Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Belajar Kelompok (Learning Group) Pada Pembelajaran PKn Kelas V SDN 1 Palasa

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kolaborasi Kelas V SDN 3 Parigi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Sarini, Junarti, dan Imran. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Tilka Masoyang, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif STAD di Kelas IV SDN 2 Siney

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Jasmanyah76.wordpress.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Di Kelas IV SDN 1 Palasa Kec. Palasa Kab.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Luok Manipi Pada Pokok Bahasan Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Renold, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Belajar Kelompok (Learning Group) Pada Pembelajaran PKn Kelas V SDN 1 Palasa Ernawati, Dwi Septiwiharti, dan Anthonius Palimbong Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Dimana mengatasi masalah ini peneliti menerapkan pendekatan dengan model belajar kelompok sehingga di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Palasa dalam pembelajaran PKn. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan alur perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data yang dilakukan dalam setiap siklus berupa data kualitatif dan data kuantitatif dan dikumpulkan dengan tiga cara yakni tes, observasi, wawancara. Pada siklus I persentase ketuntasan klasikal sebesar 75% dengan persentase daya serap klasikal 73,25%, dan pada siklus II persentase ketuntasan klasikal 100 % dengan persentase daya serap klasikal 83,50%. Nilai Rata-rata (NR) aktivitas siswa pada siklus I cukup dan siklus II sangat baik. Berdasarkan indikator yang telah ditentukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model belajar kelompok penguasaan siswa terhadap materi terus meningkat sehingga berdampak pada meningkatnya hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri 1 Palasa. Kata Kunci : Meningkatkan Hasil Belajar, Belajar Kelompok,Pembelajaran PKn I. PENDAHULUAN Melalui pembelajaran PKn di harapkan sekolah dapat menghasilkan peserta didik yang bukan hanya pintar secara intelektual tetapi juga memiliki nilai moral yang tinggi dalam dirinya. Hal ini menunjukkan bahwa mata pelajaran PKn mempunyai nilai yang sangat strategis dan penting dalam mempersiapkan sumber 103

daya manusia yang unggul, handal dan bermoral semenjak dini (usia SD). Hal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran PKn adalah disebapkan kurang di kemasnya pembelajaran PKn dengan metode yang menarik, menantang dan menyenangkan. Para guru sering menyampaikan materi PKn apa adanya (konvensional), sehingga pembelajaran PKn cenderung membosankan dan kurang menarik minat para siswa yang pada giliranya hasil belajar siswa kurang memuaskan. Disisi lain ada kecenderungan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn masih rendah. Setidaknya ada tiga indikator yang menunjukkan hal ini. Pertama, siswa kurang memiliki kemampuan untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain. Kedua, siswa kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri. Ketiga, siswa belum terbiasa bersaing menyampaikan pendapat dengan teman yang lain. ketiga indikator diatas juga merupakan pengalaman yang sering dialami peneliti setiap kali membelajarkan PKn di SD Negeri 1 Palasa, kondisi tersebut tergambar dari interaksi dalam pembelajaran yang secara umum hanya terjadi satu arah dimana guru sebagai pemberi informasi sedangkan siswa terkesan hanya sebagai pendengar informasi yang diberikan oleh guru. Kondisi pembelajaran diatas sangat berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa yang rata-rata masih jauh dari harapan apalagi Penilaian Hasil Belajar Siswa pada pembelajaran PKn harus dilakukan berdasarkan pengamatan tiga aspek yakni aspek kognitif (pengetahuan), aspek adfektif (sikap) serta aspek psikomotorik (keterampilan) Menjawab tantangan tersebut maka seorang guru perlu merancang pembelajaran agar menjadi bermakna. Pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi aktif dan kreatif, yang di kelola secara efektif dan menyenangkan, sehingga mampu mengetarkan ranah kognitif, adfektif dan psikomotorik siswa.pembelajaran tersebut sering kita kenal dengan istilah PAKEM. Pembelajaran PAKEM dapat di lakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan pembelajaran kelompok. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui penerapan pembelajaran kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn. 104

II. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Pelaksanaan penelitian ini, mengikuti model penelitian bersiklus yang mengacu pada desain penelitian tindakan kelas yang di kembangkan Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti Depdiknas yang merupakan pengabungan dari model Sanford dan Kemmis (Depdiknas, 2007: 22) Desain penelitiandi awali dengan perencanaan tindakan (planing), pelaksanaan tindakan (action), Observasi dan evaluasi (Observation and evaluation) dan refleksi (refleksion), dan seterusnya sampai di capai kualitas pembelajaran yang di inginkan. Proses siklus kegiatan dalam penelitian tindakan ini dapat di gambarkan sebagai berikut: perencanaan refleksi Observasi dan evaluasi Pelaksanaan tindakan Perencanaan Ulangtindakan Refleksi 0bservasi dan evaluasi Pelaksanaan tindakan Gambar 1. Depdiknas (2007: 22) 1. Lokasi Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SDN 1 Palasa Kecamatan Palasa Kabupaten Parigi Moutong. dengan obyek penelitian 20 orang siswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. 105

2. Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada pada bulan april sampai dengan mei 2013. Defenisi Operasional Variabel. PTK ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana setiap siklusnya hanya terdiri atas satu kali pertemuan untuk melihat peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran PKn melalui metode belajar kelompok. Setiap siklus diberikan tes awal yang di kerjakan secara kelompok dan tes akhir yang di kerjakan secara individu. Tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang di tentukan oleh sekolah yakni sebesar 70 %. - Siklus I a. Perencanaan (Planing) Siklus Pertama terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut. - Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan di sampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode belajar kelompok. - Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode belajar kelompok. - Membuat lembar kerja siswa. - Membuat instrumen yang di gunakan dalam siklus PTK. - Menyusun alat evaluasi pembelajaran. b. Pelaksanaan (Action) 1. Kegiatan Awal. - Mengucapkan salam dan berdoa. - Memberikan pertanyaan pra syarat. - Memberikan motivasi. - Menyampaikan tujuan pembelajaran. - Menyampaikan ruang lingkup pembelajaran. 2. Kegiatan Inti. - Menjelaskan materi pelajaran. 106

- Membagi siswa dalam beberapa kelompok. - Membagikan LKS pada setiap kelompok. - Mengarahkan setiap kelompok untuk bekerja sama dalam menyelesaikan LKS dengan diskusi kelompok. - Memantau dan mengarahkan setiap kelompok dalam menyelesaikan tugasnya. - Meminta setiap kelompok untuk mempersentasekan hasil pekerjaan kelompoknya dan kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi. - Memberi penguatan dan meluruskan kesalahan pemahaman yang terjadi. 3. Kegiatan Akhir. - Menarik kesimpulan bersama-sama dengan siswa - Melaksanakan evaluasi terhadap materi yang di sajikan. c. Pengamatan (observation) 1. Situasi kegiatan belajar mengajar. 2. Keaktifan siswa. 3. Aktivitas siswa dalam belajar kelompok. d. Refleksi (Reflection) Dalam tahapan refleksi peneliti melakukan analisis data dengan melakukan kategorisasi dan penyimpulan data yang telah terkumpul dalam tahap pengamatan. Dalam tahapan refleksi peneliti juga melakukan evaluasi terhadap kekurangan atau kelemahan dari implementasi tindakan sebagai bahan dan pertimbangan untuk perbaikan pada siklus berikutnya. - Siklus II. Seperti halnya siklus pertama siklus keduapun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a. Perncanaan (planing) Membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. b. Pelaksanaan (Acting) Guru melaksanakan pembelajaran dengan metode belajar kelompok berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama. 107

c. Pengamatan (observation) Tim peneliti (guru dan teman sejawat melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan metode belajar kelompok. d. Refleksi (Reflecting) Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan metode belajar kelompok dalam peningkatan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn. 4. Jenis Data. Jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. a. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari aktivitas siswa dan aktivitas guru berupa hasil observasi dan hasil wawancara. b. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa. 5. Teknik Pengumpulan Data. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu : a). Tes Tes menggunakan butir soal / instrumen soal untuk mengukur hasil belajar siswa. b). Observasi. Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi menggunakan lembar observasi untuk mengukur aktifitas guru dan aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar PKn. c). Wawancara Wawancara menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran kelompok. 6. Analisis Data. a. Analisis Data Kuantitatif. 108

Analisis data kualitatif penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data, 2) menyajikan data, 3) verifikasi data (penyimpulan). - Mereduksi Data Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan dan penyeleksian data yang telah diperoleh mulai dari awal sampai akhir pengumpulan data. - Penyajian Data. Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun data secara sederhana kedalam tabel, sehingga memudahkan dalam penarikan kesimpulan. - Verifikasi Data (Penyimpulan) Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh yang disajikan pada tahap penyajian data. b. Analisis Data Kuantitatif. Teknik analisa data yang digunakan dalam menganalisa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes belajar siswa dan menentukan persentase ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan rumus ebagi berikut : - Menentukan daya serap individu dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: DSI (daya serap individu) = Skoryangdiperolehsiswa Skormaksimumsoal 100%. Presentase ketuntasan belajar secara individu dikatakan tuntas apabila daya serap individu sekurang-kurangnya 65% (Fatmawati, 2011:26) - Menentukan ketuntasan belajar klasikal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: KBK (ketuntasan belajar klasikal) = Jumlahsiswayangtuntas Jumlahsiswaseluruhnya 100% Suatu kelas dikatakan tuntas jika presentase klasikal yang dicapai minimal 80% (Fatmawati, 2011:26) - Menentukan daya serap Klasikal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: DSK (daya serap klasikal) = Skoryangdiperolehsiswa Skoridealseluruhsiswa 100% Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika persentase daya serap klasikal sekurang-kurangnya 80 %. 7. Indikator Kinerja. 109

Keberhasilan tindakan kelas pada pembelajaran ini apabila keaktifan siswa mencapai 75%, dan ketuntasan belajar klasikal mencapai minimal 75%, dikarenakan sebelum diadakan penelitian tindakan kelas ini hasil ketuntasan belajar klasikal kurang dari 40 %. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian di uraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam penelitian ini pembelajaran di lakukan dalam dua siklus sebagaimana pemaparan berikut ini. Pratindakan. Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal dikelas yang akan diteliti untuk mengetahui materi apa yang akan diajarkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Selain itu peneliti juga memberikan tes pratindakan kepada siswa dengan jumlah soal sebanyak 5 nomor untuk mengetahui kemampuan awal siswa (lampiran 5). Berdasarkan hasil observasi diperoleh daya serap klasikal adalah 64,75% dengan ketuntasan klasikal 35%. Hasil belajar ini masih jauh dari harapan dan menjadi patokan peneliti untuk melakukan kegiatan selanjutnya dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar selama pelaksanaan tindakan. a. Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama. Siklus pertama terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi serta perencanaan ulang. Kegiatan yang dilakukan Tim peneliti dalam tahap perencanaan adalah : melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan di sampaikan kepada siswa dengan menggunakan model belajar kelompok, Membuat rencana pembelajaran dengan model belajar kelompok, Membuat lembar kerja siswa, Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, Menyusun alat evaluasi pembelajaran. Tindakan siklus pertama dilaksanakan dengan satu kali pertemuan. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada hari senin, 15 Juli 2013 dengan pokok 110

bahasan sejarah dan tujuan NKRI. Pada proses belajar mengajar diterapkan pembelajaran dengan model belajar kelompok dengan mengikuti skenario pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Selama pelaksanaan tindakan dilakukan observasi aktivitas siswa dan guru. Observasi dilakukan oleh observer yang merupakan teman sejawat disekolah tersebut dengan cara mengamati kegiatan siswa dan guru untuk mengisi lembar observasi yang teah disediakan. Pada akhir pembelajaran peneliti melakukan tes terkait dengan materi yang diajarkan dengan memberikan soal sebanyak 5 nomor. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru dan hasil analisis tes formatif siklus I terjadi peningkatan yang cukup baik jika dibandingkan dengan hasil analisis tes pra tindakan. Meski peningkatanya tidak terlalu besar dan masih berada pada kategori cikup namun hal ini bisa mengindikasikan bahwa penerapan model belajar kelompok dalam pembelajaran cukup efektif dalam meningkatkan aktivitas dan antusiame siswa dalam belajar. Pada pembelajaran dengan menggunakan model belajar kelompok siswa dilatih untuk merumuskan gagasan sendiri serta menyampaikan gagasan tersebut kepada teman sekelompok dan melatih siswa untuk dapat bersaing dalam menyampaikan gagasannya agar dapat diterima di sememua kelompok. Respon siswa ketika guru menerapkan model belajar kelompok sangat baik, secara umum pada aktifitas siswa terjadi peningkatan namun ada beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I masih berada pada kategori cukup hal ini disebapkan peran guru belum maksimal dalam menciptakan suasana belajar kelompok. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I masih berada pada kategori cukup, ini dikarenakan sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar secara kelompok dan hampir semua kelompok memiliki kelemahan dalam mempersentasekan hasil pekerjaan kelompoknya. Kelemahan kelemahan yang terjadi pada siklus I, mempengaruhi hasil tes formatif siswa dimana pencapaian daya serap klasikal siswa terhadap materi yang diberikan baru mencapai 73,25 % dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 75 111

%. Namun jika dibandingkan dengan hasil tes formatif pada kegiatan pra tindakan, daya serap klasikal siswa meningkat sebesar 8,5 % dan ketuntasan klasikal meningkat sebesar 40%. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah di capai pada siklus pertama, maka pelaksanaan siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut. Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran. Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. Penggunaan model belajar kelompok perlu dilanjutkan pada siklus kedua. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II. Seperti pada siklus pertama siklus kedua terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Planing pada siklus kedua berdasarkan replaning sikus pertama yaitu : Menciptakan suasana belajar kelompok agar lebih hidup, memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran, lebih intensif membimbing kelompok khususnya yang mengalami kesulitan, lebih mengapresiasi hasil pekerjaan siswa dengan pengakuan atau penghargaan, membuat perangkat pembelajaran dengan model belajar kelompok yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Tindakan siklus kedua dilaksanakan dengan satu kali pertemuan. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada hari senin, 19 Agustus 2013 dengan pokok bahasan Pentingnya Keutuhan NKRI. Pada proses belajar mengajar diterapkan pembelajaran dengan model belajar kelompok dengan mengikuti skenario pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru dan hasil analisis tes formatif siklus II terjadi peningkatan yang besar jika dibandingkan dengan hasil analisis tes siklus I. Peningkatan mengindikasikan bahwa penerapan model belajar kelompok dalam pembelajaran sangat efektif dalam meningkatkan aktivitas dan antusiame siswa dalam belajar. Pada pembelajaran dipertemuan siklus kedua, peneliti selalu berupaya agar kekurangan-kekurangan yang tertuang pada hasil refleksi siklus pertama tidak 112

terulang pada siklus kedua. Adapun upaya-upaya yang dilakukan peneliti antara lain: Membuat perangkat pembelajaran yang lebih menarik, memaksimalkan usaha menciptakan suasana belajar kelompok agar lebih hidup dengan memberikan dorongan dan motivasi agar siswa berupaya aktif bekerja dalam kelompoknya, lebih Intensif melakukan bimbingan khususnya bagi kelompok yang mengalami kesulitan dan mengapresiasi setiap hasil usaha siswa dengan memberikan penghargaan dan pujian. Upaya-upaya yang dilakukan peneliti dalam memaksimalkan pembelajaran disiklus kedua memberikan hasil dimana berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus II, keduanya berada pada kategori sangat baik. Kodisi ini dapat diakibatkan oleh : - Aktivitas siswa dalam pembalajaran terus meningkat dan semakin baik. Siswa semakin membangun kerjasama dalam kelompok untuk memahami tugas yang di berikan guru. Cara siswa mempersentasekan hasil pekerjaanya juga semakin baik. - Meningkatnya aktivitas siswa dalam PBM didukung oleh meningkatnya aktivitas guru dalam mempertahankan dan meningkatkan susana pembelajaran. Guru lebih intensif membimbing siswa terutama saat siswa mengalami kesulitan dalam PBM. Usaha-usaha yang dilakukan pada siklus kedua juga berdampak pada hasil tes formatif siswa dimana pencapaian daya serap klasikal siswa terhadap materi yang diberikan pada siklus kedua mencapai 83,50 % dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 100 %. Jika dibandingkan dengan hasil tes formatif padasiklus I, daya serap klasikal siswa meningkat sebesar 10,25 % dan ketuntasan klasikal meningkat sebesar 25 %. 113

IV. Kegiatan Daya Serap Ketuntasan Klasikal Klasikal Pra Tindakan 64,75 % 35 % Siklus I 73,25 % 75 % Siklus II 83,50 % 100 % Tabel 1. Peningkatan hasil belajar siswa dari kegiatan pra tindakan, siklus I KESIMPULAN sampai siklus II Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model belajar kelompok dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn dikelas V SDN 1 Palasa. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa dan guru yang mengalami peningkatan yang cukup berarti dari siklus I ke siklus II dengan model belajar kelompok yang diterapkan oleh peneliti. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pengembangan Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Ketenagaan Ditjendikti,Depdiknas. Fatmawati, 2011: Meningkatkan hasil Belajar Siswa pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Pembelajaran Kooperative Tipe Stad di Kelas IV SDN 6 Ketong. Skripsi Tidak Diterbitkan Universitas Tadulako Palu. 114