KUMPULAN SOAL SOAL UNTUK UJIAN KOMPETENSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI. bergradasi baik yang dicampur dengan penetration grade aspal. Kekuatan yang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... ix

KINERJA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT SEBAGAI LAPISAN WEARING COURSE (WC)

BAB I PENDAHULUAN. Campuran beraspal adalah suatu kombinasi campuran antara agregat dan aspal.

PEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

I. PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Ketersediaan jalan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam campuran beraspal, aspal berperan sebagai pengikat atau lem antar partikel

2.4.5 Tanah Dasar Lapisan Pondasi Bawah Bahu Kekuatan Beton Penentuan Besaran Rencana Umur R

PENGGUNAAN RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT

ASPEK GEOTEKNIK PADA PEMBANGUNAN PERKERASAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. agregat, dan agregat berperan sebagai tulangan. Sifat-sifat mekanis aspal dalam

ANALISIS KARAKTERISTIK LAPISAN TIPIS ASPAL PASIR (LATASIR) KELAS A YANG SELURUHNYA MEMPERGUNAKAN AGREGAT BEKAS

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.4 April 2015 ( ) ISSN:

BAB 1. PENDAHULUAN. Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara

SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

SEKSI Skh 6.8 CAPE BUTON SEAL

PENGARUH KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN AGREGAT TERHADAP PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA ABSTRAK

Spesifikasi bahan lapis penetrasi makadam (LAPEN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM SEKSI 6.6

Berdasarkan bahan pengikatnya konstmksi perkerasanjalan dapat dibedakan atas:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terletak pada lapis paling atas dari bahan jalan dan terbuat dari bahan khusus

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

konfigurasi sumbu, bidang kontak antara roda perkerasan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi pada zaman sekarang,

A. LAPISAN PERKERASAN LENTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melebihi daya dukung tanah yang diijinkan (Sukirman, 1992).

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. golongan, yaitu : struktur perkerasan lentur (Flexible Pavement) dan struktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut :

Djoko Sulistiono, Amalia FM, Yuyun Tajunnisa Laboratorium Uji Material Program Diploma Teknik Sipil FTSP ITS ABSTRAK

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. keras lentur bergradasi timpang yang pertama kali dikembangkan di Inggris. Hot

Cape Buton Seal (CBS)

PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN KOTA BULUH BTS. KOTA SIDIKALANG KM KM TUGAS AKHIR

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan. Pengujian Bahan

BAB III LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis-jenis Perkerasan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN

VARIASI AGREGAT LONJONG PADA AGREGAT KASAR TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN ASPAL BETON (LASTON) I Made Agus Ariawan 1 1

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH VARIASI KANDUNGAN BAHAN PENGISI TERHADAP KRITERIA MARSHALL PADA CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON-LAPIS ANTARA BERGRADASI HALUS

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN TOL SEMARANG KENDAL

PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT HALUS (PASIR BESI) PASUR BLITAR TERHADAP KINERJA HOT ROLLED SHEET (HRS) Rifan Yuniartanto, S.T.

PENGARUH PENAMBAHAN SEMEN PADA KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. diperkirakan km. Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama dalam menggerakkan roda

BAB III LANDASAN TEORI. dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus (well graded)

al akan lebih lama pada gradasi yang memadai/seharusnya.

Outline Bahan Ajar. Prasyarat : MK Perancangan Geometri Jalan (TKS 7311/2 sks/smt V) Dosen Pengampu : Dr. Gito Sugiyanto, S.T., M.T.

Gambar 2.1 Lapis Perkerasan Jalan

ABSTRAK PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN NGIPIK KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. pasir pantai (Pantai Teluk Penyu Cilacap Jawa Tengah), di Laboratorium Jalan Raya Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam

SPESIFIKASI KHUSUS-2 INTERIM SEKSI 6.6 LAPIS PENETRASI MACADAM ASBUTON LAWELE (LPMAL)

Gambar 4.1. Bagan Alir Penelitian

VARIASI AGREGAT LONJONG SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN ASPAL BETON (LASTON) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGGUNAAN METODE CAKAR AYAM MODIFIKASI SEBAGAI SOLUSI PEMBANGUNAN JALAN DI ATAS TANAH EKSPANSIF

Agus Fanani Setya Budi 1, Ferdinan Nikson Liem 2, Koilal Alokabel 3, Fanny Toelle 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

KAJIAN LABORATORIUM PENGGUNAAN MATERIAL AGREGAT BERSUMBER DARI KAKI GUNUNG SOPUTAN UNTUK CAMPURAN BERASPAL PANAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

berlemak, larut dalam CCU serta tidak larut dalam air. Jika dipanaskan sampai suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Jalan Raya

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL

BAB IV Metode Penelitian METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI DEFORMASI PERMANEN BETON ASPAL DENGAN PENAMBAHAN PARUTAN KARET SEPATU BEKAS. Ari Haidriansyah

Gambar Distribusi Pembebanan Pada Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur

Alik Ansyori Alamsyah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang

KARAKTERISTIK MARSHALL DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH PLASTIK PADA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI - PEJAGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ini pemerintah DKI Jakarta mencoba mengeluarkan salah satu solusi yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan kebutuhan hidup dan

3.1 Lataston atau Hot Rolled Sheet

Bab IV Persiapan Pengujian Laboratorium Untuk Mengukur Kondisi Bonding Antar Lapis Perkerasan

KAJIAN LABORATORIUM SIFAT FISIK AGREGAT YANG MEMPENGARUHI NILAI VMA PADA CAMPURAN BERASPAL PANAS HRS-WC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENGGUNAAN KAPUR TOHOR SEBAGAI FILLER TERHADAP MARSHALL PROPERTIS PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-WEARING COURSE (AC-WC)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

Spesifikasi kereb beton untuk jalan

PENGARUH LIMBAH BAJA ( STEEL SLAG ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR NO. ½ DAN NO.8 PADA CAMPURAN HRS-WC TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkerasan kaku (rigid pavement) atau perkerasan beton semen adalah perkerasan

PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD PADA CAMPURAN ASPAL BETON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

KEMENTERIAN RISET, KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL KUMPULAN SOAL SOAL UNTUK UJIAN KOMPETENSI 2016

Materi I GEOMETRIK JALAN 1. Gambarkan suatu penampang melintang jalan secara lengkap dengan mencantumkan bagianbagian jalan! 2. Apa perbedaan lajur dan jalur jalan? 3. Jelaskan fungsi-fungsi bagian jalan berikut ini: a. Bahu Jalan b. Drainase jalan c. Pengaman tepi 4 Apa yang saudara ketahui tentang : RUMAJA, RUMIJA, RUWASJA? 5 Gambarkan suatu penampang melintang pada suatu tikungan! 6 Apa fungsi utama dari kemiringan melintang jalan (e) pada suatu tikungan? 7 Jelaskan hal-hal yang terkait dengan geometrik jalan berikut ini a. Apa yang saudara ketahui tentang trase jalan dan bagaimana syarat-syarat trase yang baik! b. Alinyemen Horisontal dan Alinyemen Vertikal! 8 Berikut adalah gambar setengah penampang melintang jalan!. Jika Jalur lalu lintas pada gambar panjangnya 3,5 m berapakah perbedaan tinggi as jalan dengan tepi jalur lalu lintas? Soal-soal ujian kompetensi bidang perkerasan jalan Page 1

Materi II PERKERASAN JALAN 9 a. Jelaskan pengertian dari struktur perkerasan jalan lentur! b. Uraikan istilah lapisan-lapisan struktur perkerasan lentur pada gambar di bawah ini!? c. Sebutkan bahan-bahan yang umum digunakan pada lapisan-lapisan struktur perkerasan lentur! d. Jelaskan apa yang mempengaruhi ketebalan dari lapisan-lapisan struktur perkerasan lentur! e. Semakin ke menuju ke lapisan perkerasan diatasnya, umumnya ketebalannya menipis. Jelaskan! f. Apa yang dimaksud lapisan lapis permukaan perkerasan struktural dan non struktural? 10 a. Jelaskan pengertian dari struktur perkerasan jalan kaku! b. Uraikan istilah lapisan-lapisan struktur perkerasan lentur pada gambar di bawah ini!? 11 Jelaskan perbedaan karakteristik perkerasan lentur dan perkerasan kaku? 12 Apa yang dimaksud beban gandar (axle load)? 13 Bagaimana cara mengetahui daya dukung tanah dasar? Soal-soal ujian kompetensi bidang perkerasan jalan Page 2

14 Uji apa yang perlu dilakukan untuk mengetahui kepadatan tanah dasar dan daya dukung tanah dasar? 15 Gambar dan jelaskan prinsip penyebaan beban roda pada lapisan perkerasan lentur dan kaku! 16 Bagaimana prinsip menentukan tebal perkerasan jalan? Apa ada rumus umum yang dipakai pada perencanaan tebal perkerasan dengan cara analisa komponen? Jelaskan! 17 Apa yang dimaksud lendutan balik perkerasan lentur? Bagaimana cara mengetahuinya? 18 Parameter apa yang diperoleh dari analisa lalu lintas, dalam merencanakan overlay dengan analisa lendutan balik? 19 Mengapa pada sambungan perkerasan kaku tanpa tulangan perlu dipasang besi penyambung (dowel)? 20 Mengapa pelat beton pada perkerasan kaku perlu dipotong dan diberi joint sealant? Soal-soal ujian kompetensi bidang perkerasan jalan Page 3

BAHAN PERKERASAN JALAN DAN CAMPURAN ASPAL PANAS I. AGREGAT 21 Campuran aspal panas menggunakan bahan agregat kasar, agregat halus dan filler seperti tampak dalam gambar berikut, Agregat Kasar Agregat Halus Filler a. Jelaskan pengertian agregat kasar, agregat halus dan filler berdasarkan ukuran butir! b. Apa persyaratan umum dari filler? 22 Gambar dibawah adalah tipe-tipe gradasi campuran agregat Uniform Grading Continous Grading Gap Grading a. Jelaskan pengertian dari gradasi agregat! b. Jelaskan karakteristik dari tipe-tipe gradasi diatas! Soal-soal ujian kompetensi bidang perkerasan jalan Page 4

23 Berikut adalah gambar grafik salah satu gradasi agregat campuran. a. Apa arti nomor saringan? Misalnya saringan no. 4 atau no. 8? b. Apa manfaat skala semi log pada grafik gradasi agregat? c. Bagaimana cara mengetahui persentase agregat kasar, halus dan filler dari suatu gradasi campuran? d. Mana yang memberikan campuran dengan gradasi yang lebih halus (batas atas atau batas bawah. Jelaskan! e. Mana yang lebih banyak memerlukan aspal, antara campuran dengan gradasi lebih kasar dengan yang halus? Jelaskan! 24 Apa dasar untuk menentukan ukuran maksimum agregat yang akan digunakan? 25 a. Apa efek lempung pada campuran aspal dengan agregat? b. Bagaimana prinsip pengujian kadar lempung? 26 a. Apa yang diketahui tentang keausan agregat? c. Bgmn prinsip ujinya? d. Jika diuji dengan Los Angeles Test, apa yang menentukan jumlah putaran dan jumlah bola baja? 27 Agregat memiliki bentuk butir dari bulat (rounded) hingga bersudut (angular) seperti gambar di bawah. Bentuk yang bagaimana cocok untuk campuraan agregat dengan aspal? Kenapa? Soal-soal ujian kompetensi bidang perkerasan jalan Page 5

Tipikal Bentuk Butir Agregat (Kubikal, Lonjong, Pipih) 28 Apa yang mempengaruhi kelekatan agregat dengan aspal? 29 a. Apa yang dimaksud berat jenis agregat? b. Jelaskan konsep penentuan volume agregat dalam menghitung berat jenis agregat untuk perkerasan jalan (gambar dibawah) dan sebutkan ada berapa macam berat jenis (specivic gravity)! Pertimbangan Volume Untuk Menentukan Berat Jenis 30 Apa maksud dilaksanakannya pencampuran atau blending agregat untuk perkerasan jalan? II. ASPAL 31 Apa beda asphalt dengan bitumen? 32 Jelaskan karakteristik aspal terkait dengan Viscous Elastic! 33 Sebutkan jenis-jenis aspal berdasarkan proses destilasinya! 34 Jelaskan apa yang dimaksud dengan aspal alam? Ada berapa jenis aspal alam? Soal-soal ujian kompetensi bidang perkerasan jalan Page 6

35 Apa yang dimaksud: asphalt cement dan aspal cair (cutback asphalt)? 36 Apa yang dimaksud aspal penetrasi, aspal oksidasi, dan aspal keras (hard asphalt)? Jelaskan! 37 Apa yang dimaksud aspal emulsi? 38 Apa yang dimaksud aspal modifikasi? 39 Sifat apa yang diharapkan dari aspal modifikasi? 40 Apa yang dimaksud sifat reologi aspal? 41 Sebutkan sifat-sifat campuran aspal yang perlu diuji dan satuannya! 42 Apa yang membedakan suatu campuran aspal dan agregat dengan campuran lainnya? 43 Apa yang saudara ketahui tentang lapisan penetrasi makadam (lapen)? 44 Apa yang dimaksud prime coat dan tack coat? 45 Apa saja nama campuran agregat dan aspal yang saudara ketahui? Soal-soal ujian kompetensi bidang perkerasan jalan Page 7