BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia berkualitas yang perlu di kembangkan dan tetap dijaga

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB 1 PENDAHULUAN. Fakultas. Salah satu program studi yang terdapat di UPI yaitu Pendidikan Tata

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan. bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki fungsi sangat penting dalam membentuk karakter dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai komponen utama dalam pembangunan nasional harus

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu metode

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa dan negara yang sedang berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

Transkripsi:

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu sendiri. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas SDM. Oleh sebab itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari seluruh sektor pembangunan. Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya untuk menggali dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pengembangan sumber daya manusia dimaksudkan agar manusia mempunyai keahlian dan keterampilan yang professional sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan Bangsa dan Negara. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk melahirkan manusia manusia pembangunan yang inovatif, kreatif, dan memiliki keinginan untuk maju, sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3, yaitu : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkan mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan Pendidikan di atas dapat diwujudkan dengan diadakannya 3 jalur pendidikan yaitu jalur formal, jalur non formal, dan jalur informal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang di selenggarakan di lembaga yang disebut sekolah. Kegiatan belajar mengajar di sekolah diselenggarakan secara berjenjang 1

2 dan berkesinambungan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga yang mempersiapkan tenaga profesional sesuai dengan bidangnya, sebagaimana tercantum dalam Undang-undang SISDIKNAS No.20/XI/2003/Pasal 36 ayat 2 (2006 : 21) yaitu: Tenaga pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan dan pengabdian pada masyarakat terutama bagi pendidikan perguruan tinggi. Jurusan PKK sebagai salah satu Jurusan yang ada di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI, yang bertujuan untuk membina mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik yang memilik kemampuan. Jurusan PKK tidak hanya menjadi tenaga pengajar tetapi juga sebagai pengelola usaha sesuai dengan Program Studi yang ditempuhnya. Pada Progarm Studi Pendidikan Tata Boga diharapkan menjadi tenaga pengajar yang baik di sekolah kejuruan atau pun sebagai instruktur atau supervisor pada diklat industri pada bidang boga, selain itu diharapkan menjadi pelaku usaha bidang boga salah satunya adalah usaha restoran. Memasuki dunia usaha dibutuhkan pengelola yang berpotensi, bertanggung jawab, ulet, disiplin, dan memiliki kemampuan dalam membuat prodak boga, sehingga mahasiswa harus diberikan pembekalan ilmu yang cukup untuk menyiapkan merekan menjadi pengusaha. Mata Kuliah Makanan Oriental bersifat teori dan praktek. Hasil belajar pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh dari Mata Kuliah Makanan Oriental dapat dijadikan bekal yang sangat berharga dalam kesiapan mahasiswa

3 dalam merintis usaha restoran, sebagai upaya mengembangkan potensi mahasiswa. Mata Kuliah Makanan Oriental mempunyai materi yang sangat luas, makanan oriental diklasifikasikan menjadi tiga klasifikasi yaitu: a) Asia Tenggara : Indonesia, Malaysia, Filipina, Brunai, Thailand, singapura b) Asia Timur : Jepang, Cina, Korea c) Asia Barat : India, Timur Tengah Dalam penelitian ini penulis mengambil salah satu Negara dari Kawasan Asia Tenggara yaitu Negara Thailand, makanan Thailand hampir sama dengan makanan Indonesia khususnya kawasan Sumatra yang mempunyai karakteristik asin, asam pedas, tetapi makanan Thailand mempunyai berbedaan dalam penyajian yang menarik dan khas dengan selalu menonjolkan seni kulinernya dalam setiap hidangan, makanan Thailand terjangkau dan Makanan Thailand sedang dikembangkan di Indonesia. Nana Sudjana (2009:15) mengemukakan bahwa: pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik akan menghasilkan prestasi atau hasil belajar yang tinggi dan memuaskan. Hasil belajar mata kuliah Makanan Oriental dikatakan baik apabila tujuan mata kuliah dapat tercapai oleh mahasiswa. Hasil belajar Makanan Oriental akan berguna bagi mahsiswa, bila hasil belajar tersebut dapat memberikan manfaat untuk kehidupannya dan diharapkan dapat memberikan bekal bagi mahsiswa untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Upaya mahasiswa dalam mempersiapkan membuka usaha restoran merupakan kesempatan yang dapat dikembangkan menjadi usaha yang memiliki prospek cerah untuk membuka lapangan kerja baru yang dapat menampung

4 tenaga kerja produktif. Seorang mahasiswa dikatakan siap dalam membuka usaha jasa boga bila mereka mempunyai kemampuan kognitif,afektif dan psikomotor, anggapan ini diperkuat oleh Slameto (2003:115) kesiapan adalah kondisi seseorang yang didasari oleh kemampuan berupa kognitif, afektif, dan psikomotor yang diperlukan untuk melakukam suatu pekerjaan. Restoran merupakan salah satu kegiatan wirausaha di bidang jasa boga yang cukup potensial dan menguntungkan yang memerlukan dasar pengetahuan serta kesiapan yang dapat menunjang diri untuk berprestasi. Seseorang yang akan membuka usaha restoran harus mempunyai perencanaan, memiliki keahlian yang memadai,berani menghadapi berbagai kesulitan dan resiko. Masalah dan resiko yang dihadapi dalam penyelenggarakan usaha bidang jasa boga harus disadari oleh setiap mahasiswa yang akan membuka usaha jasa boga tersebut, karena semua itu akan menyebabkan mutu ataupun pelayanan makanan yang disajikan kurang baik, sehingga menyebabkan usaha restoran yang akan dijalankan tidak akan berhasil. Berdasarkan observasi awal penulis terhadap Pembimbing Akademik Angkatan 2007 dan studi dokumentasi bahwa mahasiswa angkatan 2007 yang telah mengikuti mata kuliah makanan oriental mendapatkan nilai yang baik di harapkan memiliki potensi menjadi pengusaha restoran makanan oriental. Uraian latar belakang di atas memotivasi penulis untuk mengetahui bagaimana hasil belajar Makanan Oriental pada kemampuan membuat produk yang layak jual untuk mempersiapkan diri menjadi pengelola restoran makanan oriental, penulis juga tertarik untuk meneliti bagaimana manfaat yang dirasakan

5 setelah belajar Makanan Oriental sebagai bekal untuk mempersiapkan diri menjadi pengusaha restoran Oreintal. Pemikiran di atas dirumuskan menjadi judul Manfaat Hasil Belajar Makanan Oriental Sebagai Kesiapan Perintisan Restoran Makanan Oriental.(Penelitian terbatas pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan 2007) B. Rumusan Masalah 1. Rumusan masalah Rumusan masalah merupakan bagian pokok dalam penelitian pendidikan, sehingga dengan adanya perumusan masalah diharapkan agar tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian lebih spesifik. Pendapat yang dikemukakan oleh Sugiono (2009:55) Rumusan masaah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana manfaat hasil belajar makanan oriental sebagai kesiapan perintisan usaha restoran makanan oriental pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI Angkatn 2007 mengenai hasil belajar Makanan Oriental yang berkaitan dengan kemampuan Kognitif, kemampuan Afektif, dan kemampuan Psikomotor. Perumusan masalah di atas, selanjutnya dijadikan judul skripsi yaitu: Manfaat Hasil Belajar Makanan Oriental Sebagai Kesiapan Perintisan usaha Restoran Makanan Oriental.

6 Berdasarkan rumusan masalah tersebut penulis batasi masalah yaitu meliputi : a Manfaat hasil belajar makanan oriental sebagai kesiapan perintisan usaha restoran oriental berkaitan dengan Kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan tentang masakan Thailand diantaranya: resep, bahan makanan, teknik memotong, karakteristik masakan, teknik pengolahan, alat pengolahan dan alat penyajian. b Manfaat hasil belajar makanan oriental sebagai kesiapan perintisan usaha restoran oriental berkaitan dengan Kemampuan afektif yang meliputi sikap teliti dalam memilih bahan masakan Thailand yang berkualitas, mengoperasikan, membersihkan, dan menyimpan peralatan pengolahan makanan serta sikap teliti dalam memilih dan menerapkan macam-macam teknik dasar pengolahan makanan dalam masakan Thailand. c Manfaat hasil belajar makanan oriental sebagai kesiapan pengelola restoran oriental berkaitan dengan Kemampuan psikomotor yaitu keterampilan dalam mengoperasikan, membersihkan dan menyimpan peralatan pengolahan berdasarkan klasifikasinya serta terampil dalam mengolah makanan dengan berbagai teknik dasar pengolahan makanan, penyajian makanan dengan ciri khas Negara Thailand, terampil dalam membuat garnish sesuai dengan penyajian hidangan makanan khas Negara Thailand.

7 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti untuk menentukan arah dan usaha yang tepat guna mencapai tujuan penelitian. Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Manfaat Hasil Belajar Makanan Oriental dalam kesiapan membuka usaha restoran Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan 2007. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang berkaitan dengan: 1) Manfaat hasil belajar makanan oriental sebagai kesiapan perintisan usaha restoran oriental berkaitan dengan Kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan tentang masakan Thailand diantaranya: resep, bahan makanan, teknik memotong, karakteristik masakan, teknik pengolahan, alat pengolahan dan alat penyajian. 2) Manfaat hasil belajar makanan oriental sebagai kesiapan perintisan usaha restoran oriental berkaitan dengan Kemampuan afektif yang meliputi sikap teliti dalam memilih bahan masakan Thailand yang berkualitas, mengoperasikan, membersihkan, dan menyimpan peralatan pengolahan makanan serta sikap teliti dalam memilih dan menerapkan macam-macam teknik dasar pengolahan makanan dalam masakan Thailand. 3) Manfaat hasil belajar makanan oriental sebagai kesiapan pengelola restoran oriental berkaitan dengan Kemampuan psikomotor yaitu keterampilan

8 dalam mengoperasikan, membersihkan dan menyimpan peralatan pengolahan berdasarkan klasifikasinya serta terampil dalam mengolah makanan dengan berbagai teknik dasar pengolahan makanan, penyajian makanan dengan ciri khas Negara Thailand, terampil dalam membuat garnish sesuai dengan penyajian hidangan makanan khas Negara Thailand. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Secara khusus penelitian ini memberikan manfaat kepada: 1. Mahasiswa Program Studi Tata Boga PKK FPTK UPI, sebagai masukan dan mengetahui seberapa dalam manfaat hasil belajar makanan oriental untuk merintis usaha dalam membuka dan pengelola usaha bidang jasa boga. 2. Jurusan Program Studi Tata Boga FPTK UPI, dapat memperoleh informasi tentang manfaat hasil belajar makanan oriental sebagai kesiapan pengelolaan restoran makanan oriental 3. Dosen memperoleh informasi mengenai seberapa dalam manfaat hasil belajar makanan oriental sebagi kesiapan pengelolaan restoran oriental 4. Penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang penelitian khususnya tentang manfaat hasil belajar makanan oriental sebagai kesiapan pengelolaan restoran makanan oriental.

9 E. Asumsi Asumsi merupakan suatu pendapat yang diyakini kebenarannya oleh peneliti dan harus dirumuskan secara jelas seperi yanng dikemukakan oleh Sugiyono (2008:82) Asumsi merupakan pernyataan yang diterima kebenaranya tanpa pembuktian. Sesuai dengan pendapat diatas maka yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian penulis adalah sebagi berikut: 1. Hasil belajar Makanan Oriental merupakan gambaran penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah belajar Makanan Oriental dapat menjadi pendorong untuk mengelola usaha restoran makanan oriental. Sesuai dengan Pendapat Nana Sudjana (2009:56-57) yang mengemukakan bahwa: Hasil belajar yang dicapai seseorang melalui proses belajar mengajar yang berciri menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotor. 2. Manfaat hasil belajar Makanan Oriental merupakan pengetahuan dan keterampilan yang dicapai dalam Mata kuliah dan dapat dijadikan modal dasar dalam kesiapan membuka usaha restoran. Sesuai dengan Pendapat Mohamad Ali (2002 : 19) mengemukakan bahwa: seseorang yang telah memahami pengetahuan dan keterampilan dari hasil proses belajar, diharapkan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari 3. Kesiapan membuka usaha restoran akan timbul setelah mahasiswa memiliki kemampuan belajar dan kemampuan keterampilan dalam merencanakan dalam pengelola suatu usaha yang dimiliki sesuai dengan

10 tuntutan dunia kerja. Sesuai dengan Pendapat Mohamad Ali (2002 : 19) mengemukakan bahwa: kesiapan pada dasarnya merupakan kapasitas kemampuan potensial fisik dan mental dalam belajar yang disertai harapan keterampilan yang dimiliki dan latar belakang untuk mengerjakan sesuatu. F. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian diperlukan sebagi acuan penulis dalam membuat rumusan pertanyaan sebagai langkah untuk mengumpulkan data. Rumusan pertanyaan penelitian tersebut adalah: 1. Bagaimana manfaat hasil belajar makanan oriental sebagai kesiapan perintisan usaha restoran oriental berkaitan dengan Kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan tentang masakan Thailand diantaranya: resep, bahan makanan, teknik memotong, karakteristik masakan, teknik pengolahan, alat pengolahan dan alat penyajian. 2. Bagaimana manfaat hasil belajar makanan oriental sebagai kesiapan perintisan usaha restoran oriental berkaitan dengan Kemampuan afektif yang meliputi sikap teliti dalam memilih bahan masakan Thailand yang berkualitas, mengoperasikan, membersihkan, dan menyimpan peralatan pengolahan makanan serta sikap teliti dalam memilih dan menerapkan macam-macam teknik dasar pengolahan makanan dalam masakan Thailand. 3. Bagaimana manfaat hasil belajar makanan oriental sebagai kesiapan pengelola restoran oriental berkaitan dengan Kemampuan psikomotor

11 yaitu keterampilan dalam mengoperasikan, membersihkan dan menyimpan peralatan pengolahan berdasarkan klasifikasinya serta terampil dalam mengolah makanan dengan berbagai teknik dasar pengolahan makanan, penyajian makanan dengan ciri khas Negara Thailand, terampil dalam membuat garnish sesuai dengan penyajian hidangan makanan khas Negara Thailand. G. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Deskriftif, Nana Syaodih mengemukakan pengertian Penelitian Deskriftif Penelitian Deskriftif adalah suatu penelitian yang ditunjukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variabelvariabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. H. Populasi, Sampel dan Lokasi Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2008:215) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang akan dijadikan penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Paket Manajemen Patiseri Angkatan 2005-2007. 2. Sampel penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh menurut Sugyiono (2008:81) yaitu: Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

12 oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh dimana sampel yang diambil adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan 2007 sebanyak 32 orang. 3. Lokasi penelitian Lokasi yang dipilih untuk pelaksanakan penelitian ini adalah Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Progarm Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan 2007 FPTK UPI Jl. Setiabudhi NO.299 Bandung.