BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM

BAB II GAMBARAN UMUM Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung bujur timur dan LS. Kabupaten Temanggung

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I P E N D A H U L U A N

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. hutan, perkebunan dan lahan lainnya. atas sebagaimana tergambar pada tabel 2.9.

Rencana Tahun No Alokasi Realisasi % (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) A. Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif

BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

BAB I PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional sebagaimana dalam Undang-Undang no 25. perdagangan yang merupakan inti sistem pembangunan.

Renstra BKP5K Tahun

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG dan BUPATI TEMANGGUNG

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Penutup. Sekapur Sirih

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG

WALIKOTA TASIKMALAYA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

Penatatan ruang daerah bertujuan mewujudkan ruang kabupaten berbasis. pertanian yang didukung industri, perdagangan, pariwisata dan sosial

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

KATA PENGANTAR. Temanggung, Pebruari 2015 KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik bagi kepentingan anak, tanpa ada diskriminasi. Salah satu isu

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

Trenggalek, Mei Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB II PERENCANAAN STRATEGIS

BAB III Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi. derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70 derajat 25 Lintang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

BAB 2 Perencanaan Kinerja

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

Indikator Kinerja, Target dan Realisasi Pada Sasaran

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

.000 WALIKOTA BANJARBARU

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

PROFIL DISTANNAK NAGAN RAYA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

1) Struktur Ekonomi Daerah. terbesar dalam penyusunan PDRB.

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Kabupaten Temanggung 1. Profil Kabupaten Temanggung Kabupaten Temanggung adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah, ibukotanya adalah Temanggung. Kondisi geografis terdiri dari persawahan, pegunungan dan ladang yang dikelilingi Sungai Progo dan memiliki sumber kekayaan yang beragam dan berpotensial. Mayoritas penduduk Kabupaten Temanggung bermatapencaharian sebagai petani. Dengan curah hujan rata-rata per tahun sekitar 1.735 mm dengan suhu udara sekitar 20-30 C, cuaca tersebut tergolong sejuk dan sangat cocok untuk pertanian dan perkebunan. 28

2. Kondisi Geografis Kabupaten Temanggung a. Batas Wilayah Kabupaten Temanggung berbatasan dengan Kabupaten Kendal di utara, Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Magelang di selatan, serta Kabupaten Wonosobo di barat. Wilayahnya berada di 109 55 110 19 bujur timur dan 7 4 7 24 lintang selatan. Batas Wilayah kabupaten temanggung adalah : 1) Sebelah timur : berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang 2) Sebelah selatan : berbatasan dengan Kabupaten Magelang 3) Sebelah barat : berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo 4) Sebelah utara : berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang b. Luas Wilayah Luas wilayah Kabupaten Temanggung tercatat 870,65 km2 (87.065 Ha). Kabupaten Temanggung memiliki 20 Kecamatan yaitu Kecamatan Parakan, Kledung, Bansari, Bulu, Temanggung, Tlogomulyo, Tembarak, Selompang, Karanggan, Pringsurat, Kaloran, Kandangan, Kedu, Ngadirejo, Jumo, Gemawang, Candiroto, Bejen, Tretep, dan Wonoboyo dengan pusatnya di Kecamatan Temanggung. Wilayah Kabupaten Temanggung secara geo ekonomis dilalui oleh 3 jalur pusat kegiatan ekonomi, yaitu Semarang (77 Km), Yogyakarta (64 Km), dan Purwokerto (31.434 Km). 29

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Temanggung No. Kecamatan Luas Wilayah Desa Dusun (Km 2 ) 1 Temanggung 33,39 25 127 2 Parakan 22,23 16 75 3 Bulu 43,04 19 91 4 Ngadirejo 53,31 20 66 5 Kranggan 57,61 13 115 6 Pringsurat 57,28 14 109 7 Kedu 34,96 14 98 8 Kaloran 63,92 14 108 9 Tembarak 26,84 13 72 10 Candiroto 59,94 14 49 11 Jumo 29,32 13 57 12 Tretep 33,65 11 57 13 Selopampang 17,29 12 41 14 Gemawang 67,11 10 75 15 Bansari 22,54 13 43 16 Kledung 32,21 13 40 17 Bejen 68,84 14 29 18 Tlogomulyo 24,84 12 50 19 Wonoboyo 43,98 13 58 20 Kandangan 78,36 16 108 Sumber : Pemda Kabupaten Temanggung 30

c. Jenis Tanah Terdapat 3 macam jenis tanah di Kabupaten Temanggung, berikut adalah tabel jenis tanah di Kabupaten Temanggung : Tabel 2.2 Jenis Tanah di Kabupaten Temanggung No. Jenis Tanah Deskripsi 1 Andosol Tanah vulkanik dimana terbentuk karena adanya proses vulkanisme gunung berapi. Warna tanah ini keabu-an dan cocok untuk segala jenis tanaman. Tanah ini biasanya terdapat disekitar gunung berapi. 2 Latosol Tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf. Warna tanah ini merah hingga kuning. Persebaran tanah ini berada didaerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembaban yang tinggi, serta terdapat pada ketinggian 300 m sampai 1000 m. 3 Regosol Tanah yang berasal dari hasil erupsi gunung berapi. Memiliki struktur yang kasar dan memiliki warna yang bervariasi seperti merah kuning, coklat kemerahan, coklat dan coklat kekuningan. Tanah ini cocok untuk pertanian, khususnya tanaman padi, kelapa, tebu, palawija, tembakau dan sayuran. Sumber : Pemda Kabupaten Temanggung Sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi dan pegunungan. Dataran Kabupaten Temanggung berada pada ketinggian antara 500-1.450 m diatas permukaan laut, tepatnya pada kereng Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. 31

d. Iklim Kabupaten Temanggung memiliki ikllim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau antara bulan April sampai dengan bulan September dan musim penghujan antara bulan Oktober sampai dengan bulan Maret. Curah hujan yang dimiliki Kabupaten Temanggung cukup tinggi. Daerah Kabupaten Temanggung memiliki hawa yang dingin dimana udara pegunungan berkisar antara 20 C - 30 C. Daerah yang memiliki hawa sejuk berada di Kecamatan Tretep, Kecamatan Bulu (Lereng Gunung Sumbing), Kecamatan Tembarak, Kecamatan Ngadirejo dan Kecamatan Candiroto. e. Demografi Penduduk Kabupaten Temanggung pada tahun 2012 sebesar 733.418 jiwa, yang terdiri dari penduduk berjenis kelamin laki-laki sebesar 367.807 jiwa dan penduduk berjenis kelamin perempuan sebesar 365.611 jiwa. 32

B. Deskripsi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung Pembangunan daerah dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, daya saing dan peningkatan sumber daya manusia. Hal tersebut tentu saja membutuhkan proses yang terencana dan harus terealisasikan. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung mempunyai urusan pemerintahan daerah dalam bidang pertanian, pekebunan dan kehutanan. Dalam Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung masing-masing jabatan mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda. Dasar hukum pembentukan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung adalah Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 15 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2008 Nomor 15). Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung memiliki Visi : TERWUJUDNYA PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN BERBASIS POTENSI LOKAL, BERDAYA SAING TINGGI DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Sedangkan Misi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung adalah : 1. Meningkatkan penerapan teknologi pertanian, perkebunan dan kehutanan yang mendukung peningkatan produksi melalui inovasi dan penyediaan sarana dan prasarana; 33

2. Mengembangkan pertanian, perkebunan dan kehutanan berbasis komoditas unggulan yang berwawasan lingkungan; 3. Meningkatkan konservasi dan rehabilitasi sumber daya hutan; 4. Meningkatkan kapasitas kelembagaan petanian, perkebunan dan kehutanan. 1. Penentuan Isu-isu Strategis Isu-isu strategis pembangunan pertanian dan kehutanan di Kabupaten Temanggung sebagai berikut: a. Masih belum optimalnya produksi dan produktivitas komoditas pertanian. Diperlukan perluasan, pengembangan dan membina keberlanjutan program peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian. Kembali dilakukan program intensifitasi, ekstensifitasi dan diversifikasi lahan untuk mengatasi semakin menyempitnya lahan pertanian. b. Perubahan Musim dan Gangguan Hama Penyakit Tanaman 1) Antisipasi perubahan musim dengan ; - Perbaikan teknis budidaya - Pengaturan Pola Tanam - Pengairan berselang (intermitten) untuk menghematan sumber daya air - SRI - Penggunaan Varietas baru dan unggul (genjah) - Pemupukan Berselang 34

- Pemanfaatan lahan bawah tegakan hutan untuk areal tanaman pangan semusim (padi gogo varietas situbagendit, situpatenggang, batu teki maupun jagung) 2) Pengendalian hama penyakit tanaman, dengan menggiatkan kegiatan pencegahan dan pengendalian (geropyokan tikus), sanitasi lingkungan dan pengendalian hama penyakit secara terpadu. c. Belum optimalnya penanganan panen, pasca panen dan pemasaran hasil : 1) Masih sangat diperlukan kursus dan pelatihan yang dapat meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian yang dihasilkan sehingga akan meningkatkan nilai jual dan daya saing produk. 2) Membuka dan menjalin kemitraan, link dan jaringan pemasaran. 3) Pembentukan asosiasi (paguyuban) untuk komoditas dan produk sejenis sehingga akan mempermudah pemasaran produk yang kadang diminta dalam jumlah yang besar dan tidak mampu dilakukan secara perorangan. d. Pengelolaan kawasan lindung pada daerah aliran sungai (DAS) belum optimal, terindikasi masih luasnya lahan kritis. e. Belum efisiennya pemanfaatan hasil hutan kayu sebagai bahan baku Industri pengolahan. f. Lemahnya kapasitas dan kompetensi kelembagaan kehutanan. g. Rendahnya produktivitas sumberdaya hutan. 35

h. Potensi hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan belum dikembangkan secara optimal. i. Pengelolaan dan Penanganan Kebun Dinas belum intensif, sehingga diperlukan optimalisasi penanganan kebun dinas dengan penambahan tenaga pengelola dan mengembalikan fungsi masing-masing kebun yaitu : 1) Kebun Kandangan, sebagai pembibitan padi diarahkan utuk menghasilkan benih padi bersertifikat. 2) Kebun Soropadan, sebagai kebun hortikultura yang diarahkan sebagai demplot tanaman hortikultura. 3) Kebun Medari, sebagai kebun hortikultura yang dilengkapi dengan laboratorium kultur jaringan sekaligus sebagai kebun penghasil bibit hortikultura dan demplot tanaman hortikultura. 4) Kebun Maron sebagai kebun kopi yang menghasilkan bibit kopi sekaligus kebun produksi. Perlu adanya kerjasama dan koordinasi dengan lingkup pertanian, perkebunan dan kehutanan dalam arti luas baik itu pelaku utama, pelaku usaha, pelaku antara maupun pendukung. Hal ini dimaksudkan agar kebun dinas dapat memberikan kontribusi maksimal dalam pendapatan daerah ditahun mendatang. 36

j. Sumber Daya Manusia. 1) Penambahan SDM berbasis potensi dan teknis dengan spesialisasi sesuai kebutuhan dan pengusaan program. 2) Jika hal tersebut belum dapat dipenuhi, maka sangat diperlukan pelatihan pembekalan awal sehingga mampu memahami tugas yang akan dilaksanakan. k. Kurangnya koordinasi dan keterpaduan program. 1) Perencanaan program yang sejak awal melibatkan instansi/ SKPD yang menangani pertanian (sesuai dengan motto apapun programnya, SDM-lah kunci keberhasilannya) misalnya dalam kegiatan SLPTT, SLPHT, BLBU, PMUP dll. 2) Rapat koordinasi lingkup pertanian guna penyamaan persepsi dan pemahaman suatu program tertentu. 3) Memanfaatkan personil yang berkaitan dengan pelaksaaan kegiatan baik langsung maupun tidak langsung (Penyuluh, juru gambar dari DPU). 4) Menjalin komunikasi vertikal ke Pusat (Deptan & Dephut) serta Dinas Instansi terkait di tingkat Propinsi untuk mendukung akselerasi pembangunan pertanian, perkebunan dan kehutanan di Kabupaten Temanggung. 37

2. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung a. Kekuatan/potensi Distanbunhut Kabupaten Temanggung : 1) Kewenangan daerah dalam pertanian, perkebunan dan kehutanan. 2) Pelayanan sosialisasi dalam kegiatan pertanian, perkebunan dan kehutanan. 3) Sarana dan prasarana yang meningkat setiap tahunnya. 4) Kuatnya komitmen pegawai Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat. b. Kelemahan/permasalahan Distanbunhut Kabupaten Temanggung : 1) Sistem informasi yang belum lengkap. 2) Kendala dana untuk melakukan sosialisasi. c. Peluang Distanbunhut Kabupaten Temanggung : 1) Stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban wilayah memberi jaminan untuk pelaksanaan pembangunan dibidang pertanian, perkebunan dan kehutanan. 2) Kerjasama yang baik dan bersinergi antara Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan dengan kelompok-kelompok Tani Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. 3) Potensi wilayah yang sangat mendukung pengembangan pertanian, perkebunan dan kehutanan. 4) Meningkatnya kebutuhan pangan bagi masyarakat. 38

d. Tantangan Distanbunhut Kabupaten Temanggung : 1) Perlunya peningkatan kemampuan sumber daya aparatur pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. 2) Tingginya gangguan hama dan penyakit tanamanm pangan pertanian, perkebunan dan kehutanan. 3) Belum optimalnya penyediaan sarana dan prasarana pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. 4) Perlunya peningkatan kemampuan dan pengetahuan petani dalam hal budidaya dan pengelolaan pasca panen hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan. 5) Perlunya meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan dalam upaya peningkatan daya saing. 6) Sangat tingginya permintaan alih fungsi lahan pertanian. 7) Kurang minatnya generasi muda menjadi petani yang profesional bukan sambilan. 8) Minimnya modal yang dimiliki petani. 9) Perlunya upaya perluasan dan membuka pangsa pasar yang produktif dalam menyerap hasil produksi pertanian, perkebunan dan kehutanan. 39

3. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tertuang dalam Peraturan Bupati Temanggung Nomor 59 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung, tugas pokok Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung adalah melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dalam bidang Pertanian Subbidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Subbidang Perkebunan dan Subbidang Kehutanan berdasarkan Otonomi Daerah dan Tugas Perbantuan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung mempunyai fungsi : 1) Perumusan kebijakan teknis di bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan. 2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. 3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. 4) Pengelolaan perijinan di bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. 5) Penyebaran informasi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan. 6) Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. 40

7) Pembinaan SKPD UPTD dalam lingkungan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. 8) Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. 9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 4. Lingkungan Strategi yang Berpengaruh Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung memiliki 4 (empat) bidang, yang masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Struktur organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut : a. Unsur Pimpinan : Kepala Kantor b. Unsur Pembantu Pimpinan : Sekretariat c. Unsur Pelaksana : Bidang-Bidang, UPTD Susunan organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung - Kepala - Sekretariat - Subbagian Perencanaan - Subbagian Keuangan - Subbagian Umum dan Kepegawaian 41

- Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura - Seksi Sarana Produksi Pertanian - Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura - Seksi Usaha Tani dan Agribisnis - Bidang Perkebunan - Seksi Sarana Produksi dan Perkebunan - Seksi Produksi Perkebunan - Seksi Usaha Perkebunan dan Agribisnis - Bidang Kehutanan - Seksi Produksi Kehutanan - Seksi Pengembangan dan Pelestarian Hutan - Seksi Usaha Kehutanan - UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Susunan kepegawaian Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung adalah sebagai bagian dari lembaga teknis daerah di Kabupaten Temanggung, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dibidang pertanian, perkebunan dan kehutanan harus disertai dengan perrangkat daerah dan perlengkapan pendukung dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Perangkat daerah tersebut seperti yang telah tersusun dan terisi dalam struktur organisasi. Pegawai Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung saat ini sebanyak 62 orang dirasa masih mengalami kekurangan. 42

Terdapat beberapa jabatan yang masih kosong, jabatan tersebut adalah pejabat eselon V dan pejabat fungsional, sehingga harus diampu oleh pejabat lain yang ditunjuk. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung memiliki sumber daya manusia berdasarkan jabatannya adalah sebagai berikut : Eselon II 1 orang, Eselon III 4 orang, Esselon IV 28 orang, Eselon V dan Jabatan Fungsional kosong, serta Jabatan Fungsional Umum 29 orang dengan demikian jumlah sumber daya manusia adalah 62 orang. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Jumlah (orang) 1 SD - 2 SLTP/SMP 1 3 SLTA/SMA 22 4 Sarjana Muda (D-III) 8 5 S-1 dan D-IV 23 6 S-2 7 Jumlah 62 Sumber : Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun 2015 43

b. Berdasarkan Pangkat/Golongan Tabel 2.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan No. Pangkat/Golongan Jumlah (orang) 1 Golongan I 2 2 Golongan II 8 3 Golongan III 48 4 Golongan IV 4 Jumlah 62 Sumber : Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun 2015 c. Berdasarkan Jabatan Tabel 2.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan No. Jabatan Jumlah (orang) 1 Eselon II 1 2 Eselon III 4 3 Eselon IV 28 4 Eselon V - 5 Jabatan Fungsional - 6 Jabatan Fungsional Umum 29 Jumlah 62 Sumber : Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung Tahun 2015 44

5. Rencana Strategis a. Visi Visi dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung adalah : TERWUJUDNYA PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN BERBASIS POTENSI LOKAL, BERDAYA SAING TINGGI DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Yang dimaksud dengan BERBASIS POTENSI LOKAL adalah mengutamakan potensi yang dimiliki daerah untuk ditingkatkan mutu dan kualitasnya, serta dikembangkan supaya dapat bersaing dengan daerah lain. b. Misi Agar dapat mewujudkan visi tersebut diatas, maka diperlukan misi yang jelas diantaranya adalah : 1) Meningkatkan penerapan teknologi pertanian, perkebunan dan kehutanan yang mendukung peningkatan produksi melalui inovasi dan penyediaan sarana dan prasarana; 2) Mengembangkan pertanian, perkebunan dan kehutanan berbasis komoditas unggulan yang berwawasan lingkungan; 3) Meningkatkan konservasi dan rehabilitasi sumber daya hutan; 4) Meningkatkan kapasitas kelembagaan petanian, perkebunan dan kehutanan. 45

c. Tujuan dan Sasaran Sasaran merupakan tindakan yang akan dilakukan sebagai upaya untuk mencapai tujuan dan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan yang bersifat spesifik. 1) Tujuan Distanbunhut Kabupaten Temanggung - Meningkatkan penerapan teknologi dan inovasi pertanian - Meningkatkan kualitas, kuantitas, kontinuitas dan deversifikasi produk pertanian dan perkebunan - Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur pertanian dan perkebunan - Meningkatkan pengembangan agribisnis berbasis komoditas unggulan daerah - Meningkatkan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah 2) Sasaran Distanbunhut Kabupaten Temanggung - Meningkatnya penerapan teknologi dan inovasi pertanian - Meningkatnya nilai tambah hasil produksi pertanian - Meningkatnya kualitas hasil produksi pertanian dan perkebunan - Meningkatnya produksi, produktivitas dan diversifikasi tanaman pertanian dan perkebunan - Meningkatnya penyediaan sarana, prasarana, insfrastruktur pertanian dan perkebunan - Meningkatnya pengembangan kawasan agropolitan - Meningkatnya rehabilitas lahan dan konservasi tanah 46

- Meningkatnya peran serta masyarakat dalam rehabilitasi lahan kritis dan konservasi lahan 6. Susunan Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung a. Kepala b. Sekretariat - Subbagian Perencanaan - Subbagian Keuangan - Subbagian Umum dan Kepegawaian c. Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura - Seksi Sarana Produksi Pertanian - Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura - Seksi Usaha Tani dan Agribisnis d. Bidang Perkebunan - Seksi Sarana Produksi dan Perkebunan - Seksi Produksi Perkebunan - Seksi Usaha Perkebunan dan Agribisnis e. Bidang Kehutanan - Seksi Produksi Kehutanan - Seksi Pengembangan dan Pelestarian Hutan - Seksi Usaha Kehutanan f. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) 47

7. Tugas Organisasi a. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas yang meliputi koordinasi perencanaan, penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu, pengelolaan administrasi keuangan, administrasi umum dan kepegawaian. Untuk penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut di atas Sekretariat mempunyai fungsi : 1) Pengkoordinasian penyusunan, pengelolaan dan pelayanan data; 2) Pengkoordinasian perencanaan, evaluasi dan pelaporan program/kegiatan; 3) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi bidang dari UPTD; 4) Pengelolaan urusan perencanaan dan pelaporan bidang kesekretariatan; 5) Pengelolaan urusan keuangan; 6) Pengelolaan urusan umum dan kepegawaian; 7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. b. Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas di bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Bidang tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai fungsi : 1) Perencanaan teknis di bidang koleksi tanaman pangan dan hortikultura; 2) Pembinaan dan pengawasan sarana produksi dan alat mesin pertanian; 48

3) Pelaksanaan bimbingan teknis dan penerapan teknologi di bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura; 4) Pengamatan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman pangan dan hortikultura; 5) Pelaksanaan bimbingan teknis pasca panen dan pemasaran hasil tanaman pangan dan hortikultura; 6) Pelaksanaan bimbingan teknis optimalisasi dan pengendalian lahan pertanian; 7) Pengembangan kawasan produksi agribisnis tanaman pangan dan hortikultura; 8) Pelaksanaan bimbingan teknis sentra komoditas tanaman pangan dan hortikultura; 9) Pelayanan perijinan/rekomendasi teknis dan pembinaan usaha tani di bidang tanaman pangan dan hortikultura; 10) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data statistik tanaman pangan dan hortikultura; 11) Pembinaan dan bimbingan permodalan usaha tani tanaman pangan dan hortikultura; 12) Pembinaan dan pengawasan pada Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan 13) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. 49

c. Bidang Perkebunan Bidang Perkebunan mempunyai tugas dan melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang Perkebunan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Perkebunan mempunyai fungsi : 1) Perencanaan teknis di bidang produksi perkebunan; 2) Pembinaan dan pengawasan sarana produksi perkebunan; 3) Pelaksanaan bimbingan teknis dan penerapan teknologi di bidang produksi perkebunan; 4) Pengamatan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman perkebunan; 5) Pelaksanaan bimbingan teknis pasca panen dan pemasaran hasil tanaman perkebunan; 6) Pelaksanaan bimbingan teknis optimasi dan pengendalian lahan perkebunan; 7) Pengembangan kawasan produksi dan agribisnis perkebunan; 8) Pelaksanaan bimbingan teknis sentra komoditas tanaman perkebunan; 9) Pelayanan perijinan/rekomendasi teknis dan pembinaan usaha tani di bidang perkebunan; 10) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data statistik perkebunan; 11) Pembinaan dan pengawasan pada Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan 12) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. 50

d. Bidang Kehutanan Bidang Kehutanan mempunyai tugas dan melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang Kehutanan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Kehutanan mempunyai fungsi : 1) Perencanaan teknis produksi kehutanan, pengembangan dan pelestarian hutan serta usaha kehutanan; 2) Pembinaan dan pengawasan sarana produksi kehutanan; 3) Pelaksanaan bimbingan teknis dan penerapan teknologi di bidang produksi kehutanan; 4) Pelaksanaan bimbingan teknis optimasi dan pengendalian hutan rakyat; 5) Pelayanan perijinan / rekomendasi teknis dan pembinaan usaha tani di bidang kehutanan; 6) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data statistik kehutanan; 7) Pembinaan dan pengawasan pada Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan 8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas 8. Tujuan yang akan Dicapai Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung Adapun tujuan yang ingin dicapai Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung 2014-2018 adalah : a. Memenuhi ketentuan peraturan perundangan tentang perencanaan; b. Menyediakan dokumen dan acuan resmi bagi aparat pemerintah daerah dan stakeholder terkait dengan pembangunan pertanian dalam rangka 51

menentukan prioritas, program dan kegiatan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang akan dibiayai oleh APBD Kabupaten; c. Menjabarkan tentang gambaran umum pertanian sekarang dan yang ingin dicapai pada lima tahun ke depan sekaligus tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan tercapainya visi dan misi Dinas/SKPD; d. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan serta pihak terkait dalam memahami dan menilai arah kebijakan, program dan kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun. 52