DYAH AYU LUPITASARI 1 URBAN AND REGIONAL PLANNING ENGINEERING ENGINEERING FACULTY SEBELAS MARET UNIVERSITY, SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERKEMBANGAN AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN SOLO BARU

PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI SKALA SEDANG DAN BESAR YANG TERAGLOMERASI TERHADAP PERMUKIMAN DI MOJOSONGO-TERAS, KABUPATEN BOYOLALI

PENGARUH PREFERENSI BELANJA KONSUMEN TERHADAP PERKEMBANGAN PASAR CIPUTAT DI KOTA TANGERANG SELATAN

PENGARUH PERKEMBANGAN KEGIATAN PERDAGANGAN DAN JASA

DAMPAK KEBERADAAN HYPERMARKET TERHADAP PERUBAHAN GUNA LAHAN SEKITARNYA DI SURAKARTA

PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI SKALA SEDANG DAN BESAR YANG TERAGLOMERASI TERHADAP PERMUKIMAN DI MOJOSONGO-TERAS, KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT KEGIATAN PASAR TRADISIONAL BARU TERHADAP PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN PERDAGANGAN JASA DI KOTA SURAKARTA

PENGARUH PERUBAHAN PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI TERHADAP PEMANFAATAN LAHAN KOMERSIAL

PERAN PERKEMBANGAN KEGIATAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN JASA TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KAWASAN SOLO BARU

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI LAHAN PERTANIAN STUDI KASUS: KECAMATAN JATEN, KABUPATEN KARANGANYAR

PERAN PERKEMBANGAN AKTIVITAS INDUSTRI DAN PERDAGANGAN-JASA TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KAWASAN SOLO BARU

TUGAS AKHIR PENGARUH PERKEMBANGAN BANDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO TERHADAP PERUBAHAN GUNA LAHAN PERDAGANGAN DAN JASA PADA KORIDOR JALAN ADI SUCIPTO

2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH SUSUN DENGAN KEPUASAN TINGGAL PENGHUNI DI KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH SUSUN DENGAN KEPUASAN TINGGAL PENGHUNI DI KOTA SURAKARTA

TUGAS AKHIR HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS PASAR TRADISIONAL BARU TERHADAP PERUBAHAN GUNA LAHAN PERDAGANGAN JASA SEKITAR DI KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan yang dimaksud adalah efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan

PENGARUH KEBERADAAN UNIVERSITAS PARAHYANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA LAHAN DI SEKITARNYA

STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

Jurnal Teknik WAKTU Volume 14 Nomor 01 Januari 2016 ISSN :

Jl. Tamansari No.1 Bandung

PENGARUH PERKEMBANGAN BANDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO

PENENTUAN LOKASI RUMAH SUSUN SEDERHANA campuran (Mixed use) DI SURABAYA BARAT

TINGKAT KESESUAIAN RUANG PUBLIK DI KOTA SURAKARTA DENGAN KONSEP LIVABLE CITY

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KAJIAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KECAMATAN UMBULHARJO, KOTA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

EVALUASI PEMANFAATAN RUANG DI KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN Publikasi Ilmiah. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan

ANALISA PERTUMBUHAN KOTA DAN PERUBAHAN FUNGSI LAHAN DI KELURAHAN SIDOMULYO BARAT, PEKANBARU. Afdi Gustiawan, Rian Trikomara, dan Manyuk Fauzi

IDENTIFIKASI SEBARAN MINIMARKET DI KELURAHAN TIGARAKSA KECAMATAN TIGARAKSA, KABUPATEN TANGERANG ABSTRAK

Judul : Analisis Pendapatan Usaha Warung Tradisional Dengan Munculnya Minimarket Di Kota Denpasar Nama : Ida Ayu Sima Ratika Dewi NIM :

TUGAS AKHIR PERBANDINGAN TINGKAT RISIKO BANJIR ANTARA KAWASAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN PADA ASPEK TATA GUNA LAHAN. (Kasus: Sub DAS Bengawan Solo Hulu)

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG KORIDOR DURIAN RAYA MULAWARMAN RAYA. Akhyar Yohanda¹ dan Wakhidah Kurniawati²

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2004 DAN TAHUN 2011

PENGARUH PERKEMBANGAN LAHAN TERBANGUN TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN (Studi Kasus: Kawasan Pendidikan Kelurahan Tembalang)

EVALUASI PELETAKAN TERMINAL BANYUMANIK DAN TERMINAL PENGGARON DALAM MENDUKUNG SISTEM AKTIVITAS SEKITAR TUGAS AKHIR

PERUBAHAN FUNGSI HUNIAN MENJADI FUNGSI KOMERSIAL Studi Kasus: Jln Bintaro Utama 3, Sektor 3 Bintaro Jaya

PERAN PENGEMBANG PERUMAHAN DALAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI PERUMAHAN KEMANG PRATAMA KOTA BEKASI TESIS

EVALUASI STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN MELALUI PENDEKATAN URBAN REDEVELOPMENT DI KAWASAN KEMAYORAN DKI JAKARTA TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR KESESUAIAN SISTEM TRANSPORTASI UMUM DI KOTA SURAKARTA TERHADAP KONSEP TRANSPORTATION FOR LIVABLE CITY

ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN PENDUDUK DIKECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK SKRIPSI. Oleh : RIF ATUL JANAH

PEMBUATAN DESAIN PETA KONSOLIDASI TANAH BERDASARKAN TATA RUANG WILAYAH (Studi Kasus : Desa Kalipang Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan saat ini nyaris tidak dapat dilepaskan dari pasar.

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17-A TAHUN 2012 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAN PELAYANAN SEKOLAH DASAR DALAM MENDUKUNG KOTA LAYAK ANAK DI SURAKARTA

TUGAS AKHIR PERUBAHAN POLA PERGERAKAN BELANJA MASYARAKAT PASCA PEMBANGUNAN PUSAT PERDAGANGAN MODERN DI SOLO BARU

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penjual. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008

PUSAT PERBELANJAAN DENGAN KONSEP MAL DI KOTA KUDUS

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP INFRASTRUKTUR JARINGAN DRAINASE KOTA RANTEPAO

Brian Yogaswara C. Erlis Saputra

PEMILIHAN LOKASI RUMAH TINGGAL PADA PERUMAHAN MENENGAH DI SURABAYA TIMUR

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 BERDASARKAN CITRA QUICKBIRD

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang perdagangan eceran (retail) yang berbentuk toko,

Pendefinisian Pasar Geografis dan Pasar Produk untuk Ritel Modern Jenis Supermarket di Indonesia Berdasarkan Perilaku Konsumen

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image.

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

Penulisan Hukum (Skripsi)

ANALISIS FAKTOR PERSEPSI KONSUMEN PADA IMAGE PASAR TRADISIONAL DI SURABAYA

KAJIAN PERKEMBANGAN KAWASAN PINGGIRAN KOTA (URBAN FRINGE) BANDA ACEH (Studi Kasus : Kecamatan Banda Raya, Lueng Bata Dan Ulee Kareng)

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini dampak kehadiran pasar modern terhadap keberadaan

STUDI PERKEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DAN TOKO MODERN DITINJAU DARI JARAK, AKSESIBILITAS, DAN PERILAKU KONSUMENDI KOTA SURAKARTA

DAMPAK KEBERADAAN PERMUKIMAN SOLO BARU TERHADAP KONDISI EKONOMI, SOSIAL DAN FISIK PERMUKIMAN SEKITARNYA

Bab I PENDAHULUAN. sarana dan prasarana mencakup pada sarana transportasi. Transportasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TRANSFORMASI SPASIAL PERMUKIMAN PERDESAAN DI PINGGIRAN KOTA SURAKARTA DALAM FENOMENA URBANISASI IN SITU STUDI KASUS DESA GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO

POLA PENGGUNAAN LAHAN PADA DAERAH PERI-URBAN DENGAN PENDEKATAN MODEL DINAMIS (Studi Kasus : Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta)

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN PASAR DESA DI LINGKUNGAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Industri ritel dibagi menjadi 2 yaitu ritel tradisional dan ritel

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

INVENTARISASI PARKIR JAKABARING BERDASARKAN GPS ANDROID

Studi Evaluasi Elemen Pendukung Taman Dalam Mendukung Aktifitas Pengguna. Studi Kasus : Taman Lawang, Jakarta Pusat

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERMUKIMAN DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DAN SIG (Studi Kasus: Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta)

KARAKTERISTIK RUANG TERBUKA HIJAU PADA KAWASAN PERMUKIMAN DI KELURAHAN TANDANG, KECAMATAN TEMBALANG TUGAS AKHIR

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK URBAN SPRAWL DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH SUSUN DENGAN KEPUASAN TINGGAL PENGHUNI DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS PERUBAHAN CADANGAN KARBON DI KAWASAN GUNUNG PADANG KOTA PADANG

PENGARUH PERKEMBANGAN AKTIVITAS EKONOMI TERHADAP STRUKTUR RUANG KOTA DI SWP III KABUPATEN GRESIK. Vibi Dhika Nilayanti¹ dan PM Brotosunaryo 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN SEKITAR BUKIT SEMARANG BARU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA

PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

BAB I PENDAHULUAN. mall, supermarket, department store, shopping centre, waralaba, toko mini

Laporan Tugas Akhir Periode Ganjil 2012/2013

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN TERHADAP PERKEMBANGAN AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA DI RUAS JALAN YOSODIPURO, KOTA SURAKARTA

POLA SPASIAL DISTRIBUSI MINIMARKET DI KOTA KOTA KECIL

TUGAS AKHIR DUKUNGAN FAKTOR FAKTOR LOKASI TERHADAP PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SALAK DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN SLEMAN

PENGARUH KEBERADAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI SEKITAR KAMPUS KENTINGAN

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi dan jumlahnya yang tetap, namun kebutuhan akan lahan terus

STUDI MANAJEMEN ESTAT PADA KAWASAN SUPERBLOK MEGA KUNINGAN, JAKARTA (Studi Kasus: Menara Anugrah dan Bellagio Residences) TUGAS AKHIR

Transkripsi:

PENGARUH PERKEMBANGAN PASAR MODERN BERSKALA PELAYANAN REGIONAL DI KAWASAN PERKOTAAN KUDUS TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI SEKITARNYA (STUDI KASUS : PASAR MODERN KUDUS EXTENSION MALL) DYAH AYU LUPITASARI 1 URBAN AND REGIONAL PLANNING ENGINEERING ENGINEERING FACULTY SEBELAS MARET UNIVERSITY, SURAKARTA EMAIL: LUPITADYAH16@GMAIL.COM WINNY ASTUTI 2 URBAN AND REGIONAL PLANNING ENGINEERING ENGINEERING FACULTY SEBELAS MARET UNIVERSITY, SURAKARTA GALING YUDANA 3 URBAN AND REGIONAL PLANNING ENGINEERING ENGINEERING FACULTY SEBELAS MARET UNIVERSITY, SURAKARTA Abstract The development of modern market especially regional modern market is growing rapidly. The regional modern market is not only growing in urban areas but up to a small town like Kudus City. Regional modern market which is growing in Kudus City is Kudus Extension Mall. This modern market is the first and largest modern market in the Kudus City. The modern market is able to serve the region at the regional scale consisting of Kudus Regency society and also surrounding districts like Demak, Jepara, Pati to Rembang. In 2011 Kudus Extension Mall was growing rapidly indicated by the expansion and changes the name from Plasa Kudus to Kudus Extension Mall. The modern market developments affecting the condition of land use in its surrounding area. Based on these issues, the formulation of the problem in this research is how the influence brought by the development of modern markets Kudus Extension Mall in affecting land use changes in its surrounding areas. The aim of this research is to determine the influence of the Kudus Extension Mall developments to changes in land use in its surrounding areas. The method used to determine the level of influence the development of the Kudus Extension Mall to changes in land use in the surrounding areas is quantitative descriptive. These results indicate that the development of Kudus Extension Mall able to encourage changes in land use that has similar activities that are commercial and supporting activities such as residential and public service facilities. The emergence of these activities leads to changes in land use in the form of extensive changes in land use functions and intensity of land use. Keywords: modern market, land use change 1. PENDAHULUAN Kota merupakan suatu kawasan permukiman yang di dalamnya terdapat berbagai kegiatan serta fasilitas pendukung untuk mewadahi kegiatan dan kebutuhan masyarakat yang tinggal di dalamnya. Kegiatan yang ada di perkotaan ditandai dengan adanya kegiatan perdagangan dan jasa sebagai

Dyah Ayu Lupitasari dkk, Pengaruh Perkembangan Pasar. dominasi kegiatan di perkotaan [Tarigan, 2005]. Sarana perdagangan yang berkembangan pesat saat ini adalah pasar modern. Saat ini, pasar modern dengan skala pelayanan regional dalam seperti supermarket, hypermarket, hingga mall [Suryadarma, 2007]. Di Indonesia pembangunan pasar modern telah dimulai sejak tahun 1970-an. Awalnya pasar modern hanya terpusat di kotakota besar, namun pembangunan pasar modern terus terjadi hingga pada kotakota kecil hingga ke pinggiran kota. Pasar modern sebagai pusat aktivitas perdagangan di suatu kota memiliki daya tarik yang besar bagi pendatang untuk berada di dekat dengan aktivitas perdagangan ini [Jayadinata, 1999]. Keberadaan pasar modern ini bagi suatu kota dapat menyebabkan perubahan penggunaan lahan di sekitarnya. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi di sekitar pasar modern yang menjadi salah satu pusat kegiatan perdagangan di suatu kawasan pada umumnya terjadi perubahan fungsi aktivitas seperti lahan kosong menjadi lahan terbangun, dan lahan permukiman menjadi lahan komersial. Kabupaten Kudus merupakan salah satu kabupaten yang memiliki sektor perdagangan yang berkambang pesat. Kabupaten Kudus yang pada tahun 2009 ditetapkan sebagai salah satu kabupaten yang proinvestasi di Provinsi Jawa Tengah. Tingginya tingkat investasi ini akan menyebabkan perkembangan suatu kota karena aliran investasi akan mendorong terjadinya perkembangan ekonomi dan pembangunan fisik kota. Pasar modern berskala pelayanan regional di Kawasan Perkotaan Kudus adalah Kudus Extension. Pasar modern ini mampu melayani masyarakat dari berbagai wilayah, tidak hanya masyarakat kabupaten Kudus akan tetapi juga masyarakat dari kota-kota disekitarnya. Pada kawasan sekitar pasar modern Kudus Extension Mall juga terjadi perubahan penggunaan lahan. Diantaranya dengan munculnya permukiman, perdagangan serta sarana pelayanan umum. Dengan munculnya aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa perkembangan pasar modern Kudus Extension Mall mampu menarik masyarakat serta aktivitas perdagangan lainnya untuk berada dekat dengan pasar modern yang menyebabkan munculnya aktivitas-aktivitas baru di sekitarnya sehingga menyebabkan adanya perubahan penggunaan lahan di sekitar pasar modern tersebut. Berdasar hal tersebut dapat diketahui bahwa keberadaan Kudus Extension Mall sebagai pasar modern dengan skala pelayanan regional berdampak terhadap perubahan penggunaan lahan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perkembangan Kudus Extension Mall terhadap perubahan penggunaan lahan di sekitarnya yang meliputi perubahan fungsi dan intensitas penggunaan lahan. 2. TINJAUAN TEORI Pasar modern merupakan pasar yang dikelola dengan manajemen modern yang difungsikan untuk mendukung pusat kegiatan ekonomi wilayah [Djumantri, 2010]. Pasar modern pada umumnya terdapat di kawasan perkotaan, yang berfungsi sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen yang umumnya merupakan masyarakat kelas menengah ke atas. Jenis pasar modern bermacam-macam antara lain mall, supermarket, departement store, toko mini swalayan, pasar serba ada, toko serba ada dan sebagainya. Dari berbagai jenis pasar modern tersebut, yang memiliki skala pelayanan regional adalah pasar modern dengan jenis mall, supermarket, dan department store. Pasar modern dengan skala pelayanan regional adalah pasar modern yang mampu melayani wilayah dalam skala regional atau satu kota hingga keluar batas kota. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa komponen yang dapat dilihat 73

Region, Vol. 7, No.2, Juli 2016: 72-81 untuk menilai perkembangannya. Berdasarkan pendapat Sukriswanto [2012] diketahui bahwa komponen yang dapat dilihat untuk menilai keadaan pasar yang berpengaruh terhadap perkembangannya tersebut antara lain adalah konsumen dan pedagang. Selain itu komponen perkembangan lainnya diungkapkan oleh Jayadinata [1999], ia mengungkapkan bahwa dalam perkembangan suatu aktivitas dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu peningkatan sarana dan prasarana yang mengindikasikan adanya perkembangan jumlah aktivitas, perluasan penggunaan lahan, serta perluasan jangkauan pelayanan. Sehingga perkembangan pasar modern berarti terjadi peningkatan gerai yang ada di dalam pasar modern sebagai menanda peningkatan jumlah aktivitas, perluasan lahan pasar modern, serta perluasan jangkauan pasar modern. Apabila ditinjau dari skala pelayanan pasar, menurut John R. White & Kevin D. Gray [1996]komponen pasar jika dilihat dari skala pelayanannya adalah luas area penjualan, total area, jarak dari rumah (radius pelayanan), waktu tempuh, jumlah toko, serta jumlah penduduk yang dilayani. Vernor dan Rabianski Vernor dan Rabianski [dalam Purwantohadi, 2004] juga menyebutkan bahwa komponen pasar antara lain luas area penjualan, luas lahan keseluruhan, radius pelayanan, waktu tempuh, penyewa utama, serta penduduk yang dilayani. Penggunaan lahan merupakan segala jenis kenampakan fisik dan berkaitan dengan aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan [Purwantara, 2005]. Menurut Yeates [dalam Marangkup, 2006] jenis penggunaan lahan di perkotaan meliputi penggunaan lahan permukiman, industri, komersial, jaringan jalan, fasilitas umum, dan tanah publik. Penggunaan lahan terdiri dari beberapa komponen.menurut Purwantara [2005]komponen penggunaan lahan antara lain luas dan jenis penggunaan lahan, serta intensitas 74 penggunaan lahan yang terdiri dari KBD dan KLB. Keberadaan pasar modern yang menjadi pusat aktivitas perdagangan dalam suatu kota memiliki daya tarik yang bagi masyarakat untuk berada dekat dengan aktivitas perdagangan tersebut [Jayadinata, 1999]. Daya tarik tersebut menyebabkan perkembangan pasar modern akan memunculkan pusat pertumbuhan yang baru mampu menyebabkan pembangunan di sekitar pasar modern tersebut semakin padat. Perkembangan pasar modern akan diikuti oleh munculnya kegiatan pendukung di sekitar pasar modern tersebut. Perkembangan pasar modern sebagai kegiatan perdagangan akan mendorong munculnya aktivitas sejenis dan pendatang untuk tinggal di sekitar area tersebut sehingga penggunaan lahan pada kawasan tersebut akan mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan aktvitas pendukungnya [Zahnd, 1999]. Berdasarkan kajian teori tersebut maka dapat disintesakan variabel penelitian, yang akan ditampilkan dalam tabel berikut. Tabel 1 Variabel Penelitian Perkembangan - Luas lahan Pasar - Luas ruang yang disewakan - Jumlah Konsumen - Jumlah gerai/toko - Komoditas Perubahan Penggunaan Lahan 3. METODE - Luas jangkauan Pelayanan - Luas fungsi penggunaan lahan - Intensitas KDB - Intensitas KLB Sumber: Peneliti, 2016 Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini meliputi pasar modern Kudus Extension Mall dan kawasan terpengaruh perkembangan pasar dalam radius 300m di sekitar pasar modern yang dibatasi oleh jalan.radius ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Suryadarma (2007) yang menyebutkan bahwa kawasan yang terpengaruh pasar modern adalah sebesar 300 m.

Dyah Ayu Lupitasari dkk, Pengaruh Perkembangan Pasar. Gambar 1 Peta Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Sumber : Peneliti, 2016 Sedangkan ruang lingkup substansi meliputi perkembangan pasar modern, perubahan penggunaan lahan, dan pengaruh perkembangan pasar modern terhadap perubahan penggunaan lahan pada tahun 2009 dan 2016. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Dimana dalam analisis menggunakan data-data bersifat kuantitatif yang kemudian di deskripsikan agar mempermudah dalam menjelaskan pengaruh perkembangan pasar terhadap perubahan penggunaan lahan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa langkah analisis, antara lain; 1. Identifikasi perkembangan pasar modern Kudus Extension Mall 2. Identifikasi perubahan penggunaan lahan kawasan sekitar Kudus Extension Mall 3. Analisis pengaruh perkembangan pasar modern Kudus Extension Mall terhadap perubahan penggunaan lahan. Analisis dimulai dengan mengidentifikasi perkembangan pasar dan perubahan penggunaan lahan dengan rumus perkembangan sebagai berikut: p = (y-x)/x*100% p : persentase perkembangan x : nilai pada tahun 2009 y : nilai pada tahun 2016 Hasil perhitungan perkembangan diberi skala rendah, sedang, dan tinggi dengan besaran persentase klasifikasi perkembangan dihitung dengan nilai interval perkembangan pada masingmasing sub variabel. Setelah diketahui klasifikasi perkembangan pasar dan perubahan penggunaan lahan kemudian dilakukan analisis pengaruh menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan cara menyilangkan antara variabel perkembangan pasar dengan variabel perubahan penggunaan lahan dengan matrik tabel persilangan sebagai berikut. 75

Region, Vol. 7, No.2, Juli 2016: 72-81 Tabel 2 Pengaruh Perkembangan Pasar Modern terhadap Perubahan Guna Lahan Perkemb. Perubahan Penggunaan Lahan Pasar Rendah Sedang Tinggi Rendah Pengaruh 1 (besar) Pengaruh 2 (sedang) Pengaruh 3 (kecil) Sedang Pengaruh 4 (sedang) Pengaruh 5 (besar) Pengaruh 6 (sedang) Tinggi Pengaruh 7 (kecil) Pengaruh 8 (sedang) Pengaruh 9 (besar) Sumber: Peneliti, 2016 Analisis ini dilakukan pada pasar modern terhadap tiap komponen perubahan penggunaan lahan, yang kemudian dilakukan analisis skoring sehingga diketahui pengaruh perkembangan pasar modern berskala pelayanan regional terhadap perubahan penggunaan lahan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkemb angan Pasar Modern Kudus Extension Mall Pasar modern Kudus Extension Mall yang awalnya bernama Plasa Kudus mengalami perkembangan pada tahun 2011. Perkembangan tersebut ditandai dengan adanya perubahan nama menjadi Kudus Extension Mall serta perluasan lahan yang mendorong terjadinya perkembangan pada komponen perkembangan pasar lainnya yang terdiri dari luas lahan, luas ruang yang disewakan, jumlah konsumen, jumlah gerai/toko, komoditas dan luas jangkauan pelayanan. Berikut merupakan perkembangan pasar modern Kudus Extension Mall tahun 2009-2016 Tabel 3Perkembangan Pasar Modern Kudus Extension Mall Tahun 2009-2016 Komponen Pasar Perubahan Klasifikasi Perubahan Luas Lahan 107,11% Sedang Luas Ruang yang 54,63% Rendah Disewakan Jumlah Konsumen 201,09% Tinggi Jumlah Gerai/toko 148,84% Tinggi Komoditas 0% Rendah Luas Jangkauan Pelayanan 75% Sedang Klasifikasi Perkembangan Sedang Sumber :Peneliti, 2017 Kondisi komponen perkembangna pasar modern Kudus Extension Mall secara umum mengalami peningkatan jika dilihat dari tahun 2009 hingga tahun 2016. Perluasan lahan dan renovasi pada tahun 2011 menyebabkan perkembangan pada seluruh komponen pasar modern dengan klasifikasi perkembangan rendah hingga tinggi. Secara umum perkembangan pasar modern Kudus Extension Mall termasuk dalam klasifikasi perkembangan sedang. 4.2 Perubahan Penggunaan Lahan Perubahan penggunaan lahan kawasan sekitar Kudus Extension Mall akan membahas tentang fungsi penggunaan lahan serta intensitas penggunaan lahan yang terdiri dari intensitas KDB dan intensitas KLB. Fungsi penggunaan lahan yang dikaji adalah fungsi permukiman, perdagangan dan jasa, industri, sarana pelayanan umum, perkantoran, pertanian, dan tanah publik. Berikut merupakan penjabaran perubahan penggunaan lahan di sekitar pasar modern Kudus Extension Mall pada tahun 2009-2016. Tabel 4 Perubahan Penggunaan Lahan Kawasan Sekitar Kudus Extension Mall Komponen Perubahan Klasifikasi Perubahan Luas Fungsi 10.67% Rendah Penggunaan Lahan Intensitas KDB 8,57% Rendah Intensitas KLB 14,96% Rendah Klasifikasi Perubahan Rendah Sumber :Peneliti, 2017 Kawasan sekitar pasar modern Kudus Extension Mall mengalami perubahan pada masing-masing komponen penggunaan lahan. Pada komponen luas fungsi penggunaan lahan memiliki klasifikasi perubahan rendah. Perubahan ini terjadi karena adanya pembangunan pada fungsi permukiman, perdagangan dan jasa serta sarana pelayanan umum berupa fasilitas olahraga. Pembangunan tersebut menempati lahan pertanian maupun tanah publik sehingga luas 76

Dyah Ayu Lupitasari dkk, Pengaruh Perkembangan Pasar. lahan tidak terbangun mengalami penurunan. Intensitas penggunaan lahan pada kawasan ini juga mengalami peningkatan. Adanya pembangunan baru pada fungsi permukiman, perdagangan dan jasa serta sarana pelayanan umum menyebabkan intensitas penggunaan lahan juga mengalami peningkatan. Secara keseluruhan perubahan penggunaan lahan yang terjadi tergolong dalam klasifikasi rendah. Gambar 2 Peta Penggunaan Lahan Tahun 2009 Sumber : Bappeda Kab. Kudus dan Citra Google Earth, 2016 Gambar 3 Peta Penggunaan Lahan Tahun 2016 Sumber : Bappeda Kab. Kudus dan Citra Google Earth, 2016 77

Region, Vol. 7, No.2, Juli 2016: 72-81 Perubahan Tanah Publik Menjadi Sarana Pelayanan Umum Perubahan Permukiman Menjadi Perdagangan dan Jasa Perubahan Tanah Publik Menjadi Permukiman Perubahan Tanah Publik Menjadi Perdagangan dan Jasa Gambar 4 Peta Perubahan Penggunaan Lahan Tahun 2009-2016 Sumber : Peneliti, 2017 4.3 Pengaruh Perkembangan Pasar Modern Kudus Extension Mall terhadap Perubahan Penggunaan Lahan a. Pengaruh Perkembangan Pasar Modern terhadap Luas Fungsi Penggunaan Lahan Pada kawasan sekitar pasar modern Kudus Extension Mall diketahui bahwa pada tahun 2009-2016 terjadi perubahan luas fungsi penggunaan lahan. Perubahan luas fungsi penggunaan lahan yang terjadi adalah dengan adanya perubahan lahan non terbangun menjadi lahan terbangun. Lahan non terbangun yang terdiri dari fungsi pertanian dan tanah publik mengalami alih fungsi lahan menjadi fungsi perdagangan dan jasa, permukiman, serta sarana pelayanan umum. Hal ini menunjukkan bahwa 78 dengan berkembangnya pasar modern mampu menarik pendatang untuk tinggal dekat dengan pasar modern ini sehingga membutuhkan lahan permukiman baru serta aktivitas pendukung lainnya untuk memenuhi kebutuhan pendatang tersebut. Hal mengindikasikan bahwa keberadaan pasar modern Kudus Extension Mall sebagai pusat pertumbuhan dan pusat aktitas perdagangan dan jasa di suatu kota mampu menarik aktivitas sejenis untuk beraglomerasi. Perubahan luas fungsi penggunaan lahan yang terjadi adalah sebesar 10,67% dengan klasifikasi perubahan rendah. Perkembangan pasar dengan klasifikasi sedang dan perubahan luas fungsi penggunaan lahan dengan klasifikasi rendah mengindikasikan bahwa perkembangan pasar kurang berpengaruh optimal dalam perubahan luas fungsi penggunaan lahan yang

Dyah Ayu Lupitasari dkk, Pengaruh Perkembangan Pasar. terjadi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perkembangan pasar modern memiliki pengaruh sedang terhadap perubahan luas fungsi penggunaan lahan. b. Pengaruh Perkembangan Pasar Modern terhadap Intensitas KDB Intensitas KDB pada kawasan sekitar Kudus Extension Mall mengalami perubahan. Pembangunan baru pada fungsi permukiman, perdagangan dan jasa, dan sarana pelayanan umum menyebabkan intensitas KDB meningkat. Pembangunan baru ini menempati lahan-lahan kosong yang menyebabkan luas lahan terbangun meningkat sehingga intensitas KDB juga meningkat. Pembangunan baru terutama pada fungsi sarana pelayanan umum memiliki peranan besar dalam perubahan intensitas KDB kawasan. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkembangan pasar modern Kudus Extension Mall berpengaruh pada perubahan intensitas KDB pada kawasan di sekitarnya. Perkembangan pasar modern berada pada klasfikasi sedang, sedangkan perubahan intensitas KDB berada pada klasifikasi rendah menunjukkan bahwa tingkat perkembangan pasar modern tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan intensitas KDB. Sehingga pengaruh perkembangan pasar modern Kudus Extension Mall terhadap perubahan intensitas KDB adalah pengaruh sedang. c. Pengaruh Perkembangan Pasar Modern terhadap Intensitas KLB Perkembangan pasar modern menyebabkan adanya perubahan intensitas KLB kawasan. Rata-rata perubahan intensitas KLB pada kawasan ini adalah sebesar 14.96% dengan klasifikasi perubahan rendah. Pembangunan akibat dari berkembangnya fungsi perdagangan, permukiman dan sarana pelayanan umum akan tetapi adanya keterbatasan lahan pada kawasan ini menyebabkan pembangunan lebih mengarah ke arah vertical sehingga meningkatkan intensitas KLB. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pasar modern Kudus Extension Mall berpengaruh pada perubahan intensitas KLB pada kawasan di sekitarnya. Perkembangan pasar modern menyebabkan meningkatnya ketinggian bangunan pada kawasan terutama pada fungsi perdagangan dan jasa serta sarana pelayanan umum. Perkembangan pasar modern berada pada klasfikasi sedang, sedangkan perubahan intensitas KLB berada pada klasifikasi rendah menunjukkan bahwa tingkat pengaruh perkembangan pasar modern terhadap perubahan intensitas KLB adalah pengaruh sedang. 5. KESIMPULAN Perkembangan pasar modern Kudus Extension Mall pada tahun 2009-2016 terjadi dalam klasifikasi perkembangan sedang. Perluasan pada tahun 2011 yang diikuti dengan adanya perubahan nama dari Plasa Kudus menjadi Kudus Extension Mall menyebabkan terjadinya perkembangan pada seluruh komponen pasar. Perkembangan luas lahan serta luas lantai penjualan mampu menarik penyedia gerai/toko untuk membuka gerai pada pasar modern ini. Bertambahnya jumlah dan jenis gerai/toko menjadi daya tarik bagi konsumen untuk datang. Konsumen yang datang tidak hanya berasal dari Kabupaten Kudus tetapi hingga konsumen yang berasal dari kabupaten di sekitarnya sehingga jangkauan pelayanan pasar modern ini juga semakin luas. Kawasan sekitar pasar modern Kudus Extension Mall mengalami perubahan penggunaan lahan. Pada komponen luas fungsi penggunaan memiliki klasifikasi perubahan rendah. Perubahan ini terjadi karena adanya pembangunan pada fungsi permukiman, perdagangan dan jasa serta sarana pelayanan umum 79

Region, Vol. 7, No.2, Juli 2016: 72-81 berupa fasilitas olahraga yang bertempat pada lahan pertanian maupun tanah publik sehingga luas lahan tidak terbangun mengalami penurunan. Pembangunan baru tersebut juga menyebabkan intensitas penggunaan lahan juga mengalami perubahan. Sehingga intensitas KDB dan KLB kawasan mengalami peningkatan dengan klasifikasi perubahan rendah. Dalam kurun waktu 2009-2016 perkembangan pasar modern Kudus Extension Mall berpengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan kawasan di sekitarnya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa perubahan penggunaan lahan yang terjadi akibat dari perkembangan pasar modern. Perubahan fungsi penggunaan lahan terbesar pada kawasan ini adalah fungsi tanah publik yang mengalami alih fungsi lahan menjadi fungsi sarana pelayanan umum, perdagangan dan jasa, dan permukiman, yang mana hal ini mengindikasikan bahwa pasar modern Kudus Extension Mall mampu menarik masyarakat untuk tinggal dekat dengan pasar modern ini serta menarik fasilitas pendukung dan aktivitas perdagangan dan jasa lain untuk berada pada kawasan ini. Selain itu intensitas penggunaan lahan juga mengalami perubahan karena adanya pembangunan tersebut. Adanya pembangunan tersebut menyebabkan kepadatan bangunan meningkat sehingga intensitas KDB meningkat. Keterbatasan lahan sedangkan pembangunan yang terus terjadi menyebabkan pembangunan mengarah ke vertical sehingga menyebabkan meningkatnya intensitas KLB. Hal ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Zahnd (1999) yang menyebutkan semakin berkembangnya pasar modern sebagai kegiatan perdagangan akanmendorong munculnya aktivitas sejenis dan pendatang untuk tinggal di sekitar area tersebut sehingga penggunaan lahan pada kawasan tersebut akan mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan aktivitas sejenis berupa perdagangan dan jasa 80 serta aktvitas pendukungnya yang kemudian akan mendorong terjadinya perubahan luas fungsi penggunaan lahan. Perkembangan pasar modern dengan klasifikasi sedang sedangkan perubahan penggunaan lahan yang terjadi dalam klasifikasi rendah mengindikasikan bahwa perkembangan pasar kurang optimal dalam mempengaruhi perubahan penggunaan lahan yang terjadi. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh perkembangan pasar modern Kudus Extension Mall terhadap perubahan penggunaan lahan di sekitarnya adalah pengaruh sedang. REFERENSI Djumantri, Maman. 2010. Pasar Tradisional Ruang untuk Masyarakat Tradisional yang Semakin Terpinggirkan. Buletin Tata Ruang Jayadinata, Johara T. 1986. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Bandung: ITB Marangkup, PR, Hubert, Eka Ulin. 2006. Identifikasi Pola Pengembangan Daerah Pinggiran dan Pola Jaringan Jalan Kota Semarang. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Purwantara, Suhadi, B. Saiful Hadi. 2005. Studi Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 1987-1996 Berdasarkan Foto Udara. Yogyakarta: Geomedia Purwantohadi, 2004. Lokasi Pusat Perbelanjaan dan Dampaknya terhadap Nilai Tanah di Surabaya. Journal of Accounting Management and Economic Research, Vol 4: No 1 Sukriswanto, Ucang. 2012. Analisis Kelayakan Revitalisasi Pasar Umum Gubug Kabupaten Grobogan. Program Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro. Semarang Suryadarma, Daniel, et al. 2007. Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Daerah

Dyah Ayu Lupitasari dkk, Pengaruh Perkembangan Pasar. Perkotaan di Indonesia. Jakarta: Lembaga Penelitian Semeru Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Remaja Rosdakarya White, John R., Kevin D. Gray. 1996. Shopping Centers and Other Retail Properties: Investment, Development, Financing, and Management. Urban Land Institute Zahnd, Markus. 1999. Perancangan Kota Secara Terpadu. Yogyakarta: Penerbit Kanisius 81