Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah

dokumen-dokumen yang mirip
MULTIPLE INTELLIGENCES (Kecerdasan Ganda)

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

MULTIPLE INTELLIGENCES dan Implikasinya dalam Pendidikan. Tadkiroatun Musfiroh Pusdi PAUD, Lemlit UNY

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

MEMAHAMI KECERDASAN MAJEMUK ANAK GUNA MENGOPTIMALKAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN PERKEMBANGANNYA MELALUI IDENTIFIKASI DINI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. Ada kecenderungan perbedaan kemampuan antara pria dan wanita dalam

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan verbal - linguistik (cerdas kata-kata), logika matematika (cerdas angka), visual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Latar Belakang Pembelajaran Terpadu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK

Penerapan Multiple Intelligences Pada Anak Usia Dini

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES DI LEMBAGA PENDIDIKAN MUTIARA ILMU PANDAAN

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan. yang lebih baik, pendidikan ini berupa pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga nantinya akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA

Umi Rochayati (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT-UNY)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MULTIPLE INTELEGENSI DALAM KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

DESKRIPSI KECERDASAN KINESTETIK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KIHADJAR DEWANTORO KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MULTIPLE INTELLIGENCES DAN PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

MENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh Linda Kholidatunnur Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Q.S. At-Tin/95: 5). 1

MULTIPLE INTELLIGENCES

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

Hakikat Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences)

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).

BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam. proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

Keefektifan Penggunaan Permainan Perkusi Sederhana untuk Meningkatkan Kecerdasan Musikal Anak di Taman Kanak-Kanak

Edisi Khusus No. 2, Agustus 2011 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

PENINGKATAN KECERDASAN MUSIKAL MELALUI GERAK DAN LAGU PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA BHAYANGKARI 70 KECAMATAN MASARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk

PERANAN METODE BERCAKAP-CAKAP DALAM PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA TERPADU PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK. Abstrak

MULTIPLE INTELEGENCY TERHADAP PERKEMBANGAN BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sosok yang unik. Anak usia dini mengalami suatu proses. perkembangan anak selanjutnya ( Santoso 2005:2.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sempurna, dan Sempurnanya manusia ditandai

BAB I PENDAHULUAN. keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

MENGEMBANGKAN KECERDASAN MAJEMUK ANAK MELALUI PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN 1

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan agar mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihanpelatihan

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan musik meningkatkan mutu hidup manusia. (dalam Anggraeni, 2005)

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

ANAK BERBAKAT. Oleh: Euis Kurniati, S.Pd Jumát 21 mei 2004 Nara sumber di mq fm bandung

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

IMPLEMENTASI PERMAINAN PENJEPIT BAJU UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

OPTIMALISASI KECERDASAN MAJEMUK DALAM PEMBELAJARAN LITERASI

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh. Isniatun Munawaroh,M.Pd*)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Entar Tarji, 2014 Efektivitas Permainan ORFF Percussion Terhadap Kecerdasan Musikal Anak Usia Dini

Transkripsi:

Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah Rita Eka Izzaty, M.Si, Psi (Psikolog Psikologi Perkembangan Anak) Dosen Jur. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, FIP, UNY Anggota Pusat Studi Pendidikan Anak Usia Dini LEMLIT UNY Howard Gardner (dalam Amstrong, 2002), pencetus Multiple Intelligence, menyatakan bahwa setiap anak mempunyai cara berbeda untuk menjadi pandai: melalui kata-kata, angka, gambar, musik, ekspresi fisik, pengalaman dengan alam, interaksi sosial, dan pemahaman diri sendiri. Setiap anak mempunyai kedelapan kecerdasan dengan proporsi yang berlainan. Berdasar pada ini, para Psikolog, pendidik dan orangtua tidak lagi memusatkan perhatian begitu banyak potensi manusia dalam konteks yang sempit saja, sekarang diharapkan mulai melihat potensi anak dalam konteks multiple intelligence mereka. Secara psikologis, dengan adanya konsep mutiple intelligences ini akan mendukung setiap individu yang memililiki potensi dan karakteristik masing-masing untuk selalu berkembang secara optimal dan dinamis. Dari segi operasional dalam pelaksanaan proses pembelajaran, dengan melihat rincian ciri masing-masing inteligensi, maka anak-anak tidak lagi disebut sebagai anak nakal karena berbagai kecendrungan yang dipicu oleh intelegensi atau kecerdasan tertentu yang kebetulan tidak searah dengan konsep siswa baik di kelas yang dipahami selama ini. Implementasi multiple intelligences dalam pendidikan akan menyebabkan pendidik lebih arif, mampu menghargai, dan menfasilitasi perkembangan siswa. Variasi kekuatan dari masing-masing inteligensi tersebut di atas merupakan profil dari tiap manusia (Amstrong 1993) Gardner (1993) menyatakan kalau saja keragaman profil kecerdasan tersebut lebih dipahami dan didukung lewat pemberian kesempatan dan fasilitas, maka siswa akan lebih dapat mewujudkan kemampuannya. Saat ini banyak kelompok bermain, lembaga pra-sekolahsaat ini yang sudah mulai menggabungkan pendekatan MI ke dalam program kegiatan belajarnya dengan harapan insititusi atau KB tersebut mampu menfasilitasi setiap potensi anak dan menjadikan setiap anak cerdas.hal ini sejalan dengan maksud dari Depdiknas (2002) bahwa esensi pendidikan siswa adalah 1

membantu siswa untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan karakteristik perrkembangannya dalam konteks fisik dan sosial siswa. Untuk membantu para tenaga kependidikan dalam mewujudkan proses gagasan mengenai kegiatan, dan strategi untuk mempelajari berbagai topik yang menggunakan kedelapan kecerdasan, Beberapa hal yang penting berkenaan dengan implementasi teori multiple intelligence yang harus diingat adalah : 1. Setiap individu memiliki semua delapan kecerdasan. Bagaimana semua kecerdasan ini berfungsi pada individu tergantung dengan keunikan cara masing-masing dalam pengungkapannya. Ada yang memiliki kecerdasan di beberapa aspek sekaligus, namun dibagian kecerdasan yang lain dikategorikan sedang ataupun rendah. 2. Setiap individu dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai optimal yang sesuai dengan kemampuannya. Hal ini dapat terjadi bilamana adanya dorongan, pengayaan, dan pelatihan pada kecerdasan tersebut. 3. Kecerdasan kecerdasan tersebut seringkali berinteraksi dan berfungsi bersama-sama dalam melakukan pekerjaan yang kompleks. Sebagai contoh, seorang ahli masak membutuhkan kecerdasan untuk membaca resep (linguistik), kemudian membaginya dalam bentuk beberapa bagian (logika-matetika), mengembangkan menu yang dapat membangkitkan selera semua konsumen (interpersonal), dan menempatkan rasa yang dapat dinikmati secara personal (intrapersonal). Contoh lain, anak yang bermain bola membutuhkan kecerdasan kinestetik (untuk berlari, menendang, dan menangkap), kecerdasan spasial (memperkirakan datangnya bola dan jarak tendangan), dan kecerdasan linguistik dan interpersonal (dalam mengargumentasikan point yang didapat dengan cara yang diterima) 4. Ada beberapa cara menjadi intelligent di setiap kategori kecerdasan. Teori multiple intelligence menekankan keragaman cara yang dipilih individu dalam mengoptimalkan kecerdasan yang dimiliki. Sebagai contoh, individu yang memiliki kecerdasan linguistik terlihat tidak menunjukkan minat yang tinggi dalam membaca, namun menunjukkan adanya kecerdasan linguistik ketika individu tersebut dapat bercerita sebuah cerita dengan cara yang mengagumkan dan membuat pendengar ikut hanyut dalam cerita tersebut. 2

A. KECERDASAN KINESTETIK Kinestetik-Jasmani adalah Kecerdasan melakukan gerakan tubuh dan atau anggota badan. Termasuk menggunakan gerakan tubuh sebagai ekspresi emosi. Kecerdasan ini menggunakan keahlian seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan (sebagai actor, atlet, penari) dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau menguba sesuatu. Kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan menerima rangsangan dan yang juga berkaitan dengan sentuhan (Armstrong, 2002). Secara lebih detailnya, aspek-aspek pada kecerdasan ini meliputi : a. Menggerakkan tubuh dengan dengan mimik/gaya b. Atletik c. Menari dan menata tari d. Kuat dan trampil dalam motorik halus e. Koordinasi tangan dan mata f. Motorik kasar/daya tahan g. Mudah belajar dengan melakukan h. Mudah memanipulasikan benda dengan tangannya i. Gerak-gerik yang anggun j. Pandai menggunakan bahasa tubuh Satu hal penting yang harus disadari oleh pendidik adalah menanamkan kecerdasan olah tubuh ini agar dapat bermakna mendalam bagi anak. Strategi Untuk mewujudkan program kegiatan yang menstimulasi kecerdasan kinestetik : dengan dipandu pertanyaan; Bagaimana caranya melibatkan seluruh tubuh atau memanfaatkan pengalaman fisik langsung pada program kegiatan belajar?. Ada beberapa strategi atau cara yang dapat digunakan pendidik untuk menstimulasi kecerdasan kinestetik ini, yaitu : a. Dengan menggunakan respon tubuh. Contoh : 1) Anak diminta mengangkat tangan kanan ketika tidak paham 3

2) Menggunakan jumlah jari untuk mengetahui tingkat pemahaman 3) Selama menyimak pelajaran bila mengerti diminta menganggukkan kepala, jika tidak paham boleh menggaruk kepala b. Teater kelas/drama (sosiodrama). Anak-anak diminta melakukan drama berdasarkan cerita yang disampaikan ke bu guru c. Konsep kinestetis (bermain tebak kata) Anak-anak memperagakan sesuatu berdasarkan kata yang diutarakan pendidik. Misal : memperagakan bagaimana hewan berjalan, pohon yang ditiup angin d. Berfikir sambil bergerak (melakukan sesuatu). Memahami suatu hal sambil melakukan sesuatu. Misalnya dengan bereksperimen; membuat model pesawat terbang, membuat kue dari play dough/plastisin e. Peta tubuh. Bagian-bagian tubuh menggambarkan sesuatu B. KECERDASAN MUSIKAL Kecerdasan musical merujuk pada kemampuan menyanyikan lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan irama, dan menikmati musik. Kecerdasan ini merupakan kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal, dengan cara mempersepsi, membedakan, mengubah, dan mengekspresikan. Inteligensi ini meliputi kepekaan pada irama, pola titi nada atau melodi, dan warna nada atau warna suara lagu. Seseorang yang memiliki inteligensi musik yang tinggi memiliki kemampuan yang baik dalam bernyanyi, bersenandung, dan bersiul atau bersuarasuara kecil. Mereka sering memainkan sebuah lagu bahkan mereka akan menggerak-gerakkan tubuh mengikuti irama atau ikut bernyanyi. Mereka juga dapat memainkan alat musik dan menjadi kelompok paduan suara. 4

Strategi Untuk Mewujudkan Program Kegiatan untuk menstimulasi kecerdasan musikal dipandu dengan pertanyaan ; Bagaimana caranya melibatkan musik atau suara-suara lingkungan,atau memasukkan inti pelajaran ke dalam kerangka yang berirama?. Beberapa strategi yang dapat dibunakan pendidik adalah 1) menyusun/mengarang melodi/ritmik 2) bernyanyi kecil, menyanyi, bersiul 3) belajar dengan mengingat dengan irama, lirik 4) menyukai, mendengarkan, dan apresiasi musik 5) memainkan instrumen musik 6) mengenali bunyi instrumen 7) mampu membaca musik/not 8) mengetukkan tangan dan atau kaki Daftar Pustaka Armstrong, T. 1993. 7 Kinds of Smart : Identifying and Developing Your Many Intelligences. New York : A Plume Book. Armstrong, T. 2002. Setiap Anak Cerdas : Panduan Membantu Anak Belajar dengan Memanfaatkan Multiple Intelligence-nya. (alih bahasa : Buntaran, R.). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Armstrong, T. 2003. Sekolah Para Juara : Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan. (alih bahasa : Mutanto, Yudi). Bandung : Kaifa 5