41 METODOLOGI Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian dilaksanakan di base camp Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat (Gambar 15). Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Mei 2011 sampai dengan Desember 2012. Peta Jawa Barat* Peta HPGW Base camp HPGW Letak Wisma Woloan 1 dan 2 pada Base camp Sumber: * http://maps.google.co.id/maps Gambar 15. Lokasi penelitian
42 Metode Penelitian Metode kerja yang digunakan dalam penelitian di rumah tradisional Woloan pada base camp Hutan Pendidikan Gunung Walat adalah metode deskriptif dengan teknik survei, interview, serta penelusuran studi pustaka mengenai kebudayaan. Proses desain yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu kajian budaya, inventarisasi, analisis dan sintesis, serta pembuatan konsep desain (Gambar 16). Tahap I Kajian Budaya Studi Pustaka Interview dengan Tokoh Budaya Inventarisasi pada Tapak Tahap II Analisis Spasial Budaya Analisis dan Sintesis Tahap III Konsep Desain Taman Tradisional Tahap IV Gambar 16. Tahapan penelitian Kajian Budaya Tahapan ini meliputi kegiatan studi pustaka dan wawancara. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai, terutama yang berkaitan dengan kebudayaannya (Tabel 1), sedangkan wawancara dilakukan untuk mendukung dan melengkapi informasi tersebut dengan menemui narasumber yang merupakan orang asli dan mengetahui dengan jelas mengenai kebudayaannya (Tabel 2). Informasi pustaka dan wawancara yang berkaitan dengan ruang ditabulasikan dalam bentuk tabel.
43 Tabel 1. Jenis data yang dikumpulkan pada tahap studi pustaka No Jenis Bentuk Sumber 1. Lanskap Deskripsi 2. Arsitektur rumah tradisional 3. Sejarah rumah tradisional 4. Vegetasi dalam lanskap Deskripsi, spasial Deskripsi Deskripsi 5. Kebudayaan Deskripsi 6. Kondisi saat ini Deskripsi Pustaka Tabel 2. Daftar narasumber penelitian No Nama Profesi Lokasi Interview 1. Detty Kawengian Staf anjungan Sulawesi TMII Utara 2. Ritha Sumolang Kasie promosi dan informasi Sulawesi Utara Kantor perwakilan Manado di Jakarta Inventarisasi Inventarisasi merupakan tahapan berupa data primer dan data sekunder, yaitu informasi tapak di lapangan (Tabel 3) serta informasi dari pustaka yang mendukung penelitian. Pengumpulan data ini dilakukan melalui survei tapak berupa pengamatan dan pengambilan foto atau sketsa. Analisis dan Sintesis Pada tahap analisis, kajian budaya yang menghasilkan ruang yang digunakan untuk kegiatan budaya di-overlay dengan peta analisis tapak. Hasil overlay ini berupa block plan yang terdiri dari ruang-ruang fungsional dan estetik pada taman tradisional masyarakat, sedangkan sintesis dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan ruang secara budaya terhadap tapak yang ada atau ketidaksesuaian penempatan. Beberapa jenis data seperti data iklim, jenis tanah, sosial, sirkulasi, topografi, vegetasi, serta utilitas akan dianalisis dan dibuat sintesisnya dalam bentuk deskriptif dan spasial, sedangkan data kebudayaan yang akan diaplikasikan pada tapak dianalisis dan disintesis secara tabular.
44 Tabel 3. Jenis, sumber, dan kegunaan data inventarisasi Jenis/ Aspek data Unit Cara Pengambilan Fisik: 1. Lokasi dan batas a. Lokasi - Wawancara, Sumber Pengelola HPGW Kegunaan Mengetahui kondisi umum lokasi b. Luas tapak m 2 Pengambilan data HPGW Mengetahui batas tapak 2. Topografi mdpl Survei lapang Teodolit Analisis drainase, Kemiringan % struktur, dan lahan fasilitas 3. Iklim a. Suhu 0 C b. Curah hujan mm/ tahun Pengambilan data Kebun Percobaan Sukamulya, Sukabumi Menentukan kenyamanan 4. Jenis tanah Kesuburan - Pengambilan data HPGW Mengembangan struktur dan menentukan kemampuan tumbuh tanaman 5. Aksesibilitas Jalur pencapaian Survei lapang dan HPGW Menentukan desain sirkulasi, fasilitas, dan utilitas 6. Sirkulasi - Survei lapang dan HPGW Menentukan desain sirkulasi 7. Utilitas Satuan 8. Fasilitas Satuan Biofisik: Vegetasi Satuan Survei lapang - Menentukan penempatan utilitas dan fasilitas Survei lapang - Menentukan penempatan dan desain fasilitas Survei lapang - Menentukan desain penanaman Sosial: 1. Pengguna Profil HPGW Jumlah Wawancara pengelola, pengambilan data 2. Aktivitas - Survei Lapang dan wawancara Aspek Legal: Ketentuan dan undang-undang HPGW Mengetahui daya dukung tapak - Mengetahui kebutuhan ruang bagi user - Studi literatur - Dasar pengembangan kawasan
45 Konsep Desain Pada tahap ini ditentukan konsep yang sesuai untuk diterapkan pada tapak berdasarkan hasil analisis dan sintesis. Penentuan konsep ini juga disesuaikan dengan pertimbangan budaya. Konsep terdiri dari konsep dasar dan pengembangan konsep. Pengembangan konsep terdiri dari konsep ruang, sirkulasi, vegetasi, fasilitas, dan desain. Dari konsep dasar dan pengembangan konsep tersebut dibuat gambar site plan dan perspektif. Site plan digunakan sebagai dasar dalam perancangan dan pengembangan tapak selanjutnya, sedangkan gambar perspektif dibuat sebagai pelengkap ilustrasi desain. Batasan Studi Batasan penelitian ini adalah konsep desain taman area Wisma Woloan 1 dan 2 yang ada di base camp HPGW dengan hasil penelitian berupa site plan dan gambar perspektif.