PERSEPSI BENTUK. Persepsi, Lanjutan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

dokumen-dokumen yang mirip
02FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

Gestalt PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

TEORI ORGANISMIK KURT GOLDSTEIN

Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna

SENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/

Sejarah dan Aliran Psikologi

PENGINDERAAN & PERSEPSI

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

ANALISIS TAMPILAN VISUAL GAME SUPER MARIO BROS DALAM KAJIAN PERSEPSI VISUAL SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN KONSEP VISUAL GAME

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

2. Banyak sekolah yang tidak memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dengan baik

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERSEPSI KELOMPOK 4. Febrianto Amelia Sheren Shelly Meilisa

Psikologi Komunikasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI UMUM 2 KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 3 SKS

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 06FIKOM PERSEPSI. Fakultas. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

Teori Belajar dan Pembelajaran Strategi Pembelajaran Inkuiri & Teori Gestalt STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN TEORI GESTALT

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

Pokok Bahasan 5a PENGAMATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI BELAJAR GESTALT DAN GAGNE PERT-4

TEORI KOMUNIKASI PERTEMUAN KETUJUH

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

PERSEPSI INTI KOMUNIKASI. Rizqie Auliana

Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si

Manajemen Studio Desain

Persepsi dan Komunikasi Visual Pada Manusia

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Wujud Modul 9. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

Analisis Fungsi Organ-organ Penginderaan dan Pengembangannya bagi Individu Tunanetra

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

Carl Rogers, Abraham Maslow

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

TEORI GESTALT. Universitas Negeri Yogyakarta oleh : Yulia Ayriza

Kelompok 3. Edwin septian yusuf ( ) Iva marviana s ( ) Sindy ( ) Roxanne ( ) Reza

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB II LANDASAN TEORI. dan saluran atau media (Sardiman A.M., 2001: 7). Multimedia interaktif

BAB I PENDAHULUAN. (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat. Taqiyyudin An Nabhani, seorang ulama asal palestina.

BAB II LANDASAN TEORI

M PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERSEPSI BENTUK. Bentuk Modul 3. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BAB II DASAR PEMIKIRAN.

ESTETIKA ABAD KE-20 SUSANNE K. LANGER. Oleh : Ritter Willy Putra Christina Abigail Daniz Puspita

SEJARAH DESAIN. POLA Modul 10. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk.

BAB III ELABORASI TEMA

JIPP. Meningkatkan Kesan Kebersihan Ruangan dengan Menambah Luas Penampang Jendela

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sensasi dan Persepsi

MODEL INTERAKSI SOSIAL MODEL PEMROSESAN INFORMASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

PERTEMUAN KE 5 dan 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme atau ceramah

PATTERN RECOGNITION (REKOGNISI POLA)

BAB III METODE PENELITIAN

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

PERSEPSI BENTUK. Bahasa Rupa Modul 13. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

03FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari

03FIKOM. Proses Komunikasi Intra Personal. Novi Erlita S.Sos.M.A. Proses Pengolahan Informasi Sensasi Persepsi Simulasi Memori. Modul ke: Fakultas

FAKTOR MANUSIA (2) (LANJUTAN) DOSEN. UTAMI DEWI WIDIANTI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

PERSEPSI BENTUK. Bentuk Dan Ruang Modul 7. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak adalah masa dimana potensi-potensi dipotret. Usia ini

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB 2 FAKTOR MANUSIA - PENGELIHATAN - PENDENGARAN - SENTUHAN. Interaksi Manusia dan Komputer Faktor Manusia 8

BAB 4 KONSEP DESAIN Definisi Buku

Dasar Dasar Desain 1. Modul ke: 04FTPD. Unsur Rupa : Obyek Visual. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

ASPEK MANUSIA DALAM IMK. Muhamad Alif, S.Kom UTM

Interaksi Manusia dan Komputer. Aspek Manusia dalam IMK

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kinerja adalah ukuran dari hasil pekerjaan yang telah dilakukan

Elemen Elemen Desain Grafis

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 4 ) Disain / Renovasi / Eksterior / Interior Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM.

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji

KEPEKAAN MERUANG SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN DISAIN INTERIOR. Syaifuddin Zuhri UPN Veteran Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keberadaan objek, hubungan, dan kejadian yang diperoleh atas kepemilikkanindera,

PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Sugihartono, M.Pd dan Tim

PENGARUH PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN

FAKTOR MANUSIA. Chalifa Chazar Modul :

Transkripsi:

PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi, Lanjutan Modul 2 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id

Abstract Istilah persepsi sering disamakan dengan sensasi. Perbedaannya adalah sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut.

Kompetensi Mahasiswa mengetahui pengertian tentang Prinsip yang terdapat pada persepsi

Persepsi A. Pengenalan B. Dinamika Persepsi C. Determinasi Persepsi D. Prinsip Persepsi Berdasarkan Teori Gestalt E. Hubungan Persepsi, Gestalt Dengan Desain

A. Pengenalan Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak Persepsi merupakan bagian dari proses yang hidup, di mana setiap orang, dari sudut pandangnya masing-masing menciptakan dunianya dalam mencapai kepuasan. Suharman (2005) persepsi adalah transaksi saling bergantung antara lingkungan dan pengamat. Dan dalam persepsi merupakan awal dimulainya suatu proses kognitif yaitu proses tentang kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang di dapatkan seseorang atau sesuatu.

Istilah persepsi sering disamakan dengan sensasi. Perbedaannya adalah sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Misalnya dinding yang dirasa kasar, yang berarti adanya sebuah sensasi dari rabaan terhadap kasar. Namun sebaliknya, persepsi memiliki contoh dinding yang tidak enak dipakai untuk menggantung suatu benda, saat otak mendapat stimulus rabaan dinding yang kasar, penglihatan atas dinding yang terdapat banyak retakan, dan kenangan di masa lalu saat menggunakan dinding yang hampir sama lalu benda menjadi rusak. Jadi dapat dikatakan bahwa adanya persepsi dikarenakan adanya kondisi yang dapat memberikan stimulus kepada manusia sampai kearah ingatan yang telah lalu.

B. Dinamika Persepsi Dinamika Persepsi Berdasarkan kajian yang ada, Persepsi (perception) merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi, hal ini dikarenakan melalui adanya persepsi manusia dapat memandang dunianya. Apakah dunia terlihat berwarna, indah, biasa, atau suram, semuanya dikarenakan adanya persepsi manusia. Yang harus ditekankan adalah adanya perbedaan antara persepsi dengan sensasi (sensation). Karena sensasi merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan berfungsinya organ organ sensoris. Karena sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut indera.

Sensasi adalah proses manusia dalam dalam menerima informasi sensoris (energi fisik dari lingkungan) melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal sinyal neural yang bermakna. Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna hijau, maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai warna hijau

Berbeda dengan pengertian dari sensasi, persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi yang diterimanya. Benda berwarna merah akan memberikan sensasi warna merah, tapi orang tertentu akan merasa bersemangat ketika melihat warna merah. Catatan: Belum diketahui sensasi seperti apa yang ditangkap oleh orang yang yang memiliki kelainan dalam melihat dan mendeskripsikan warna (buta warna)

B. Determinasi Persepsi Persepsi juga dapat dipengaruhi oleh faktor faktor psikologis. Faktor psikologis ini bahkan terkadang lebih menentukan bagaimana informasi, pesan atau stimulus dipersepsikan.

Determinasi Persepsi Mengacu dari data yang didapat, faktor yang sangat dominan adalah faktor ekspektansi dari si penerima informasi sendiri. Ekspektansi ini memberikan kerangka berpikir atau perceptual set atau mental set tertentu yang menyiapkan seseorang untuk mempersepsi dengan cara tertentu. Mental set ini dipengaruhi oleh beberapa hal.yaitu: 1. Ketersediaan informasi sebelumnya. 2. Kebutuhan: seseorang akan cenderung mempersepsikan sesuatu berdasarkan kebutuhannya saat itu. 3. Pengalaman masa lalu: pengalaman merupakan hasil dari proses belajar Terdapat faktor psikologis lain yaitu: 1. Emosi: mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu saat 2. Impresi: efek atau pengaruh yang dalam terhadap pikiran atau perasaan dapat memberikan stimulus yang akan lebih terlihat nyata, akan lebih dahulu memberikan persepsi kepada seseorang. Gambar yang besar, warna kontras, atau suara yang kuat, akan lebih menarik seseorang untuk memperhatikan dan menjadi fokus dari persepsinya 3. Konteks: situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian. Konteks bisa secara sosial, budaya atau lingkungan fisik. Konteks dapat memberikan gambaran yang sangat menentukan bagaimana sesuatu dipandang atau dipersepsikan.

D. Prinsip Persepsi Berdasarkan Teori Gestalt Teori gestalt merupakan teori yang dibangun oleh Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler yang pada prinsipnya, menjelaskan tentang hubungan yang terjadi antara pengalaman menyeluruh (pikiran, perasaan dan sensasi tubuh) dari individu. Dan pendekatannya lebih dipusatkan pada kondisi di sini dan saat ini (right here and right now) dengan menyadari apa yang terjadi dari waktu ke waktu (moment by moment). Teori gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian bagian kecil.

Esensi dari teori Gestalt Esensi dari teori Gestalt adalah bahwa keseluruhan lebih penting daripada bagian bagiannya. Teori Gestalt menjelaskan bahwa persepsi tidak berdasarkan pada respon yang terisolasi terhadap stimulus khusus, tetapi lebuh kepada reaksi terhadap stimulus total. Implikasi lain dari persepsi adalah adanya reaksi aktif terhadap lingkungan. Manusia secara aktif akan membuat struktur dan mengatur perasaan terhadap stimulus yang ada. (Deddy Halim, 2005) Prinsip persepsi merupakan prinsip pengorganisasian berdasarkan dari teori gestalt. Dari teori gestalt dipercaya bahwa persepsi bukanlah hasil penjumlahan bagian yang diindera oleh seseorang, tetapi lebih dari itu merupakan keseluruhan. Teori Gestalt menjabarkan beberapa prinsip yang dapat menjelaskan bagaimana seseorang dapat menata sensasi menjadi. suatu bentuk persepsi.

Salah satu prinsip persepsi yang utama adalah prinsip figure and ground. Prinsip ini menggambarkan bahwa manusia, secara sengaja maupun tidak, memilih dari serangkaian stimulus, mana yang menjadi fokus atau bentuk utama (figure) dan mana yang menjadi latar (ground). Jika dikaitkan dalam kehidupan sehari hari, secara sengaja atau tidak, kita akan lebih memperhatikan adanya stimulus tertentu dibandingkan yang lainnya. Yang dalam artinya, kita menjadikan suatu informasi menjadi figure, dan informasi lainnya menjadi ground. Salah satu fenomena dalam psikologi yang menggambarkan prinsip ini adalah, orang cenderung mendengar apa yang dia ingin dengar, dan melihat apa yang ingin dia lihat.

1.Prinsip Pengorganisasian Dalam Teori Gestalt Dalam teori Gestalt, hal yang perlu diperhatikan adalah konsep tentang form, yaitu suatu elemen yang terstruktur dan tertutup dalam pandangan visual seseorang. Dan Untuk mempersepsi stimulus mana menjadi figure dan mana yang ditinggalkan sebagai ground, ada beberapa prinsip pengorganisasian (penyusunan).yang termasuk ke dalam teori gestalt.terbagi ke dalam beberapa cara pandang. Prinsip pengorganisasian pada teori Gestalt antara lain: a. Proksimitas : Merupakan kedekatan jarak merupakan kondisi yang paling sederhana dari suatu organisasi. Menurut teori Gestalt, obyek-obyek yang memiliki jarak yang lebih dekat cenderung dilihat lebih berkelompok secara visual. b. Similiaritas: Dapat dijelaskan bila setiap elemen memiliki similiaritas atau kualitas yang sama dalam hal ukuran, tekstur dan warna, maka elemen tersebut cenderung akan diamati sebagai suatu kesatuan. c. Ketertutupan: Merupakan suatu unit visual yang cenderung membentuk suatu unit yang tertutup. Persepsi individu sangat tergantung dari fokus pandangannya, sehingga bagian yang terbuka pada suatu elemen akan otomatis dianggap sebagai suatu yang tertutup. d. Kesinambungan: Merupakan prinsip yang menyatakan bahwa seseorang akan cenderung mengamati suatu elemen yang berkesinambungan sebagai satu kesatuan unit. e.bidang dan simetri: Prinsip ini menyatakan semakin kecil area tertutup dan simetris semakin cenderung terlihat sebagai suatu unit. f. Bentuk dan latar: Dari prinsip ini menyatakan bahwa sebuah obyek akan terlihat berbeda ketika sebuah bentuk memiliki latar yang kontras.

E. Hubungan Persepsi, Gestalt, Dengan Desain Suharman (2005) psikologi gestalt merupakan suatu pendekatan yang menekankan bahwa organisme manusia memiliki kecenderungan dasar mengorganisasikan (mengatur dengan sendirinya) apa yang dilihat atau dipersepsikan, dan bahwa suatu keseluruhan (whole) lebih besar dan penting daripada bagian-bagian (parts). Teori gestalt yang menjelaskan secara alamiah manusia memiliki kecenderungan-kecenderungan tertentu dan melakukan penyederhanaan struktur didalam mengorganisasikan objek-objek persepsual. Didasari oleh pernyataan tersebut maka manusia cenderung akan menyederhanakan apa yang pernah ia lihat. Hal ini dapat disamakan dengan hadirnya desain dan seorang desainer yang cenderung menghadirkan penyederhanaan bentuk yang terkadang terlihat rumit.

. Seorang yang kreatif menghasilkan pemikiran dan karya karya yang dalam cara berfikirnya (out of the box) yaitukaryayangtidak mengacu kepada aturan yang ada. Memang terkadag ada sisi positifnya yaitu tidak sedikit karya yang lahir memiliki keunikan tersendiri. Namun selain itu sisi negatifnya karya yang dihasilkan terkadang akan sulit diterima dikarenakan berbagai macam alas an. Karya karya yang inovatif atau yang memiliki keunikan sendiri memang dapat menjadi nilai lebih dalam suatu desain. Namun akar permasalahannya adalah apa nilai lebih yang terdapat dalam suatu desain sehingga bisa memecahkan masalah - masalah yang belum terpikirkan oleh orang lain? Jika karya desain tidak mampu menjawab suatu permasalahan maka. dapat dikatakan suatu desain itu gagal. Seorang desainer harus memiliki pola pikir kreatif. Pola pikir kreatif ini perlu dipelajari dan terus dilatih. Pola pikir kreatif memerlukan imajinasi misalnya fantasi, angan-angan, impian, dan berorientasi pada diri seseorang. Proses berpikir kreatif bersifat sejajar (pararel), dapat pola pikir yang melompat lompat yang akan membawa seseorang pada penemuan gagasan ataupun jawaban yang banyak.

Suharman (2011) menyatakan bahwa pola fikir kreatif bersifat diverjen diawali suatu uraian persoalan, kemudian menyebar agar dapat menghasilkan berbagai macam pendekatan dan gagasan bagi pemecahan masalah. Hal ini berlawanan dengan pola pikir analitis yang bersifat konverjen atau menyempit dan vertikal yang dalam artian bersifat logis, jawaban sedikit, pembuktian yang mendalam menyempit dalam keseluruhan aspek.. Hubungan yang terjadi antara prinsip persepsi, teori gestalt dan desain dapat dilihat kepada bagaimana desain tersebut dapat memberikan persepsi kepada manusia atas dasar menjawab permasalahan yang ada atau yang dirasakan oleh manusia dengan menggunakan prinsip pengorganisasian yang dijelaskan dalam teori gestalt melalu kesederhanaan, kejelasan dll.

Daftar Pustaka Buku Ban, Van Den Dan Hawkins, Komunikasi Bisnis, Gramedia, Jakarta, 2000. Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001 Mulyana, Deddy dan Rakhmat, Jalaluddin, Komunikasi Antarbudaya, Paduan Berkomunikasi Dengan Orang Orang Berbeda Budaya, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001. Modul Ramadhan, Ali. Modul Mata Kuliah Studio Desain 1, Program Studi Desain Produk Grafis Dan Multimedia, Fakultas Teknik Perencanaan Dan Desain, Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2013.

Terima Kasih Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn.