Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Dalam Pertemuan Koordinasi PT Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan, Hotel Milenium Jakarta 20-22 April 2017
Pendahuluan Latar Belakang 1. UU 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan mengatur kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan minimum Diploma III. 2. Memberikan masa peralihan selama 6 tahun bagi tenaga kesehatan untuk penyesuaian menjadi Diploma III. 3. Data BKN (2015), sekitar 74.601 PNS (bidan, perawat, tenaga gizi, kesehatan lingkungan, analis laboratorium, perawat gigi, teknisi farmasi dll) yang berpendidikan di bawah Dipoloma III, di RS, puskesmas dan fasyankes lainnya di 34 provinsi.
Dampak Apabila dalam 6 tahun sejak diundangkan belum memiliki kualifikasi minimal Diploma III maka dampak : bagi tenaga kesehatan tersebut : 1. Menjadi asisten tenaga kesehatan 2. Tidak memiliki kewenangan melaksanakan praktik sebagai tenaga kesehatan 3. Harus bekerja di bawah supervisi tenaga kesehatan bagi fasyankes tempat dia bekerja : 1. Fasyankes tidak lagi sesuai standar akreditasi 2. Timbul potensi masalah hukum bagi fasyankes yang mempekerjakan asisten tenaga kesehatan 3. Diperlukan pengaturan pelaksanaan supervisi kepada asisten tenaga kesehatan
Data Tenaga Kesehatan Dibawah Diploma III Seluruh Indonesia Bidan : 19.608 Perawat : 38.944 Farmasi : 5.282 Gizi : 434 Kesling : 2.461 Perawat Gigi : 3.971 Pikes : 339 TLM : 2.935 Lainnya : 627 Total: 74.601 Data per Provinsi Sumber : BKN 2015
Program yang dikembangkan PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2016
Tujuan 1. Mendorong nakes lulusan pendidikan dibawah Diploma III utk meningkatkan kualifikasi pendidikan sampai jenjang Diploma III 2. Meningkatkan kompetensi dan kualifikasi nakes sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan, dan 3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan mutu nakes
Program Percepatan Pendidikan Dilaksanakan melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Mengacu pada Permenristek Dikti 26/2016 dan Permenkes 41/2016 Permenristekdikti No 26 Th 2016 Pasal 1 ayat 1 : Rekognisi Pembelajaran Lampau yang selanjutnya disingkat RPL adalah pengakuan atas Capaian Pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal atau nonformal atau informal, dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal Waktu pendidikan paling sedikit ditempuh selama 1 (satu) semester. Masing-masing peserta akan bervariasi antara 1 s.d 4 semester tergantung pada jenis pendidikan dan hasil asesmen RPL. Pada akhir masa pendidikan setiap peserta program percepatan harus melakukan uji kompetensi sesuai ketentuan
Penyelenggara Program RPL adalah Perguruan Tinggi Kesehatan Negeri atau Swasta yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 113/M/KPT/2017 tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau. PT Penyelenggara Program yang sudah ditetapkan terdiri atas: 1. PT rayon, sebanyak 30 PT 2. PT subrayon, sebanyak 387 PT; dan 3. PT mitra sebanyak 55 PT Selanjutnya, Penyelenggaraan RPL merupakan kewenangan perguruan tinggi rayon dan sub rayon Pelaksanaannya mengacu pada Keputusan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti Nomor 123/B/SK/2017 tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau
1. Latar belakang pendidikan calon peserta : Diploma Satu Kebidanan bagi bidan; Sekolah Menengah Farmasi (SMF) bagi asisten apoteker; Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) bagi perawat; Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG) bagi perawat gigi; Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK) bagi tenaga teknologi laboratorium medik; Sekolah Pembantu Ahli Gizi (SPAG) dan/atau Diploma Satu Ahli Gizi bagi tenaga gizi; Sekolah Pembantu Penilik Hygiene (SPPH) bagi sanitarian; atau Minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang telah mendapatkan pelatihan rekam medis yang diakui oleh Organisasi Profesinya (bagi perekam medis dan informasi kesehatan) 2. Telah memberikan pelayanan kesehatan paling singkat 5 (lima) tahun sebagai Tenaga Kesehatan; 3. Memperoleh izin dari pembina kepegawaian bagi ASN atau atasan langsung bagi non ASN;
Pendidikan Formal Setelah RPL NAKES MENGIKUTI RPL OLEH PERGURUAN TINGGI BEBAS KREDIT SISA KREDIT ALIH KREDIT MENGIKUTI PENDIDIKAN FORMAL Pendidikan Tatap Muka PJJ Poltekkes Program Afirmasi IJAZAH D3
Pendidikan Formal Setelah RPL 1 Pendidikan Secara tatap muka Dapat dilaksanakan di semua Institusi Diknakes yg memenuhi syarat Berlaku semua ketentuan pendidikan tinggi Dilaksanakan diluar jam kerja pegawai atau setelah pegawai menyelesaikan pelayanan/ tugas ditempat kerja, misal : Senin jum at (jam 14 18) Sabtu (jam 08 18) Saat ini dikenal dengan istilah reguler kelas karyawan 16 Poltekkes sudah melaporkan sebagai penyelenggara kelas karyawan, dengan total peserta sebanyak 1.128 orang
Pendidikan Formal Setelah RPL 2 Jarak Jauh Pendidikan PJJ yang diselenggarakan harus memperoleh izin Kemenristek Dikti berupa izin Program Studi penyelenggara PJJ. Program studi yang telah memperoleh izin PJJ adalah Program Studi DIII Keperawatan dan DIII Kebidanan pada Poltekkes Kemenkes Kupang (No.363/M/KPT/2016) dan Poltekkes Kemenkes Kaltim (No.61/M/KPT/2017) Sesuai dengan Permendikbud Nomor 109 th 2013, Poltekkes Kemenkes Kaltim dan Kupang dapat menyelenggarakan PJJ masing masing di 3 Provinsi PJJ dapat dilaksanakan tidak berbatas waktu, bisa kapan saja dan dimana saja karena PBM menggunakan fasilitas IT Saat ini jumlah peserta PJJ di Poltekkes Kemenkes Kupang sebanyak 535 orang dan di Poltekkes Kemenkes Kaltim sebanyak 181 orang
Pendidikan Formal Setelah RPL 3 Pendidikan Afirmasi (Gabungan Tatap Muka dan PJJ Diselenggarakan dengan menggabungkan metode tatap muka dan PJJ (PJJ mata kuliah) PJJ Mata kuliah dapat dilaksanakan tanpa izin khusus dengan Ketentuan jumlah SKS yang di PJJ kan tidak lebih dari 50% SKS Peserta program afirmasi mengikuti kegiatan pembelajaran melalui: a. Belajar mandiri, dengan menggunakan bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak. b. Belajar terbimbing, melalui tutorial dan pembelajaran kolaboratif/ kelompok belajar. c. Belajar praktik, meliputi praktik laboratorium dan praktik klinik di tempat kerja masing masing atau di fasyankes yang tidak berjauhan dg tempat kerja. Penilaian hasil belajar disesuaikan dengan peraturan akademik institusi penyelenggara dengan mempertimbangkan fleksibilitas dari kendala calon peserta Ijazah diterbitkan oleh Institusi Pendidikan Rayon dan Sub Rayon Uji kompetensi bagi peserta program
Peta Jalan Program Percepatan Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan Dari Pendidikan Menengah dan Diploma I Ke Diploma III PJJ Poltekkes sudah mulai Program melalui dik Reguler dan PJJ Poltekkes Program melalui dik Reguler dan PJJ Poltekkes Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan melalui RPL 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Peserta & Proyeksi Peserta Program Percepatan Pendidikan Th 2014-2020 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Kelas Karyawan PJJ Program Afirmasi 0 86 0 0 1.128 1.500 1.500 1.500 372 584 1.170 1.500 1.500 1.500 - - 17.192 27.620 36.319 71.601 Total 86 372 584 19.490 30.620 37.819 74.601
Jumlah Peserta Program Percepatan Pendidikan melalui RPL Th 2017 (Kelas Karyawan, PJJ dan Afirmasi) NO PROVINSI Perawat Bidan farmasi Wat Gigi Kesling Analis Gizi RMIK Total 1 NAD 143 560 40 82 164 0 50 0 1,039 2 SUMATERA UTARA 400 389 107 69 55 101 47 0 1,168 3 SUMATERA BARAT 400 314 0 90 31 129 16 0 980 4 RIAU 80 181 102 0 0 0 30 0 393 5 JAMBI 150 370 0 0 128 0 0 0 648 6 SUMATERA SELATAN 400 417 40 154 124 58 17 0 1,210 7 BENGKULU 160 400 0 0 46 27 40 0 673 8 LAMPUNG 160 193 48 30 51 28 23 0 533 9 BANGKA BELITUNG 40 40 36 0 0 0 7 0 123 10 KEPULAUAN RIAU 87 17 0 0 0 0 0 0 104 11 BANTEN 80 87 0 0 0 86 0 0 253 12 DKI JAKARTA 160 58 123 153 29 68 99 28 718 13 JAWA BARAT 480 134 233 156 57 66 75 0 1,201 14 JAWA TENGAH 519 360 240 70 131 149 100 98 1,667 15 DI YOGYAKARTA 188 91 0 71 11 54 0 0 415 16 JAWA TIMUR 638 350 0 149 66 72 44 23 1,342 17 BALI 0 0 0 0 0 0 0 0-18 NTB 134 275 69 0 46 33 23 0 580 19 NTT 1012 508 77 135 57 0 16 0 1,805 20 KALIMANTAN BARAT 320 147 0 135 88 107 36 0 833 21 KALIMANTAN TENGAH 127 72 0 0 0 2 4 0 205 22 KALIMANTAN SELATAN 160 87 139 99 62 35 23 0 605 23 KALIMANTAN TIMUR 484 86 132 0 0 44 0 0 746 24 KALIMANTAN UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0-25 SULAWESI BARAT 40 31 0 0 11 0 2 0 84 26 SULAWESI SELATAN 11 1 9 0 0 0 3 1 25 27 SULAWESI TENGAH 160 120 0 0 84 0 7 0 371 28 SULAWESI TENGGARA 80 140 0 0 0 0 36 0 256 29 SULAWESI UTARA 57 21 28 36 36 35 4 0 217 30 GORONTALO 80 52 0 0 0 0 0 0 132 31 MALUKU 179 122 0 0 74 8 55 0 438 32 MALUKU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0-33 PAPUA 377 160 37 0 16 63 0 0 653 34 PAPUA BARAT 40 33 0 0 0 0 0 0 73 TOTAL ALOKASI 19,490
Mekanisme Usulan Program Percepatan Pendidikan Pengajuan Permohonan Tenaga kesehatan ASN/anggota TNI/Polri mengajukan permohonan kepada pimpinan unit kerja/organisasi tempat bekerja Melengkapi semua persyaratan dan dokumen yang telah ditetapkan sesuai persyaratan calon peserta program percepatan. Permohonan Pimpinan Unit Kerja Pimpinan unit kerja/organisasi dalam menentukan usulan calon peserta berdasarkan dokumen perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di unit kerja dan skala prioritas (usia calon, masa kerja, prestasi kerja dan lain-lain). Dalam mengusulkan calon peserta, dapat dibentuk tim di masingmasing unit kerja yang terdiri atas unsur kepegawaian, unsur teknis, dan unsur pimpinan
Pengusulan Calon Peserta Program Percepatan Pendidikan Pimpinan unit kerja/organisasi/upt Dinas Kesehatan Kab/Kota mengajukan usulan calon peserta kepada Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota. Dinas Kesehatan Kab/Kota mengajukan usulan calon peserta kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi; Pimpinan unit kerja/organisasi/upt Dinas Kesehatan Provinsi mengajukan usulan calon peserta kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi; UPT Pusat mengirimkan calon peserta Unit Utama Kemenkes mengirimkan calon peserta Dinas Kesehatan Provinsi menyampaikan daftar usulan calon peserta berdasarkan kuota per PT penyelenggara Program Percepatan Pendidikan, Lembaga TNI/Polri mengirimkan calon peserta tembusan tembusan Kepala BPPSDMK c.q Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
JADWAL PENYELENGGARAAN PROGRAM PERCEPATAN TH 2017 No Kegiatan Pelaksana Waktu Pelaksanaan 1 Informasi Surat Edaran Pusdik SDM Kesehatan April 2017 2 Sosialisasi Surat Edaran Unit Utama Kemenkes/Dinkes Provinsi/Lembaga TNI/Polri April 2017 3 Koordinasi PT Penyelenggara Program Percepatan Pusdik SDM Kesehatan Maret-April 2017 4 Pengiriman Usulan Calon Peserta Program Percepatan ke PT Penyelenggara Program (tembusan Pusdik SDM Kesehatan) Unit Utama Kemenkes/Dinkes Provinsi/Lembaga TNI/Polri 5 Penerimaan Calon Peserta Program Percepatan PT Penyelenggara Program (Rayon dan Sub Rayon) 6 Penerbitan SK Pimpinan Perguruan Tinggi PT Penyelenggara Program tentang hasil asesmen RPL calon peserta program (Rayon dan Sub Rayon) April Mei 2017 Mei-Juni 2017 Juli 2017 7 Pengiriman Daftar Peserta Program Percepatan tahun ajaran 2017/2018 ke Pusdik SDM Kesehatan 8 Penerbitan SK Penerima Dana Bantuan Biaya PT Penyelenggara Program (Rayon dan Sub Rayon) Juli 2017 Pusdik SDM Kesehatan Agustus 2017 Pendidikan Th 2017 9 Perkuliahan PT Penyelenggara Program (Rayon dan Sub Rayon) September 2017
KERJASAMA YANG TELAH DILAKUKAN DALAM MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN Kemenristek dan Dikti Kemenpan RB 1. Penyiapan Penyelenggaraan Program: Penetapan Petunjuk Teknis RPL Bidang Kesehatan Penetapan Perguruan Tinggi (PT) Penyelenggara RPL Penetapan PT Penyelenggara Pendidikan 2. Pembinaan akademik 3. Penjaminan Mutu Penyiapan Regulasi : Pendidikan dalam jabatan Pengakuan dan penyesuaian ijazah pengakuan dan penyesuaian ijazah 1. Izin bagi pegawai untuk mengikuti pendidikan 2. Dukungan Pembiayaan melalui Pemerintah Daerah 3. Penyiapan Lahan Praktik dan tutor untuk ASN Daerah ORGANISASI PROFESI, ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN PERGURUAN TINGGI : POLITEKNIK KESEHATANINSTITUSI DIKNAKES LAIN
Terima Kasih