1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Kepulauan Nusantara dengan sebutan untaian zamrud di khatulistiwa, penuh dengan keindahan alam beserta flora dan faunanya, kaya dengan aneka ragam budaya, adat istiadat, semua itu merupakan modal dasar untuk diberdayakan sebagai Daerah Tujuan Wisata. Menurut World Tourism Organization (2012) Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara dengan kunjungan terbanyak di kawasan Asia Pasifik. Peringkat Negara Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Asia Pasifik (1000) (%) 2009 2010 2011 2009 2010 2011 1 China 50.875 55.664 115.779 28,1 27,2 53,4 2 Malaysia 23.646 24.577 24.714 13,1 12,0 11,4 3 Hong Kong 16.926 20.085 22.316 9,3 9,8 10,3 4 Thailand 14.150 15.936 19.098 7,8 7,8 8,8 5 Macau (China) 10.402 11.926 12.925 5,7 5,8 6,0 6 Singapura 7.488 9.161 10.390 4,1 4,5 4,8 7 Korea Selatan 7.818 8.798 9.795 4,3 4,3 4,5 8 Indonesia 6.324 7.003 7.650 3,5 3,4 3,5 9 India 5.168 5.776 6.290 2,9 2,8 2,9 10 Jepang 6.790 8.611 6.219 3,7 4,2 2,9 Sumber: World Tourism Organization (2012) Peringkat 10 besar berdasarkan banyaknya kunjungan turis internasional untuk kawasan Asia Pasifik didominasi oleh kelompok sub kawasan Asia Timur Laut (NEA), yaitu China, Hong Kong, Macao, Korea Selatan, dan Jepang. Sub kawasan kedua yang dominan adalah Asia Tenggara (SEA) yang terdiri atas Malaysia, Thailand, Singapura, dan Indonesia, hanya terdapat satu negara dari
2 Asia Selatan yang masuk ke dalam peringkat 10 besar zona Asia Pasifik, yaitu India. Indonesia sendiri menempati peringkat ke-8, atau setidaknya masih di atas India dan Jepang untuk jumlah kunjungan turis internasional. Jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Indonesia pada Januari hingga Maret 2012 mencapai 1,9 juta orang, naik 11,01% dibandingkan jumlah wisman yang datang pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 1,71 juta orang (Badan Pusat Statistik Nasional, 2012). Wisatawan mancanegara datang lewat 19 pintu masuk utama, kedatangan paling banyak melewati pintu masuk Ngurah Rai (Bali) mencapai 222,9 ribu orang, disusul dengan Soekarno Hatta sebanyak 165,9 ribu orang. Dari beberapa pintu masuk yang ada, pintu masuk Husein Sastranegara yang ada di Jawa Barat merupakan pintu masuk yang paling tinggi mengalami kenaikan dibanding tahun yang lalu, pada Maret 2012 jumlah wisman yang datang datang melewati Husein Sastranegara berjumlah 13.101 orang, naik 44,65 persen dibanding tahun lalu. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) kecenderungan kunjungan turis asing ke Jawa Barat melalui Bandara Husein Sastranegara naik. Pada November 2011, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan yang langsung masuk ke Jawa Barat lewat Bandara Husein Sastranegara jumlanya 11.155 orang, naik 22,23 persen dibandingkan sebulan sebelumnya. Salah satu kota di Jawa Barat yang memiliki potensi pariwisata adalah Kabupaten Cianjur, dintaranya karena letak yang strategis dilintasi jalur jalan negara antara Jakarta Bandung serta memiliki banyak sekali objek pariwisata. Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA)
3 Kabupaten Cianjur, karakteristik perwilayahan pariwisata daerah Cianjur dibagi menjadi empat wilayah, yaitu: 1) Kawasan andalan BOPUNJUR sebagai kawasan unggulan agribisnis dan pariwisata dengan memberdayakan masyarakat setempat dan tetap mempertahankan fungsi konservasi 2) Satuan Kawasan Pengembangan Pariwisata I / SKPP I (Wilayah Utara), karakteristik kawasan wisata bagian utara memiliki daya tarik wisata alam (perkebunan, pegunungan, cagar alam, flora fauna, pemandangan alam, danau/waduk, tanaman padi), wisata budaya (kesenian, kerajinan, makam, bangunan sejarah, makanan) dan wisata buatan (taman bunga, kota bunga, permainan fantasi anak-anak) yang telah mengalami perkembangan dengan pesat sejalan dengan pertumbuhan fasilitas wisata akomodasi dan restoran yang hampir memadati sepanjang koridor jalur utama Bandung Jakarta 3) Satuan Kawasan Pengembangan Pariwisata II / SKPP II (Wilayah Tengah), karakteristik kawasan wisata bagian tengah ini mayoritas masih dalam tahap perkembangan dengan potensi wisata yang berbasis alam (perkebunan, hutan, perbukitan, cagar alam, air terjun, rawa/danau) dan wisata budaya peninggalan sejarah (situs purbakala) 4) Satuan Kawasan Pengembangan Pariwisata III / SKPP III (Wilayah Selatan), potensi wisata yang ditawarkan mengunggulkan daya tarik alam pantai, meskipun kondisinya masih dalam tahap rencana pengembangan. Pantai selatan Cianjur dapat menjadi kawasan wisata andalan, apalagi ditunjang dengan rencana pembangunan jaringan jalan bagian selatan Jawa Barat yang akan memudahkan pencapaian ke wilayah ini melalui jalur selatan lintas kabupaten Bandung-Kabupaten Garut.
4 Gambar 1. 1 Peta Perwilayahan SKPP Kabupaten Cianjur
5 Tabel 1.2 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Odtw Dalam Kurun Waktu 6 (Enam) Tahun Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun 2011 No. Satuan Kawasan Pengembangan Pariwisata 1. SKPP I 2. SKPP II 3. SKPP III ODTW Kunjungan (orang) 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah % Taman Nasional Gn.Gede - - - - - - - - Pangrango Waduk Jangari / Cirata 15.550 14.012 14.787 20.802 16.787 16.885 98.823 4 Cibodas 351.531 314.113 361.950 348.607 289.507 338.668 2.004.376 81 Perkebunan teh Gedeh - - - - - - - - Kota Bunga - - - - - - - - Istana Cipanas - - - - - - - - Makam Cikundul 57.710 64.981 70.218 71.192 74.861 42.602 381.564 15 Taman Bunga Nusantara - - - - - - - 2.484.763 100 Perkebunan teh Panyairan - - - - - - - - Perkebunan teh Nusamba - - - - - - - - Situs Gunung Padang - - - - - - - - Curug Citambur - - - - - - - - Rawa Leuwi Soro - - - - - - - - Rawa Gede - - - - - - - - Pantai Karangpotong - - - - - - - - Pantai APRA - - - - - - - - Pantai Sereg 8.115 8.223 7.815 10.000 7.890 8.000 50.133 32 Pantai Sinar Laut - - - - - - - - Pantai Ciwidig - - - - - - - - Pantai Kukumbung - - - - - - - Sumber Air Panas Sukasirna - - - - - - - - Pantai Jayanti 16.114 16.730 13.613 23.472 18.471 16.718 105.118 68 155.251 100
6 Dari jenis pariwisata yang ada di Kabupaten Cianjur, Satuan Kawasan Pengembangan Pariwisata III / SKPP III (Wilayah Selatan) merupakan Kawasan yang ada di bagian selatan Kabupaten Cianjur yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, dengan demikian wisata yang dominan di SKPP III adalah objek wisata pantai, adapun pantai yang terdapat di SKPP III adalah Pantai Karangpotong, Pantai APRA, Pantai Sereg, Pantai Sinar Laut, Pantai Ciwidig, Pantai Kukumbung, dan Pantai Jayanti. Dari beberapa pantai yang ada, Pantai Jayanti di Kecamatan Cidaun dan Pantai Sereg di Kecamatan Sindangbarang merupakan dua pantai yang sudah sering dikunjungi oleh para wisatawan. Menurut Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Cianjur Tahun 2011, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Jayanti pada tahun 2011 berjumlah 16.718 orang, sedangkan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Sereg berjumlah 8.000 orang. Pantai Jayanti dan Pantai Sereg terkenal dengan keindahan alamnya, akan tetapi hingga saat ini objek wisata tersebut belum dapat dikembangkan dan dikelola secara optimal, sebagai contoh adalah aksesibilitas, fasilitas, sarana dan prasarana. Akses menuju kedua pantai ini bisa dikatakan kurang baik, sebagian jalan terlihat rusak dan masih belum diperbaiki sehingga menyulitkan wisatawan untuk mencapai tempat wisata. Fasilitas, sarana dan prasarana belum disediakan dan belum memadai bagi wisatawan dan belum dapat memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian agar diketahui potensi pariwisata dan kendala yang mungkin timbul dalam pengembangan objek wisata Pantai Jayanti dan Pantai Sereg. Selain
7 itu dengan dilakukan penelitian agar diketahui strategi pengembangan yang paling tepat untuk mengembangkan Pantai Jayanti dan Pantai Sereg. B. Rumusan Masalah Atas latar belakang yang telah diuraikan, adapun masalah yang akan dibahas dituangkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah potensi wisata yang ada di Pantai Jayanti dan Pantai Sereg Kabupaten Cianjur? 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat pengembangan Pantai Jayanti dan Pantai Sereg di Kabupaten Cianjur? 3. Bagaimana strategi pengembangan yang dilakukan di Pantai Jayanti dan Pantai Sereg di Kabupaten Cianjur? C. Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi potensi wisata yang ada di Pantai Jayanti dan Pantai Sereg di Kabupaten Cianjur. 2. Mengetahui faktor-faktor penghambat dalam pengembangan Pantai Jayanti dan Pantai Sereg di Kabupaten Cianjur. 3. Menemukan strategi pengembangan wisata di Pantai Jayanti dan Pantai Sereg di Kabupaten Cianjur. D. Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, maka diharapkan memberi nilai guna, diantaranya yaitu:
8 1. Manfaat Teoretis: a. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai potensi yang dimiliki Pantai Jayanti dan Pantai Sereg di Kabupaten Cianjur. b. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai faktor penghambat pengembangan pariwisata di Pantai Jayanti dan Pantai Sereg di Kabupaten Cianjur. c. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai strategi pengembangan pariwisata di Pantai Jayanti dan Pantai Sereg di Kabupaten Cianjur. d. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan sumbangan pemikiran untuk bidang pendidikan geografi khususnya yang berkaitan dengan geografi pariwisata. 2. Manfaat Praktis a. Menghasilkan data potensi kawasan wisata di Pantai Jayanti dan Pantai Sereg di Kabupaten Cianjur. b. Menghasilkan strategi pengembangan objek wisata Pantai Jayanti dan Pantai Sereg di Kabupaten Cianjur. c. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah terutama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur dalam pengambilan kebijakan pengembangan objek wisata Pantai Jayanti dan Pantai Sereg di Kabupaten Cianjur. d. Menjadi sumber data bagi rekan mahasiswa yang akan melakukan penelitian pada objek yang berkaitan.
9 E. Definisi Operasional Penelitian ini diberi Judul Potensi Pengembangan Pantai Jayanti dan Pantai Sereg di Kabupaten Cianjur. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan judul tersebut peneliti mencoba mendeskripsikannya. 1. Potensi Wisata Potensi adalah daya, kekuatan, kekausaan, kemampuan yang belum diaktualkan. Potensi wisata adalah sumberdaya untuk dikembangkan yang terdapat di daerah tujuan wisata, meliputi potensi fisik dan potensi sosial yang merupakan daya tarik agar wisatawan mau berkunjung ke daerah tujuan wisata. 2. Kendala Pengembangan Pariwisata Pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah tujuan wisata selalu akan diperhitungkan dengan keuntungan dan manfaat bagi rakyat banyak (Yoeti, 2008: 77). Adapun yang dimaksud dengan kendala pengembangan pariwisata dalam penelitian ini adalah hambatan-hambatan yang mengganggu terhadap pembangunan daerah tujuan wisata. 3. Pengembangan Pariwisata Menurut Marpaung (2002:19) perkembangan kepariwisataan bertujuan memberikan keuntungan baik bagi wisatawan maupun warga setempat. Dalam hal ini diharapkan pengembangan yang dilakukan di daerah penelitian dapat tercapai secara opttimal sehingga memberikan dampak positif, antara lain menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dan meningkatkan perekonomian daerah.