PELUANG PEMANFAATAN LIMBAH PISANG SEBAGAI PAKANTERNAK

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUMBER HIJAUAN PAKAN TERNAK

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

Pemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas)

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

PENGARUH UMUR DAN PANJANG CACAHAN RUMPUT RAJA TERHADAPEFISIENSI BAGIANYANGTERMAI{AN DOMBA DEWASA

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Musim kemarau di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup

NILAI GIZI ECENG GONDOK DAN PEMANFAATAN SEBAGAI PAKAN ternak NON RUMINANSIA NINA MARLINA DAN SURAYAH ASKAR

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

Cara pengeringan. Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

MATERI DAN METODE. Materi

Lokakarya Fungsional Non Peneliti 997 Selain itu, nilai tambah produk olahan dan sisa produk olahan pada akhirnya akan bisa menaikkan pendapatan petan

Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Asam Sianida (HCN) Kulit Ubi Kayu Sebagai Pakan Alternatif. Oleh : Sri Purwanti *)

I. PENDAHULUAN. pakan ternak. Produksi limbah perkebunan berlimpah, harganya murah, serta tidak

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan

KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK

PEMANFAATAN LIMBAH RESTORAN UNTUK RANSUM AYAM BURAS

Coleman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:

PROSES PENGOLAHAN UBI KAYU / SINGKONG MENJADI CASSAPRO

Feed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46

PEMANFAATAN KULIT KAKAO SEBAGAI PAKAN TERNAK KAMBING PE DI PERKEBUNAN RAKYAT PROPINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak

I. PENDAHULUAN. Jumlah pasar tradisional yang cukup banyak menjadikan salah satu pendukung

MATERI DAN METODE. Materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler atau yang juga disebut ayam pedaging merupakan salah satu

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

MATERI DAN METODA A. Fermentasi Jerami Padi Dengan Bio Starter 1. Proses pembuatan larutan bio starter Larutan Bio Starter adalah, larutan yang akan d

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

PENERAPAN IPTEKS. Hafni Indriati Junifa Layla Sihombing Jasmidi Kinanti Wijaya

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK PELET KONSENTRAT KELINCI FESES PUYUH. Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si I. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

I. PENDAHULUAN. membuat kita perlu mencari bahan ransum alternatif yang tersedia secara

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan keberhasilan suatu usaha peternakan akan di pengaruhi oleh

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan komoditi yang sangat penting bagi ternak. Zat- zat

CARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat tanaman pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi

Seminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri 0lahannya sebagai Pakan Ternak cukup tinggi, nutrisi yang terkandung dalam lim

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

PENERAPAN TEKNOLOGI SILASE HIJAUAN MAKANAN TERNAK (HMT) DI JOMBANG JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN. peternakan, karena lebih dari separuh biaya produksi digunakan untuk memenuhi

[PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG TELUR]

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG

I. PENDAHULUAN.. Kulit pisangmerupakan limbah dari industri pengolahan pisang yang belum

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Pengembangan ternak ruminansia di negara-negara tropis seperti di. kemarau untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia yang memiliki

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

KADAR BIOETANOL LIMBAH TAPIOKA PADAT KERING DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan baik kualitas, kuantitas

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

I. PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh suatu negara. Indonesia merupakan negara berkembang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah kota pada umumnya didominasi oleh sampah organik ± 70% sebagai

Bahan-bahan Terdiri dari pakan hijauan segar, diantaranya rumput raja, rumput gajah, jerami, sobsi, arachis dan batang pisang. Metode Persiapan Contoh

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dimana masing masing ulangan terdiri dari

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN

Teori bertani alami: Yang harus di bangun terlebih dahulu adalah memperbaiki tanah

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

BAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan

Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

I. PENDAHULUAN. Bandar Lampung dikategorikan sebagai kota yang sedang berkembang,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

PENERAPAN IPTEKS. Pemanfaatan Limbah Usaha Pemotongan Ayam dan Pertanian Untuk Penyediaan Pupuk Organik Cair dan Produksi Tanaman Organik

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

PENGARUH DOSIS DAN LAMA FERMENTASI BUAH KETAPANG (Ficus lyrata) OLEH Bacillus licheniformis TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. limbah, mulai dari limbah industri makanan hingga industri furnitur yang

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

T E M P E 1. PENDAHULUAN

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peternakan puyuh merupakan suatu kegiatan usaha di bidang budidaya

Transkripsi:

PELUANG PEMANFAATAN LIMBAH PISANG SEBAGAI PAKANTERNAK A. Ujianto Balai Penelitian Ternak Po.Box 221 Bogor 16002 Kata Kunct : Limbah, Pisang, Pakan Ternak RINGKASAN Limbah pisang merupakan masalah yang dihadapi oleh pengusaha pisang yang banyak bertebaran didaerahdaerah penghasil pisang, danjika dibiarkan berpotensi untuk mencemari lingkungan yang dapatmerusakekosistem dikawasan tersebut. Dengan mengaplikasikan teknologi fermentasi yaitu menggunakan probiotik, maka nilai gizi yang awalnya rendah yaitu Protein War 6,56 %, Serat kasar 15,32 %, lemak 6,7 % dan abu 11,15 %dapat meningkat menjadi Protein kasar 14,88%, Serat kasar 11,43 %, lemak 7,0% dan abu 23,86% setelah difermentasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa limbah kulit pisang yang awalnya hanya menjadi sampah, ternyata berpeluang untuk dimafaatkan sebagai salah satu bahan baku pakan ternak. PENDAHULUAN Indonesiaadalah negara penghasil pisang yang sebagian diekspor, sedangkan yang tidak diekspor biasanya dikonsumsi dalam negeri. Pisang tertentu dapat dikonsumsi setelah masak dan ada jugs pisang tertentu yang dikonsumsi setelah direbus atau digoreng. Ada beberapa daerah yang membuat usaha home industri keripik pisang dan selai pisang seperti di Bogor (Jaws Barat) dan Lampung (Sumatera Selatan). Dengan adanya usaha tersebut, maka kulit pisang setiap saat akan merupakan limbah atau sampah bagi lingkungan sekitarnya yang dapat mengganggu ekosistem daerah tersebut. Dari sekian banyak pisang yang tersedia, mau tidakmau akan timbul petmasalahan limbah pisang. Sebagai contoh untuk wilayah kecamatan Ciawi terdapat kurang lebih 35 pengusaha pisang. Apabila rata-rata mengolah pisang sebanyak 100 ton/ hari maka akan memproduksi kira-kira 5-7 ton yang terdiri dari packing, kulit pisang, rontokan pisang, tangkai pisang dan daun pisang (sumber. Koperasi pisang "Sugita Sejahtera" Ciawi Bogor). Limbah ini akan semakin bertumpuk di tempat pemeraman gudang pisang dan di sekitar rumah pengelola selai dan keripik pisang/home industri. Akibat dari tidak terurusnya limbah pisang dapat menimbulkan bau yang menyengat dan penumpukkan limbah di bantaran kali yang berpotensi dapat menyebabkan banjir dan terjangkitnya penyakit. Untuk menjaga kelestarian lingkungan perlu diberikan suatu informasi tentang bagaimana cara memanfaatkan limbah kulit pisang dan diharapkan dapat berdampak positifterhadap daerah tersebut terutama dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Pengertian limbah disini adalah bagian dari tanaman di atas tanah, pucuknya yang tersisa setelah dipanen, sisa hasil panen (Direktorat Bina Produksi, 1982). Limbah kulit pisang segar dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak khususnya Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 53

Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Penefti 2003 temak ruminansia. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan tempk ruminansia dalam konstnnsi kulit pisang adalah sebanyak 36,09 t 2,72% dari total ransum terhadap bahan kering ( Karto 1995). Sedangkan limbah yang tidak dapat digunakan sebagai pakan tempk seperti tangkai pisang, daun pisang yang sudah tua (klaras) dan batang pisang, dengan menggunakan suatu proses tertentu limbah ini dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Tujuan tulisan ini untuk mengemukakan teknik pengolahan limbah pisang agar dapat digunakan untuk pakantempk. Bahan BAHAN DAN CARA Pengamatan ini menggunakan bahan baku limbah pisang dari wilayah kecamatan Ciawi kabupaten Bogor. Kulit pisang segar sebanyak 750 kg, probiotik tumbuh 400 cc, air 8000 cc dan gula 250 gram. Alat Peralatan yang dibutuhkan adalah ruang yang terlindungi tapi terbuka, sprayer, sekop, golok dan alat pengering (oven). Cara A. Cara pengolahan limbah pisang yang mudah busuk 1. Limbah kulit pisang dikumpulkan pada tempat khusus yang terbuka dan terlindung dari sinar matahari langsung dan air hujan. 2 Semprotkan secara merata probiotik tumbuh cair dengan dosis 50 cc probiotik dicampur 1000 cc air bersih untuk 100 kg, bahan baku limbah kulit pisang. 3. Diamkan selama 4 hari untuk proses fermentasi sambil di bolak-balik. 4. Keringkan pada suhu tempemtur 60 C selama 24-30jam. 5. Selanjutnya limbah kulit pisang yang telah kering digiling hingga halus. B. Cara pengolahan limbah yang sulit busuk 1. Tangkai pisang dan daun dipotong dengan ketebalan 1-2 cm. 2 Bahan yang telah dirajang ditempatkan pada tempat khusus yang terbuka dan terlindung dari sinar matahari dan hujan. 3. Semprotkan larutan probiotik dengan dan gula dengan dosis 1 liter/100 kg bahan baku limbah. 4. Diamkan selama 7. hari untuk proses fermentasi. 5. Keringkan padatemperatur 60 C selama 24-30jam. 6. Setelah kering digiling hingga halus. 54 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengurangi pelmasalahan limbah pisang ada beberapa cara yang yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara membuat tempat penampungan sampah pisang, mengolah limbah pisang supaya dapat digunakan sebagai salah satu campuran bahan baku pakan tempk atau sebagai pupuk tanaman. Pada dasamya limbah kulit pisang adalah yang lunak dan mudah busuk, berbeda dengan limbah plastik/limbah industri lainnya. Untuk memudahkan dalam hal pengolahan limbah pisang ini, maka limbah harus dipisahkan antara limbah yang mudah busuk dan yang sulitbusuk. Limbah yangmudah busuk seperti kulit pisang, buah pisang dan rontokan pisang yang busuk. Sedangkan limbah pisang yang sulit busuk seperti tangkai pisang dan dawn pisang pembungkus. Tujuan pemisahan limbah ini berkaitan dengan pemanfaatan limbah pisang yang mudah busuk dapat digunakan sebagai pakan tempk (Soeharinoto dan Hetmanto 1997). Sedangkan limbah pisang yang alot dapat digunakan sebagai pupuk setelah mengalami proses pembusukan. Hasil pengolahan limbah kering dari kulit pisang yang difermentasi dapat menghasilkan bahan baku pakan yang mempunyai gizi yang cukup tinggi untuk pakan tempk (dapat dilihat dari Tabel 1) sedangkan untuk analisa kulit pisang segar sebagai pembanding (dapat dilihat pada Tabel 2). Tabel l. Kandungan gizi limbah kulit pisang dengan proses fermentasi *) Hasil analisa Persentase (%) Hasil analisa Persentase (%) Protein kasar 14,88 Serat kasar 11,43 Lemak 7,0 Ca 0,86 Abu 23,86 P 0,41 ') Analisa dilakukan di Laboratorium Balitnak Ciawi Bogor. Tabel 2. Hasil Analisa Kulit Pisang segar Hasil analisa Persentase (%) Hasil analisa Perentase (%) Protein kasar 6,56 Serat kasar 15,32 I Lemak T 6,7 Abu 11,15 Sumber : Abdurrays Ambar Karto. Balitnak Ciawi Bogor 1995. Sedangkan sebagai pembanding dapat dilihat hasil analisa dedak padi pada Tabel.3, yang menunjukkan Protein Kasar limbah pisang yang difermentasi jauh lebih tinggi dari pada Protein Kasar pada dedak padi. Dari segi nutrisi dan dari segi harga diperkirakan limbah pisang yang difermentasi dapat bersaing dengan dedak padi sehingga dapat menekan biaya pakan tempk tanpa mengurangi kualitas pakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 55

Tabel.3 Hasil analisa dedak padi HasilAnalisa Prosentase (% ) Protein Kasar 12,0 Lemak 12,0 Serat Kasar 5, Sumber : NAS-NRC Nutrient Requirement of Poultry (1984) Dalam : Anggorodi (1995) Sedangkan pemanfaatan hasil limbah alot/tangkai dan daun pisang dapat digunakan untuk pupuk tanaman. Menurut Rukmana Rahmat 1999, limbah tanaman pisang berupa bonggol dapat digunakan untuk sabun dan pupuk kalium. Caranya bonggol pisang diiris-iris tipis kemudian dikeringkan dan dibakar untuk dijadikan abu. NILAI EKONOMIS PENGOLAHAN LIMBAH PISANG Limbah pisang tidak diperjual belikan. Tidak ada pasar yang memperdagangkan limbah pisang sebagai pakan ternak. Atas dasar penelitian pakar nutrisi di Balitnak bahwa Wit pisang segar mengandung komponen nutrisi yang tinggi dan dapat digunakan sebagai pakan ternak, maka dengan menambahkan sedikit teknologi dan biaya maka harga per kilo limbah kulit pisang dapat bersaing dengan harga per kilo dedak padi. Analisa Usaha Limbah Pisang Kebutuhan dana Pembelian limbah kulit pisang 750 kg x Rp 0 = Rp 0,- Transport = Rp40.000,- Tenaga ketja = Rp24.000, Probioti 400 cc x @Rp 40, = Rp 16.000,- Gula'/. kg =Rp 1000,- Pengeringan 750 kg = Rp 35.000,- Penggilingan 165 kg x Rp 100; B9 16.500. Total biaya = Rp 132.500; Biaya bahan bakuper kilogram = Rp 132.500,- :165 kg = Rp 803,030/kg Harga dedak padi pada saat ini adalah Rp 1000,- / Kg, dengan demikian peluang pemanfaatan limbah pisang sebagai sumber pakan ternak sangat terbuka karena biaya produksi per kilo lebih rendah dari harga dedak padi. 56 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

KESIMPULAN Penggunaan limbah pisang fermentasi sebagai pakan ternak mempunyai prospek yang baik karena mempunyai nilai gizi yang tinggi seperti protein kasar 14,88 %, serat kasar 11,43 % clan lemak 7 %. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Entang Suganda selaku manajer Koperasi Pisang Sugita Sejahtera yang telah banyak memberikan informasi yang kami perlukan juga rekanrekan teknisi yang selalu memberikan dukungan moril kepada penulis sehingga penulisan makalah ini selesai. DAFTAR BACAAN Anggorodi,1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal :207. Direktorat Bina Produksi, 1982. Inventarisasi Limbah Pertanian, Ditjen Peternakan Departemen Pertanian. Karto. A.A, 1995. Penggunaan Kulit Pisang Sebagai Pakan Pada Sapi Peranakan Onggol. Balitnak Ciawi. Prosiding, Seminar Nasional Sains clan Teknologi Peternakan. Hal : 126. Rukmana R., 1999. Usaha Tani Pisang,Penerbit Kanisius. Hal : 36. Soebarinoto clan Hermanto, 1997. Kualitas Silase Kulit Pisang Untuk Pakan Ternak Ruminansia. Prosiding Seminar Nasional II INMT 1997. hal : 117. Badan Penelitian clan Pengembangan Pertanian 57