PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 4 TAHUN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. HB.

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B KOTA MATARAM

GUBERNUR SUMATERA BARAT

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 140 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 13 TAHUN 2008 T E NT A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKAMARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN SAYANG IBU KELAS B

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 14

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 11 TAHUN 2013 T E N T A N G

BUPATI SIJUNJUNG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2014

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 18 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2005

QANUN KABUPATEN NAGAN RAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAGAN RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

NOMOR 28 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TENTANG PEMBENTUKAN RUMAH SAKIT UMUM BERKAH PANDEGLANG DAN RUMAH SAKIT UMUM LABUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJIBARANG

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2010 NOMOR 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA SERANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah Solok telah memenuhi syarat dan kemampuan pelayanan sebagai Rumah Sakit Umum kelas B sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.05/520/2011 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Solok Provinsi Sumatera Barat; b. bahwa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok yang telah diatur berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2010 dengan klasifikasi kelas C perlu disesuaikan kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok;

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau Sebagai Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia

3 Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

4 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010; 16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit; 17. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan Nomor 23 Tahun 1983,273/Menkes/SKB/VII1983,335.a/KMK.03/19 83 tentang Subsidi/Bantuan Biaya Operasional Rumah Sakit Umum Daerah yang digunakan untuk Pendidikan Calon Dokter Umum dan Calon Dokter Spesialis; 18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/520/2011 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Solok Provinsi Sumatera Barat;

5 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT dan GUBERNUR SUMATERA BARAT MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Sumatera Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. 3. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Barat. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. 6. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut dengan RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah Solok milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. 7. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Solok. 8. Komite adalah wadah pengembangan kompetensi pengetahuan, keahlian dan integritas pejabat fungsional RSUD Solok. 9. Instalasi adalah unit penyelenggaraan pelayanan fungsional di RSUD Solok. 10. Satuan Pengawas Internal yang selanjutnya disingkat SPI adalah Unsur pengawas internal yang bertugas melaksanakan pengawasan internal di RSUD Solok. 11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai bidang keahliannya.

6 BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja RSUD Solok. (2) RSUD Solok adalah Rumah Sakit kelas B yang berlokasi di Kota Solok. BAB III ORGANISASI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 3 (1) RSUD Solok merupakan bagian perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah. (2) RSUD Solok dipimpin oleh seorang direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 4 RSUD Solok mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 RSUD Solok mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan pelayanan medis; b. penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik; c. penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan; d. penyelenggaraan pelayanan rujukan; e. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; f. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan;dan g. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.

7 Bagian Ketiga Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan organisasi RSUD Solok terdiri dari : a. Direktur ; b. Wakil Direktur Pelayanan; c. Wakil Direktur Umum Dan Sumber Daya Manusia; d. Wakil Direktur Keuangan; e. Bagian; f. Bidang; g. Komite; h. Instalasi; i. SPI; dan j. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi RSUD Solok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran, merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 7 (1) Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu 3 (tiga) Wakil Direktur, yaitu: a. Wakil Direktur Pelayanan; b. Wakil Direktur Umum Dan Sumber Daya Manusia; dan c. Wakil Direktur Keuangan. (2) Wakil Direktur berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. Paragraf 1 Wakil Direktur Pelayanan Pasal 8 Wakil Direktur Pelayanan, membawahi: a. Bidang Pelayanan Medis; b. Bidang Pelayanan Keperawatan;dan c. Bidang Penunjang. Pasal 9 (1) Bidang Pelayanan Medis, membawahi: a. Seksi Perencanan Dan Pengembangan Medis; dan

8 b. Seksi Pengembangan Mutu. (2) Bidang Pelayanan Keperawatan membawahi : a. Seksi Perencanaan Dan Pengembangan Keperawatan; dan b. Seksi Pengembangan Mutu. (3) Bidang Penunjang, membawahi : a. Seksi Penunjang Medis;dan b. Seksi Penunjang Non Medis. Paragraf 2 Wakil Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Pasal 10 Wakil Direktur Umum Dan Sumber Daya Manusia, membawahi: a. Bagian Tata Usaha;dan b. Bagian Sumber Daya Manusia. Pasal 11 (1) Bagian Tata Usaha, membawahi: a. Sub Bagian Umum, Humas dan Promosi Kesehatan;dan b. Sub Bagian Perlengkapan Dan Rumah Tangga. (2) Bagian Sumber Daya Manusia, membawahi: a. Sub Bagian Pembinaan Kepegawaian;dan b. Sub Bagian Diklat/Litbang dan Sertifikasi. Paragraf 3 Wakil Direktur Keuangan Pasal 12 Wakil Direktur Keuangan, membawahi: a. Bagian Anggaran, Kerjasama Dan Investasi; dan b. Bagian Perbendaharaan. Pasal 13 (1) Bagian Anggaran, Kerjasama Dan Investasi, membawahi: a. Sub Bagian Penyusunan Program Dan Anggaran; b. Sub Bagian Evaluasi Dan Pelaporan; dan c. Sub Bagian Kerjasama Dan Investasi. (2) Bagian Perbendaharaan, membawahi: a. Sub Bagian Verifikasi Dan Perbendaharaan;

9 b. Sub Bagian Akuntansi Dan Aset;dan c. Sub Bagian Mobilisasi Dana. BAB IV KOMITE, SPI DAN INSTALASI Bagian Kesatu Komite Pasal 14 (1) Komite dibentuk dengan keputusan Direktur untuk tujuan dan tugas tertentu. (2) Komite berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur. (3) Komite dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh anggota dan ditetapkan dengan keputusan Direktur. (4) Komite mempunyai tugas membantu direktur dalam menyusun standar pelayanan profesi, memantau pelaksanaan standar profesi, melaksanakan pembinaan etika profesi, dan rnemberikan saran pertimbangan dalam pengembangan pelayanan profesi. (5) Jumlah komite ditetapkan oleh direktur sesuai kebutuhan. (6) Dalam melaksanakan tugas komite dapat membentuk sub komite dan atau panitia yang merupakan kelompok kerja tertentu yang ditetapkan dengan keputusan Direktur. (7) Masa jabatan komite adalah 2 ( dua ) tahun dan dapat dipilih kembali. Bagian Kedua SPI Pasal 15 (1) SPI dibentuk dan ditetapkan oleh Direktur. (2) SPI berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. (3) SPI dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur. (4) Anggota SPI berjumlah ganjil, sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang. (5) Masa jabatan SPI adalah 2 ( dua ) tahun dan dapat dipilih kembali.

10 Pasal 16 Susunan SPI, terdiri dari: a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota; b. 1 (satu) orang sekretaris merangkap anggota; dan c. anggota. Bagian Ketiga Instalasi Pasal 17 (1) Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan dan penelitian. (2) Pembentukan instalasi ditetapkan oleh Direktur sesuai kebutuhan. (3) Instalasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur. (4) Kepala instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga-tenaga fungsional dan/atau non medis. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 18 Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pasal 19 (1) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Masing-masing tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di lingkungan unit kerja pada RSUD Solok sesuai dengan kompetensinya, (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.

11 BAB VI RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 20 Rincian tugas pokok, fungsi dan tata kerja RSUD Solok diatur dengan Peraturan Gubernur. BAB VII PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 21 (1) Direktur RSUD Solok diangkat dan diberhentikan oleh Gubenur. (2) Wakil direktur, kepala bidang, kepala bagian, kepala seksi dan kepala sub bagian diangkat dan diberhentikan oleh gubernur atas usul direktur. BAB VIII TATA KERJA Pasal 22 (1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya direktur, wakil direktur, kepala bidang, kepala bagian, kepala seksi, kepala sub bagian dan tenaga fungsional dalam lingkup RSUD Solok menerapkan koordinasi, Integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik secara vertikal maupun horizontal dengan sebaik-baiknya. (2) Dalam menjalankan tugas RSUD Solok melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan. (3) RSUD Solok secara fungsional dibina oleh dinas kesehatan. Pasal 23 Direktur berkewajiban memberikan petunjuk, bimbingan, pembinaan dan pengawasan pekerjaan unsur-unsur pembantu dalam lingkungan satuan kerjanya. BAB IX PEMBIAYAAN Pasal 24 Pembiayaan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi RSUD Solok bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, pendapatan operasional dan pendapatan lain-lain yang sah berdasarkan peraturan perundang-undangan.

12 BAB X ESELONERING Pasal 25 Eselonering jabatan struktural pada RSUD Solok sebagai berikut : a. Direktur, eselon IIb. b. Wakil Direktur, eselon IIIa. c. Kepala Bagian/Bidang, eselon IIIb. d. Kepala Sub Bagian/Seksi, eselon IVa. BAB XI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 26 RSUD Solok dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan keuangan melalui pengelolaan sumber daya yang efesien, efektif dan produktif, dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB XII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 27 (1) Pelaksanaan penataan struktur organisasi dan tata kerja RSUD Solok berdasarkan Peraturan Daerah ini dilakukan paling lama 60 (enam puluh) hari kalender sejak Peraturan Daerah Ini diundangkan. (2) Dengan ditetapkan Peraturan Daerah ini maka seluruh jabatan dan pejabat yang ada sebelumnya tetap berlaku dan melaksanakan tugasnya sampai dengan dikeluarkannya ketetapan baru berdasarkan Peraturan Daerah ini. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Provinsi Daerah Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

13 Pasal 29 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatan dalam Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat. Ditetapkan di Padang pada tanggal 31 Mei 2012 GUBERNUR SUMATERA BARAT, IRWAN PRAYITNO Diundangkan di Padang pada tanggal 31 Mei 2012 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT ALI ASMAR LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2012 NOMOR : 6

14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK I. UMUM. Dalam rangka optimalisasi tugas Rumah Sakit Umum Daerah sebagai unsur pelaksana pelayanan kesehatan telah ditetapkan Peraturan Daerah Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok. Dalam perkembangan selanjutnya ternyata Peraturan Daerah Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok, belum cukup memberikan pedoman yang menyeluruh bagi penyusunan Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok, yang dapat menangani seluruh urusan pengelolaan rumah sakit umum. Dengan telah keluarnya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.03.05/520/2011 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Solok Provinsi Sumatera Barat dari Kelas C ke B dan dalam rangka menyelenggarakan pelayanan kesehatan dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, maka perlu dilakukan penyesuaian kembali terhadap Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2010 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok dengan membentuk Peraturan Daerah baru. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, apabila terjadi perubahan struktur organisasi dan eselonering pada Rumah Sakit Umum Daerah sebagai bagian perangkat daerah dan dengan peningkatan kelas Rumah Sakit Umum Daerah Solok dari kelas C menjadi kelas B, maka harus segera diadakan penyesuaian struktur

15 organisasi. Dengan demikian maka Peraturan Daerah Provinsi Sumatera barat Nomor 5 Tahun 2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok perlu dicabut dan perlu dibentuk Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok yang baru. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B adalah rumah sakit umum daerah yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis paling sedikit 4 (empat) spesialis dasar dan 4 (empat) spesialis penunjang medik. Ayat (1) Ayat (2) Cukup jelas Pasal 5 Huruf a Yang dimaksud dengan Pelayanan Medis adalah upaya kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan kepada pasien oleh tenaga medis sesuai dengan standar pelayanan medis dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas secara optimal. Huruf b Yang dimaksud dengan Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis adalah upaya kesehatan perorangan untuk menunjang terlaksananya pelayanan medis yang optimal.

16 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Huruf c Yang dimaksud dengan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan adalah pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan keperawatan, yang mencakup biopsikososiospritual yang komprehensif. Huruf d Yang dimaksud dengan Pelayanan Rujukan adalah pelayanan tingkat lanjutan baik itu sumber daya manusia, spesimen dan dan pengetahuan karena keterbatasan pada tingkat pelayanan awal. Huruf e Huruf f Huruf g Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18

17 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2012 NOMOR 72

18