Muhammad Nasir. Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km Lhokseumawe

dokumen-dokumen yang mirip
Deteksi Citra Sidik Jari Terotasi Menggunakan Metode Phase-Only Correlation

PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

Klasifikasi dan Peningkatan Kualitas Citra Sidik Jari Menggunakan FFT (Fast Fourier Transform) Salahuddin 1), Tulus 2), dan Fahmi 3)

PENGUJIAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI KOTOR MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

KLASIFIKASI DAN PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

Klasifikasi dan Peningkatan Kualitas Citra Sidik Jari Menggunakan FFT (Fast Fourier Transform)

ENHANCEMENT CITRA SIDIK JARI KOTOR MENGGUNAKAN TEKNIK HYBRID MORPHOLOGY DAN GABOR FILTER

Analisis dan Perancangan Transformasi Wavelet. Untuk Jaringan Syaraf Tiruan pada. Pengenalan Sidik Jari

KLASIFIKASI SIDIKJARI DENGAN PEMROSESAN AWAL TRANSFORMASI WAVELET Minarni *

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Adiguna¹, -². ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Identifikasi Tanda Tangan Dengan Ciri Fraktal dan Perhitungan Jarak Euclidean pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL (PROPOSAL SKRIPSI) diajukan oleh. NamaMhs NIM: XX.YY.ZZZ. Kepada

PENGENALAN CITRA WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACK-PROPAGATION

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

BAB I PENDAHULUAN. ke karakteristik tertentu pada manusia yang unik dan berbeda satu sama lain.

Oleh: Ulir Rohwana ( ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T.

PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS SCALED CONJUGATE GRADIENT

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Generalisasi =

ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang. Universitas Indonesia

DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION

REVIEW ALGORITMA PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN PENCOCOKAN CITRA BERBASIS FASA UNTUK SIDIK JARI KUALITAS RENDAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengukuran Blok Window Terbaik Berdasarkan MSE...

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Hardisk 80 GB Perangkat lunak Window XP Profesional MATLAB 7.0.1

DETEKSI KEMIRINGAN ALUR POLA SIDIK JARI DENGAN HAMMING NET SEBAGAI DASAR KLASIFIKASI

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang revelan dengan penelitian yang akan. antara metode Kohonen Neural Network dengan metode Learning ng Vector

BAB 1 PENDAHULUAN. individu lain. Karakteristik ini perlu diidentifikasikan agar dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

IMPLEMENTASI DEEP LEARNING BERBASIS TENSORFLOW UNTUK PENGENALAN SIDIK JARI

PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE MODIFIED DIRECTION FEATURE DAN ALGORITMA GENERALIZED LEARNING VECTOR QUANTIZATION (GLVQ)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengenalan Pola Garis Telapak Tangan Menggunakan Metode Fuzzy K- Nearest Neighbor

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan berbagai macam pemikiran manusia. Banyak teori-teori maupun

KLASIFIKASI POLA UKIR KAYU JEPARA BERDASARKAN DETEKSI TEPI BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN

ENKRIPSI DATA HASIL ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PCA) ATAS CITRA IRIS MATA MENGGUNAKAN ALGORITMA MD5

IDENTIFIKASI IRIS MATA MENGGUNAKAN TAPIS GABOR WAVELET DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

Klasifikasi Identitas Wajah Untuk Otorisasi Menggunakan Deteksi Tepi dan LVQ

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian penerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector

KLASIFIKASI DAN PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN DFT (DISCRETE FOURIER TRANSFORM)

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE

APLIKASI PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA HAMMING DISTANCE

Aplikasi Pengenalan Citra Chord Gitar Menggunakan Learning Vector Quantization (LVQ)

Pengenalan Tanda Tangan Menggunakan Algoritme VFI5 Melalui Praproses Wavelet

APLIKASI TRANSFORMASI HOUGH UNTUK EKSTRAKSI FITUR IRIS MATA MANUSIA

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

LAPORAN SKRIPSI DETEKSI KANKER OTAK PADA DATA MRI MELALUI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN EKSTRAKSI FITUR DISCRETE WAVELET TRANSFORM

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN REAL TIME MENGGUNAKAN METODE DOMINANT POINT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

Arga Wahyumianto Pembimbing : 1. Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT 2. Christyowidiasmoro, ST., MT

Pengolahan Citra untuk Bidang Pertanian(Menentukan Kematangan Buah) Oleh Nama:Wahyu Abid A. NRP : Kelas :2D4 IT(B)

Perancangan Perangkat Lunak untuk Ekstraksi Ciri dan Klasifikasi Pola Batik

1. Pendahuluan Perumusan Masalah Dari latar belakang yang dipaparkan di atas, masalah yang dapat dirumuskan adalah:

Pengantar Mata Kuliah Pengolahan Citra

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

PENGENALAN SESEORANG MENGGUNAKAN CITRA GARIS TANGAN

Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T.

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOMENT INVARIANT DAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION (RBF)

IJNS Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No ijns.org

PENGENALAN WAJAH MANUSIA MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ADAPTIVE RESONANCE THEORY TWO (ART-2)

Teknik Ekstraksi Minutiae Untuk Sistem Verifikasi Keaslian Sidik Jari

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006

DETEKSI PENYAKIT KULIT MENGUNAKAN FILTER 2D GABOR WAVELET DAN JARINGAN SARAF TIRUAN RADIAL BASIS FUNCTION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERBAIKAN CITRA UNTUK PENGENALAN WAJAH PADA CITRA WAJAH DENGAN PENCAHAYAAN TIDAK MERATA

PENGARUH POSISI DAN PENCAHAYAAN DALAM IDENTIFIKASI WAJAH

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KLASIFIKASI CITRA ADENIUM MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

IDENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN MENGGUNAKAN STRUKTUR MINUTIA

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. identitas individu baik secara fisiologis, sehingga dapat dijadikan alat atau

1 BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran yang diperoleh dari sekolah adalah pengenalan dan pemahaman akan

Pembentukan Vektor Ciri Dengan Menggunakan Metode Average Absolute Deviation (AAD)

ANALISIS DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENALAN SIDIK JARI BERBASIS KOMPUTER DI POLDA METRO JAYA

SISTEM DETEKSI PRA PANEN PADI BERDASARKAN WARNA DAUN DENGAN MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

Transkripsi:

KLASIFIKASI DAN PNGNALAN SIDIK JAI TTUMPUK BBASIS MTOD LANING VCTO QUANTIZATION Muhammad Nasir Jurusan Teknik lektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280. Lhokseumawe 21 mail : masnasir_poli@yahoo.com Abstrak Sistem biometrik adalah sistem untuk melakukan identifikasi dengan cara menggunakan ciri-ciri fisik atau anggota tubuh manusia, seperti sidik jari, wajah, iris dan retina mata, suara. Teknologi biometrik ini memiliki beberapa kelebihan seperti tidak mudah hilang, tidak dapat lupa, tidak mudah dipalsukan, dan memiliki keunikan yang berbeda antara manusia satu dengan yang lain. Salah satu cara yang digunakan dalam sistem biometrik dengan kehandalan sangat tinggi dan sangat sering digunakan dalam investigasi kriminal adalah pengenalan sidik jari. Sistem pengenalan sidik jari bertujuan untuk mengidentifikasi sidik jari seseorang. Metode yang biasanya digunakan adalah metode minutiae dan metode image-matching. Paper ini mengusulkan klasifikasi dan pengenalan sidik jari tertumpuk menggunakan metode image-matching dengan metode Learning Vector Quantization (LVQ) dengan pemrosesan awal filter, binerisasi dan thinning. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan karakteristik dan hasil terbaik dalam melakukan klasifikasi dan pengenalan sidik jari tertumpuk menggunakan metode Learning Vector Quantization (LVQ) dengan pemrosesan awal filter, binerisasi dan thinning. Kata kunci: pengenalan, sidik jari/fingerprint, Learning Vector Quantization. 1. Pendahuluan Sistem biometrik adalah sistem untuk melakukan identifikasi dengan cara menggunakan ciri-ciri fisik atau anggota badan manusia, seperti sidik jari, wajah, iris dan retina mata, suara [1]. Teknologi biometrik ini memiliki beberapa kelebihan seperti tidak mudah hilang, tidak dapat lupa, tidak mudah dipalsukan, dan memiliki keunikan yang berbeda antara manusia satu dengan yang lain [2,, & ]. Salah satu cara yang digunakan dalam sistem biometrik dengan kehandalan sangat tinggi dan sangat sering digunakan oleh para ahli forensik di dalam investigasi kriminal adalah pengenalan sidik jari. Sistem pengenalan sidik jari bertujuan untuk mengidentifikasi sidik jari seseorang. Metode yang digunakan adalah metode minutiae dan metode image-matching []. Metode minutiae unggul dari segi kecepatan dibandingkan dengan metode image matching, namun rendah dari segi hasil keakuratan identifikasi/pengenalan. Sebaliknya, metode image matching unggul dari segi keakuratan pengenalan, namun rendah dari segi kecepatan proses [6].

Analisis citra bertujuan mengidentifikasi parameter-parameter yang diasosiasikan dengan ciri (feature) dari obyek di dalam citra, untuk selanjutnya parameter tersebut digunakan dalam menginterpretasi citra. Analisis citra pada dasarnya terdiri dari tiga tahapan: ekstraksi ciri (feature extraction), segmentasi, dan klasifikasi. [7] Pada penelitian sebelumnya (Nasir Muhammad, 2012) membahas mengenai pengujian kualitas citra sidik jari kotor dengan metode Learning Vector Quantization (LVQ) dengan jumlah kelas pada pengujian seluruhnya 20 kelas dengan tiap kelas terdiri dari 10 citra yang menghasilkan peningkatan kualitas citra sidik jari sebesar 87%.[8]. Pada penelitian (Supriyono, Yoyok, 2009) mengenai deteksi kerusakan citra sidik jari diantaranya sidik jari, diantaranya sidik sidik jari kotor,sidik jari berminyak, sidik jari sebagian,sidik jari rotasi.sedangkan ekstraksi ciri menggunakan pemisah luasan defect dan non defect dan deteksi menggunakan metode Learning Vector Quantization (LVQ). Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut citra sidik jari sebagian akurasi mencapai 100%, citra sidik jari kotor 8%, sidi jari berminyak 96,6%, sidik jari rotasi 8 % [9]. Faktor kunci dalam mengekstraksi ciri adalah kemampuan mendeteksi keberadaan tepi (edge) dari obyek di dalam citra [8]. Faktor utama yang sangat menentukan hasil pengenalan sidik jari adalah kualitas citra input yang digunakan. Saat ini jaringan syaraf tiruan berkembang dengan pesat dan telah diupayakan untuk berbagai aplikasi, salah satu aplikasinya adalah pengenalan pola sidikjari. Learning Vector Quantizations (LVQ) merupakan suatu metode klasifikasi pola yang masing-masing unit mewakili kategori atau kelas tertentu [10]. Dalam makalah ini dilakukan pengembangan Jaringan LVQ dalam mengklasifikasi sidik jari dengan pemrosesan awal filter, binerisasi dan thinning. 2. Metodelogi PPOCSSING FATU XTACTION IMAG CLASSIFICATION SGMNTATION Gambar 1. Alur Penelitian Secara Umum ksperimen ini dilakukan dengan mengambil citra sidik jari standar FVC2000 DB1_B (berukuran 00x00 piksel) sebagai data input. Jumlah citra sidik jari pada FVC2000 DB1_B ini sebanyak 80 citra, dari 10 orang dimana masing-masing orang sebanyak 8 posisi pengambilan yang berbeda. Citra sidik jari tertumpuk diperoleh dengan melakukan proses substraksi antara dua buah citra sidik jari tunggal/normal.

C i t r a I n p u t S i d i k J a r i P P O C S S I N G M e d i a n F ilte r B i n e r i s a s i T h i n n i n g F A T U X T A C T I O N L e a r n i n g V e c t o r Q u a n tiz a tio n K la s ifik a s i/ P e n g e n a l a n P o l a S i d i k J a r i Gambar 2. Sidik Jari menggunakan Pemrosesan Awal Filter dengan ktraksi Fitur menggunakan Wavelet Jumlah sidik jari yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 7, 8, 9, dan 10 kelas masing-masing 8 posisi. Masing-masing kelas dilakukan kali pengujian dengan citra posisi ke 2 sebagai bobot awal pelatihan. Data testing tidak termasuk ke dalam data training (bila data citra termasuk ke dalam data training, maka data tersebut tidak dilakukan testing, demikian pula sebaliknya) dengan jumlah data training dan data testing per kelas yang berbeda (lihat tabel hasil eksperimen). Masing-masing kelompok sampel di atas diterapkan pada pengenalan sidik jari tertumpuk dengan pemrosesan awal filter, binerisasi, dan thinning. Transformasi wavelet digunakan untuk mengekstraksi ciri dengan dekomposisi sebanyak tiga kali sehingga citra menjadi berukuran 7x7 piksel. Preprocessing dilakukan dengan menerapkan median filter sebagaimana terlihat pada Gambar 2.. Hasil ksperimen dan Pembahasan Tabel 1. Hasil ksperimen dari 80 Citra Sidik Jari dengan 10 78 77, 76,67 78 77, 7, ata-rata 77,9 76,28 Tabel 2. Hasil ksperimen dari 72 Citra Sidik Jari dengan 9 77,78 7 7,07 77,78 77,78 70,7 ata-rata 7,92 7,1

Tabel. Hasil ksperimen dari 6 Citra Sidik Jari dengan 8 7 71,88 70,8 80 68,7 70,8 ata-rata 72,7 7,19 Tabel. Hasil ksperimen dari 6 Citra Sidik Jari dengan 7 77,1 71, 76,19 80 71, 76,19 ata-rata 7,92 7,87 Tabel. ekapitulasi ata-rata Hasil ksperimen 80 72 6 6 10 9 8 7 77,9 7,92 72,7 7,92 76,28 7,1 7,19 7,87 ata-rata 7,12 7,16 Pada hasil eksperimen di atas menggambarkan bahwa dalam melakukan klasifikasi dan pengenalan sidik jari tertumpuk menggunakan metode image-matching dengan metode Learning Vector Quantization (LVQ) dengan pemrosesan awal filter, binerisasi dan thinning, karakteristik terbaik akan diperoleh apabila semakin banyak jumlah kelas dan jumlah citra yang digunakan. Hasil terbaik dalam melakukan klasifikasi dan pengenalan sidik jari tertumpuk menggunakan metode imagematching dengan metode Learning Vector Quantization (LVQ) dengan pemrosesan awal filter, binerisasi dan thinning ini adalah berada pada jumlah kelas dan jumlah citra tertinggi. ata-rata tingkat pengenalan sidik jari yang ditumpuk lebih tinggi 0,0% dibandingkan dengan sidik jari tunggal/normal. Dengan demikian ujicoba jaringan syaraf tiruan tersebut menunjukkan bahwa jaringan LVQ yang dibangun dengan ekstraksi ciri berbasis Transformasi Wavelet dengan pemrosesan awal menggunakan median filter, binerisasi dan thinning dapat berfungsi baik.

Gambar. Grafik Hasil ksperimen dari 80 Citra Sidik Jari dengan 10 Gambar. Grafik Hasil ksperimen dari 72 Citra Sidik Jari dengan 9 Gambar. Grafik Hasil ksperimen dari 6 Citra Sidik Jari dengan 8

Gambar 6. Grafik Hasil ksperimen dari 6 Citra Sidik Jari dengan 7. Kesimpulan Dari hasil eksperimen di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah kelas dan jumlah citra yang digunakan dalam jaringan LVQ yang dibangun dengan ekstraksi ciri berbasis Transformasi Wavelet dengan pemrosesan awal menggunakan median filter, binerisasi dan thinning pada citra sidik jari tertumpuk, maka semakin tinggi tingkat pengenalannya. ata-rata tingkat pengenalan sidik jari yang tertumpuk lebih tinggi 0,0% dibandingkan dengan sidik jari tunggal/normal.. eferensi [1] Gonzalez,. C. and Wintz, P, Digital Image Processing, Addison Wesley., 199 eading, MA. [2] Jain, Anil and Pankanti, Sharath, Fingerprint Classification and Matching, [] Arun oss, Anil Jain dan James esimen, A Hybrid Fingerprint Matcher, Appeared in Proc. Of International Conference on Pattern ecognition (ICP), Quebec City, 2002, 11-1. [] Virginia spinosa, Minutiae Detection Algorithm for Fingerprint ecognition, ICCST, 2001. [] Karthik Nandakumar, Anil K. Jain, Local Correlation-based Fingerprint Matching, Proceedings of ICVGIP, 200, Kolkata. [6] Dunham, Margaret H., Data Mining Introductory and Advanced Topics, Pearson ducation Inc, Upper Saddle iver, New Jersey 078, 200, pp 12-16. [7] Kim, James, H.H., Face Detection and Face ecognition, 200, Survey Papaer,. [8] Nasir, Muhammad, Pengujian Kualitas Citra Sidik Jari Kotor Menggunakan Learning Vector Quantization, Jurnal Litek, pp 6-69, 200. [9] Supriyono, Yoyok, Deteksi Kerusakan Citra Sidik Jari Menggunakan Learning Vector Quantization, Seminar Nasional Teknologi Informatika dan Automasi, Surabaya, pp 72-7, 2009. [10] Fauzett, Laurene, Fundamentals of Neural Networks, Arcihitectures, Algorithms, and Applications, Prentice Hall-Inc., Canada, 199.