BAB I PENDAHULUAN. oleh tuhan dikarenakan telah dibekali akal dan pikiran. Melalui akal dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan yaitu. atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULIUAN A.

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, wawasan, keterampilan tertentu pada individu-individu.

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersikap tenang dalam menghadapi ujian nasional. Orangtua dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pendidikan adalah manusia.pendidikan bertujuan untuk. menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) agar menjadi

BAB I PENDAHULUAN. lain: tujuan, peserta didik, pendidik, bahan metode dan lingkungan. Hubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. suatu negara dapat mencapai sebuah kemajuan adalah pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. kreatif mandiri dan bertanggung jawab. pendidikan tersebut ditentukan oleh komponen-komponen dalam pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peranan pendidikan telah dicantumkan oleh pemerintah secara

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DUKUNGAN MINAT BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN KEGIATAN ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ) TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. baik. Oleh sebab itulah perkembangan teknologi ini harus diimbangi dengan. adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

BAB I PENDAHULUAN. Tsanawiyah disingkat MTs adalah Salah satu bentuk satuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan potensi manusia atau memanusiakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU N o. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional. bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan ketrampilan dalam mengatasi masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu pengetahuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh tuhan dikarenakan telah dibekali akal dan pikiran. Melalui akal dan pikiran manusia dituntut untuk dapat memanfaatkan apa yang ada di muka bumi untuk kemaslahatan umat manusia tanpa harus merusaknya. Untuk dapat menjadi umat yang bermanfaat bagi sesama manusia harus belajar. Untuk dapat menyongsong era globaisasi dan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus berkembang maka manusia dituntut untuk terus berkembang pula mengikuti perkembangan yang terus terjadi. Dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh seseorang diharapkan orang tersebut dapat menyongsong kehidupan yang lebih baik di bandingkan dengan yang tidak memiliki kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak cara yang dipilih seseorang guna dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi salah satunya yaitu dengan menempuh pendidikan secara formal. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 Ayat (1) menegaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilih kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 1

2 Proses pendidikan akan berjalan dengan baik jika dilaksanakan dengan dua arah yaitu berasal dari dalam diri peserta didik maupun dari luar diri peserta didik. Salah satu faktor yang berasal dari diri peserta didik yaitu motivasi. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2008: 138) faktor internal terdiri dari faktor jasmani (fisiologi), faktor psikologi, dan faktor kematangan fisik maupun psikis. Sedangkan faktor eksternal sendiri terdiri dari banyak faktor seperti faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik dan faktor lingkungan sepiritual atau keamanan. Faktor psikologi yang berasal dari dalam diri seseorang berupa minat belajar, dalam kegiatan pembelajaran, ketertarikan dan kecenderungan untuk memperhatikan dan ikut terlibat, memperhatikan dan turut serta terlibat dalam aktivitas belajar akan menumbuhkan rasa minat siswa untuk terus belajar sehingga peserta didik mampu menemukan gagasan baru dan terdorong untuk memecahkan masalah dengan mencari solusi yang paling tepat. Proses pembelajaran dibutuhkan banyak inovasi guna menjadikan proses pembelajaran berjalan lebih menyenangkan bagi peserta didik. Proses pembelajaran akan berjalan efektif dan efisien apabila didalam lingkungan belajar tercipta suasana yang kondusif, maka motivasi belajar peserta didik akan bertambah. Motivasi yang ada pada diri peserta didik itulah yang akan memberi energi dan semangat yang lebih dalam belajar. Rendahnya motivasi dalam belajar juga akan berpengaruh terhadap tujuan pembelajaran. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan peserta didik tidak

3 mempunyai hasrat yang tinggi dalam proses pencapaian tujuan belajar yang diinginkannya. Adanya hasrat yang besar dalam mencapai tujuan belajar dapat terlihat dari usaha peserta didik dalam mendapatkan apa yang dibutuhkannya untuk memperlancar tujuan belajar yang diinginkannya. Usaha tersebut dapat berupa keaktifan dalam proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun diluar kelas. Keaktifan diluar jam pelajaran atau diluar kelas dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan guna untuk menunjang proses pembelajaran sangat diperlukan mengingat keterbatasan yang ada di dalam kelas baik keterbatasan dalam materi, waktu dan lain sebagainya. Apabila seorang peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi maka ia akan berusaha semaksimal mungkin agar apa yang diingikannya dalam pencapaian tujuan belajar dapat tercapai. Apabila motivasi belajar yang dimiliki peserta didik tinggi maka akan mendapatkan hasil atau tujuan belajar sesuai yang tinggi pula, begitu pula sebaliknya. Motivasi belajar yang dimiliki seseorang juga memiliki faktor pendorong menurut Pujadi (2007) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa: Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia, dijelaskan adanya hubungan yang signifikan antara motivasi belajar mahasiswa dengan faktor intrinsik serta faktor-faktor ektrinsik dalam lingkungan belajarnya, empat variabel diantaranya yaitu faktor intrinsik, kualitas dosen, materi kuliah, dan metode perkuliahan, terbukti tingkat signifikan. Sedangkan hubungan motivasi belajar mahasiswa dengan dua variabel lainnya, yaitu ruang kuliah, dan fasilitas perpustakaan, terbukti tidak signifikansi.

4 Selain faktor internal dan eksternal yang ada dalam penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya masih banyak faktor yang berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang. Salah satu faktor yang memiliki andil besar dalam motivasi belajar seseorang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan yaitu dukungan dari keluarga peserta didik. Keluarga merupakan lingkungan terdekat peserta didik yang sudah pasti berkontribusi secara langsung baik moril maupun materil terhadap anggota keluarganya yang sedang menempuh ataupun menjalani proses pembelajaran. Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang terikat hubungan darah, perkawinan, atau adobsi yang tinggal dalam suatu rumah tangga, menciptakan dan mempertahankan kebudayaan dan mendapatkan interaksi antara satu dengan yang lain melalui peranannya masing-masing (Depkes RI, 2008:11). Keluarga mempunyai peran penting dalam perjalanan studi seorang peserta didik, sudah pasti keluarga mempunyai keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi anggota keluarganya yang sedang menempuh studi. Anggota keluarga yang sedang menempuh studi tidak akan dapat berjalan dengan lancar dan baik apabila tidak mendapat dukungan dari lingkungan terdekat. Sebagai lingkungan terdekat keluarga sudah pasti mengtahui sifat dan karakter anggota keluarganya yang menjadi peserta didik. Sehingga keluarga mengetahui apa dan bagaimana cara memberikan dukungan kepada peserta didik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diingikan. Dukungan tersebut mulai

5 dari perhatian dan fasilitas yang diberikan terhadap anak guna untuk menunjang studi sang anak. Begitu pula sebaliknya seorang anak yang sedang menempuh studi juga ingin memberikan yang terbaik bagi keluarga terutama orang tua mereka, hal tersebut dapat berupa hasil belajar atau perstasi yang di dapatkannya selama menempuh studi. Sebagai seorang peserta peserta didik yang akan menjadi salah satu generasi muda harapan bangsa diharapkan bisa menjadi pribadi yang memiliki karakter serta berwawasan luas dan unggul. Agar seseorang dapat memiliki wawasan dan karakter yang luas dan baik orang tersebut dapat belajar dan membentuk karakter dalam dirinya. Pembentukan karakter seseorang terdapat beberapa faktor yang turut serta dalam pemebentukan karakter seseorang. Salah satu faktor yang memiliki andil dalam pembentukan karakter seseorang yaitu pergaulan teman sebaya. Mengingat mahasiswa masih dalam proses pencarian jati diri dan biasanya ingin mengaktualisasikan dirinya agar dapat diakui di dalam lingkungannya. Salah satu wadah untuk mengaktualisasikan diri yaitu di dalam pergaulan teman sebaya. Teman sebaya memiliki andil dalam pembentukan karakter seseorang terlebih jika ia adalah peserta didik. Pergaulan dengan teman sebaya akan memberi dampak terhadap proses pembelajaran yang sedang dilakukan oleh peserta didik. Diusia yang sangat rentan ini peserta didik harus berhati-hati dalam memilih pergaulan agar dapat menjadi wadah dan tempat mengaktualisasikan diri

6 mereka. Jika pergaulan teman sebaya bersifat positif maka akan memberi dampak terhadap motivasi belajar agar dapat mencapai tujuan belajar yang diinginkannya. Tapi begitu pula sebaliknya jika pergaulan teman sebaya yang dipilihnya bersifat negatif maka bukan tidak mungkin akan memberi dampak negatif pula terhadap tujuan belajar yang ingin dicapainya. Berdasarkan uraian data dan fakta diatas maka penulis mengambil judul PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2012 B. Identifikasi Masalah Motivasi belajar pada mahasiswa pedidikan akuntansi universitas muhammadiyah Surakarta angkatan 2012 pada akhir-akhir ini mengalami penurunan, hal tesebut karena kurangnya dukungan keluarga dan pergaulan teman sebaya. Dilihat dari fenomena yang ada bahwa individu yang mendapat dukungan dari keluarga baik dalam bentuk moril maupun materil. Seharusnya mempunyai energi tambahan untuk melakukan yang terbaik dalam melakukan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar yang dinginkan.

7 Begitu juga dilihat dari individu yang memiliki teman sebaya banyak melakukan hal yang menyimpang. Sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi individu dalam perilaku maupun psikis sehingga dapat menimbulkan dorongan dalam diri mahasiswa untuk melakukan hal yang menyimpang dalam hal ini yaitu motivasi belajar. C. Pembatasan Masalah Untuk lebih memfokusan masalah, maka penulis perlu membatasi masalah agar penelitian dapat berjalan terarah dan dapat tepat pada sasaran yang diinginkan. Pembatasan masalah dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Motivasi belajar yang dimaksud adalah gairah dan semangat yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran baik dalam perkuliahan maupun diluar perkuliahan mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012 2. Dukungan keluarga disini adalah perhatian orang tua dan fasilitas yang diberikan kepada anaknya guna menunjang aktifitas pembelajaran. 3. Teman sebaya disini adalah lingkungan tempat bergaul yang terbentuk secara spontan, meliputi teman dalam sekolah atau teman kampus maupun teman dalam lingkungan masyarakat.

8 D. Rumusan Masalah Dengan adanya latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Apakah dukungan keluarga berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012? 2. Adakah pengaruh pergaulan teman sebaya berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012? 3. Apakah dukungan keluarga dan pergaulan teman sebaya berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012? E. Tujuan Penelitian Dengan adanya penelitan ini, tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga atau orang tua terhadap motivasi belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012. 2. Untuk mengetahui pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap motivasi belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012.

9 3. Untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga dan pergaulan teman sebaya terhadap motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat secara keseluruhan, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap dunia pendidikan di Indonesia. 2. Manfaat praktis a. Bagi Mahasiswa Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan dorongan bagi mahasiswa agar rajin dan rutin mengunjungi perpustakaan guna untuk menunjang aktivitas pembelajaran. b. Bagi orang tua Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada orang tua bahwa keberhasilan akademik seseorang tidak hanya bergantung pada kecerdasan intelektualitas saja tetapi juga dibutuhkan dukungan dan perhatian penuh dari orang tua c. Bagi Penulis 1) Menerapkan dan mempraktekan ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan

10 2) Melatih dan membiasakan dalam penulisan karya ilmiah baik itu membuat maupun menyusun sebuah karya ilmiah.