BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah kontraktor di Indonesia sekitar Jumlah ini lebih

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan di berbagai bidang sedang giat dilaksanakan oleh bangsa

BAB I PENDAHULUAN. perencana, baik untuk pembangunan gedung, jalan maupun irigasi.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencari penyedia barang dan jasa. Proses lelang (procurement) biasanya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Kualifikasi Kontraktor Terhadap Mutu

BAB II LANDASAN TEORI. dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek secara tepat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi yaitu suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan hanya satu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan proyek konstruksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan konstruksi. Proses pelelangan yang baik akan menghasilkan output

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat dari tahun 2013 sampai dengan tahun Dengan

lelang, melakukan lelang, sampai tanda tangan kontrak untuk menangani

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penelitian...

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pekerjaan proyek konstruksi, waktu (time) adalah salah satu

PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN BERDASARKAN KEPPRES NOMOR 80 TAHUN 2003 DAN KEPMEN KIMPRASWIL NOMOR 339/KPTS/M/2003 * Edy Sriyono **

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan

BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 1070/PERL/2008

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DOKUMEN PRAKUALIFIKASI

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh barang dan jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat

DOKUMEN PRAKUALIFIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PONOROGO TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KABUPATEN PONOROGO.

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 15 TAHUN TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional, industri jasa konstruksi mempunyai peran

PROSEDUR PENGADAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN CARA PENUNJUKAN LANGSUNG NoDokumen :BRR NIAS/SOP/DRAFT Revisi ke : R-00 Tgl. Berlaku : Maret 2007 Tanggal :

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. III.1. Program Rencana Penelitian Program rencana penelitian ini disusun seperti tampak pada gambar berikut:

JASA KONSTRUKSI NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CONTOH USTEK PENGAWASAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini industri konstruksi di Indonesia berkembang begitu pesat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakteristik dan kinerja perusahaan kontraktor kualifikasi kecil di daerah

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PROSES PENENTUAN KONTRAKTOR PADA PROYEK KANTOR BERSAMA SAMSAT KOTA SUKABUMI

2. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp ,00 (seratus juta rupiah);

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA MEDAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2005 TENTANG

ANALISIS PENAWARAN KONTRAKTOR (162K)

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

- 1 - BUPATI PONOROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. Barang merupakan benda dalam berbagai bentuk dan uraian seperti, bahan

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEDOMAN DAN PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN SISTEM PELAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PERDESAAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI PONOROGO

BUPATI BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

1. Keterbatasan Jumlah Petugas.

PENGUMUMAN PEMENANG PEKERJAAN KONSULTANSI NOMOR : 13/KSTN/SS/PKT-01/UIN/2014 Sanggahan disampaikan kepada Proyek Pengembangan Perumahan dan

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa PM-SARPRAS-01

Adendum Dokumen Pengadaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya memiliki kinerja yang baik merupakan tanggung jawab

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ADDENDUM DOKUMEN KUALIFIKASI

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

KAJIAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS AANWIJZING ELEKTONIK PADA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DARI SEGI PENYEDIA JASA SKRIPSI

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

KAJIAN ULANG MANAJEMEN PENGADAAN JASA PEKERJAAN KONSTRUKSI

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 3 TAHUN 2015 TENTANG

ANALISIS PEMAHAMAN KONTRAKTOR TERHADAP PERATURAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (003K)

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pemerintah dalam menjalankan roda Pemerintahan dengan melalui

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 165 TAHUN 2012

TINJAUAN MANAJEMEN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI. Gatot Nursetyo. Abstrak. Kata kunci : Jasa konstruksi,profesionalisme, kemitraan.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. keadaan yang dianggap lebih baik. Kondisi yang lebih baik itu harus dilihat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini jumlah kontraktor di Indonesia sekitar 180.000. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kontraktor yang ada di Cina yaitu sekitar 60.000. Jumlah kontraktor di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah kontraktor di Indonesia tidak diikuti dengan peningkatan kualitas dan mutu dari pekerjaan yang dikerjakan, ketepatan penyelesaian pelaksanaan, serta efesiensi pemanfaatan sumber daya personil, modal, dan teknologi. Penyebab dari permasalahan ini adalah belum diarahkannya persyaratan usaha dan persyaratan keahlian dan keterampilan untuk mewujudkan suatu kehandalan usaha yang profesional. Kondisi pelakasanaan pembangunan sarana dan prasarana tersebut, dirasakan masih dijumpai kendala-kendala pelaksanaan di lapangan, baik itu kendala yang bersifat teknis maupun non teknis. Kendala-kendala tersebut dapat dikelompokan dalam tiga hal pokok, meliputi: pengelolaan proyek, yaitu masih ditemukan beberapa proyek yang belum memenuhi kualifikasi kemampuan pengelolahan proyek, kurang efektifnya peran pengawas lapangan, masih dijumpainya pekerjaan yang kualitasnya kurang memadai, dan terlambatnya waktu penyelesaian pekerjaan. Hal pokok yang 1

kedua adalah sarana dan prasarana, yaitu minimnya sarana penunjang operasional proyek. Hal pokok yang ketiga adalah acuan dan pengendalian pelaksanaan, yaitu kurang memadainya keahlian personil yang menangani kontrak, belum diterapkannya asas nyata kepada penyedia jasa sesuai ketentuan yang berlaku sehingga pengguna jasa mengalami kesulitan dalam memilih dan menilai penyedia jasa yang benar-benar berkualitas dan memenuhi kriteria yang diinginkan. Seperti yang telah diatur dalam Kepres Nomor 80 tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan barang/jasa pemerintah di dalam pasal 14, ayat 10 tertulis bahwa dalam proses prakualifikasi/pascakualifikasi panitia/pejabat pengadaan tidak boleh melarang, menghambat, dan membatasi keikutsertaan calon peserta pengadaan barang/jasa dari luar propinsi/kabupaten/kota lokasi pengadaan barang/jasa. Dengan tidak adanya batasan untuk mengikuti atau mencalonkan sebagai peserta pengadaan barang/jasa khususnya untuk proyek konstruksi. Maka kontraktor lokal akan mengalami kesulitan karena bersaing dengan kontraktor luar provinsi/kabupaten/kota yang memiliki keunggulan baik dari segi modal, keunggulan teknologi, tenaga professional, pengalaman kerja, serta kualitas pekerjaan yang lebih baik. Demikian juga Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Nomor :11a Tahun 2008 tentang Registrasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi bagi kontraktor untuk penetapan gred dan kompetensi usaha jasa pelaksana konstruksi yang dinilai adalah (1) Keuangan yaitu kekayaan bersih dan kemampuan keuangan saat seluruh paket yang dikerjakan; (2) Kemampuan Personalia yaitu Penanggung 2

jawab badan usaha, Penanggung jawab bidang dan Penanggung jawab teknik; (3) Pengalaman perusahaan. Dalam industri jasa konstruksi faktor-faktor yang mendukung kualitas dari suatu pekerjaan adalah kualifikasi kontraktor yang memiliki modal, sumber daya manusia, sumber daya peralatan, serta pengalaman kerja. Jika kemampuan dari kontraktor terbatas maka kemungkinan hasil yang akan dicapai tidak maksimal atau di bawah standar, walaupun sudah dibekali dengan spesifikasi teknis dan standar lengkap yang menerangkan tata cara pekerjaan untuk mencapai standar kualitas. Dari permasalahan di atas, terutama prodak hukum yang dikeluarkan oleh peraturan presiden dan keputusan menteri, dapat berguna bagi para kontraktor khususnya dalam hal ini kontraktor-kontraktor yang berada di kabupaten Manggarai Timur akan pentingnya kualitas dari pekerjaan konstruksi. Pihak kontraktor diminta untuk selalu meningkatkan kualitas terkait pengalaman kerja, kemampuan keuangan, kemampuan teknis seperti kemampuan peralatan, tenaga ahli, dan manajemen mutu. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas pekerjaan kontraktor di Kabupaten Manggarai Timur. 3

2. Mengetahui hubungan kualifikasi kontraktor terhadap pengendalian kualitas rencana pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi di Kabupaten Manggarai Timur. 1.3 Batasan Masalah Untuk membatasi penelitian agar memudahkan dalam proses penelitian, maka ruang lingkup penelitian yang dilaksanakan adalah : 1. Kontraktor yang diteliti terbatas hanya kontraktor yang menangani proyek pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai Timur pada tahun anggaran 2012. 2. Pengumpulan data untuk mengetahui kualifikasi kontraktor dilakukan pada kontraktor yang bergerak dibidang jasa konstruksi dengan kualifikasi usaha berdasarkan Peraturan Lembaga Pengembang jasa Konstruksi (LPJK) Nomor 11a Tahun 2008. 1.4 Keaslian Tugas Akhir Penelitian dalam tugas akhir ini merupakan kelanjutan penelitian dari penulis sebelumnya yaitu I Nyoman Iwan Surya (2011), dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kualifikasi Kontraktor Terhadap Pekerjaan Konstruksi Di kabupaten Jembrana dan Yosefat kristianto loloate bancin (2013), dalam penelitian yang berjudul Hubungan Antara Kualifikasi Kontraktor Terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek Konstruksi Di Yogyakarta. Perbedaan penelitian ini dari penelitian sebelumnya adalah objek/responden merupakan perusahaan jasa konstruksi/kontraktor yang berada di wilaya Kabupaten Manggarai Timur, dan aspek 4

penentu kualitas pekerjaan proyek konstruksi. Selanjutnya akan dilakukan survei untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Data ini kemudian diolah sehingga dapat dikaji hubungan antara kualifikasi kontraktor dengan pengendalian kualitas rencana pelaksana pekerjaan proyek konstruksi. 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan malasah, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pekerjaan kontraktor di Kabupaten Manggarai Timur. 2. Untuk mengetahui hubungan kualifikasi kontraktor terhadap pengendalian kualitas rencana pelaksanaan pekerjaan konstruksi di Kabupaten Manggarai Timur. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat yang positif terhadap perkembangan jasa konstruksi yang ada di Kabupaten Manggarai Timur dan juga bermaanfaat untuk : 1. Dapat dijadikan acuan bagi pemilik proyek dan kontraktor pelaksana agar dapat meningkatkan kualitas pekerjaan melalui peningkatan kemampuan kualifikasi kontraktor di dalam pekerjaan proyek konstruksi di KabupatenManggarai Timur. 5

2. Dapat dijadikan acuan bagi usaha jasa konstruksi di Kabupaten Manggarai Timur dalam rangka meningkatkan kualitas agar dapat bersaing dengan kontraktor dari luar. 3. Dapat dijadikan sebagai acuan apabila ingin mendirikan perusahaan yang bergerak dalam jasa konstruksi di Kabupaten Manggarai Timur. 6