KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR *) FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

Transkripsi:

No.26/05/72/Th. XX, 05 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,97 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah pada Februari 2017 mencapai 1.557.099 orang, bertambah sebanyak 47.594 orang dibanding angkatan kerja Agustus 2016 sebanyak 1.509.505 orang atau bertambah sebanyak 62.342 orang dibanding Februari 2016. Jumlah penduduk yang bekerja di Sulawesi Tengah pada Februari 2017 mencapai 1.510.782 orang, bertambah sebanyak 50.979 orang dibanding keadaan pada Agustus 2016 sebanyak 1.459.803 orang atau bertambah 67.722 orang dibanding keadaan Februari 2016. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Tengah pada Februari 2017 mencapai 2,97 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2016 sebesar 3,29 persen, dan TPT Februari 2016 sebesar 3,46 persen. Selama setahun terakhir (Februari 2016 Februari 2017), jumlah penduduk yang bekerja mengalami penurunan pada sektor Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan sebanyak 16.411 (53,04 persen), Listrik, Gas dan Air Minum sebanyak 1.160 orang (23,72 persen), Perdagangan, Rumah makan dan Jasa Akomodasi sebanyak 28.727 (10,26 persen), sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 4.688 (9,24 persen) dan Kontruksi sebanyak 550 orang (0,77 persen), sedangkan sektor yang mengalami kenaikan yaitu Sektor Industri sebanyak 16.476 orang (21,47 persen) di susul sektor Pertambangan dan Penggalian sebanyak 5.536 orang (19,31 persen), sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan sebanyak 79.364 orang (12,59 persen) dan sektor Jasa Kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebanyak 17.882 (6,63 persen). Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2017, sebanyak 915.330 orang (60,59 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 176.165 orang (11,66 persen). Pada Februari 2017, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 691.307 orang (47,76 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 35.089 orang (2,32 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas sebanyak 125.575 orang (8,31 persen). 1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Sulawesi Tengah pada setahun terakhir (Februari 2016-Februari 2017) menunjukkan adanya perkembangan ke arah positif yang digambarkan dengan kenaikan jumlah angkatan Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th.XX, 05 Mei 2017 1

kerja maupun jumlah penduduk bekerja dan penurunan tingkat pengangguran. Hal ini menunjukkan bahwa lapangan pekerjaan yang ada telah menyerap banyak penduduk usia kerja masuk dalam bekerja, yang ditunjukkan dengan menurunnya angka penganguran. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2017 bertambah sebanyak 47.594 orang dibanding keadaan Agustus 2016 dan bertambah sebanyak 62.342 orang jika dibandingkan keadaan Februari 2016. Penduduk yang bekerja pada Februari 2017 bertambah sebanyak 50.979 orang dibanding keadaan Agustus 2016, dan bertambah sebanyak 67.722 orang jika dibanding keadaan setahun yang lalu (Februari 2016). Sementara jumlah penganggur pada Februari 2017 mengalami penurunan yaitu sebanyak 3.385 orang jika dibanding keadaan Agustus 2016, dan berkurang sebanyak 5.380 orang jika dibanding keadaan Februari 2016. Dalam setahun terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami kenaikan sebesar 1,67 persen. Tabel 1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2015 2017 Jenis Kegiatan Utama Satuan (7) 1. AngkatanKerja orang 1 426 527 1 384 235 1 494 757 1 509 505 1 557 099 Bekerja orang 1 383 919 1 327 418 1 443 060 1 459 803 1 510 782 Penganggur orang 42 608 56 817 51 697 49 702 46 317 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 70,21 67,51 72,20 72,28 73,87 3. Tingkat Pengangguran Terbuka % 2,99 4,10 3,46 3,29 2,97 4. Pekerja tidak penuh orang 554 038 492 184 533 537 472 413 595,452 Setengah penganggur orang 171 311 149 355 168 967 144 277 150,499 Paruh waktu orang 382 727 342 829 364 570 328 136 444,953 2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan pekerjaan pada Februari 2017 tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan Februari 2016. Pada Februari 2016, tiga besar penyumbang penyerapan tenaga kerja secara berurutan didominasi oleh sektor Pertanian, Perdagangan, Rumah makan dan Jasa Akomodasi dan Jasa kemasyarakatan, pada Februari 2017, hanya bertukar tempat antara penyumbang tenaga kerja ke dua dan ke tiga, sehingga menjadi Pertanian, Jasa Kemasyarakatan, dan Perdagangan, Rumah makan dan Jasa akomodasi. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada 4 (empat) sektor yakni Sektor Pertanian sebanyak 79.364 orang (12,59 persen), sektor Pertambangan dan Penggalian sebanyak 5.536 orang (19,31 persen), sektor Industri sebesar 16.476 orang (21,47 persen), dan sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan perorangan sebanyak 17.882 orang (6,63 persen), sedangkan yang mengalami penurunan adalah Sektor listrik, Gas dan Air Minum sebanyak 1.160 orang (23,72 persen), Kostruksi sebanyak 550 orang (0,77 persen), Perdagangan, rumah makan dan Jasa Akomodasi sebanyak 28.727orang (10,26 persen), sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 4.688 orang (9,24 persen), dan sektor Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan sebanyak 16.411 orang (53,04 persen) Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th.XX, 05 Mei 2017 2

Tabel 2. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2015 2017 (orang) Lapangan Pekerjaan Utama Pertanian 701 354 664 142 630 176 669 959 709 540 Pertambangan dan Penggalian 15 442 24 035 28 664 22 239 34 200 Industri 59 777 53 869 76 733 89 766 93 209 Listrik, Gas dan Air Minum 868 2 463 4 890 4 289 3 730 Konstruksi 75 713 73 525 71 104 82 005 70 554 Perdagangan 231 002 217 697 279 934 237 631 251 207 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 46 787 40 872 50 734 53 426 46 046 Keuangan 20 552 17 328 30 940 27 623 14 529 Jasa Kemasyarakatan 232 424 233 497 269 885 272 865 287 767 3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2017 sebanyak 477.124 orang (31,58 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 1.033.658 orang (68,42 persen) bekerja pada kegiatan informal. Dalam setahun terakhir (Februari 2016 Februari 2017), penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap bertambah 21.065 orang dan penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan bertambah sebanyak 19.924 orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah pekerja formal bertambah sekitar 40.989 orang dan secara persentase pekerja formal naik dari 30,22 persen pada Februari 2016 menjadi 31,58 persen pada Februari 2017. Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di non pertanian dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Februari 2016-Februari 2017), pekerja informal secara absolut bertambah sebanyak 49.318 orang, dan secara persentase berkurang dari 69,78 persen pada Februari 2016 menjadi 68,42 persen pada Februari 2017. Penurunan ini berasal dari penduduk yang bekerja dengan status pekerja berusaha sendiri yang berkurang sebanyak 53.679 orang dan yang berstatus pekerja bebas di non pertanian yang berkurang sebanyak 174 orang atau secara persentase turun sebanyak 1,36 persen point. Hal ini dikarenakan pada bulan Februari Maret 2017 adanya musim panen dan musim tanam, sehingga pekerja dengan status berusaha sendiri dan pekerja bebas di non pertanian, beralih status pekerjaan menjadi berusaha dibantu buruh tidak tetap/ tidak dibayar di sektor pertanian, maupun menjadi pekerja bebas di pertanian. Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th.XX, 05 Mei 2017 3

Tabel 3. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2015 2017 (orang) Status Pekerjaan Utama Berusaha sendiri 263 058 253 344 307 072 239 321 253 393 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 286 318 287 906 303 038 305 966 347 802 Berusaha dibantu buruh tetap 56 328 61 545 44 078 61 534 65 143 Buruh/Karyawan 369 984 381 408 392 057 428 163 411 981 Pekerja bebas di pertanian 83 515 61 752 57 481 99 378 72 160 Pekerja bebas di nonpertanian 47 107 40 343 58 665 49 829 58 491 Pekerja keluarga/tak dibayar 277 609 241 120 280 669 275 612 301 812 4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas perminggu. Pada Februari 2017 jumlahnya mencapai 915.330 orang (60,59 persen). Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) bertambah sebanyak 61.915 orang dibandingkan Februari 2016 menjadi 595.452 (39,41 persen) atau mengalami penambahan 11,60 persen. Di samping itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu pada Februari 2017 mencapai 176.165 orang (11,66 persen). Tabel 4. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2015 2017 (orang) Jumlah Jam Kerja per Minggu 1 7 39 528 29 143 45 791 36 957 52 446 8 14 88 374 74 273 105 172 73 598 123 719 15 24 213 615 182 896 176 961 159 384 197 677 25 34 212 521 205 872 205 613 202 474 221 610 1 34 554 038 492 184 533 537 472 413 595 452 35+ **) 829 881 835 234 909 523 987 390 915 330 **) Termasuk sementara tidak bekerja Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th.XX, 05 Mei 2017 4

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2017 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebanyak 691.307 orang (45,76 persen) dan Sekolah Menengah Pertama di peringkat ke dua sebanyak 275.357 (18,23 persen), Sekolah Menengah Atas diurutan ke tiga, sebanyak 271.030 orang (17,94 persen),dan Sekolan Menengah Kejuruan sebanyak 112.424 (7,44 persen) Penduduk bekerja berpendidikan tinggi sebanyak 160.644 orang mencakup 35.089 orang (2,32 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 125.575 orang (8,31 persen) berpendidikan Universitas. Perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) dan diiringi meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas). Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah naik secara jumlah, namun menurun secara persentase yaitu dari 932.673 orang (64,63 persen) pada Februari 2016 menjadi 966.664 orang (63,98 persen) pada Februari 2017. Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa pekerja dengan tingkat pendidikan tinggi mulai mendapatkan lapangan pekerjaan. Penduduk bekerja berpendidikan tinggi di Sulawesi Tengah, naik dari 152.347 orang (10,56 persen) pada Februari 2016 menjadi 160.664 orang (10,63 persen) pada Februari 2017. Tabel 5. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015 2017 (orang) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan SD Kebawah 641 225 629 499 669 469 652 876 691 307 Sekolah Menengah Pertama 264 842 231 003 263 204 270 624 275 357 SekolahMenengahAtas 247 275 237 707 245 050 259 311 271 030 Sekolah Menengah Kejuruan 93 061 83 642 112 990 98 655 112 424 Diploma I/II/III 29 437 29 360 37 460 45 913 35 089 Universitas 108 079 116 207 114 887 132 424 125 575 6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Jumlah pengangguran pada Februari 2017 mencapai 46.317 orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 2,97 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan TPT Februari 2016 ( 3,46 persen), dan turun jika dibandingkan TPT Agustus 2016 ( 3,29 persen). Pada Februari 2017, TPT untuk pendidikan SMA Umum menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 5,33 persen, disusul oleh TPT Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 5,12 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan Universitas yaitu sebesar 1,04 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2016, TPT pada tingkat pendidikan tertentu mengalami fluktuasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th.XX, 05 Mei 2017 5

Tabel 6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015 2017 (persen) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan SD Kebawah 1, 70 1,54 1, 68 1, 85 2, 19 Sekolah Menengah Pertama 2, 78 4,50 3, 17 2, 58 2, 65 Sekolah MenengahAtas 3, 99 7,58 6, 32 6, 10 5, 33 Sekolah Menengah Kejuruan 5, 93 11,02 4, 29 3, 37 5, 12 Diploma I/II/III 8, 71 7,10 8, 59 3, 18 2, 04 Universitas 4, 41 3,29 5, 39 6, 00 1, 04 Jumlah 2, 99 4,10 3, 46 3, 29 2, 97 Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th.XX, 05 Mei 2017 6