BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Mata adalah organ fotosensitif yang kompleks dan berkembang lanjut yang memungkinkan analisis cermat tentang bentuk, intensitas cahaya, dan warna yang dipantulkan objek [1]. Mata adalah indra yang penting bagi manusia, dengan adanya indra tersebut manusia dapat melakukan berbagai macam aktivitas tapi tidak semua manusia diciptakan dengan keadaan mata yang normal, ada pula yang mengalami gangguan penglihatan sejak lahir atau karena kecelakaan. Orang yang mengalami gangguan atau hambatan pada indra penglihatannya disebut dengan tunanetra. Salah satu benda yang dapat membantu tunanetra adalah tongkat. Tongkat berfungsi untuk menuntun tunanetra melakukan kegiatan sehari-hari. Tongkat tunanetra yang ada saat ini merupakan tongkat konvensional yang umumnya mempunyai respon yang kurang baik, jika sebuah objek berada di luar jangkuan tongkat. Namun hingga saat ini belum ada tongkat cerdas yang dapat mengatasi masalah tunanetra. Berdasarkan hal tersebut dirancanglah suatu prototipe untuk mengatasi masalah tunanetra. Proyek akhir ini terdiri dari pendeteksi halangan dan lubang serta posisi arah mata angin berbasis mikrokontroler Arduino Uno. Prototipe ini dilengkapi beberapa sensor yang membentuk suatu sistem. Sistem yang dikerjakan dalam proyek ini adalah posisi arah mata angin menggunakan Arduino Uno dengan keluaran berupa suara. 1
2. Rumusan Masalah Proyek akhir ini terdiri dari beberapa permasalahan yang kemudian diusahakan solusi pemecahannya. Dengan mengacu pada latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah diambil sebagai berikut: a. Bagaimana mengembangkan prototipe bagi penyandang tunanetra untuk mendeteksi posisi arah mata angin dengan menggunakan Arduino Uno? b. Bagaimana memberikan informasi arah mata angin kepada pengguna dalam bentuk suara? c. Bagaimana membuat prototipe yang bersifat userfriendly bagi para penyandang tunanetra? 3. Tujuan Tujuan penyusunan proyek akhir ini adalah sebagai berikut : a. Mengembangkan alat bantu tambahan atau ekstensi berupa perangkat keras untuk mendeteksi posisi arah mata yang dapat di pasang pada tongkat tunanetra. b. Memproses masukan dari sensor kompas dengan menggunakan Arduino Uno dan mengeluarkan informasi arah mata angin dalam bentuk suara. c. Membuat prototipe bersifat userfriendly. 2
4. Batasan Masalah Agar permasalahan terfokus, maka ruang lingkup dibatasi hal-hal sebagai berikut. a. Alat yang dibuat dalam bentuk prototipe. b. Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Uno sebagai pusat kontrol sistem. c. Hanya mendeteksi 8 arah mata angin dan tidak membahas simpangannya diantaranya. d. Modul berfungsi ketika tombol ditekan. e. Peletakan CMPS11 harus tegak lurus dan jauh dari benda besi dan magnet karena dapat mempengaruhi pembacaan derajat. 5. Definisi Operasional a. Smart Guide Extension Smart Guide Extension adalah alat bantu tambahan berupa perangkat keras (mikrokontoler) yang dapat dipasang pada tongkat tunanetra. b. Tunanetra Tunanetra adalah orang tidak dapat melihat karena memiliki masalah dengan indera penglihatannya. Hal tersebut dapat disebabkan oleh bawaan lahir atau kecelakaan. c. Arduino Uno Arduino Uno adalah mikrokontroler pengolah program dan memiliki fungsi khusus untuk mengontrol rangkaian tertentu. d. Sensor Sebuah alat yang berfungsi untuk mendeteksi atau mengukur sesuatu gejala yang memiliki perubahan suatu energi. 3
6. Metode Pengerjaan Metode pengerjaan yang digunakan adalah metode prototipe [2]. Gambar 1-1 Metode Pengerjaan a. Identifikasi Masalah : proses meneliti permasalahan. b. Studi Literatur : proses mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalah yang ditemukan. c. Pengembangan : proses penentuan alat yang dibeli, dibuat dan diimplementasikan. d. Pengujian : proses menguji coba sistem yang telah dibuat. e. Analisis : proses menganalisa coba sistem yang telah dibuat untuk menarik kesimpulan dan saran atas pengerjaan Proyek Akhir. f. Laporan : dokumentasi selama pengerjaan Proyek Akhir. 4
7. Jadwal Pengerjaan Tabel 1-1 Jadwal Pengerjaan Berdasarkan tabel diatas pengerjaan proyek akhir ini di mulai dari Februari 2015 sampai dengan Mei 2015 atau masa pengerjaan adalah 4 bulan. 5