Pengembangan Instrumen Tes Diagnostik VCCI Bentuk Four-Tier Test pada Konsep Getaran

dokumen-dokumen yang mirip
Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K

Khoirun Nisa Retno Ning Tiyas * Muhardjito ** Kadim Masjkur *** Jalan Semarang 5 Malang 65145

PENGEMBANGAN TES UNTUK MENGANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN SISTEM TES DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR KOMPETENSI DASAR KEJURUAN SISWA SMK

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA POKOK BAHASAN RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII MAN 1 JEMBER. Risalatun Nur Rohmah

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K

RANCANG BANGUN PERANGKAT PEMBELAJARAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENYUSUNAN TES DIAGNOSTIK FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS. Dita Nugraeni, Jamzuri, Sarwanto

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR BERBASIS KONTEKSTUAL DAN ICT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL 3D (SKETCH UP ) GAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

Kata Kunci : LKS scaffolding, sumber pembelajaran, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kelayakan

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

DESKRIPSI KONSEPSI SISWA SMA TENTANG RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN KIMIA SMA POKOK BAHASAN KOLOID

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSIS KONSEP IPA FISIKA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGEMBANGAN TERBATAS TES DIAGNOSTIK FORCE CONCEPT INVENTORY BERFORMAT FOUR-TIER TEST

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIK PEMASANGAN DASAR INSTALASI LISTRIK SEBAGAI BAHAN AJAR

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INSTRUCTIONAL GAME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono, Yushardi

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

Reta Yuliani Fajrin 40, Jekti Prihatin 41, Pujiastuti 42

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Pemecahan Masalah pada Materi Getaran, Gelombang, dan Bunyi

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

Oleh : Ayu Rizqiana Ulfah, Yusman Wiyatmo

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

BAB I PENDAHULUAN. dapat memahami sejumlah (a modest amount) konsep dan dapat menerapkan atau

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK BERFORMAT FOUR-TIER UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA TOPIK USAHA DAN ENERGI

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK KELAS VIII SMP MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BAHASA INDONESIA BERBASIS KOMIK PADA MATERI MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP N 21 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

PENGEMBANGAN INTERESTING HANDOUT BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGEMBANGAN THREE TIER TEST SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK MENGUNGKAP MISKONSEPSI MAHASISWA PADA KONSEP OPTIK. Hebron Pardede

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN MEDIA BOOKLET BERMUATAN IDEAL PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA SISWA SMP

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, 7-11 ISSN:

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Hairudin, Herdini, Roza Linda Irulhairudin No. Hp :

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PEMBUATAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA KELAS XI 1)

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY BERBASIS QAIT PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MATERI GRUPOIDA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KONSTRUKSI POLA BUSANA DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

THE DEVELOPMENT OF STUDENTS ACTIVITY PAPER BASED ON THE PROBLEM SOLVING AT SENIOR HIGH SCHOOL IN CHEMISTRY LESSON SUBJECT THERMOCHEMICAL

Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI SMA PADA MATERI KOLOID

Putri Nini Yuliana, Alimufi Arief 47

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

KELAYAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK PADA MATERI ASAM- BASA DAN KESETIMBANGAN KELARUTAN

PENGEMBANGAN LKPD FISIKA BERBASIS IDEAL PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK SMA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 55 61

VALIDITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

Transkripsi:

Pengembangan Instrumen Tes Diagnostik VCCI Bentuk Four-Tier Test pada Konsep Getaran Zaleha 1, Achmad Samsudin 2, Muhamad Gina Nugraha 3 1,2,3 Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia Email: 1 zaleha@student.upi.edu, 2 achmadsamsudin@upi.edu, 3 muhamadginanugraha@upi.edu Received February 6, 2017; Revised March 20, 2017; Accepted March 29, 2017 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes diagnostik Four Tier Test untuk mendiagnostik pengubahan konseptual siswa pada materi getaran. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 3D. Model pengembangan 3D terdiri atas 3 tahap yaitu: 1) Define (Pendefinisian), 2) Design (Perancangan), dan 3) Develop (Pengembangan). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa lembar penilaian kualitas instrumen tes untuk ahli materi dan ahli evaluasi. Penilaian kualitas produk menggunakan skala likert dengan 5 skala yang dibuat dalam bentuk checklist. Adapun hasil penelitian yang dikembangkan adalah instrumen tes VCCI (Vibration Conceptual Change Inventory) bentuk four tier test untuk mendiagnostik pengubahan konseptual siswa. Instrumen tes diagnostik VCCI ini terdiri dari 6 butir soal. Validasi butir soal meliput validitas isi yang ditinjau dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa/budaya, serta kesesuiaian antara soal-soal dalam tes dengan indikator yang diperoleh dari pertimbangan para dosen ahli. Berdasarkan validitas isi tersebut, 6 soal dinyatakan sangat layak digunakan dengan validitas rata-rata untuk aspek materi, konstruksi, dan bahasa/budaya adalah 0,99. Sedangkan validitas rata-rata untuk kesesuaian antara indikator dengan soal dan kesesuaian antara soal dengan aspek kognitif masing-masing sebesar 0,94 dan 0,89. Dari hasil validitas tersebut dapat dinyatakan bahwa instrumen tes diagnostik VCCI bentuk Four Tier Test yang dikembangkan valid dan sangat layak digunakan untuk mendiagnostik pengubahan konseptual siswa pada materi getaran. Kata kunci: tes diagnostik, Four-Tier Test, getaran The Development of Diagnostic Tests VCCI Form Four-Tier Test on Vibration Concepts Abstract The research aims to develop an instrument of diagnostic test Four Tier Test to diagnostic student s conceptual change about on learning vibration. The study is research development with an apply 3D model. The three D model be composed of three primary phases: 1) Define, 2) Design, dan 3) Develop. The instrument used in this study of the assessment sheet quality test instruments for materials experts and expert evaluation. The quality of instrument test used 5 Likert scalas in checklist form. The research results developed is the test instrument VCCI (Vibration Conceptual Change Inventory) form four tier test for diagnostic students' conceptual change. This instrument test VCCI be composed of 6 items. Validation of items covering the validity of the content from the aspect of the material, construction, and language/culture, and the fit between the questions in the test with the indicators obtained from the consideration of the expert lecturers. Based on the content validity, otherwise very decent about 6 used by the validity of the average for the material aspects, construction, and language/culture is 0.99. While the average for the validity of conformity between the indicator with the matter and the correspondence between problems with cognitive aspects respectively of 0.94 and 0.89. The validity of the results it can be stated that the diagnostic test instruments VCCI Four Tier Test form developed valid and very suitable for use in diagnostic alteration in the students' conceptual vibration content. Key Word: diagnostic test, Four-Tier Test, vibration Copyright 2017, Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK)

PENDAHULUAN Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa mencapai kemajuan secara maksimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Seorang guru yang baik tentu selalu berusaha menciptakan pembelajaran yang efektif. Pada kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai kemajuan maksimal dalam proses belajarnya. Siswa sering menghadapi masalah atau kesulitan dan membutuhkan bantuan serta dukungan dari lingkungan sekitarnya untuk menyelesaikan kesulitan atau masalah tersebut. Permasalahan pendidikan yang mendasar sering berkaitan dengan penanaman pemahaman konsep yang kadang-kadang keliru. Sebagian orang berpendapat bahwa kurangnya penguasaan siswa terhadap suatu konsep Fisika itu adalah hal yang wajar dan dapat dianggap sebagai kurang berhasilnya proses belajar megajar. Kurangnya penguasaan konsep oleh siswa secara konsisten akan mempengaruhi efektivitas proses belajar selanjutnya dari siswa yang bersangkutan. Setelah pembelajaran di sekolah, ternyata seringkali kerangka konsep yang telah dibangun oleh siswa tersebut menyimpang dari konsep yang benar. Ini berati siswa tersebut tidak menguasai konsep atau salah konsep. Agar dapat membantu siswa secara tepat perlu dikatahui terlebih dahulu apakah kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa tersebut, baru kemudian dianalisis dan dirumuskan pemecahannya. Oleh karena itu, untuk mengetahui adanya kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa ini diperlukan tes diagnostik. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa yaitu dengan menggunakan tes diagnostik VCCI (Vibration Conceptual Change Inventoriy) bentuk four tier test. Instrumen tes diagnostik VCCI bentuk four tier test ini merupakan salah satu instrumen tes yang digunakan untuk mendiagnostik pengubahan konseptual pada materi getaran. Tes Diagnostik Dalam belajar mengajar perlu adanya suatu tes yang dapat mendiagnostik keberhasilan siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Kata diagnostik banyak digunakan dalam dunia kedokteran, psikologi, dan pendidikan. Rupp, dkk (2010) menyatakan diagnostik berarti usaha untuk mengetahui secarata tepat (to know precisely), untuk memutuskan (to decide), dan untuk sependapat (to egree upon). Rejaswari (2004) menyatakan tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mendiagnosa kelemahan dan kekuatan siswa pada pelajaran tertentu. Zhongbao Zhao (2013) menyatakan tes diagnostik utamanya adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dan memberi masukan kepada guru dan siswa untuk membuat keputusan terkait dengan perbaikan proses mengajar dan proses belajar. Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tes diagnostik adalah tes yang dapat digunakan untuk mengetahui secara tepat dan memastikan kelemahan dan kekuatan siswa pada pelajaran tertentu. Bagi guru tes diagnostik merupakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbarui proses pembelajaran, sedangkan bagi siswa dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar. Depdiknas (2007) memaknai tes diagnostik sebagai tes yang dapat digunakan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan siswa. Dengan demikian, hasil tes diagnostik dapat digunakan sebagai dasar memberikan tindak lanjut berupa perlakuan yang tepat dan sesuai dengan kelemahan yang dimiliki siswa. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa yaitu dengan menggunakan tes diagnostik VCCI (Vibration Conceptual Change Inventoriy) bentuk four tier test. Instrumen tes diagnostik VCCI bentuk four tier test ini merupakan salah satu instrumen tes yang digunakan untuk mendiagnostik pengubahan konseptual pada materi getaran. Pengembangan intrumen tes diagnostik VCCI bentuk four tier test didasarkan pada pola Pesman (2005) yang menyusun instrumen soal dengan bentuk pengembangan dari three tier test tipe semi tertutup pada pilihan jawaban bagian alasan. Pengembangan ini juga mengacu pada penelitian Engelhardt (2004) dan McDermott (1992) sebagai ragam kontruksi soal. Format instrumen tes diagnostik VCCI bentuk four tier Zaleha, Samsudin, dan Nugraha, Pengembangan Instrumen Tes Diagnosik 37

test disusun dalam 4 tingkatan, yaitu: tingkat pertama untuk soal pengetahuan dalam bentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban, tingkat dua berisi tingkat keyakinan atas jawaban terhadap tingkat pertama, tingkat tiga berisi alasan jawaban pada tingkat pertama dengan empat pilihan alasan dan satu pilihan kosong yang dapat diisi sendiri, serta tingkat keempat berisi tingkat keyakinan atas alasan No Kategori Tabel 1. Kombinasi Jawaban Four Tier Test jawaban jawaban pada tingkat tiga. Instrumen tes diagnostik VCCI bentuk four tier test merupakan pengembangan dari three tier test yang dipadukan dengan Confidence Rating pada alasan jawaban, sehingga lebih akurat tingkat keyakinan atas jawaban dan alasan jawaban. Adapun kategori dari kombinasi jawaban Four tier test adalah sebagai berikut. Kombinasi Jawaban Confidence Rating Alasan Jawaban Confidence Rating Alasan 1 Miskonsepsi Salah Yakin Salah yakin 2 Salah Yakin salah Tidak Tidak Paham 3 Salah Tidak Salah Yakin Konsep 4 Salah Tidak Salah Tidak 5 Paham Konsep Benar Yakin Benar Yakin 6. Benar Yakin Benar Tidak 7 Benar Tidak Benar Tidak 8 Benar Yakin Salah Yakin 9 Benar Yakin Salah Tidak Paham 10 Benar Tidak Salah Yakin Sebagian 11 Benar Tidak Salah Tidak 12 Salah Yakin Benar Yakin 13 Salah Yakin Benar Tidak 14 Salah Tidak Benar Yakin 15 Tidak Dapat Dikodekan Berikut ini adalah contoh dari instrumen soal four tier test pada materi getaran. Apabila salah satu, dua, tiga atau semuanya tidak diisi (Samsudin, 2016) 38 Zaleha, Samsudin, dan Nugraha, Pengembangan Instrumen Tes Diagnosik

METODE Jenis Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian pengembangan. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah tes diagnostik bentuk four tier test untuk mengukur kesulitan belajar siswa pada materi getaran. Model pengembangan yang digunakan yaitu model pengembangan 4D (four D model) oleh S. Thigarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974). Model pengembangan 4D terdiri dari 4 tahap utama yaitu: (1) Define (Pendefinisian), (2) Design (Perancangan), (3) Develop (Pengembangan), (4) Disseminate (Penyebaran). Namun, pada penelitian ini hanya sampai pada pengembangan instrumen saja belum sampai ke penyebaran intrumen tersebut. Jadi, model pengembangan yang digunakan adalah 3D yang terdiri dari: (1) Define (Pendefinisian), (2) Design (Perancangan), dan (3) Develop (Pengembangan). Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan melalui teknik nontes, yaitu penelaah instrumen tes oleh ahli Gambar 1. Contoh Soal Four Tier Test materi dan ahli evaluasi (expert judgement) untuk mengetahui validitas isi yang ditinjau dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa/budaya, serta kesesuiaian antara soal-soal dalam tes dengan indikator. Teknis Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil analisis deskriptif ini diperoleh dari hasil analisis data kualitatif. Sumber data kualitatif berupa lembar judgement instrumen tes dan lembar telaah butir soal. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan instrumen tes diagnostik dari bentuk three tier test ke berbentuk four tier test menggunakan model pengembangan 3D, dengan data hasil penelitian sebagai berikut: 1. Define (Pendefinisian) Berdasarkan identifikasi masalah dan pengumpulan data yang telah dilakukan peneliti memutuskan untuk mengembangkan instrumen tes diagnostik kesulitan belajar siswa yang diberi nama instrumen tes diagnostik VCCI bentuk four Zaleha, Samsudin, dan Nugraha, Pengembangan Instrumen Tes Diagnosik 39

tier test. Instrumen tes diagnostik VCCI bentuk four tier test ini merupakan pengembangan dari Pesman yang menyusun instrumen soal dengan bentuk pengembangan dari three tier test tipe semi tertutup pada pilihan jawaban bagian alasan. Adapun langkah-langkah pendefinisian yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut: 1) Subyek penelitian dilakukan di level sekolah menengah pertama, 2) Menambahkan tingkat keempat yang berisi tingkat keyakinan atas alasan jawaban pada tingkat tiga, 3) instrumen tes ini dibuat sebanyak 6 soal, dan 4) Konten yang digunakan merupakan materi getaran. 2. Design (Perancangan) Tahap prancangan dalam pembuatan istrumen tes diagnostik adalah sebagai berikut: 1) Menentukan materi, 2) Membuat kisi-kisi soal tes diagnostik yang terdiri dari tujuan umum, membuat daftar pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan diujikan, membuat indikator, serta menentukan jumlah soal tiap pokok bahasan dan sub pokok bahasan, 3) Menentukan bentuk tes yaitu bentuk four tier test, dan 4) Menulis soal tes four tier test dengan format yang dihasilkan seperti pada Gambar 2. 1.1 (Deskripsi Soal) A. (Pilihan jawaban) B. (Pilihan jawaban) C. (Pilihan jawaban) D. (Pilihan jawaban) 1.2 Tingkat Keyakinan Terhadap 1.1 A. Yakin B. Tidak Yakin 1.3 Alasan Berdasarkan Pilihan Jawaban pada 1.1 A.... B.... C.... D.... E. (pilihan kosong yang dpat diisi sendiri) 1.4 Tingkat Keyakinan Terhadap 2.1 A. Yakin B. Tidak Yakin 3. Develop (Pengembangan) Pengembangan instrumen tes four tier test dikembangkan dari instrumen tes three tier test (Pesman, 2005). Pada four tier test ini ditambahkan tingkat keyakinan terhadap alasan jawaban pada tingkat tiga. Setiap butir soal yang dikembangkan terdiri atas empat tingkatan. Tingkat pertama berupa soal pilihan ganda dengan satu kunci jawaban yang harus dipilih siswa. Tingkat kedua merupakan tingkat keyakinan terhadap jawaban pada tingkat pertama. Tingkat ketiga merupakan pilihan alasan siswa memilih jawaban pada tingkat pertama. Pada tingkat ketiga ini, berisi empat pilihan alasan yang telah disediakan dan satu alasan terbuka. Tingkat keempat merupakan tingkat keyakinan terhadap alasan yang dipilih siswa. Tingkat keempat ini merupakan hasil pengembangan peneliti untuk mengetahui seberapa yakin siswa dalam memilih alasan jawaban tersebut. Gambar 2. Format Four-Tier Test Adapun jumlah soal yang dikembangkan sebanyak 6 butir soal dengan sub pokok bahasan yang digunakan yaitu getaran. Setelah soal disusun lengkap, langkah selanjutnya adalah melakukan validasi intrumen yang dilakukan oleh ahli. Validasi dilakukan oleh dua orang ahli untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sudah layak dan dapat mengukur apa yang akan diukur. Setiap soal dinilai kevalidannya dengan setiap butir soal terdiri dari 16 aspek penilaian yang meliputi segi materi, konstruksi, dan bahasa/budaya. Penilaian secara detail terhadap tiap butir soal dilakukan agar soal tes yang digunakan benar-benar layak dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, yaitu pengubahan konsepsi siswa. Instrumen tes diagnostik yang dikembangkan telah dinyatakan valid oleh validator. Hasil penilaian ahli disajikan dalam Tabel 2. 40 Zaleha, Samsudin, dan Nugraha, Pengembangan Instrumen Tes Diagnosik

Tabel 2. Hasil penilaian ahli terhadap intrumen tes diagnostik. validator Materi Konstruksi Bahasa/budaya Rata-rata Validator 1 1 0,97 1 0,99 Validator 2 1 1 1 1 Rata-rata 1 0,98 1 0,99 Kriteria Sangat layak Sangat layak Sangat layak Sangat layak Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa dari segi materi instrumen tersebut sangat layak digunakan. Kevalidan suatu soal juga dapat dilihat dari kesesuaian antara soal-soal dengan indikator dan taksonomi. Apabila soal tersebut sesuai dengan indikator dan sesuai dengan taksonomi maka diberi skor 1. Apabila soal tersebut tidak sesuai maka diberi nilai 0. Analisis kesesuaian antara soal-soal dengan indikator dan taksonomi dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4. No. Soal Tabel 3. Kesesuaian soal dengan indikator Kesesuaian dengan indikator Rata-rata Penilai 1 Penilai 2 Penilai 3 Ket. 1 1 1 1 1 Valid 2 1 1 1 1 Valid 3 1 1 1 1 Valid 4 1 1 1 1 Valid 5 1 1 1 1 Valid 6 1 1 0 0,67 Valid Rata-rata 1 1 0,83 0,94 Valid Tabel 4. Kesesuaian Soal dengan Aspek Kognitif No. Kesesuaian dengan aspek kognitif Soal Penilai 1 Penilai 2 Penilai 3 Rata-rata Ket. 1 1 1 1 1 Valid 2 1 1 1 1 Valid 3 1 1 0 0,67 Valid 4 1 1 1 1 Valid 5 1 1 1 1 Valid 6 1 1 0 0,67 Valid Ratarata 1 1 0,67 0,89 Valid Setelah melalui tahap judgement, soal direvisi sesuia saran dari ahli sampai akhirnya soal layak digunakan untuk mendiagnostik kesulitan belajar siswa. Zaleha, Samsudin, dan Nugraha, Pengembangan Instrumen Tes Diagnosik 41

KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah instrumen tes diagnostik VCCI bentuk four tier test pada materi getaran yang dikembangkan dinyatakan valid dan layak untuk digunakan. Namun, pada penelitian ini belum sampai ke tahap penyebaran instrumen. Untuk saran penelitian selanjutnya soal yang telah dikembangkan sebaiknya diiplementasikan di sekolah-sekolah sebagai alat ukur untuk mendiagnostik kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Ucapan Terima Kasih Penu lis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penelitian ini, diantaranya dosen pembimbing kami Bapak Dr. Achmad Samsudin, M. Pd. Dan Bapak Muhamad Gina Nugraha, M. Pd., Atas bimbingannya merevisi instrumen tes yang dikembangkan. Terima kasih juga kepada Bapak Duden Saepuzaman, M. Pd, dan Bapak Dr. Endi Suhendi, M. Si. yang telah menjudgement Instrumen soal yang dikembangkan, serta rekanrekan yang telah banyak membantu penulis. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas (2007). Tes diagnostik, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Engelhardt, P. V. & Beichner, R. J. (2004). Students understanding of direct current resistive electrical circuits. American Journal of Physics, 72(1), p. 98-115, McDermott, L. C. & Shaffer, P. S. (1992) Research as a guide for curriculum development: An example from introductory electricity. Part I: Investigation of student understanding. American Journal of Physics, 60(11), p.994-1003 Pesman, H. (2005). Development Of A Three- Tier Test To Assess Ninth Grade Students Misconceptions About Simple Electric Circuits. Tesis, Middle East Technical University: tidak diterbitkan, p. 171 Rajeswari. (2004). Preparation and Testing of Remedial Teaching Materials for Educationally Backward Students in Chemistry at The Secondary School Level. Kottayam: School of Pedagogical Sciences Mahatma Gandhi University. Rupp, A.A., Templin, J. & Henson, R.A. (2010). Diagnostic measurement: Theory, methods and applications. New York: The Guilford Press. Thiagarajan, S., Semmel, D. S., & Semmel, M. I. (1974). Instructional Development for Training Teacher of Exceptionl Children: A Sourcebook. National Center for Inprovement of Educational System (DHEW/OE), Washington, D.C. Wahyuningsih, T., Raharjo, T., & Masithoh, D. F. (2013). Pembuatan Intrumen Diagnostik Fisika SMA Kelas XI. Jurnal Pendidikan Fisika, vol. 1, No. 1, hal. 111. Zhongbao Zhao. (2013). An Overview of Studies on Diagnostic Testing and its Implications for the Development of Diagnostic Speaking Test. International Journal of English Linguistics. Vol. 3 No. 1, 41 45. 42 Zaleha, Samsudin, dan Nugraha, Pengembangan Instrumen Tes Diagnosik