e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

e-j. Agrotekbis 1 (3) : , Agustus 2013 ISSN :

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH YANG MENGGUNAKAN PUPUK BERIMBANG DAN TIDAK BERIMBANG DI DESA BALUASE KABUPATEN SIGI

Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH YANG MENGGUNAKAN PUPUK BERIMBANG DAN TIDAK BERIMBANG DI DESA BALUASE KABUPATEN SIGI

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT KELOMPOK IGA DAN PLASMA DI DESA GUNUNGSARI KECAMATAN PASANGKAYU KABUPATEN MAMUJU UTARA

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAHDI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

KONTRIBUSI USAHATANI PADI SAWAH TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELUARGA DI DESA OGOAMAS II KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KELEMBAGAAN PEMASARAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADA KOPI TRADISIONAL DAN KOPI SAMBUNG DI DESA LUBUK KEMBANG, KEC. CURUP UTARA, KAB. REJANG LEBONG

PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU ANTARA PENGGUNA AIR BOR DENGAN PENGGUNA AIR TADAH HUJAN

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO

Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Abstract

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2:1 DAN 4:1 DI DESA PUNTARI MAKMUR KECAMATAN WITAPONDA

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

DAMPAK PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS PADA KELOMPOK TANI SUKAMAJU I DI DESA BULUPONTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

J. Agroland 24 (1) : 1-9, April 2017 ISSN : X E-ISSN :

ANALISIS PENDAPATAN PETANI TOMAT PADA LAHAN SAWAH DI DESA TOSURAYA SELATAN KECAMATAN RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Welson Wangke Benu Olfie L.

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA TANAM TABELA DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Agrisistem, Desember 2012, Vol. 8 No. 2 ISSN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

IV. METODE PENELITIAN

SISTEM BAGI HASIL USAHATANI JAGUNG PETANI PENGGARAP DI KECAMATAN PULUBALA KABUPATEN GORONTALO

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE TANAM BENIH LANGSUNG DI DESA ASTINA KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN

STUDI KOMPARATIF USAHATANI PADI ORGANIK DAN PADI KOVENSIONAL DI KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

JIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA JAJAR LEGOWO DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

ABSTRAK. XAVERIUS GINTING, SALMIAH, JUFRI Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Asda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA PANDERE KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

SISTEM POMPANISASI PADA KELOMPOK TANI NYI ENDANG DARMA DESA PENGANJANG KECAMATAN SINDANG KABUPATEN INDRAMAYU MUSIM TANAM

Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 2 (2) : 193-198, April 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KOMPARATIF PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI SETENGAH TEKNIS DAN IRIGASI DESA DI DESA PAKULI KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN SIGI Analysis comparative of production and income of rice farm with semi technical irrigation and the traditional irrigation in Pakuli Village Gumbasa Sub District Sigi District Farid Hidayat 1),Abdul Muis 2) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu 2) Staf Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu Email :faridhidayate32109104@gmail.com ABSTRACT The purpose of this study was to determine the income fromthe rice farm of semi technical irrigation and the traditional irrigation, to know the difference of the production and income between the semi technical irrigation and the village irrigation. The location of the study determined intentionally, determination of the respondents selected by Proportional Stratified Random Sampling method, 17 respondents for the semi technical irrigation and 13 respondents for the traditional irrigation. Analysis method used in this research is the analysis of farm income and comparative for analysis. The results are the average income of farmers that use semi technical irrigation system is Rp 11.663.922,08/Ha, whereas for the respondent use traditional irrigation systems earning average income at Rp 9.803.569,44/Ha. The comparison between production and farm income using semi technical irrigation and tradional irrigation with t values for 1,807> t- table.the t-table at α5% is 1.701, the comparison of farm income t values by 2,565 t count> t-table at α 5% is 1.701. This means that H 0 is rejected and H 1 is verified that the average production and farm income of the semi technical irrigation rice farm different from the traditional irrigation. Keywords: Comparative, Production, Income, Farming, Rice ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pendapatan dari usahatani padi sawah irigasi setengah teknis dan irigasi desa, mengetahui perbedaan yang nyata dari produksi dan pendapatan antara usahatani padi sawah dengan sisitem irigasi setengah teknis dan irigasi desa.lokasi penelitian ditentukan secara sengaja, penentuan responden dipilih dengan teknik pengambilan sampel secara Proportional Stratified Random Sampling irigasi setengah teknis sebanyak 17 responden dan irigasi desa sebanyak 13 responden. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan usahatani dan analisis komparatif.hasil penelitian ini adalah rata-rata pendapatan petani yang menggunakan sistem irigasi setengah teknis sebesar Rp 11.663.922,08/Ha,sedangkan untuk petani responden yang menggunakan sistem irigasi desa memperoleh rata-rata pendapatan sebesar Rp 9.803.569,44/Ha.Perbandingan produksi dan pendapatan usahatani yang menggunakan irigasi setengah teknis dengan irigasi desa diperoleh nilai t-hitung sebesar 1,807> t-tabel.t-tabel pada α 5% yaitu 1,701, perbandingan pendapatan petani diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,565> t-tabel pada α 5% yaitu 1,701. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H 1 teruji kebenarannya bahwa rata-rata produksi dan irigasi setengah teknis berbeda dengan irigasi desa. Kata Kunci :Komparatif, Produksi, Pendapatan, Usahatani, Padi Sawah 193

PENDAHULUAN Sektor pertanian Indonesia, dewasa ini pada masa mendatang,masih akan menghadapi tantangan yang besar, terutama terhadap sub sektor non pangan utama, sepertihortikultura dan buah-buahan, peternakan, perairan, perkebunan dan kehutanan. Persaingan antar negara produsen komoditas komersial diduga akan semakin terjadi(gumbira, 2001). Pertanian tanaman pangan khususnya tanaman padi mempunyai nilai strategis karena merupakan tulang punggung ketahanan pangan dan hajat hidup penduduk Indonesia.Hal ini tampak pada kebutuhan beras yang terus meningkat sesuai dengan perkembangan penduduk + 1,9 % pertahun, dimana permintaan beras untuk tahun 2025 diprakirakan mencapai 78 juta ton.salah satu usaha peningkatan produksi dilakukan melalui intensifikasi dengan perbaikan teknologi budidaya tanaman padi (BPS, 2011). Penelitian ini bertujuan untukmengetahui besar pendapatan dari usahatani padi sawah irigasi setengah teknis dan irigasi desa dan mengetahui perbedaan yang nyata dari produksi dan pendapatan antara usahatani padi sawah dengan sisitem irigasi setengah teknis dan irigasi desa. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Desa PakuliKecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi.Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan desa tersebut merupakan daerah produksi padi yang memiliki lahan persawahan terluas pada tingkat Kecamatan Gumbasa serta memiliki sistem irigasi setengahteknis dan irigasi desa.penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2013. Responden dalam penelitian ini adalah petani padi sawah di Desa Pakuli yang menggunakan saluran irigasi setengah teknis dan irigasi desa yang terdiri atas 154 orang petani pengguna saluran irigasi setengah teknisdan 110 orang petani pengguna saluran irigasi desa. Penentuan responden dipilih dengan teknik pengambilan sampel secara ProportionalStratified Random Sampling(Sugiyono, 2010). Jumlah petani sampel yang diambil distratakan berdasarkan petani padi sawah yang menggunakan irigasi setengah teknis dan irigasi desa dengan rumus : irigasi setengah teknis x 30 = 17orang respondenirigasi desa = = x 30 = 13 orang Data yang dikumpulkan dalam pelaksanaan penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder.data primer diperoleh dari wawancara langsung kepada petani selakuresponden dengan menggunakan daftar pertanyaan(questionare).data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah yang berkaitan dengan penelitian ini dan berbagai literatur. Soekartawi (2002), menyatakan bahwauntuk menghitungpendapatan usahatani dapatdilakukandenganmenghitung selisih antara penerimaan (TR) dan Total Biaya (TC). Penerimaan usahatani adalah perkalian antaraproduksi dan harga jual produksi padi sawah, sedangkan biaya adalah semua pengeluaran cash yang digunakan untuk pengadaan faktor-faktor produksi, hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: π = TR TC π = Pendapatan TR = Total Revenue (Total Penerimaan) TC = Total Cost (Total Biaya) Dimana untuk mencari total penerimaan digunakan rumus sebagai berukut : TR = P.Q TR = Total Revenue (Total Penerimaan) Q = Jumlah produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani P = Harga produk Dimana untuk mencari total biaya digunakan rumus sebagai berukut : TC = FC + VC TC = total biaya 194

FC = biaya tetap VC = biaya variabel Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan t-uji dua sampel independen Separated Varians (ragam pisah) (Sugiyono, 2010) yang dirumuskan sebagai berikut : t = π / π + n 1 dan n 2 = Jumlah sampel π / = Rata-rata produksi atau irigasi setengah teknis π = Rata-rata produksi atau irigasi desa. =Varians rata-rata produksi ataupendapatanusahatanipadi sawah sistem irigasi setengah teknis. =Varians rata-rata produksi atau irigasi desa. Kesimpulan pengujian dilakukan dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel sebagai berikut : - Bila t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak H 1 teruji kebenarannya bahwa rata-rata irigasi setengah teknis lebih besar daripada pendapatan sistem irigasi desa. - Bila t hitung < t tabel, maka H 0 diterima, dan H 1 tidakteruji kebenarannya yang berarti produksi atau pendapatan usahatani padi sawah sistem irigasi setengah teknissamadengan sistem irigasi desa. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam proses produksi usahatani, faktor produksi seringkali disebut sebagai korbanan produksi, karana faktor produksitersebut dikorbankan untuk menghasilkan poduksi maka diperlukan pengetahuan mengenaihubungan antara faktor produksi (input) yaitu kesiapan lahan, tenaga kerja, pupuk keikutsertaanpenyuluhan serta benih dengan produksi (output). Luas lahan yang digarap petani responden baik yang menggunakan irigasi setengah teknis maupun irigasi desa bervariasi, berdasarkan penelitian di lapangan diperolehluas lahan rata-rata yang digarap oleh responden petani padi sawah irigasi setengah teknis sebesar 1,36 Ha, sedangkan pada responden petani padi sawah irigasi desa sebesar 0,92. Dengan demikian lahan yang dimiliki oleh responden petani padi sawah irigasi setengah teknis lebih luas dibandingkan petani padi sawah irigasi desa. Benih merupakan salah satu faktor yang menentukan sebuah keberhasilan dalam usahatani. Benih yang unggul, bermutu, serta tahan terhadap serangan hama dan penyakit merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi terhadap pemilihan dan penggunaan benih tanaman yang akan ditanam khususnya padatanaman padi sawah.berdasarkan hasil wawancaradi lokasi penelitian, petani menggunakan benih jenis Cigelis dan Santana.Rata-rata responden petani padi sawah irigasi setengah teknis menggunakan benih sebanyak 50 Kg/Ha dengan rata-rata biaya yang dikeluarkan petani dalam penggunaan bibit sebesarrp300.000/ha, sedangkan pada responden petani padi sawah irigasi desa menggunakan benih sebanyak 50 Kg/Ha dengan rata-rata biaya yang dikeluarkan petani dalam penggunaan bibit sebesar Rp300.000/Ha. Jenis pupuk yang digunakan oleh petani responden di Desa Pakuli adalah pupuk Urea, SP-36 dan Ponska. Rata-rata responden petani padi sawah irigasi setengah teknis menggunakan pupuk Urea sebanyak 100 Kg/Ha, SP-36 sebanyak 50 Kg/Ha dan Ponska sebanyak 104,81 Kg/ha dengan rata-rata biaya yang dikeluarkan petani dalam penggunaan pupuk Urea sebesar Rp 190.000/Ha, SP-36 sebesar Rp 100.000/Ha dan Ponska sebesar Rp 241.051,95/ha, Sedangkan pada responden petani padi sawah irigasi desa menggunakan pupuk Urea sebanyak 100 Kg/Ha, SP-36 sebanyak 50 Kg/Ha dan Ponska sebanyak 100 Kg/ha dengan rata-rata biaya yang dikeluarkan petani dalam penggunaan pupuk 195

Urea sebesar Rp 190.000/Ha, SP-36 sebesar Rp 100.000/Ha dan Ponska sebesarrp 230.000/ha. Berdasarkan hasil wawancara di lokasipenelitian, pada umumnya petani padi sawah di Desa Pakuli menggunakan tenaga dimana sistem pengupahan yang berlaku yaitu 50.000/hari, dan tidak membedakan antara wanita dan pria. Rata-rata penggunaan tenaga kerja responden petani padi sawah irigasi setengahteknis selama satu musim tanam sebesar adalah 32,53 HOK/Ha, ratarata penggunaan biaya tenaga kerja sebesar Rp1.626.406,93 sedangkan irigasi desa sebesar 32,10 HOK/Ha, rata-rata penggunaan biaya tenaga kerja sebesarrp. 1.605.000,00. Biaya tetap adalah biaya relatif tetap jumlahnya dan harus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit.dengan kata lain biaya tetap tidak terpengaruhdengan besar kecilnya produksi yang dihasilkan.rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan responden irigasi setengah teknis selama satu musim tanam sebesar Rp 1.850.930,74 /Ha dan rata-rata biaya tetap irigasi desa adalah Rp 1.662.180,56/Ha. Produksi usahatani merupakan hasil dari produksi yang diperoleh dalam satu kali musim tanam.berdasarkan hasil hasil wawancara di lokasi penelitian diperoleh rata-rata hasil produksi dari sistem irigasi setengah teknis lebih banyak dibandingkan sistem irigasi desa dimana rata-rata produksi usahatani yang diterima oleh petani yang menggunakan irigasi setengah teknis adalah 2.925,97 Kgberas/Ha.Petani yang menggunakan irigasi desa adalah2.607,92 Kg beras/ha. Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pasokan irigasi yang kurang lancar membuat banyak padi mati sebelum waktu panen, cuaca yang tidak menentu banyak mengundang hama dan penyakit. Rata-rata penerimaan petani responden yang menggunakan irigasi setengah teknis sebesarrp 19.311.428,57/Ha.Rata-rata penerimaan petani responden yang menggunakan irigasi desa Rp17.212.250,00/Ha Rata-rata pendapatan petani responden yang menggunakan sistem irigasi setengah teknis sebesar Rp 11.663.922,08/Ha, sedangkan untuk petani responden yang menggunakan sistem irigasi desa memperoleh rata-rata pendapatan sebesar Rp 9.803.569,44/Ha.Untuk lebih jelasnya pendapatan petani irigasi desadan petani irigasi desa di Desa Pakuli terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Analisis Pendapatan Petani Irigasi Setengah Teknis Dan Petani Irigasi Desa Di Desa Pakuli 2013 No. Nilai per hektar Uraian Petani Irigasi Setengah Teknis Petani Irigasi Desa Penerimaan (Rp) 19.311.428,57 17.212.250,00 Biaya Produksi (Rp) a. Biaya Tetap/Ha - Penyusutan Alat - Sewa lahan - Pajak lahan b. Biaya Variabel/Ha - Benih - Pupuk - Pestisida - Tenaga Kerja - Olah Tanah - Pasca Panen 104.395,86 1.732.683,98 15.238,10 300.000,00 531.051,95 238.658,01 1.626.406,93 901.643,10 2.169.506,49 153.430,56 1.500.000,00 8.750,00 300.000,00 520.000,00 238.000,00 1.605.000,00 900.000,00 2.183.500,00 3. Total biaya (Rp) 7.647.506,49 7.408.680,56 4. Pendapatan (3-5) Rp. 11.663.922,08 9.803.569,44 Sumber : Data Primer setelah diolah, 2013. 196

Tabel 1 menunjukkan bahwa pendapatan petani responden yang menggunakan irigasi setengah teknis lebih besar dari pada petani responden yang menggunakan irigasi desa. Hal ini dikarenakanoleh berbagai faktor di lapangan salah satunya pasokan irigasi yang kurang lancar membuat banyak padi mati sebelum waktu panen dan menghambat pertumbuhan padi. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terhadap perbandingan produksi petani yang menggunakan irigasi setengah teknis dengan petani yang menggunakan irigasi desa di Desa Pakuli diperoleh nilai t-hitung sebesar1,807> t-tabel.t-tabel pada α 5% yaitu1,701. Begitu juga dengan perbandingan pendapatan petani diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,565 > t-tabel pada α 5% yaitu1,701. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H 1 teruji kebenarannya bahwa rata-rata produksi dan irigasi setengah teknis berbeda nyata dengan pendapatan usahatani padi sawah sistem irigasi desa, Untuk lebih jelasnya pendapatan petani irigasi desa dan petani irigasi desa di Desa Pakuli terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perbandingan Produksi dan Pendapatan Petani Irigasi Setengah Teknis dan Petani Irigasi Desa di Desa Pakuli No Uraian Nilai Petani Irigasi Setengah Teknis Petani Irigasi Desa Perbandingan t-hitung t-tabel 1. Produksi 2.925,97 2.607,92 1,807 1,701 2. Pendapatan 11.663.922,08 9.803.569,44 2,565 1,701 Sumber : Data Primer setelah diolah, 2013. Tabel 2 menunjukkan bahwa rata rata produksi dan pendapatan petani responden yang menggunakan irigasi setengah teknis lebih besar daripada petani responden yang menggunakan irigasi desa.nasution (2006) menyatakan bahwapenggunaan irigasi yang baik dapat meningkatkan hasil output (hasil produksi) padi dan penggunaan tenaga kerja di sektor pertanian. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan yaitu Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah perhektar di Desa Pakuli selama satu kali sebagai musim tanam untuk irigasi setengah teknis sebesarrp 12.820.637,45 dan irigasi desa sebesar Rp 11.464.819. Perbandingan produksi dan pendapatan petani yang menggunakan irigasi setengahteknis dengan petani yang menggunakan irigasi desa di Desa Pakuli diperoleh hasil bahwa rata-rata produksi dan irigasi setengah teknis berbeda nyata dengan irigasi desa di Desa Pakuli. Agar produksi dan pendapatan usahatani padi sawah yang menggunakan irigasi desa tidak berkurang lebih banyak petani hendaknya lebih memperhatikan dan memelihra aliran irigasinya, karena irgasi desa dikelola oleh masyarakat desa maka dibutuhkan peran petani untuk mengelola. Kepada pemerintah diharapkan lebih memperluas akses irigasi di Desa Pakuli agar tidak ada lagi produksi padi yang berkurang dikarenakan pasokan irigasi yang kurang lancar. DAFTAR PUSTAKA BPS, Badan Pusat Statistik, 2011.Sulawesi Tengah Dalam Angka.Palu. Gumbira, 2001.Penerapan Manajemen Teknologi dalam Meningkatkan Daya Saing Global Produk Agribisnis/Agroindustri Berorientasi Produksi Berkelanjutan. Orasi Ilmiah Guru 197

Besar Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sugiyono, 2010.Statistik Untuk Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung. Soekartawi, 2002.Ilmu Usahatani. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Nasution, 2006.Dampak Proyek Irigasi Namusirasira terhadap Pengembangan Wilayah Pedesaan di Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Tidak dipublikasikan 198