Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Jakarta, Maret 2016
KONDISI GAMBUT DI INDONESIA Selama 30 tahun lebih, pengelolaan lahan gambut kurang memperhatikan penerapan prinsip pemanfaatan berkelanjutan, hal ini mengakibatkan timbulnya berbagai masalah, seperti: 1. 2.669 juta Ha atau 37% lahan gambut di Sumatera rusak dan tidak produktif. 2. Pengembangan Lahan Gambut (PLG 1 Juta Ha). 3. Kemerosotan keanekaragaman hayati. 4. Kebakaran hutan/lahan gambut, gangguan asap lintas batas, banjir, subsiden, dll. 5. Masalah sosio-ekonomi (hilangnya pencaharian/peluang usaha masyarakat setempat, kemiskinan, dll.
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT Meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan sanksi administratif. Penetapan fungsi ekosistem gambut Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut Kriteria Baku Kerusakan Ekosistem Gambut Beberapa Larangan dalam pemanfaatan gambut
Budidaya ZONA LINDUNG /Konservasi Budidaya E 1 E 2 River Organik matter River Elevasi muka < 1m air di kanal Tanah Gambut > 3m Tebal Gambut Tanah Gambut Mineral Soil < 1m Sungai Tanah Mineral
Peat fire (Dr. Guillermo Rein)
PRINSIP TATA KELOLA DALAM KESATUAN HIDROLOGIS GAMBUT Penataan dilakukan dari 1. Pengaturan ruang (lindung dan budidaya), 2. Pengelolaan tata air (zonasi air, jaringan, dan pengendali), dan FB : Fungsi 3. Pemilihan komoditas. Budidaya FL : Fungsi Lindung FP : Fungsi Penyangga
KONDISI UMUM DALAM RANGKA PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT PASCA KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN 2015 Provinsi Riau Jambi Sumatera Selatan Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Papua Kegiatan I. Kondisi Umum Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha 1.1. Luas Areal 8.996.095 4.918.263 8.711.461 14.739.270 15.360.137 3.729.855 31.506.260 1.2. Jumlah Kabupaten / Kota 12 11 16 18 17 13 29 1.3. Luas Terbakar 186.069 111.391 641.964 92.583 574.530 199.018 366.166 - Kawasan Hutan Negara 86.861 33.360 126.001 27.092 250.325 16.767 299.902 - Konsesi 89.347 86.938 401.693 27.524 223.092 56.307 52.194 - APL / Masyarakat 9.861 21.117 114.270 37.967 98.113 125.944 14.070 1.4. Luas Areal Gambut 3.704.580 754.144 1.842.607 2.325.609 2.985.323 244.683 9.342.727 1.5. Jumlah Unit KHG 29 9 17 33 38 11 172 1.6. Luas Kubah Gambut (Indikatif Fungsi Lindung) 1.256.134 285.741 648.411 641.221 1.636.065 86.751 1.085.416 1.7. Luas Gambut (Indikatif Budidaya) 2.448.446 468.403 1.194.196 1.684.388 1.349.258 157.932 8.257.311 1.8. Luas Gambut Terbakar 107.000 60.280 293.239 31.916 310.275 12.977 38.069 - Kawasan Hutan dan APL 49.134 31.140 86.039 29.083 183.759 8.962 3.290 - Konsesi / Perijinan 57.866 29.140 207.200 2.833 126.516 4.015 34.779
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Badan Informasi Geospasial Republik Indonesia Kementerian Pertanian Republik Indonesia C.q. Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut C.q. Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik C.q. Balai Besar Pengelolaan Sumber Daya Lahan Pertanian
Koreksi Geometri/ Radiometri Citra Satelit Resolusi Menengah-Tinggi (Landsat, Aster, SPOT, OrbView, Geo-Eye, dan sejenisnya) Citra Satelit Terkoreksi (Geometric/Radiometric Rectified) Citra Radar (SRTM-90, Aster DEM-30 m) Peta Jaringan Sungai (Data Dasar RBI) Verifikasi Lapangan Interpretasi dan Delineasi Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Peta KHG Indikatif Peta KHG Final (Terverifikasi) Peta Sistem Lahan (RePPPrott), Peta Tanah, Peta Sebaran Lahan Gambut, Informasi Lainnya Peta Administrasi (Provinsi, Kabupaten/Kota) Peta KHG Final (Terverifikasi) Lintas Provinsi; Lintas Kabupaten/Kota; Kabupaten/Kota Peta KHG Prioritas (Skala 1:50.000) Kabupaten/Kota Terpilih Ekstraksi Peta KHG Prioritas (Kubah Gambut (dome), Tebal Gambut Peta Tutupan Lahan (Existing) Verifikasi Lapangan (Sesuai prinsip toposequent dan secara sistematik) Peta Jalur/Transek Pengamatan (melintang dan membujur); Titik Sampling Lokasi Pengamatan (jarak antar titik pengamatan 500 meter, dalam jalur/transek melintang dan membujur yang utama) Peta Fungsi Lindung dan Budidaya Gambut KHG Prioritas (Tentatif) Data Pendukung Lainnya Peta RDTR/RTRW Kabupaten/Kota; Peta Areal Konsesi Lahan (Perizinan); Peta Status Kepemilikan Lahan; Peta Padu Serasi (TGHK) Kemenhut. Peta Usulan Penetapan Fungsi Lindung dan Budidaya Gambut KHG Prioritas Skala 1:50.000 (Terverifikasi)
Delineasi Batas KHG Landsystem Sungai RBI Gambut BBSDLP Keterangan : Peta KHG disusun dengan menggunakan Peta Lahan Gambut BBSDLP-Kementan, Peta Hidrologi/Jaringan Sungai RBI, Peta Sistem Lahan (Landsystem) dan Peta Rawa Kemen.PU
Delineasi Batas KHG Landsystem Sungai RBI Gambut BBSDLP Keterangan : Peta KHG disusun dengan menggunakan Peta Lahan Gambut BBSDLP-Kementan, Peta Hidrologi/Jaringan Sungai RBI, Peta Sistem Lahan (Landsystem) dan Peta Rawa Kemen.PU
Sumber : KLHK, 2015
Penamaan Kode KHG Berdasarkan Kode Permendagri No.56/2015 Administrasi Wilayah Kode BPS Kode KHG Aceh 11 11 Aceh Barat 5 11. 05 Aceh Barat Daya 12 11. 12 Aceh Jaya 14 11. 14 Aceh Selatan 1 11. 01 Aceh Singkil 10 11. 10 Kota Subulussalam 23 11. 23 Naganraya 15 11. 15 Bangka-belitung 19 19 Bangka 1 19. 01 Bangka Barat 5 19. 05 Bangka Selatan 3 19. 03 Bangka Tengah 4 19. 04 Kota Pangkalpinang 7 19. 07 Bengkulu 17 17 Muko-muko 6 17. 06 Jambi 15 15 Merangin 2 15. 02 Muarojambi 5 15. 05 Sarolangun 3 15. 03 Tanjungjabung Timur 7 15. 07 Kepulauan Riau 21 21 Karimun 2 21. 02 Lampung 18 18 Lampung Timur 7 18. 07 Mesuji 11 18. 11 Tulangbawang 5 18. 05 Administrasi Wilayah Kode BPS Kode KHG Riau 14 14 Bengkalis 3 14. 03 Indragiri Hilir 4 14. 04 Indragiri Hulu 2 14. 02 Kampar 1 14. 01 Kepulauan Meranti 10 14. 10 Kota Pekanbaru 11 14. 11 Pelalawan 5 14. 05 Rokan Hilir 7 14. 07 Rokan Hulu 6 14. 06 Siak 8 14. 08 Sumatera Barat 13 13 Agam 6 13. 06 Pasaman Barat 12 13. 12 Pesisir Selatan 1 13. 01 Sumatera Selatan 16 16 Banyuasin 7 16. 07 Muaraenim 3 16. 03 Musibanyuasin 6 16. 06 Musirawas 5 16. 05 Ogan Ilir 10 16. 10 Ogan Komering Ilir 2 16. 02 Sumatera Utara 12 12 Humbang Hasundutan 16 12. 16 Labuhanbatu 10 12. 10 Labuhanbatu Selatan 22 12. 22 Labuhanbatu Utara 23 12. 23 Mandailing Natal 13 12. 13 Samosir 17 12. 17 Tapanuli Selatan 3 12. 03 Tapanuli Tengah 1 12. 01
Sumber : KLHK, 2015
Penamaan Kode KHG Berdasarkan Kode Permendagri No.56/2015 Administrasi Wilayah Kode BPS Kode KHG Kalimantan Tengah 62 62 Barito Selatan 4 62. 04 Barito Timur 13 62. 13 Gunungmas 10 62. 10 Kapuas 3 62. 03 Katingan 6 62. 06 Kota Palangkaraya 14 62. 14 Kotawaringin Barat 1 62. 01 Kotawaringin Timur 2 62. 02 Lamandau 9 62. 09 Pulangpisau 11 62. 11 Seruyan 7 62. 07 Sukamara 8 62. 08 Administrasi Wilayah Kode BPS Kode KHG Kalimantan Selatan 63 63 Balangan 11 63. 11 Banjar 3 63. 03 Baritokuala 4 63. 04 Hulusungai Selatan 6 63. 06 Hulusungai Tengah 7 63. 07 Hulusungai Utara 8 63. 08 Kota Banjarmasin 12 63. 12 Tabalong 9 63. 09 Tanahlaut 1 63. 01 Tapin 5 63. 05 Administrasi Wilayah Kode BPS Kode KHG Kalimantan Barat 61 61 Bengkayang 7 61. 07 Kapuas Hulu 6 61. 06 Kayong Utara 11 61. 11 Ketapang 4 61. 04 Kota Pontianak 13 61. 13 Kota Singkawang 14 61. 14 Kuburaya 12 61. 12 Landak 8 61. 08 Melawi 10 61. 10 Mempawah 2 61. 02 Sambas 1 61. 01 Sanggau 3 61. 03 Sekadau 9 61. 09 Sintang 5 61. 05 Administrasi Wilayah Kode BPS Kode KHG Kalimantan Timur 64 64 Berau 3 64. 03 Kutai Barat 7 64. 07 Kutai Kartanegara 2 64. 02 Kutai Timur 8 64. 08 Paser 1 64. 01 Administrasi Wilayah Kode BPS Kode KHG Kalimantan Utara 65 65 Malinau 2 65. 02 Nunukan 3 65. 03 Tanatidung 4 65. 04
Sumber : KLHK, 2015
Sumber : KLHK, 2015
Sumber : KLHK, 2015
Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2015