BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pada penelitian ini adalah periode 2010-2012 dan bertempat di Pojok Bursa Universitas Mercu Buana, Indonesia Stock Exchange (IDX), Bank Indonesia, www.yahoofinance.com dan www.goldfixing.com. B. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kausal. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) yaitu tingkat inflasi, kurs rupiah dan harga emas dunia terhadap variabel terkait (dependent variable) yaitu harga saham. C. Hipotesis Adapun perumusan hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha1: Terdapat pengaruh antara tingkat inflasi terhadap harga saham. Ha2: Terdapat pengaruh antara kurs rupiah terhadap harga saham. Ha3: Terdapat pengaruh antara harga emas dunia berpengaruh terhadap harga saham. 23
24 Ha4: Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara tingkat inflasi, kurs rupiah dan harga emas dunia terhadap harga saham. D. Variabel dan Skala Pengukuran 1. Variabel independen Variabel independen adalah variabel yang tidak dapat terpengaruh. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat inflasi, kurs rupiah dan harga emas dunia tahun 2010-2012. Skala pengukuran menggunakan rasio. 2. Variabel dependen Variabel dependen adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham sektor pertambangan tahun 2010-2012. Skala pengukuran menggunakan rasio. Tabel 3.1 Variabel dan Skala Pengukuran Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala Bebas (X) a. Tingkat Inflasi Tingkat inflasi yang digunakan Rata-rata tingkat Rasio (X1) dalam penelitian dihitung dengan dasar indeks harga konsumen (IHK) inflasi bulanan
25 b. Kurs Rupiah (X2) Kurs yang digunakan yaitu kurs tengah Kurs Jual + Kurs Beli 2 Rasio c. Harga Emas Harga emas menggunakan Data harga emas Rasio (X3) harga sport terbentuk dunia yang berdasarkan akumulasi supply digunakan adalah and demand emas di London harga emas penutupan pada sore hari (harga emas Gold P.M) secara rata-rata bulanan Terikat (Y) Harga Saham Suatu indikator yang Harga saham Rasio Sektor menunjukkan pergerakan harga sektoral penutupan Pertambangan saham secara bulanan rata-rata bulanan E. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data, bahan dan informasi yang diperlukan guna pembahasan masalah dan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan cara kepustakaan (Library research), dimana penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah penelitian baik dari sumber dokumen atau buku-buku, koran, majalah, dan lain-lain. Serta menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Pojok Bursa Universitas Mercu Buana, IDX Statistics
26 Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2012 maupun dari situs resmi Bank Indonesia, www.yahoofinance.com dan www.goldfixing.com. F. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Pojok Bursa Universitas Mercu Buana, Indonesia Stock Exchange (IDX) melalui situs www.idx.co.id, Bank Indonesia melalui situs www.bi.go.id, www.yahoofinance.com dan melalui situs www.goldfixing.com untuk mendapatkan data-data yang relevan dengan penelitian. G. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian dapat ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2005:55). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012. Sampel adalah sebagian jumlah data dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2005:55). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. (Hamid, 2010:17) purposive sampling, sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk menentukan bahan penelitian. Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang didasarkan pada
27 pertimbangan atau kriteria sesuai dengan tujuan penelitian. Kriteria penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki saham aktif selama periode penelitian yaitu tahun 2010-2012. Tabel 3.2 Populasi dan Sampel No. Kriteria penarikan sampel: Populasi 36 1 Emiten yang delisting di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2012 (18) 2 Emiten yang harga saham tidak mengalami perubahan setiap bulanannya selama tahun 2010-2012 3 Emiten yang tidak memiliki harga saham setiap bulannya selama tahun 2010-2012 (3) (5) Jumlah Sampel 10 Sumber: Data Sekunder H. Metode Analisis Data Penulis menggunakan analisa statistik dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) 19.0 untuk mengukur pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen dan menguji hipotesis yang diajukan dengan analisis regresi linier. Analisa ini digunakan utuk
28 menerima dan menolak hipotesis tersebut. Adapun analisis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Analisis deskriptif dalam hal ini melihat gambaran umum tentang data yang diperoleh, yaitu harga saham, tingkat inflasi, kurs rupiah dan harga emas dunia. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menguji normalitas model regresi adalah dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik Normal P-Plot-nya. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,2006).
29 b. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Salah satu cara untuk mendeteksi multikolonieritas adalah dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) pada tabel Coefficients. Jika nilai Tolerance >0.1 dan nilai VIF <10, maka dapat dikatakan model regresi tidak ada masalah multikolonieritas (Ghozali,2006). c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya (Ghozali,2006). Autokolerasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan statistik d dari Durbin-Watson (DW test) dimana angkaangka yang diperlukan dalam metode tersebut adalah dl (angka yang diperoleh dari tabel DW batas bawah), du (angka yang diperoleh dari
30 tabel DW batas atas), 4- dl dan 4- du. Jika nilainya mendekati 2 maka tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika mendekati 0 atau 4 terjadi autokorelasi (+/-). Tabel 3.4 Deteksi Autokolerasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl d du Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 - dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negative No Decision 4 - du d 4 - dl Tidak ada autokorelasi positif/negatif Terima du < d < 4 - du Sumber : Ghozali,2006 Menurut Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada 3, yaitu: a. Nilai D-W dibawah -2 berarti terindikasi aada autokerelasi positif. b. Nilai D-W diantara -2 sampai 2 berarti terindikasi tidak ada autokorelasi. c. Nilai D-W diatas 2 berarti terindikasi ada autokorelasi negatif. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali,2006). Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini, dengan melihat grafik Plot
31 antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya yaitu SRESID. Dasar analisis yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Hipotesis Pengujian ini menguji hipotesis dengan metode analisis regresi dengan bantuan SPSS versi 19.0. Adapun pengujian tersebut antara lain: a. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya megukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen (Ghozali,2006). Nilai koefisien determinasi adalah atara 0-1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas. Jika nilai mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
32 b. Uji Signifikansi Silmutan (Uji Statistik F) Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independen) yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali,2006). Pengujian ini dilakukan melihat hasil signifikansi yang diperoleh, yaitu: H 0 : Secara bersama-sama variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. H a : Secara bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika Sig >0,05, maka koefisien regresi tidak signifikan. Jika Sig <0,05, maka koefisien regresi signifikan. c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh pengaruh variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2006). Kriteria pengujiannya sebagai berikut: H 0 : Suatu variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. H a : Suatu variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
33 Jika Sig >0,05, maka koefisien regresi tidak signifikan. Jika Sig <0,05, maka koefisien regresi signifikan. 4. Analisis Regresi Setelah model regresi terbebas/lulus dari uji asumsi klasik maka model regresi layak dipakai dan kemudian dilakukan analisis regresi. Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen (Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia) terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham di Bursa Efek Indonesia. Model analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ε Dimana: Y α β X 1 X 2 X 3 ε = harga saham = konstanta = koefisien regresi = tingkat inflasi = kurs rupiah = harga emas = standart error