PEMERIKSAAN SEL BASOPHILIC STIPPLING PADA TUKANG OJEK DI PASAR CIAMIS TAHUN Rohayati*, Masetyo Edhiatmi, Friska Maris Afrilia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan alam, semakin menambah kepekatan udara (Yuantari, 2009).

PENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan oleh Timah Hitam (Pb) yang ditimbulkan dari asap kendaraan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pencemaran udara telah lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat, terutama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam

PEMERIKSAAN SEL BASOPHILIC STIPPLING PADA TUKANG OJEK DI PASAR CIAMIS TAHUN 2016

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen, dimana uji coba

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

PENDAHULUAN. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh logam berat sudah sangat

I. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pembuatan preparat ulas darah serta perhitungan hematokrit sel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN PEMERIKSAAN HITUNG JENIS LEUKOSIT DENGAN PEWARNAAN KOMBINASI GIEMSA DAN WRIGHT

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

BAB I PENDAHULUAN. pesat dapat dilihat dari tingginya jumlah kendaraan seiring dengan kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analitik. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret sampai April 2008.

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan di dunia ini ( Arya, 2004: 27).

Medical Laboratory Technology Journal

BAB I PENDAHULUAN.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

No. Responden : KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor telah lama menjadi salah satu sumber pencemar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUSAN DARAH

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DESKRIPSI KEGIATAN Kegiatan Waktu Deskripsi 1. Pendahuluan 10 menit Instruktur menelaskan tujuan dari kegiatan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

karena corong plastik yang digunakan tidak tahan terhadap benturan pada saat transportasi di lapangan. Model kedua yang digunakan terbuat dari bahan

BAB III METODE PENELITIAN

Turunnya Harga Premium, Tingkatkan Kadar Timbal

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Sebagai pusat kota wisata, perindustrian dan perdagangan, kota Bandung

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP RI No. 50 Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik. Laboratorium MITRA SEHAT JEPARA. sampel di ambil secara total populasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CSL5_Manual apusan darah tepi_swahyuni 2015 Page 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN PINGGIRAN JALAN KECAMATAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO. Oleh Zulyaningsih Tuloly NIM :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI : ANEMIA DEFISIENSI BESI DI RUANG MELATI I RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN.

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iv. ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, maka ikut berkembang pula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phlebotomy. 2. Tempat phlebotomy yang dilakukan.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM)

BAB 1 : PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini. Ekonomi kota yang tumbuh ditandai dengan laju urbanisasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan, udara sebagai komponen

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pengambilan dan pemeriksaan sampel dilakukan di RS PKU. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2007.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1406/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai campuran bensin. Fungsi timbal di sini bertujuan untuk mengontrol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

Transkripsi:

PEMERIKSAAN SEL BASOPHILIC STIPPLING PADA TUKANG OJEK DI PASAR CIAMIS TAHUN 2016 Rohayati*, Masetyo Edhiatmi, Friska Maris Afrilia Program Studi Diploma III Analis Kesehatan STIKes Muhammadiyah Ciamis *email:rohayati2@gmail.com ABSTRACT Basophilic Stippling is found as part of metabolic disorders in the formation of Hb, which is one of the special sign of poisoning Pb. A motorcycle taxi driver is a person who works as an introduction to a person where that person asked to deliver to the place on the go by using the motor. The study was descriptive in nature. Samples taken from the blood of the carpenters working on the market of a vest. The sample is brought to the laboratory of Hematology STIKes Muhammadiyah Ciamis to Basophilic Stippling Cell examination performed with the reading material of apus blood banks or preparations. The results of the research on blood samples 30 carpenters that operations in Ciamis Market showed a negative or not found or Basophilic Stippling Cell absence at all blood banks of the apus preparations. Keywords : Basophilic Stippling, carpenters, poisoning Pb INTISARI Stippling ditemukan sebagai bagian dari gangguan metabolik dalam pembentukan Hb, yang merupakan salah satunya tanda khusus keracunan Pb. Tukang ojek adalah seseorang yang berprofesi sebagai pengantar seseorang dimana orang itu meminta untuk mengantarkan ke tempat yang dituju dengan menggunakan motor.penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel diambil dari darah tukang ojek yang bekerja di Pasar Ciamis. Sampel dibawa ke Laboratorium Hematologi STIKes Muhammadiyah Ciamis untuk dilakukan pemeriksaan Sel Basophilic Stippling dengan pembacaan sediaan apus darah tepi atau preparat. Hasil penelitian terhadap 30 sampel darah tukang ojek yang beroprasi di Pasar Ciamis menunjukan negatif atau tidak ditemukannya atau tidak adanya Sel Basophilic Stippling pada semua sediaan apus darah tepi. Kata kunci : Basophilic Stippling, tukang ojek, keracunan Pb

Pendahuluan Suatu pemaparan bahan buangan atau energi yang berlebihan ke lingkungan oleh manusia disebut pencemaran, baik tidak langsung maupun langsung, mengakibatkan kerugian bagi lingkungannya sendiri dan manusia, terhadap siapa ia menjalani hubungan langsungnya dan semua yang bekerja dengannya. Terutama dalam hal ini meliputi air, udara dan tanah. Pencemaran dapat terjadi termasuk juga polusi udara (Suyono, 2014). Sumber utama polusi udara adalah sebagai berikut: pembakaran bahan bakar untuk menghasilkan energi panas dan tenaga, biasanya berasal dari industri komersial dan rumah tangga, bahan buang kendaraan bermotor yaitu bensin, solar dan minyak tanah, gas buang, debu dan energi panas dari beberapa kawasan industri termasuk pabrik kimia dan akibat dari kegiatan manusia meliputi kegiatan rumah tangga (domestik) berupa pembakaran Bahan Bakar Minyak (BBM), arang, pembakaran hutan untuk membuat ladang atau perkebunan serta dari hasil kegiatan merokok (Suyono, 2014). Hasil dari pembakaran bahan bakar (minyak bumi) adalah sumber pencemar yang paling banyak. Pencemaran udara terjadi di Terminal karena disana banyak penyebab pencemaran yaitu perubahan bahan bakar bensin yang berasal dari berbagai jenis kendaraan. Penambahan sarana transportasi memang memberikan dampak positif, namun ternyata juga memberikan dampak negatif karena dapat menurunkan kualitas lingkungan, salah satu terjadi karena adanya emisi gas buang dari kendaraan berbahan bakar yang mengandung Pb. Pb yang merupakan hasil samping dari pembakaran yang terjadi dalam mesin-mesin kendaraan. Pb yang merupakan hasil dari senyawa tetrametil-pb dan tetraetil-pb yang selalu ditambahkan dalam bahan bakar kendaraan dan berfungsi sebagai anti ketuk pada mesin-mesin kendaraan (Widowati, 2008). Beberapa hasil pencemaran diantaranya CO, Pb, debu, asap, energi panas, dan bau. Bahan buangan berupa Pb adalah pencemar paling banyak yang berasal dari pembakaran BBM (Suyono, 2014). Timbel (Pb) adalah logam toksik yang paling populer diantara logam toksik yang lainnya, karena logam ini banyak digunakan proses industri campuran logam dalam peralatan rumah tangga, sekitar 25% logam berat timbel (Pb) tetap berada dalam mesin dan 75% lainnya akan mencemari udara sebagai asap knalpot. Setiap liter bensin dalam angka oktan 87 dan 98 mengandung 0,70g senyawa Pb Tetraetil dan 0,84g Tetrametil Pb. Setiap satu liter bensin yang dibakar jika dikonversi akan mengemisikan 0,56g Pb yang dibuang ke udara (Widowati, 2005). Timbel dapat menyebabkan naiknya tekanan darah (hipertensi) dan terganggunya hampir semua sistem fisiologik tubuh (Darmono, 2009). Resiko terjadinya toksisitas Pb pada orang dewasa bergantung kepada mereka menghabiskan waktu dan tempat dimana mereka bekerja dan biasanya bersifat toksisitas kronis. Prevalensi kejadiannya sangat bervariasi dan erat hubungannya dengan jenis pekerjaannya. Gejala yang terlihat adalah penderita terlihat sering sakit perut, muntah, anemia dan terlihat garis biru di daerah persambungan gigi dan gusi. Gejala gangguan sistem memori (mengingat), konsentrasi menurun, kurang lancar bicara, dan gejala saraf lainnya akan

ditemukan pada pemeriksaan psikologik dan neurosikologik (Darmono, 2009). Untuk diagnosa keracunan Pb hendaknya diperhatikan cara-cara menegakan diagnosa penyakit akibat kerja, terutama gejala-gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Salah satu pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan kadar Pb di dalam darah. Normal kadar tersebut adalah 0,003 mg/100 cc darah lengkap. Bila pemeriksaan menunjukan kadar lebih tinggi dari normal, biasanya sampai 0,10 mg/100 cc darah lengkap, haruslah diperhatikan kemungkinan adanya absorpsi. Dan jika ditemui kadar yang melebihi batas normal serta diikuti dengan gejala-gejala klinis boleh dikatakan pasti telah terjadi keracunan (Soemirat, 2005) Timbel dalam tubuh terikat dalam gugus sulfhidril (-SH) dalam molekul protein yang menyebabkan hambatan pada sistem kerja enzim. Dalam darah enzim yang dihambat adalah enzim delta aminolevulinik asid (delta-ala) yang berperan dalam sintesis hemoglobin. Untuk kompensasi terjadinya penurunan sintesis Hb, sumsum tulang meningkatkan produksi sel darah merah (Darmono, 2009). Basophilic Stippling ditemukan sebagai bagian dari gangguan metabolik dalam pembentukan Hb, yang merupakan salah satunya tanda khusus keracunan Pb. Sel darah merah gagal mencapai kedewasaan dan sel tersebut menyisakan organela yang biasanya menghilang pada proses kedewasaan sel. Timbel dalam saluran cerna (usus) diabsorpsi masuk dalam sirkulasi darah masuk dalam sel darah merah (eritrosit) (Darmono, 2009). Setelah dilakukan survei kelapangan waktu bekerja tukang ojek dalam sehari melebihi 10 jam, dengan jumlah 87 orang yang masih bekerja di Pasar Ciamis menjadi tukang ojek. Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran Sel pasar ciamis. Metode Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua tukang ojek yang ada di pasar ciamis. Sampel penelitian ini adalah darah tukang ojek di Pasar Ciamis yang memenuhi kriteria yaitu tukang ojek yang sudah bekerja di pinggir jalan Pasar Ciamis lebih dari 10 tahun. Tukang ojek yang tidak mempunyai riwayat penyakit yang menimbulkan Sel Basophilic Stippling, tukang ojek yang bekerja kurang dari 10 tahun dan tukang ojek yang mempunyai riwayat penyakit yang menimbulkan Sel Basophilic Stippling. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh dengan cara melakukan pemeriksaan langsung Sel Basophilic Stippling pada darah tukang ojek di Pasar Ciamis. Setelah dilakukan pemeriksaan di Laboratorium, hasil data yang didapat diolah secara manual dalam bentul tabel dan dijelaskan dalam bentuk narasi. Alat dan Bahan Alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah Mikroskop, objek glass, spuit, mikropipet. Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah sampel,tabung EDTA, perwarnaan giemsa, kapas alkohol, plaster. Prosedur Penelitian

Cara Pengambilan sampel darah vena adalah Siapkan alat dan bahan,tentukan letak vena nya, pasang tourniquet dengan tangan kanan, lilitkan pada lengan atas pasien, dengan telunjuk tangan kiri, rabalah vena yang akan ditusuk, disinfeksi kulit pasien dengan swab kapas menggunakan alkohol 70%, pegang spuit dengan tangan kanan, tusukan spuit ke dalam vena, dorong spuit mengikuti alur vena, dengan tangan kiri, tarik perlahanlahan darah vena ke dalam spuit, lepaskan torniquet. Selanjutnya, teruskan penarikan darah vena ke dalam spuit sampai batas volume yang diperlukan, taruh swab kapas kering di atas tempat penusukan. Selanjutnya, cabut spuit yang tertutupi kapas tersebut. Masukan darah ke dalam tabung spesimen sampai batas volume yang ditentukan dengan menggunakan antikoagulan EDTA 10%. Cara membuat sediaan apus adalah Siapkan 2 buah objek glass, Teteskan satu tetes kecil darah diletakan pada ±2-3 mm dari ujung kaca objek. Kaca penghapus diletakan dengan sudut 30-45 derajat terhadap kaca objek didepan tetes darah, kaca penghapus ditarik kebelakang sampai tetes darah menyebar pada sudut tersebut, kaca penghapus didorong sehingga terbentuk apusan darah sepanjang 3-4 cm pada kaca objek, apusan darah dibiarkan mengering di udara, lalu beri identitas. Cara mewarnai sediaan apus pewarnaan wright yaitu letakan sediaan yang akan dipulas di atas rak tempat memulas dengan lapisan darahnya ke atas, teteskan ke atas sediaan itu 20 tetes larutan wright biarkan selama 2 menit agar sediaan di rekat dalam waktu itu, teteskan kemudian sama banyaknya larutan penyanggah ph 6,4 ke atas sediaan itu dan biarkan selama 5 menit sampai 12 menit, siramlah sediaan itu dengan air. Pembacaan sediaan apusan darah siapkan mikroskop, letakan sediaan apusan yang sudah di lakukan pewarnaan di atas meja preparat mikroskop, hitung sel pada pinggir atas lalu kebawah, hitung dari bagian ekor. Gunakan perbesaran 10x10, lalu perbesaran 40x10 dan perbesaran 100x10 (Sufro, 2012). Hasil Penelitian Pada penelitian ini sampel yang diambil yaitu 30 darah laki-laki tukang ojek di Pasar Ciamis yang bekerja menjadi tukang ojek lebih dari 10 tahun. Pengambilan sampel dilakukan langsung di Pasar Ciamis pada dan pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Hematologi STIKes Muhammadiyah Ciamis. Hasil penelitian tentang pemeriksaan Sel Pasar Ciamis ditunjukan pada tabel 1. Tabel 1 Hasil pemeriksaan Sel Basophilic Stippling No Kode sampel usia Hasil 1 001 43 (-) 2 002 52 (-) 3 003 49 (-) 4 004 60 (-) 5 005 44 (-) 6 006 41 (-) 7 007 45 (-) 8 008 45 (-) 9 009 49 (-) 10 010 55 (-) 11 011 43 (-) 12 012 50 (-) 13 013 44 (-) 14 014 48 (-) 15 015 32 (-) 16 016 42 (-) 17 017 46 (-) 18 018 28 (-) 19 019 48 (-) 20 020 24 (-) 21 021 32 (-) 22 022 65 (-) 23 023 63 (-) 24 024 47 (-) 25 025 52 (-) 26 026 49 (-) 27 027 47 (-) 28 028 60 (-)

29 029 52 (-) 30 030 28 (-) Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa pemeriksan Sel Basophilic Stippling pada tukang ojek di Pasar Ciamis semua hasil pemeriksaan negatif (-) atau tidak ditemukan Sel Basophilic Stippling pada pemeriksaan sediaan apus darah tepi. Pembahasan Tukang Ojek yang bekerja di pasar Ciamis umumnya bekerja pada pagi hari, mulai pukul 05.00 WIB sampai 17.00 WIB. Selain itu Tukang Ojek di Pasar Ciamis yang sering bekerja di jalan dan menggunakan sepeda motor, sehingga di dalam darahnya terdapat kandungan Pb dari bahan bakar kendaraan bermotor yang terhirup dan bekerja dengan terpapar Pb tersebut. Berdasarkan tabel 1 hasil pemeriksaan Sel Basophilic Stippling pada Tukang Ojek di Pasar Ciamis semua hasil pemeriksaan negatif (-) yang artinya tidak ditemukan Sel Basophilic Stippling pada pemeriksaan sediaan apus darah tepi. Pemeriksaan sediaan apus darah tepi ini menggunakan pewarnaan wright karena granula pada eritrosit atau Sel Basophilic Stippling akan lebih menonjol oleh pewarnaan wright. Tidak ditemukannya Sel Basophilic Stippling pada sediaan darah tepi atau preparat dalam penelitian ini, dapat disebabkan karena beberapa hal yaitu para tukang ojek menggunakan helm yang tertutup saat mengendarai motor, menggunakannya alat pelindung diri masker karena masuknya Pb ke dalam darah melalui beberapa hal dintaranya masuk melalui saluran pernafasan, kadar timbel (Pb) pada para tukang ojek bekerja selama 10 tahun lebih belum mencapai kadar timbel 40μ/dL yang mempunyai efek perkembangan tulang dan otot yang lambat, mudah terserang anemia, dan penurunan sel darah merah (Sastiono, 2008), polusi udara di Ciamis masih bagus, dan ekresi Pb di dalam tubuh berjalan sehingga Pb di dalam tubuh tidak mengendap terus menerus. Simpulan Berdasarkan hasil pemeriksaan Sel Pasar Ciamis semua hasil pemeriksaan tidak ditemukan Sel Basophilic Stippling. Ucapan Terima Kasih Sumber dana penelitian ini menggunakan dana hibah dari LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Ketua STIKes Muhammadiyah Ciamis, Ketua LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis dan Ketua Program Studi D3 Analis Kesehatan STIKes Muhammadiyah Ciamis. Dafar Pustaka Darmono. (2009). Toksikologi Narkoba dan Alkohol. UIP. Jakarta Sastiono.(2008) Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Yogyakarta : Andi. Soemirat, J. (2005) Toksikologi Lingkungan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press. Sufro, M., Salam A, (2012) Darah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Suyono. (2014) Pencemaran Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC. Wiarto, Giri. (2014) Mengenal Fungsi Tubuh Manusia. Yogyakarta : Pustaka Baru. Widowati, Wahyu (2008) Efek Toksik Logam. Yogyakarta : Andi.