BAB XIII GEREJA DI ANTARA PLURALITAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB XI MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi.

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

BAB XII MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi.

Modul ke: KEWARGANEGARAAN. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

11MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan bernegara. .Drs. Sugeng Baskoro, M.M.

KEWARGANEGRAAN WARGA NEGARA AMYARDI, SH, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi S1 Manajemen.

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Modul ke: 06Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

BAB V MENSYUKURI ANUGERAH KEHIDUPAN

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender

BAB III GEREJA DAN SAINS

TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PANCASILA. Implementasi Sila Keempat dan Kelima. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai sebuah negara yang masyarakatnya majemuk, Indonesia terdiri

KEWARGANEGARAAN. Konsep Dasar Kewarganegaraan. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga tidak memicu terjadinya konflik sosial didalam masyarakat.

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAB IX KERJA SEBAGAI IBADAH

PANCASILA & KEBEBASAN BERAGAMA STMIK AMIKOM Yogyakarta

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. lain, mulai dari lingkungan lokal (keluarga) sampai ke lingkungan sosial luar (masyarakat).

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

BAHAN TAYANG MODUL 9

BAB II EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi

Pendidikan Pancasila. Implementasi Sila Ke 2 dan 3 Pancasila. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

HAK ASASI MANUSIA. Pengertian HAM

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNAGRAHITA

Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

PANCASILA. Sebagai Sistem Etika. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

Mata Kuliah Kewarganegaraan HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

Hak dan Kewajiban Warga Negara

Modul 2. Materi dan Pembelajaran Individu sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa, Makhluk Sosial dan Warga Negara Indonesia. M. KHANIF YUSMAN, M,Pd

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat material atau sosiologi, dan/atau juga unsur-unsur yang bersifat. Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghuchu.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

UKDW BAB I PENDAHULUAN

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNANETRA

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA PANCASILA DAN AGAMA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: 06FEB HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

PANCASILA. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Persatuan Indonesia dalam Kehidupan Bernegara

RERUM: Kumpulan Karya Ilmiah tentang Teologi dan Sosial

Bab V KESIMPULAN Kesimpulan. Pasal 29 UUD 1945 Tentang Kebebasan Beragama. Pasal 28E

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

HAK ASASI MANUSIA (HAM)

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

BAB V PENUTUP. mempertahankan identitas dan tatanan masyarakat yang telah mapan sejak lama.

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

PANCASILA. Implementasi Sila Ketiga. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

Hak dan Kewajiban Warganegara

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab 12MKCU. Fakultas. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kemajemukan, tetapi yang terpenting adalah keterlibatan aktif terhadap kenyataan

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

Makalah Pendidikan Pancasila

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN. TENTANG PERLINDUNGAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-1

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak dan Kewajiban Warga Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

Hak dan Kewajiban Warga Negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

(Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

Transkripsi:

Modul ke: BAB XIII GEREJA DI ANTARA PLURALITAS 14 Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi

A. PENDAHULUAN INDONESIA GEREJA DI ANTARA PLURALITAS GEREJA PLURALITAS

GEREJA DI ANTARA PLURALITAS MASJID/ISLAM GEREJA/KATOLIK PURE/HINDU CANDI/BUDHA GEREJA PROTESTAN KLENTENG/KHONGHUCU

B.PLURALITAS DAN PLURALISME PLURALITAS Plural memiliki makna: jamak; lebih dari satu. Pluralis memiliki makna: bersifat jamak (banyak). Pluralitas bermakna kenyataan/fakta bahwa terdapat keanekaragaman.

PLURALISME Dari kata plural : jamak/lebih dari satu macam/tidak seragam, Dan kata isme : paham/ajaran/keyakinan. Jadi Pluralisme dapat dipahami sebagai suatu paham/ajaran/keyakinan yang menerima keanekaragaman sebagai suatu fakta/realitas.

PLURALITAS bermakna memiliki sifat kemajemukan/ terdapat keanekaragaman. Misalnya terdapat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, ras, budaya, agama, dll. PLURALISME dipahami/dimengerti sebagai suatu paham/ajaran/keyakinan yang menerima dan mengakui keanekaragaman/ kemajemukan sebagai fakta/realitas.

C. PLURALITAS SBG SITUASI OBYEKTIF BGS INDONESIA Perasaan dan perilaku kebangsaan (nasionalisme) kita justru didasarkan atas kesadaran bahwa kita adalah plural. Dgn demikian setiap org, apapun rasnya, bangsa, atau suku bangsa (etnis), warna kulit, rambut, keturunan, dan sebagainya, asal telah mjd WNI bertempat kedudukan di Ind, mengaku Ind sbg tanah airnya, bersikap setia kpd Negara Kesatuan Republik Indonesia dan disahkan menjadi Warga Negara Indonesia berdasarkan UU kewarganegaraan RI No: 3 Tahun 1946 mk org tsb adalah Warga Negara Indonesia.

Kita sungguh menyadari bahwa masyarakat kita yang demikian adalah yang bersifat plural, baik darisegisuku,agama,ras,etnisdangolongan. Dan hal ini menjadi situasi yang obyektif bagi bangsa Indonesia sendiri. Yaitu sebagai sesuatu yang telah baik dan layak pada tempatnya tanpa harus dipermasalahkan.

D. PLURALITAS DI INDONESIA PENDAPAT PRO PLURALITAS Bagi yang pro pruralitas agama, keberagaman agama ini dianggap sebagai hal yang positif. Ini disebabkan karena keberagaman di Indonesia ini bisa menjadikan Indonesia sebagai contoh yang baik bagaimana kehidupan kerukunan antar agama. Dan keberagaman agama di Indonesia memang berasal dari masa lalu yang tidak bisa dirubah. Sehingga keberagaman ini memang harus dipertahankan dan setiap umat agama harus bisa menghormati umat agama lain.

PENDAPAT KONTRA PLURALITAAS Bagi kelompok kontra pluralitas, pluralitas dianggap bisa mengancam kemurnian ajaran suatu agama. Ini disebabkan karena pada dasarnya setiap agama memiliki ajaran masingmasing yang berbeda dari agama lain. Dan ketakutan para kelompok kontra pluralitas ini adalah bahwa nantinya ajaran setiap agama akan saling bercampur baur dengan ajaran agama lain.

E. NEGARA MENGAKUI DAN MENGHARGAI KENYATAAN PLURALISME AGAMA DAN KEYAKINAN Pluralitas Didukung Oleh Pancasila Dan UUD 1945 Sila I Ps: Ketuhanan Yang Maha Esa UUD pasal 29 ayat 1 dan 2 dikatakan: Negara berdasarkan atas ketuhanan yang Maha Esa (ayat 1) dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu (ayat 2).

F. SIKAP GEREJA KATOLIK TERHADAP PLURALITAS F.2. KEBEBASAN BERAGAMA MENURUT DOKUMEN DIGNITATIS HUMANAE 1. Salah satu poin HAM adalah kebebasan seseorang untuk memilih dan memeluk suatu agama tertentu tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Karena itu, Gereja sadar bahwa aspek penghargaan terhadap kebebasan beragama adalah merupakan salah satu upaya untuk menghargai martabat pribadi manusia.

2. Bahwa makin banyak orang yang menuntut supaya dalam bertindak manusia sepenuhnya menggunakan pertimbangannya sendiri serta kebebasannya yang bertanggung jawab, bukannya terdorong oleh paksaan dari pihak manapun. 3. Konsili mengimbau agar pemerintah yang berkewajiban mengusahakan kesejahteraan umum wajib mengakui kehidupan beragama para warganya dan mendukungnya.

Gereja tidak mau jatuh dalam relativisme terhadap kebenaran agamanya sendiri. Dalam hubungannya dengan umat beragama lain, Gereja Katolik menunjukkan adanya empat macam sikap yang mungkin terjadi, yaitu: Pertama, sikap eksklusif yang memandang bahwa keselamatan hanya ada dalam Gereja, sedangkan di luar Gereja tidak ada keselamatan. Kedua, sikap inklusif yang mengakui pewahyuan dalam agama lain dan meyakini bahwa orang beragama lain juga akan diselamatkan melalui Yesus Kristus, juga jika mereka tidak meyadari atau mengakuinya.

Ketiga, sikap pluralis yang menganggap semua agama sama saja yang bisa membuat orang kurang menyadari makna mendalam dari agama yang dipilih dan dipeluknya sendiri. Keempat, sikap pluralis berintegritas terbuka yang mengakui dan menerima kekhasan agama masingmasing sekaligus saling belajar dari yang lain. Seorang yang pluralis berintegrasi terbuka akan berkata: saya meyakini bahwa agama dan iman saya sekarang ini adalah yang paling benar bagi saya karena itu saya anut dengan sepenuh hati. Namun, kekhasan masing-masing agama dan kebebasan beriman dan beragama orang lain saya akui dan terima.

F.2. RELEVANSI DIGNITATIS HUMANAE DLM KONTEKS KEHIDUPAN BERAGAMA DI IND 1. perlu disadari bahwa yang diimani oleh manusia mengatasi segalanya. Allah tidak mungkin ditangkap sepenuhnya oleh kenyataan dunia ini, juga tidak oleh agama manapun. Seandainya tidak demikian, berarti bahwa Allah dapat dibatasi dan dikuasai oleh kenyataan dunia. Setiap agama mengkomunikasikan pengalaman itu melalui simbol-simbol verbal dan non-verbal. Melalui simbol-simbol tersebut manusia secara terbatas menghayati relasinya dengan Allah.

2. Dignitatis Humanae mengajak semua insan Indonesia agar mempunyai tangung jawab bersama untuk membuka diri, diperkaya, dan memperkaya yang lain. Untuk dapat mejalankan tanggung jawab itu, manusia memerlukan kebebasan dalam menggunakan dan memperkembangkan simbol-simbol yang ada dalam agamanya masing-masing. Keyakinan mengenai agama pilihan saya yang paling dapat dipertanggungjawabkan, tidak dapat menjadi alasan untuk memaksakan agama saya kepada orang lain.

Terima Kasih Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H.