BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN PELATIHAN TERAPI PIJAT BAYI PADA ORANG TUA DI DESA PESAYANGAN UTARA, MARTAPURA

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. emosional serta perkembangan otaknya. Yaitu dengan cara berinteraksi secara

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

55 Pengaruh Penyuluhan Pada Ibu Terhadap...

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

1

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui.

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang berbeda menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang. pada anak akan diikuti oleh gangguan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memberikan ekspresi terhadap pemikiran menjadi kreatif. Permainan dapat

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah kira-kira 6 minggu yang berlangsung antara berakhirnya organ-organ

BAB V PEMBAHASAN. balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur bulan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari. kesehatan dan Keadaan Sejahtera Badan, Jiwa dan Sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu prioritas Kementrian Kesehatan saat ini adalah meningkatkan status

76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Deri, 2008) dari Warwick medical school, Institute of Education dan

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas)

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan kembang anak. (Lubis, 2004). tanpa pemberian vitamin dan obat tertentu.

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PELAKSANAAN PIJAT BAYI DI DUSUN PAPAHAN KELURAHAN PAPAHAN KECAMATAN TASIKMADU

BAB I PENDAHULUAN. untuk stimulasi potensi-potensi anak, sehingga secara nature dan nurture anak

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK USIA DI KOTA PADANG

TINGKAT KECEMASAN SUAMI SAAT ISTRI MENJALANI PERSALINAN NORMAL DI PONEK RSUD Dr. MOEWARDI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 2011). Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan skill dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyakit penyebab kecacatan nomor satu di dunia,

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. global yang harus segera ditangani, karena mengabaikan masalah mata dan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan masyarakat (Darmodjo, 2000) Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara psikologis dan

BAB I PENDAHULUAN. bulan. Masa ini merupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif. bagaimana mengontrol orang lain melalui perilaku tempertantrum,

HUBUNGAN PENGGUNAAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA BULAN

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

BAB III METODE PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap orang mampu menyadari berbagai keadaan aktivitas otak, salah

HUBUNGAN STIMULASI DINI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER DI TEMAN SEJATI SARIHUSADA KOTABARU YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan kehidupan manusia, dengan menyusui ibu telah

sangat berlebihan dan juga tidak realistik, seperti selalu memanggil petugas kesehatan walaupun demamnya tidak tinggi (Youssef et al, 2002).

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

GAMBARAN POLA PERILAKU IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI KE DUKUN BAYI DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada pemberian perlakuan (treatment) terhadap variabel dependent.

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. higiene perusahaan dan kesehatan kerja, memiliki segi-segi khusus yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. sering menderita kekurangan gizi, juga merupakan salah satu masalah gizi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu

Tumbuh kembang anak. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia bermain atau toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5 5 tahun), usia sekolah (5 11 tahun), hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berbeda antara anak satu dengan yang lain mengingat latar belakang anak berbeda. Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam proses berkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008). Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak setiap individu akan mengalami siklus berbeda setiap kehidupan manusia. Peristiwa tersebut dapat secara cepat maupun lambat tergantung dari individu atau lingkungan. (Hidayat, 2008). Sejak dilahirkan, bayi memiliki tiga kebutuhan yang harus dipenuhi oleh orang tua, yaitu kebutuhan fisik-biologis yang berguna untuk pertumbuhan otak, sistim sensorik, serta motorik. Kebutuhan emosi kasih sayang untuk kecerdasan emosi, interpersonal dan intrapersonalnya, serta kebutuhan stimulasi untuk merangsang semua kerja sistim sensorik dan motoriknya (Maharani, 2009). Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak (Ngastiyah, 2005). 1

2 Pijat bayi dapat digolongkan sebagai aplikasi stimulasi sentuhan (Maharani, 2009). Menurut Soedjatmiko (2006), pijat bayi dapat digolongkan sebagai aplikasi sentuhan karena pijat bayi mengandung unsur sentuhan berupa kasih sayang, perhatian, suara atau bicara, pandangan mata, gerakan dan pijatan. Stimulasi ini akan merangsang perkembangan struktur maupun fungsi dari sel-sel otak. Pemijatan pada bayi dapat mengurangi kegelisahan dan hormone stress pada bayi yang baru lahir. Pemijatan bayi yang baru lahir memacu kepercayaan diri dan pertumbuhan otak, serta memperbaiki pencernaan dan perilaku. Ketika terapi pemijatan tersebut diberikan oleh ibu bayi, pemijatan tersebut juga membuat ibu bayi merasa merasa lebih nyaman sama seperti pada bayi yang dipijatnya, sekaligus memberi pengobatan yang efektif dan berharga (Harley, 2003). Data-data klinis terbaru hasil riset dari Touch In Labor and Infancy, telah menunjukkan bukti-bukti lebih jauh mengenai manfaat luar biasa dari stimulasi sentuhan bagi bayi dan ibu. Studi itu menunjukkan pijat mempersingkat masa tinggal perawatan bayi di rumah sakit (setelah dilahirkan) menjadi tiga sampai enam hari lebih awal, meningkatkan berat badannya sampai 47%, mengurangi masalah tidur bayi, dan 100% orang tua bayi setuju bahwa pijatan tersebut memberikan pengalaman positif yang luar biasa antara bayi dan orang tuanya (Dima, 2005). Pijat merupakan faktor yang dapat membuat bayi semakin tenang, meningkatkan efektifitas istirahat (tidur), memperbaiki konsentrasi bayi, meningkatkan produksi ASI, membantu meringankan ketidaknyamanan

3 dalam pencernaan dan tekanan emosi, memacu perkembangan otak dan system saraf, meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan, menstimulasi aktifitas nervus vagus untuk perbaikan pernapasan, memperkuat system kekebalan tubuh (Yazid Subakti, 2008). Frekuensi pemijatan bayi yang ideal mengacu pada hasil penelitian beberapa peneliti yang mengungkapkan bahwa frekuensi pemijatan bayi yang efektif adalah minimal 2 kali satu minggu (Ghicara, 2006). Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas 1 Kartasura, kini mulai di galakkan pelayanan atau anjuran bagi ibu untuk memijatkan bayinya. Dan respon masyarakat tentang pijat bayi ini cukup diterima dengan sangat baik, dan semakin banyak ibu-ibu yang memijatkan bayinya. Dari data survey yang diperoleh, serta melalui wawancara antara peneliti dengan beberapa ibu yang memberikan pijat pada bayinya di pelayanan pijat bayi yang ada di Puskesmas 1 Kartasura bahwa dalam kurun waktu satu minggu dalam pelayanan pijat bayi yang ada di Puskesmas 1 Kartasura setidaknya kurang lebih 10 ibu yang memijatkan bayinya. Dan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden tersebut terdapat beberapa responden yang melakukan pemijatan bayi dengan frekuensi empat kali dalam satu bulan, tiga kali dalam satu bulan, dua kali dalam satu bulan dan ada yang satu kali dalam satu bulan mereka mengeluhlan jarak rumah mereka yang relatif jauh dengan Puskesmas. Faktor lain adalah faktor pekerjaan. Kesibukan pekerjaan mereka menyebabkan waktu yang dimiliki untuk memijatkan bayinya ke Puskesmas menjadi sempit. Kondisi tersebut di dukung oleh tidak adanya anggota keluarga lain yang

4 dapat menngantikan mereka untuk mengantarkan bayinya ke Puskesmas. Beberapa hal tersebut menjadikan kesempatan beberapa responden untuk pergi memijatkan bayi ke Puskesmas Kartasura menjadi berkurang dan juga peneliti tidak memperhitungkan pemijatan bayi di rumah atau di tempat lain selain Puskesmas, sehingga peneliti tidak dapat menjelaskan gambaran pemijatan bayi yang dilakukan terhadap bayi di luar Puskesmas. Oleh seb itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan frekuensi ibu dalam memijatkan bayi di Puskesmas 1 Kartasura. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah faktor-faktor apa yang berhubungan dengan frekuensi ibu dalam memijat bayi di Puskesmas 1 Kartasura. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan frekuensi ibu dalam memijatkan bayi di Puskesmas 1 Kartasura. 2. Tujuan khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu terhadap frekuensi pijat bayi di Puskesmas 1 Kartasura.

5 b. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang pemijatan bayi terhadap frekuensi pijat bayi di Puskesmas 1 Kartasura. c. Untuk mengetahui hubungan sikap ibu tentang pemijatan bayi terhadap frekuensi pijat bayi di Puskesmas 1 Kartasura. d. Untuk mengetahui hubungan nilai ibu tentang pemijatan bayi terhadap frekuensi pijat bayi di Puskesmas 1 Kartasura. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh bagi beberapa pihak dari penilitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam memijat bayi antara lain: 1. Manfaat Bagi perawat Bagi perawat dapat mengembangkan peningkatan pelayanan kesehatan pada kesehatan anak terutama untuk kesehatan bayi dan balita. 2. Manfaat Bagi masyarakat memberikan pengetahuan kepada masyarakat terutama keluarga akan manfaat pjat pada bayi terhadap optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan anak 3. Manfaat Bagi peneliti Dengan melakukan penelitian ini penulis memperoleh pengalaman dan ilmu tentang pijat bayi. Dengan penelitian ini bagi peneliti bermanfaat untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Kesehatan jurusan keperawatan UMS.

6 E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang mempunyai kemiripan dengan penilitian yang dilakukan peneliti : 1. Pengaruh pijat bayi terhadap durasi tidur pada bayi usia 0-3 bulan di rumah bersalin Sragen (Parsini 2009). Penilitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimental (penelitian semu) yaitu kegiatan percobaan(eksperimental) yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat perlakuan tertentu. Dengan rancangan pre and post with control design. Dengan menggunakan data primer yaitu melakukan pencatatan data sebelum dan sesudah perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian, durasi yang didapat pada bayi usia 0-3 bulan adalah 13-15jam skala rasio, yang memiliki durasi tidur yang kurang atau dibawah normal. Penelitian dengan jumlah sampel 9 bayi pada kelompok perlakuan di peroleh nilai durasi tidur sebelum dilakukan perlakuan pijat dengan mean 14,00 sampai dengan 0,866, pada penguji hipotesa diperoleh nilai durasi tidur setelah dilakukan pijat delapan kali dalam empat minggu di dapat nilai mean 16,22 sampai dengan 0,618 dengan kata lain terapi pijat dapat meningkatkan durasi tidur pada bayi, Perbedaan penelitian Parsini (2007) dengan penelitian ini yaitu terletak pada variabel independent dan dependen. Pada penelitian ini menggunakan penelitian deskriftif analitik. Dan menggunakan rancangan studi potong lintang atau Cross Sectional. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ibu dalam memijatkan bayi

7 2. Pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan di Puskesmas dua Kartasura. (endang, 2008). Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental yaitu kegiatan percobaan (eksperimen) yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pijat bayi pada peningkatan berat badan. Peneliti menggunakan dua kelompok yaitu subyek penelitian yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dengan hasil penelitian sampel dalam penelitian ini berjumlah 14 bayi yang di bagi menjadi dua kelompok 7 sebagai kelompok perlakuan yang terdiri dari 4 bayi laki-laki 3 bayi perempuan. Pada kelompok kontrol ada 7 bayi yang terdiri dari 5 bayi laki-laki dan 2 bayi perempuan. Dengan rentang usia pada kelompok perlakuan dan kontrol 0-3 bulan. Dari data penelitian dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan pada peningkatan berat badan dari kelompok perlakuan dan kelompok control dimana nilai P = 0,009 berarti P<0,005 atau signifikan. Dengan kata lain dengan pijat bayi berat badan dapat meningkat lebih banyak dari pada yang tidak pijat, karena pijat banyak memberikan manfaat antara lain meningkatkan nafsu makan. Perbedaan penelitian Endang (2008) dengan penelitian ini yaitu terletak pada variabel independent dan dependen. Pada penelitian ini menggunakan penelitian deskriftif analitik. Dan menggunakan rancangan studi potong lintang atau Cross Sectional. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ibu dalam memijatkan bayi