BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemampuan belajar (learning) dan mengingat (memory) termasuk salah

dokumen-dokumen yang mirip
4.DINAMIKA DISTRIBUSI GLIKOKONJUGAT PADA GONAD WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bentuk anionik dari asam glutamat 7. Sebagai flavour enhancer bahan ini banyak ditemukan di negara maju 8, seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan tikus putih Sprague Dawley yang belum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. Secara patologis hiperglikemia selama stroke iskemik memperburuk

BIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT

Anesty Claresta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mekanisme penyerapan Ca dari usus (Sumber: /16-calcium-physiology-flash-cards/)

I. PENDAHULUAN. maupun pelarut dan reagensia (Syabatini, 2008). Dalam dunia kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir, pola komunikasi di Indonesia mengalami banyak

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara dengan populasi terbanyak ke empat di dunia, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Buletin Veteriner Udayana Vol. 2 No.2. :59-67 ISSN : Agustus 2010

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEARNING AND MEMORY. Dr ISKANDAR JAPARDI Fakultas Kedokteran Bagian Bedah Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengingat informasi dari pengalaman masa lalu pada otak manusia. Memori

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Perkembangan Sepanjang Hayat

Metabolisme karbohidrat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HORMON. OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BIOKIMIA Kuliah 2 KARBOHIDRAT

Metabolisme karbohidrat - 4

Peningkatan atau penurunan kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas

PENGARUH PEMBERIAN SENAM OTAK TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA MAHASISWA IKOR FIK UNIMED

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DETEKSI KERUSAKAN AKROSOM SPERMATOZOA DOMBA DENGAN TEKNIK HISTOKIMIA LEKTIN SELAMA PROSES PEMBEKUAN LISA DWI FANNESSIA

ABSTRAK PENGARUH MADU TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

Distribusi Glikoprotein pada Lambung Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) pada Periode Pre Pasca Natal

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

FUNGSI LUHUR. Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kelenjar tiroid fetus berasal dari endodermal foregut. Perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Bahan tambahan makanan (food additive) adalah bahan atau campuran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah cara pandang dan emosi seseorang yang lebih mengarah kepada hal-hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seseorang mengunyah, melalui sensorik saraf trigeminus akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Fluorida adalah salah satu senyawa kimia yang terbukti dapat

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan memori adalah salah satu keluhan yang paling banyak. terjadi pada usia lanjut. Banyak penelitian yang menghubungan antara

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral

BAB 1 PENDAHULUAN. mengapa seseorang butuh tidur akan lebih jelas bila dilihat dari akibat bila

BAB I PENDAHULUAN. perifer. Kerusakan dapat terjadi karena kompresi, pemotongan, iskemik, infiltrasi atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART VIOLIN SONATA NO 18 IN G, KV 301 TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA WANITA DEWASA

SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MANUS. Regita Tanara / B1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

REGULASI EKSPRESI GEN PADA ORGANISME EUKARYOT

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Semakin kompleksnya kebutuhan di zaman modern ini, menuntut manusia bekerja dengan beban lebih untuk

BAB VI. Fungsi Indera Penciuman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istirahat bagi tubuh dan jiwa, atas kemauan dan kesadaran secara utuh atau

BAB 2 ANATOMI DAN FUNGSI KELENJAR TIROID. Tiroid berarti organ berbentuk perisai segi empat. Kelenjar tiroid merupakan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1

Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus

PENGINDERAAN & PERSEPSI

Metabolisme karbohidrat - 2

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

MEMORI. Ingatkah Anda? 1/2/2009

Neuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah di dunia. Salah

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Perkembangan zaman berdampak pada perubahan pola makan yang lebih banyak

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Mekanisme Penurunan Kognitif pada Infeksi STH. Infeksi cacing dapat mempengaruhi kemampuan kognitif.

RPKPS RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER BIOPSIKOLOGI KODE MATA KULIAH SKS (2-0) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Identifikasi Ekspresi Glikokonjugat pada Jaringan Limfonodus Sapi Bali yang Terinfeksi Virus Penyakit Jembrana Secara Eksperimental

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Neuron Pyramidal CA1 Hippocampus

MATURASI SEL LIMFOSIT

FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

PENGARUH HARMONISASI OTAK TERHADAP PENINGKATAN KOORDINASI PASIEN PASCA STROKE

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP MATAKULIAH PEMBELAJARAN MOTORIK

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan belajar (learning) dan mengingat (memory) termasuk salah satu proses mental yang penting. Tanpa kemampuan mengingat, makhluk hidup hanya dapat melakukan gerak reflex sederhana dan memiliki tingkah laku yang sama (Okano dkk., 2000). Menurut Astur dkk. (2002), kemampuan untuk menemukan objek, mengingat lokasi sebelumnya, dan menentukan arah bergantung pada proses belajar dan mengingat. Secara umum kemampuan mengingat terbagi menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Kemampuan mengingat jangka pendek memiliki kapasitas terbatas hanya untuk beberapa detik atau menit sedangkan kemampuan mengingat jangka panjang dapat menyimpan kuantitas informasi yang lebih besar dengan potensi durasi tidak terbatas (Sharma dkk., 2010). Selanjutnya, kemampuan mengingat jangka panjang terbagi menjadi dua, yaitu declarative memory, adalah memori (ingatan) yang berkaitan dengan fakta dan event, yang terjadi pada alam sadar; dan procedural memory, merupakan memori yang penting diperlukan untuk menggunakan kemampuan yang sebelumnya telah dipelajari, terjadi dibawah alam sadar (Okano dkk., 2000). Pembentukan declarative memory yang baru melewati beberapa proses termasuk penerimaan pengetahuan baru (informasi), penyimpanan informasi, dan 6

7 pemulihan kembali (Sharma dkk., 2010). Pada manusia dan makhluk hidup lainnya, formasi hipokampus memiliki struktur anatomi yang penting untuk proses belajar dan mengingat (Astur dkk., 2002). Karena peran yang penting dalam penyimpanan memori secara umum dan terutama dalam memori spasial, hipokampus menjadi fokus penelitian untuk mengetahui mekanisme penuaan (Lister dan Barnes, 2009). Hipokampus adalah struktur penting di lobus temporalis otak yang bertanggung jawab pada kemampuan mengingat dan sikap emosional (Purves dkk., 2004). Hipokampus sebagai akhir dari pertemuan lobus medialis temporalis, menerima proyeksi dari perirhinal dan parahippocampal/korteks postrhinal terdekat dan korteks entorhinal. Oleh sebab itu, hipokampus dianggap secara khusus memiliki tugas penting dalam mengombinasikan informasi (Broadbent dkk., 2004). Proses penyimpanan memori paling banyak terjadi pada synaps, di mana sel neuron berkomunikasi (Okano dkk., 2000). Kapasitas sistem saraf untuk berubah disebut neural plasticity. Kemampuan ini diperlukan untuk mempelajari keahlian baru, membuat memori baru, dan respon rasa sakit (Purves dkk., 2004). Pada tahun 1994, psikolog dari Canada Donald Hebb, PhD, mengatakan bahwa sinaps mengalami modifikasi sehingga dapat melakukan peran dalam penyimpanan informasi. Beliau menduga terdapat proses pada presinaps dan postsinaps neuron menguatkan koneksi antara 2 sel (Lister dan Barnes, 2009). Proses penuaan sering dikaitkan dengan penurunan kemampuan kognitif, namun terdapat juga beberapa proses kognitif yang tidak terpengaruh. Kemampuan

8 verbal, implicit (procedural) memory dan semantic memory sebagian besar terhindar, namun penurunan berkaitan dengan usia terjadi penurunan pada episodic (declarative) memory, kesiagapan, working memory, dan spatial learning (Driscoll dkk., 2003). Kemampuan mengingat merupakan fungsi kognitif yang paling awal memperlihatkan penurunan selama penuaan (Sharma dkk., 2010). Pada umumnya setiap individu akan memperlihatkan penurunan dalam kemampuan mengingat yang tidak berkaitan dengan neuropatologi (Driscoll dkk., 2003) yang dipengaruhi oleh penuaan (Lister dan Barnes, 2009). Penurunan kemampuan belajar dan mengingat merupakan karakteristik pada penuaan normal maupun patologis. Hipokampus merupakan target awal dari perubahan fisiologi dan structural yang berkaitan dengan proses penuaan dan kerusakan pada hipokampus menghasilkan penurunan kognitif yang serupa dengan yang dialami oleh orang tua (Sharma dkk., 2010). Perubahan structural berkaitan dengan usia pada hipokampus telah teridentifikasi dengan berbagai metode. Penurunan jumlah neuronal, penurunan jumlah koneksi sinaps, patologi intraseluler, dan afinitas kumpulan neurofibril, menggambarkan formasi hipokampus yang rentan terhadap efek dari penuaan (Driscoll dkk., 2003). Menurut Lister dan Barnes (2009), terdapat studi yang menyebutkan bahwa jumlah neuron hipokampus pada otak manusia akan berkurang yang menggambarkan hilang atau matinya sel pada subiculum dan hilus dari gyrus dentatus, namun sel granula gyrus dentatus dan sel piramidal pada hipokampus tidak terpengaruh. Driscoll dkk. (2003), terdapat suatu kemungkinan dimana

9 perubahan struktur dan biokimia dari hipokampus berperan dalam mengganggu plastisitas hipokampus yang pada akhirnya direfleksikan dalam penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia. Telah banyak penelitian dalam bidang glikobiologi yang menjelaskan peran oligosakarida yang berikatan di permukaan sel glikoprotein, glikolipid, dan proteoglikan pada interaksi antar sel atau sel dan matriks dalam susunan sistem saraf (Hidalgo dkk., 2006). Karbohidrat dalam bentuk kompleks, atau sering disebut glikokonjugat, berperan penting dalam berbagai proses metabolisme tubuh, antara lain regenerasi dan diferensiasi sel, perlekatan dan komunikasi antar sel, dan proses fungsional lainnya. Glikokonjugat terdapat pada semua jaringan tubuh hewan, terutama pada sekresi kelenjar dan permukaan sel (Novelina dkk., 2010). Beberapa contoh residu gula antara lain D-galactose (Gal), N-Acetyl-Dgalactosamine (GalNAc), D-glucose (Glc), N-Acetyl-D-glucosamine (GlcNAc), N- acetyl neuraminic acid (NeuAc), fucose (Fuc) dan mannose (Man) yang sangat sering menjadi glikokonjugat (Hussain dkk., 2012). Lektin adalah glikoprotein derivat dari tumbuhan yang dapat mengenali residu monosakarida spesifik (glikokonjugat) yang berlokasi pada permukaan membran sel system saraf pusat (Szumańska dan Albrecht, 1997). Lektin berasal dari bahasa Latin legere, yang berarti to select atau memilih. Lektin memiliki kemampuan untuk mengikat karbohidrat. Protein yang dapat mengagglutinasi sel darah merah dengan gula spesifik yang diketahui dikenal sebagai lektin.

10 Penyebutan hemagglutinin digunakan bila gula belum dikenali (Lam dan Ng, 2011). Berdasarkan penelitian oleh Hidalgo dkk. (2006) dalam pembentukan fearmemory pada tikus, PNA secara spesifik dapat mendeteksi N-Galaktosamin yang berada pada tepi sel pyramidal. Pada penelitian tersebut, kelompok tikus yang diberi pelatihan mengalami penurunan ekspresi Gal β-1,3 GalNAc di CA4 dan gyrus dentatus yang diduga karena adanya modifikasi glycan untuk mendukung kemampuan belajar dan mengingat, yaitu proses syalilasi. Pada penelitian ini digunakan lektin Peanut Agglutinin (PNA) untuk mendeteksi residu gula galaktosa pada area CA1 di hipokampus tikus, dalam hubungannya dengan learning dan memory pada berbagai umur. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara histologi area CA1 hipokampus pada tikus umur 1, 6, dan 12 bulan terhadap fungsi learning dan memory dengan pewarnaan cresyl echt violet dan histokimia lektin menggunakan Peanut Agglutinin (PNA). C. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai histologi dan keberadaan N-asetilgalaktosamin di area CA1 hipokampus tikus umur 1, 6, dan 12 bulan dalam hubungannya dengan kemampuan belajar dan mengingat.