BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dusun Cepor, Sendangtirto, Kecamatan Berbah,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. pemasangan infus, maka jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kontrol. Penelitian kasus kontrol merupakan penelitian dengan

Rumus Pearson Product Moment.(19)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational untuk

Transkripsi:

39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2007). Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu peneliti melakukan observasi atau pengukuran pada suatu saat tertentu (Sastroasmoro, 2002). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang menderita tuberkulosis paru primer yang menjalani pengobatan di poli anak unit rawat jalan RSUD Banjarnegara yaitu sejumlah 146 anak. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Sampel yang ditentukan sebagai subjek penelitian adalah pasien tuberculosis primer di poli anak unit rawat jalan RSUD Banjarnegara. Sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling (Sugiyono, 2007). 39

40 Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri-ciri atau sifatsifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sedangkan besarnya sample dengan menggunakan rumus Pusposive Sampling (Notoatmojo, 2002) adalah sebagai berikut : n = keterangan : N n d = Besar Populasi = Besar Sampel = Ketepatan yang diinginkan dari rumus diatas didapat jumlah sampel : n = n = (146/(1+ 146 (0,1) 2 )) n =(146 /(1 + 1,46)) n = 146/2,46 n = 59,35 dibulatkan menjadi 60 responden. Jadi jumlah sampel penelitian ini adalah 60 responden yaitu memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi Merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Nursalam,2003)

41 Pada penelitian ini yang menjadi kriteria inklusi adalah : 1) pasien tuberculosis primer di poli anak unit rawat jalan RSUD Banjarnegara yang berumur 0-14 tahun. 2) Berada di tempat penelitian yang diteliti oleh peneliti pada waktu pengambilan data dilakukan. 3) Orang Tua memperbolehkan untuk menjadi responden. b. Kriteria Eksklusi Merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Nursalam, 2003). Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah pasien menderita penyakit selain TB Primer. C. Tempat Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah di poli anak unit rawat jalan RSUD Banjarnegara karena peneliti merupakan karyawan RSUD Banjarnegara. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November tahun 2012.

42 D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas (Independent Variabel), yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terkait. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi stimulus input (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini variabel bebas adalah faktor lingkungan tempat tinggal, faktor nutrisi, dan faktor perawatan yang dilakukan ibu terhadap anak dengan TB primer. 2. Variabel terikat (Dependent Variabel), yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, variabel ini sering disebut variabel respon output criteria (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah lama waktu pengobatan pasien tuberculosis primer di poli anak unit rawat jalan RSUD Banjarnegara. E. Definisi Operasional Variabel Varibel Faktor lingkungan tempat tinggal Definisi Operasional Lingkungan tempat tinggal pasien penderita TB Primer yang meliputi: 1. Ventilasi 2. Kepadatan rumah 3. Keadaan rumah Alat Ukur Hasil Ukur Skala Diukur dengan kuesioner mengggunakan pertanyaan tentang lingkungan tempat tinggal yang terdiri dari 22 pertanyaan, bila jawaban ya nilainya adalah 1 dan jika jawaban tidak nilainya adalah 0 Diperoleh nilai minimal 0 dan nilai maksimal 22 Nilai kemudian dikategorikan: 1. 0-12 kurang 2. 13-17 cukup 3. 18-22 baik Ordinal

43 Varibel Faktor nutrisi Definisi Operasional Asupan Nutrisi yang diterima anak penderita TB Primer yang meliputi: 1. Kebiasaan makan 2. Konsumsi protein hewani 3. Konsumsi protein nabati 4. Konsumsi buah 5. Konsumsi sayuran 6. Konsumsi susu Alat Ukur Hasil Ukur Skala Diukur dengan kuesioner menggunakan pertanyaan nutrisi yang terdiri dari 9 pertanyaan dengan pengukuran skala likert 3 = Selalu 2 = Kadang- Kadang 1 = Tidak Pernah Diperoleh nilai minimal 10 dan nilai maksimal 27 Nilai kemudian dikategorikan: 1. 9-15 kurang 2. 16-20 cukup 3. 21-27 baik Ordinal Perawatan yang dilakukan ibu Lama waktu pengobatan pasien tuberculosis primer Perawatan yang dilakukan ibu yang meliputi 1.Perawatan guna pencegahan penularan 2.Perawatan dalam proses penyembuhan Lama waktu pengobatan pasien TB Primer Diukur dengan kuesioner menggunakan pertanyaan tentang perawatan yang dilakukan ibu yang terdiri dari 12 pertanyaan, bila jawaban ya nilainya adalah 1 dan jika jawaban tidak nilainya adalah 0 Dengan studi data rekam medik Diperoleh nilai minimal 0 dan nilai maksimal 12 Nilai kemudian dikategorikan: 1. 0-6 kurang 2. 7-9 cukup 3. 10-12 baik Dikategorikan menjadi: 1. Sesuai dengan waktu pengobatan < 9 bulan 2. Tidak sesuai dengan waktu pengobatan > 9 bulan Ordinal Nominal

44 F. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan penelitian ini, untuk variable bebas menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan alat pengukur atau alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Basirun, 2007). Pada penelitian ini data diperoleh langsung dari responden terhadap kuesioner yang telah disebarkan. Data sekunder yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Data sekunder yang diambil meliputi data pasien tuberculosis primer yang menjalani pengobatan di poli anak unit rawat jalan RSUD Banjarnegara. G. Instrumen Penelitian Alat yang digunakan untuk mengukur variable bebas adalah dengan menggunakan lembar kuesioner, lembar persetujuan, lembar identitas terlampir. Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2006). Peneliti menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup, artinya setiap responden hanya memilih jawaban yang telah disiapkan oleh peneliti. Pertama, instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur variable independent perawatan yang dilakukan ibu pada anak TB paru primer dengan menggunakan skala nominal dengan ketentuan kurang (0-6), cukup (7-9), baik (10-12). Perawatan ibu pada anak TB paru primer

45 peneliti menggunakan bentuk pertanyaan tertutup dengan ketentuan jawaban ya dan tidak dan diberi skor 1 jika jawaban YA dan 0 jika jawaban TIDAK. Hasil pengukurannya digolongkan dalam katagori kurang, cukup, dan baik (Arikunto, 2006). Untuk variable factor lingkungan tempat tinggal dengan menggunakan skala ordinal dengan ketentuan kurang (0-12), cukup (13-17), baik (18-23) dan pada variable factor nutrisi juga menggunakan skala ordinal dengan ketentuan kurang (9-15), cukup (16-20), baik (21-27). Kedua, untuk mengukur variabel dependent lama pengobatan anak TB primer dengan menggunakan skala nominal dengan ketentuan sesuai < 9 bulan dan tidak sesuai jika lama pengobatan > 9 bulan. Tabel 3.2 Kisi-kisi instumen penelitian No Variabel No soal 1. 2. 3. Faktor Lingkungan tempat tinggal a. Ventilasi b. Kepadatan rumah c. Keadaan rumah Faktor Nutrisi a. Kebiasaan makan b. Konsumsi sayuran c. Konsumsi susu d. Konsumsi protein hewani e. Konsumsi protein nabati f. Konsumsi buah Faktor Perawatan a. Perawatan guna pencegahan penularan b. Perawatan dalam 1 1-5 6-8 9-23 1-4 5 6 7 8 9 1-3 4-12

46 proses penyembuhan H. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen Hasil penelitian yang valid terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur (Sugiyono, 2007). Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment dengan rumus : rxy Keterangan : xy ( x)( 2 2 2 2 N x ( x) N y ( y) N y) : koefisien korelasi N : jumlah subyek : jumlah perkalian skor item dengan skor total item : jumlah skor tiap item : jumlah skor total item : jumlah skor item kuadrat : jumlah skor total skala kuadrat (Arikunto)

47 Jika koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total yang diperoleh lebih besar daripada koefisien di tabel nilai-nilai r (r tabel) pada α = 0,05 maka butir tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya butir tersebut dinyatakan tidak valid bila lebih kecil dari r tabel. Cara yang mudah untuk menentukan valid tidaknya butir pengujian bila menggunakan komputer adalah mengacu pada nilai signifikan (p) yang diperoleh. Bila nilai signifikan (p) yang diperoleh lebih kecil daripada 0,05 maka butir yang diujikan dinyatakan valid. Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan di RSUD Banjarnegara pada tanggal 24-28 September 2012 dengan jumlah responden 20 anak dengan menggunakan SPSS 16 didapatkan hasil bahwa untuk kuesioner tentang factor lingkungan tempat tinggal terdapat 3 item soal yang tidak valid yaitu soal no 2,7, dan 10 dikarenakan r hasilnya kurang dari r table, dimana nilai r table adalah 0,444. Sedangkan untuk kuesioner tentang factor nutrisi yang berjumlah 10 soal didapatkan hasil 10 soal valid semua dengan r hasil> r table atau r hasil > 0,444. Serta untuk kuesioner tentang factor perawatan yang dilakukan oleh ibu dinyatakan 12 soal valid semua dengan r hasil > 0,444 dan p< 0,05. 2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan dengan internal consistensi adalah mencobakan instrument sekali saja, kemudian yang diperoleh dianalisis sekali saja, kemudian yang diperoleh dianalisis dengan tekhnik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument.

48 Adapun tekhnik analisis yang digunakan adalah rumus Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2006) : Rumus = Keterangan : : reabilitas yang dicari k : banyaknya butir pertanyaan : jumlah varians butir : varians total Riwidikdo (2008) mengatakan bahwa kriteria pengujian kuesioner dikatakan reliabel jika perolehan nilai reliabilitas hasil hitungan lebih dari 0,7. Berdasarkan hasil uji reliabilitas untuk kuesioner tentang factor lingkungan tempat tinggal didapatkan nilai alpha cronbach 0.929, untuk kuesioner tentang factor nutrisi nilai alpha cronbach 0.901, dan untuk kuesioner tentang factor perawatan ibu nilai alpha cronbachnya 0.894. Oleh karena itu dinyatakan reliable karena memiliki nilai lebih dari 0,7. I. Tekhnik Analisis Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut :

49 a. Editing (seleksi data) Setelah kuesioner terkumpul, maka penulis melakukan seleksi data kuesioner yang telah dibagikan kepada responden dan telah terkumpul kembali kepada penulis. Seleksi data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jika ada kuesioner yang belum terisi dengan lengkap. b. Koding dan Scoring Koding dan Scoring merupakan kegiatan memberi kode setiap data yang diperoleh, kemudian memberinya skor dengan tujuan untuk mempermudah analisis data, baik untuk analisis deskriptif maupun analisis inferensialnya. c. Entry Data Entry Data dapat dilakukan dengan memasukkan data ke dalam komputer untuk selanjutnya dapat dilakukan analisa data. d. Tabulating Tabulating merupakan pengelompokan data dalam bentuk tabel tertentu menurut sifat yang dimiliki menurut tujuan penelitian, kemudian dimasukan kedalam tabel yang sudah disiapkan. Setiap pertanyaan yang sudah diberi skor jawaban, hasilnya dijumlahkan dan diberi kategori sesuai dengan jumlah skor total kuesioner. Data disusun dalam bentuk tabel kemudian menghitung data dalam jumlah dan

50 prosentase dari masing-masing data menggunakan komputer dengan SPSS. 2. Analisis Data Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan program komputer dan manual, analisa data meliputi : a. Analisa univariat (Analisis Deskriptif) Analisa univariat (deskriptif) digunakan untuk menjelaskan atau mendeskriptifkan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti, b. Analisis Bivariat Analisa bivariat dilakukan dengan membuat tabel silang (contingensy) antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara faktor lingkungan tempat tinggal, faktor nutrisi, faktor perawatan yang dilakukan oleh ibu terhadap anak dengan TB primer terhadap lama pengobatan di Poli anak RSUD Banjarnegara. Rumus = Keterangan : : Chi square : Frekuensi yang diperoleh dari hasil pengamatan sampel

51 : Frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dan yang diharapkan dari populasi. Untuk melihat seberapa besar hubungan dengan memakai rumus C = Keterangan : C N : Koefisien kontigensi : Jumlah populasi : Chi square (Arikunto, 2006) Untuk uji kai kuadrat digunakan derajat kepercayaan (Confident Interval 95%), dan batas kemaknaan alfa 5% (0,05), bila diperoleh p < 0,05, berarti secara statistik ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen, dan bila p > 0,05 berarti secara statistik tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen (Sabri & Hastono, 2010). Dan jika hasil x2 hitung lebih besar dari x2 tabel, maka disimpulkan tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dan sebaliknya jika hasil x2 hitung lebih kecil dari x2 tabel, maka disimpulkan ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Sabri & Hastono, 2010).

52 c. Analisa Multivariat Analisa multivariat dilakukan lebih dari dua variabel. Biasanya hubungan antara satu variabel terikat dengan beberapa variabel bebas dimana disini variabel bebasnya yaitu faktor kepribadian, lingkungan, pengetahuan, iklan, ekonomi, pekerjaan, dan variabel terikatnya yaitu perilaku merokok pada wanita usia reproduksi. Adapun uji statistik yang digunakan adalah : Analisa regresi logistik ganda menggunakan model persamaan sebagai berikut (Notoatmodjo, 2002) In +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +b 6 X 6 Atau Keterangan : P a b 1, b 2 b 1 X 1, X 2 X 1 : Peluang terjadinya efek : Konstanta regresi logistic ganda : Koefisien regresi logistic ganda : Variabel bebas (independent) J. Mekanisme Rancangan Penelitian 1. Personil yang melakukan

53 Personil yang melakukan penelitian yaitu mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong Prodi S1 Keperawatan. Jalannya penelitian Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu : a. Tahap Persiapan 1) Membuat proposal rencana penelitian. 2) Melakukan perijinan untuk melaksanakan penelitian. b. Tahap Pelaksanaan 1) Melakukan orientasi tempat penelitian 2) Melakukan pendataan sampel. 3) Melakukan wawancara 4) Melakukan membagikan kuesioner 5) Mengecek kelengkapan kuesioner dan mengoreksi jawaban. 6) Melakukan tabulasi dan menganalisa data. c. Tahap Penyelesaian Menyelesaikan penyusunan skripsi dilanjutkan dengan seminar hasil. K. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, masalah etika dalam penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting mengingat keperawatan akan berhubungan langsung dengan manusia, maka peneliti menjamin hak asasi responden dalam penelitian ini. Etika dalam penelitian keperawatan meliputi : 1. Informed Consent

54 Tujuannya agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia menjadi responden, maka harus menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Jika subyek menolak menjadi responden maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 2. Anonimity Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan memberi nama responden kepada lembar pengumpulan data (kuesioner yang diisi oleh responden). Lembar tersebut hanya diberi kode tertentu. 3. Confidentiality Peneliti menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.