria pengambilan keputusan didasarkan pada tingkat signifikansi sebesar 5%. Hasilnya menunjukkan p-value lebih kecil dari 5% maka hipotesis kelima diterima, artinya keempat variabel return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham secara serempak berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread. Hasil uji statistik t, menunjukkan bagaimana pengaruh variabel return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi terhadap variabel bid-ask spread saham secara parsial. Dari hasil uji t yang terdapat pada hasil persamaan regresi dalam tabel 4.8 dapat dijelaskan nilai probabilitas variabel yang memiliki nilai p value < 5%, maka gagal tolak H 0. Pada sebelum ditambahkan variabel moderator, variabel return saham memiliki nilai probabilitas 0,526, yang artinya variabel tersebut tolak H 0. Sedangkan variabel varian return saham memiliki nilai probabilitas 0, yang artinya gagal tolak H 0. Setelah ditambahkan variabel moderator, nilai probabilitas pada variabel return saham adalah 0,026, varian return saham adalah 0, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham adalah 0,031, dan interaksi adalah 0, yang artinya setelah ditambahkan variabel moderator seluruh variabel secara partial berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread. Dari tabel di atas, maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut : BA T = 0,008 + 0,033 R T - 11,065 VARR T 0,004 interaksi_1 + 1,361 interaksi_2 Dari persamaan regresi yang didapat, koefisien regresi return saham sebesar 0,033 menyatakan bahwa kenaikan return saham akan meningkatkan bid-ask spread saham sebesar 0,033. Kemudian koefiien regresi varian return saham sebesar -11,065 menyatakan perubahan satu satuan dari varian return saham akan menurunkan bid-ask spread saham sebesar 11,065. Koefisien regresi interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham adalah -0,004, yang menyatakan bahwa perubahan satu satuan akan menurunkan bid-ask spread saham sebesar 0,004. Sedangkan koefisien regresi interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham sebesar 1,361 yang artinya setiap perubahan satu satuan akan meningkatkan bidask spread saham sebesar 1,361. Kontribusi nilai adjusted R square sebelum ditambahkan variabel moderator menunjukkan angka 0,0620 atau 6,2%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel return saham dan varian return saham memberikan kontribusi sebesar 6,2% untuk mampu menjelaskan variasi pada variabel bid-ask spread. Sedangkan 93,8% dijelaskan variabel lain di luar model. Setelah ditambahkan dengan variabel moderator dapat dilihat nilai adjusted R square mengalami peningkatan menjadi 0,136 atau 13,6%. Hal ini menunjukkan dengan ditambahkannya varibel moderator, variabel return saham dan varian return saham memberikan kontribusi yang lebih besar, yaitu 13,6% untuk menjelaskan variasi pada variabel bid-ask spread. Sedangkan 86,4% dijelaskan variabel lain di luar model. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian menggunakan regresi linear berganda dengan persamaan regresi yang telah dibentuk, penelitian ini mampu menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang ada. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap bidask spread saham. Secara parsial return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread saham. Hal ini memberikan implikasi bahwa variabel volume perdagangan mampu memperkuat pengaruh return saham dan varian return saham terhadap bid ask spread harga saham. Dengan demikian diharapkan para investor saat memilih saham tidak hanya didasarkan pada return yang tinggi dan varian return yang rendah saja, namun juga harus melibatkan variabel volume perdagangan yang tinggi, karena variabel-variabel tersebut yang memiliki pengaruh terhadap bid ask spread harga saham. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambah periode pengamatan sehingga hasil yang diperoleh lebih baik 61

62 dan juga menggunakan sampel perusahaan anggota IHSG yang likuid. DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, S. D. A. (2008). Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan Saham Dan Varian Return Saham Terhadap Bid-Ask Spread Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Periode Tahun 2003-2005. Jurnal Siasat Bisnis. Vol 12 No 1. April. Hal 27-38. Arifin, Z. (2009). Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Tanggerang : Azkia Publisher. Halim, A. (2005). Analisis Investasi Jakarta, Jakarta, Salemba Empat. Husnan, S. (1998). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Jones, C.P. (2002). Investment : Analysis and Management, 7 th edition. New York : John Wiley and Sons, Inc. Manurung, A.H. (2007). Panduan Lengkap Reksa Dana Investasiku. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara. Mulyana, D. (2011). Analisis Likuiditas Saham serta Pengaruhnya terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Berada pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Magister Manajemen Volume 4 Nomor 1 Maret 2011 halaman 77-96. Nany, M. dan Aris, M. A. (2004). Pengujian Stabilitas Struktural Pengaruh Harga Saham, Return Saham, Varian Return Saham Dan Volume Perdagangan Terhadap Bid-Ask Spread Pra Dan Pasca Laporan Keuangan, Empirika, Vol.17 No.1, Hal 40-49. Sharpe, W. F., Alexander, G. J., and Bailey, J. F. (1999). Investment, Sixth Edition, Prentice Hall International, Inc., New Jersey. Sutrisno, W. (2000). Pengaruh Share Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2(2): 1-13. Syarul, G. (2000). Kiat berinvestasi. Jakarta : Erlangga. Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi teori dan aplikasi, Edisi Pertama, KANISIUS, Yogyakarta. Thian, H. L. (2001). Panduan Berinvestasi Saham. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.