GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

dokumen-dokumen yang mirip
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. perekonomian di Desa Gandrungmanis adalah sebagai berikut :

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kilometer dari Ibukota Kecamatan Imogiri. Batas administrasi Desa Kebonagung

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat ' 19" BT

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Desa Pagerharjo terletak antara 07 O LS

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. keadaan penduduk, keadaan sarana dan prasana, keadaan pertanian, dan

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. 1. Kondisi Geografis dan Batas-Batas Administrasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Kecamatan Pandak

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

P R O F I L DESA DANUREJO

NO KATALOG :

DAFTAR LAMPIRAN. Lowokwaru kota Malang. Memiliki curah hujan 1883 mm/thn, ketinggian 452 Meter dari

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia belum memiliki ketahanan pangan yang cukup. Barat unggul di tanaman pangan yang tersebar merata pada seluruh Kabupaten

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. menjadi 5 wilayah Binaan Penyuluhan Pertanian. Letak Kecamatan

PETA SOSIAL DESA CURUG

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

KEADAAN UMUM WILAYAH. koorditat 07 º 40 42,7 LS 07 º 28 51,4 LS dan 110º 27 59,9 BT - 110º 28

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

BAB I PENDAHULUAN. Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Desa Jogonayan dibagi atas dua dusun yaitu Dusun Jogonayan, Dusun Deles serta dibagi atas 4 RW dan 12 RT. Secara geografis mempunyai batas wilayah sebagai berikut: Di Sebela Utara Di Sebelah Timur Di Sebeah Selatan Di Sebelah Barat : Desa Ngablak, : Desa Tejosari, : Desa Genikan : Kabupaten Semarang. Mengenai Orbitasi (jarak dari pusat pemerintahan Desa / Kelurahan) Desa Jogonayan, dapat dilihat dari tabel 2 di bawah ini: Tabel 1. Jarak Orbital Desa Jogonayan No Jarak Orbital Km Waktu Tempuh 1. Jarak orbital dari Kecamatan Ngablak 1 5 menit 2. Jarak orbital dari Kabupaten Magelang 35 1 jam Sumber: BPS Kecamatan Ngablak dalam angka 2011 Dilihat dari data pada tabel 2 dapat diketahui bahwa jarak pemerintahan Desa Jogonayan ke pusat Kecamatan Ngablak dan Kabupaten Magelang, sehingga memudahkan adanya koordinasi antar unit lembaga pemerintahan desa dengan kecamatan dalam urusan pemerintahan maupun pembangunan. 27

28 2. Keadaan Topografi dan Pemanfaatan Lahan Secara topografi, Desa Jogonayan merupakan dataran tinggi di kawasan lereng Gunung Merbabu dengan ketinggian tempat mencapai 1500-1550 meter dari permukaan laut. Sebagian besar bentuk wilayah desa ini adalah bergelombang sampai bergunung dengan luas wilayahnya mencapai 180,5 Ha. Dari keseluruhan luas wilayah yang dimiliki Desa Jogonayan, dapat dilihat pada tabel 3 peruntukan lahan. Tabel 2. Luas Peruntukan Lahan dalam Ha No Peruntukan Lahan Luas Persentase 1. Lahan Persawahan 0 0% 2. Pekarangan 17 9% 3. Lahan Tegalan 130,47 72% 4. Lain-Lain 5 3% 5. Kehutanan 28 16% Total 180,47 100% Sumber: BPS Kecamatan Ngablak dalam angka 2011 Apabila dilihat pada tabel 2 memang 72% dari total keseluruhan wilayah Desa Jogonayan digunakan untuk lahan tegalan yang diperuntukan untuk pertanian tanaman holtikultura. Hal ini menunjukan bahwa potensi pertanian di Desa Jogonayan masih besar Dengan demikian, pengembangan sektor pertanian masih dapat ditingkatkan semaksimal mungkin. B. Keadaan Penduduk Jumlah dan keadaan penduduk pada suatu daerah akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Keadaan seperti ini terjadi karena adanya kelahiran, kematian serta perpindahan penduduk baik yang masuk ataupun yang keluar dari daerah tersebut. Apabila dilihat dari data dari Badan Pusat Statistik di tahun 2014 penduduk di Desa Jogonayan berjumlah 1.014 jiwa dengan 357 kepala

29 keluarga.jumlah penduduk tersebut dapat dilihat berdasarkan beberapa keadaan seperi keadaan penduduk menurut usia, keadaan penduduk menurut jenis kelamin, keadaan penduduk menurut tingkat pendidikannya serta keadaan penduduk menurut matapencahariannya. 1. Keadaan penduduk menurut usia Keadaan penduduk menurut umur sangat penting diketahui dalam hubungannya dengan angkatan kerja. Secara umum angkatan kerja dapat dilihat dari katagori rentang usia 15 60 tahun. Hal ini karena penduduk dengan rentang usia tesebut merupakan masa produktif dalam bekerja. Tabel 3. Keadaan penduduk menurut usia No Umur Jumlah Persentase 1. 0-4 70 6,9% 2. 5-14 155 15,3% 3. 15-59 669 66,0% 4. > 60 120 11,8% Total 1.014 100% Sumber: BPS Kecamatan Ngablak dalam angka 2014 Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Desa Jogonayan yang terbesar adalah golongan usia antara 16-59 tahun sebesar 66%. Hal ini menunjukan bahwa penduduk Desa Jogonayan sebagian besar adalah usia produktif. Dimana dengan masih banyaknya usia, maka potensi petani untuk dapat ikut dalam berpartisipasi di BUMP juga semakin besar. 2. Keadaan penduduk menurut jenis kelamin Keadaan penduduk menurut jenis kelamin akan sangat menentukan tentang kebutuhan dasar penduduk serta penyediaan jumlah tenaga kerja yang dapat

30 diikutsertakan dalam pembangunan, khususnya bidang pertanian. Keadaan penduduk menurut jenis kelamin di Desa Jogonayan terbilang jumlah penduduk perempuan lebih banyak walaupun demikian, perbedaan jumlah ini tidak terlalu jauh dan masih dapat dikatakan berimbang. Tabel 4. Keadaan penduduk menurut jenis kelamin Jenis Kelaim Jumlah Perempuan 514 Laki-laki 500 Total 1.014 Sumber: BPS Kecamatan Ngablak dalam angka 2014 Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki, sehingga memungkinkan terdapat kekurangan jumlah tenaga kerja laki-laki disektor pertanian mengingat sektor ini bersifat kasar seperti menggarap lahan. Namun demikian, ada sebagian pekerjaan disektor ini yang dapat dilakukan oleh kaum perempuan seperti penanaman, perawatan dan panen. 3. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan Kondisi pendidikan masyarakat di wilayah tertentu akan sangat berpengaruh dengan pembangunan daerah tersebut. Masyarakat yang memiliki pendidikan yang memadai akan mempermudah dalam percepatan pembangunan karena perpindahan informasi dan alih teknologi berjalan lancar. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Jogonayan sebagaian besar adalah Tamat SD/ Sederajat (tabel 6).

31 Tabel 5. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan No Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase 1. Tidak sekolah 63 6.8% 2. Belum tamat SD 62 6.7% 3. Tidak tamat SD 37 4.0% 4. SD 539 64.3% 5. SLTP 121 13.1% 6. SLTA 42 4.6% 7. Tamat akademi/pt 4 0.4% Total 922 Sumber: BPS Statistik Daerah Ngablak 2014 Tabel 6 menunjukkan bahwa Desa Jogonayan memiliki tingkat pendidikan yang masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah penduduk terbesar yakni tingkat pada pendidikan SD dan SLTP sebanyak 539 dan 121 jiwa. Tinggi rendahnya pendidikan akan berpengaruh bagi perkembangan BUMP, karena semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin tinggi pula inisiatif yang dimiliki, sehingga akan berdampak pada kesiapan petani dan kelompok dalam menerima pembaharuan-pembaharuan inovasi dan teknologi. 4. Keadaan penduduk menurut mata pencaharian Seringkali mata pencaharian penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya adalah sumber daya yang tersedia serta kondisi sosial ekonomi seperti tingkat pendidikan, jumlah lapangan pekerjaan yang ada, keterampilan dan modal. Hal ini, juga terjadi di Desa Jogonayan dimana sebagian besar adalah petani dan buruh tani. Keadaan penduduk menurut matapencaharian di Desa Jogonayan dapat dilihat pada tabel 7.

32 Tabel 6. Keadaan penduduk menurut mata pencaharian No Mata Pencaharian Jumlah 1. Tani 659 2. Buruh Tani 126 3. Industri 0 4. Buruh Industri 2 5. Buruh Bangunan 13 Sumber: BPS Statistik Daerah Ngablak 2014 Tabel 7 menunjukkan bahwa sektor mata pencaharian yang mendominasi adalah mata pencaharian penduduk sebagai petani. Hal ini sesuai dengan kondisi sumberdaya yang dimiliki Desa Jogonayan serta kondisi sosial ekonominya. Walaupun demikian, secara umum petani di Desa Jogonayan, selain bertani juga memiliki ternak sebagai sambilan. Setidaknya setiap petani bisa memiliki 2 ekor sapi sebagai hewan ternaknya. C. Kondisi Sarana Prasarana Selain sumberday alam dan manusia, salah satu penunjang majunya sebuah daerah adalah adanya sarana dan prasarana yang baik. Sarana prasara tersebut dapat dikatakan baik manakala dapat menunjang sektor yang adakn dibangun. Disektor pertanian misalnya, perlu adanya sarana seperti ekonomi dan sarana penghubung untuk mendukung kemajuan sektor tersebut. 1. Keadaan sarana ekonomi Upaya pembangunan di suatu daerah tidak bisa dilepas dari sarana perekonomian yang ada di wilayah tersebut. Hal ini karena pembangunan daerah juga harus didukung oleh sektor perekonomian. Setidaknya dibutuhkan sarana dan

33 prasarana serta lembaga perekonomian yang memadai, baik yang diuasahakan pemerintah, swasta maupun masyarakat setempat untuk mendukung pembangunan daerah. Kondisi sarana perekonomian yang di Desa Jogonayan sendiri dinilai kurang mendukung dalam pembangunan desa. Hal ini karena di Desa Jogonayan Sendiri tidak ada pasar atau lembaga ekonomi seperti bank atau koprasi simpan pinjam. Sarana yang ada di Desa Jogonayan dalam hal ekonomi hanya terdapat sebelas toko atau warung saja. Walupun demikina, letak Desa Jogonayan yang tidak jauh dari pusat Kecamatan Ngablak membuat penduduk Desa Jogonayan dapat dengan mudah memasarkan hasil pertanian di pasar. 2. Sarana perhubungan Agar sebuah wilayah dapat berkembang, maka dibutuhkan sebuah sarana penghubung yang baik. Sarana penng hubung tersebut bertujuan untuk memperlancar transportasi dan jalannya roda perekonomian. Baiknya sebuah sarana penghubung juga akan menunjang berkembangnya lembaga-lembaga yang ada di wilayah tersebut, seperti lembaga ekonomi petani berupa BUMP. Kondisi jalan di Desa Jogonayan sebagian besar telah diaspal ataupun dibetonisasi oleh warga masyarakat sekitar. Setidaknya di Desa Jogonayan terdapat kurang lebih 2,5 kilometer jalan yang sudah diaspal dan dibetonisai. Setatus jalan tersebut merupakan jalan desa yang belum bisa dilalui oleh kendaraan besar.

34 D. Keadaan Pertanian dan Peternakan 1. Keadaan pertanian Keadaan alam di Desa Jogonayan sangat mempengaruhi kondisi pertanian di desa tersebut. Pertanian di Desa Jogonayan berupa pertanian lahan tegalan tanpa irigasi teknis. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertanian petani mengandalkan hujan dan air yang ditampung dari mata air dan dialirkan menggunakan pipa-pipa pralon kecil secara berkelompok. Tabel 7. Produksi Usahatani Desa Jogonayan Tahun 2014 No Jenis Tanaman Luas Jumlah Produksi petani rata-rata tiap pelaksana Ha (Ton) (org) Pangan Hortikultura Perkebunan Tanam Panen (Ha) (Ha) 1. Jagung 12 12 6 56 2. Tembakau 35 34,7 7,5 168 3. Tomat 7 3 12,5 36 4. Kentang 45 27 20 132 5. Kobis 42 29 35 165 6. Brokoli 68 32 8 276 7. Sawi 38 16 25 213 8. Wortel 56,5 24 23 257 Sumber: Balai Penyuluhan Pertanian Dan Kehutanan (BPPK) Kecamatan Ngablak Pertanian di Desa Jogonayan sendiri lebih didominasi oleh tanaman holtikultura sebagai komoditi utamanya (Tabel 8). Tanaman holtikultura yang ditanam oleh petani di Desa Jogonanyan meliputi tomat, kentang, kobis, brokoli, sawi dan wortel. Alasan petani lebih memilih tanaman holtikultura ialah karena sesuai dengan kondisi alam yang berada di dataran tinggi yang cocok untuk jenis tanaman holtikultura. Selain karena kondisi alamnya, masa panen tanaman

35 holtikultura yang tidak terlalu lama juga menjadi pilihan petani dibandingkan dengan tanaman jenis lain. 2. Keadaan peternakan Pembangunan pertanian tidak dapat dipisahkan dari keadaan peternakan di daerah tersebut. Peternakan dapat menjadi potensi yang dapat dikembangkan guna mendukung pertanian yang ada, atau bahkan menjadi potensi utama untuk dikembangkan. Kondisi peternakan Di Desa Jogonayan dapat dilihat pada tabel. Tabel 8. Jumlah ternak di Desa Jogonayan No Jenis Ternak Jumlah 1. Sapi 326 2. Kambing 92 Sumber: Balai Penyuluhan Pertanian Dan Kehutanan (BPPK) Kecamatan Ngablak Pada tabel 9 hewan ternak yang diternakan petani di Desa Jogonayan berupa sapi dan kambing. Sapi yang diternakan di Desa ini meupakan sapi potong yang dimiliki secara pribadi oleh petani. Pada umumnya petani di Desa Jogonayan memiliki satu sampai tiga ekor sapi potong. Ternak sapi potong yang dimiliki oleh petani rata-rata bukan digunakan sebagai sumber penghasilan warga, melainkan sebagai sampingan selain bercocoktanam di ladang. E. Kelembagaan Pertanian 1. Profil kelompok tani Di Desa Jogonayan sendiri terdapat kelembagaan tani yang berupa Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani Di Tingkat Desa (Gapoktan). Setidaknya di Desa Jogonayan terdapat empat kelompok tani dan satu gapoktan. Profil keempat kelompok tani tersebut dapat dilihat pada tabel 10.

36 Tabel 9. Profil Kelompok Tani yang ada di Desa Jogonayan No Nama Kelompok Setatus kelompok Tahun Berdiri Jumlah Anggota 1 Lestari Merbabu Utama 2005 18 2 Ngudi Mulyo Madya 2004 20 3 Muji Rejeki Madya 2003 26 4 Muji Rahayu Lanjut 2003 20 Sumber: Balai Penyuluhan Pertanian Dan Kehutanan ( BPPK ) Kecamatan Ngablak Pembentukan kelembagaan tani di Desa Jogonayan dimulai sejak tahun 2003 melalui fasilitasi dari Dinas Terkait yaitu Balai Penyuluhan Pertanian Dan Kehutanan ( BPPK ) Kecamatan Ngablak. Di Desa Jogonayan Mulai terbentuk Kelompok Tani dimulai pada sekitar tahun 2003. Pada mulanya, sekitar tahun 2003 Kelompok Tani Muji Rejeki di Dusun Deles dan di Dusun Jogonayan berdiri Kelompok Tani Muji Rahayu. Kemudian, pada tahun 2004 berdiri Kelompok Tani Ngudi Mulyo di Dusun Deles. Setelah itu pada tahun 2005 berdiri Kelompok Tani Lestari Merbabu. Dengan demikian di Dusun Deles terdapat tiga kelompok tani dengankan di Dusun Jogonayan terdapat satu kelompok tani. Kondisi yang demikian walaupun berada dalam satu desa, keempat kelompok tersebut merata di setiap dusunnya. Setelah ada beberapa kelompok tani yang terbentuk maka untuk mempersatukan kelompok-kelompok tersebut dapa tahun 2007 dibentuk Gapoktan Manunggal di Desa Jogonayan. Keorganisasian di setiap kelompok tani di Desa Jogonayan tidak memiliki perbedaan. Pada dasarnya dalam setiap kelompok tani dipimpin oleh seorang ketua dan wakil ketua. Kemudian dalam tugasnya ketua dan wakil ketua akan dibantu oleh seorang bendahara dan seorang sekertaris dalam administrasi dan kegiatan kelompok.

37 2. Kegiatan Kelompok tani Kegiatan yang dijalankan di setiap kelompok tani di Desa Jogonayan pada umumnya sama. Kegiatan tersebut berpusat pada budidaya dan peternakan. Dimana budidaya yang dilakukan merupakan budidaya tanaman holtikultura seperti kentang, brokoli, sawi, wortel, kobis dan sebagainya. Sedangkan pada kegitan peternakan ternak yang dipelihara mayuoritas adalah ternak sapi dan kambing. Walaupun pada umumnya kegiatan di setiap kelompok relatif sama, akan tetapi pada praktiknya setiap kelompok memiliki kegiatan unggulan masingmasing. Pada Kelompok Tani Muji Rejeki kegiatan yang dilakukan berupa budidaya holtikultura, ternak sapi, ternak kambing dan pembuatan pupuk organik. Budidaya holtikultura yang dilakukan oleh kelompok Tani Muji Rejeki berupa kentang, brokoli, sawi, wortel dan kobis. Dengan tanaman brokoli sebagai tanaman unggulan. Pada kegiatan ternak sapi dan ternak kambing, pemeliharaannya tidak dilakukan secara bersama dalam satu kandang kelompok. Namun, dipelihara oleh petani-petani di kandang masing-masing meskipun kepemilikan sapi atau kambing itu bukan milik petani seorang saja, melainkan milik kelompok. Kemudian kegiatan pembuatan pupuk organik merupakan usaha yang dimiliki oleh salah seorang anggota kelompok Muji Rejeki, hanya saja dalam produksinya dilakukan oleh anggota kelompok. Pada Kelompok Tani Lestari Merbabu kegiatan usaha yang dilakukan berupa budidaya sayuran produk utama brokoli, ternak sapi potong dan pembuatan pakan konsentrat sapi potong. Pada kegiatan budidaya tanaman

38 holtikultura yang dilakukan oleh kelompok tani Lestari Merbabu tidak berbeda dengan yang dilakukan oleh kelompok Munji Rejeki, dimana tanaman brokoli menjadi tanaman unggulannya. Kegiatan budidaya sapinya pun juga tidak berbeda dengan kelompok Muji Rejeki, dimana ternak sapi tidak dipelihara dalam satu kandang kelompok. Melainkan dipelihara di kandang-kandang anggota. Walaupun pada kegiatan budidaya holtikultura dan peternakan sapi tidak berbeda dengan kelompok Muji Rekeki, akan tetapai kelompok Lestari Merbabu merupakan kelompok yang memiliki kegiatan pembuatan pakan konsentrat untuk sapi potong. Pada Kelomok Tani Ngudi Mulyo kegiatan yang dijalankan berupa budidaya tanaman holtikultura, ternak sapi potong dan ternak sapi perah. Pada kegiatan budidaya tanaman holtikultura yang dilakukan oleh kelompok tani Ngudi Mulyo tidak berbeda dengan yang dilakukan oleh kelompok Munji Rejeki dan Lestari Merbabu, dimana tanaman brokoli menjadi tanaman unggulannya. Hanya saja pada kelompok tani Ngudi Mulyo merupakan satu-satunya kelompok yang membudidayakan sapi perah dsecara bersama-sama dalam satu kandang kelompok. Berbeda dengan kelompok lainnya, pada Kelompok Tani Muji Rahayu kegiatan usaha yang dijalankan hanya berpusat budidaya sayuran dan holtikultura, dengan kentang sebagai produk utama. Pada awalnya kelompok tani Muji Rejeki juga memiliki kegiatan ternak sapi seperti pada kelompok-kelompok yang lain. Hanya saja, kegiatan tersebut tidak lagi dilakukan, mengingat seringnya ternak yang mati, sehingga petani merugi.