SEBARAN HORIZONTAL KONSENTRASI NITRAT (NO 3 - ) DAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON PADA BULAN SEPTEMBER 2013 DI PERAIRAN KOMODO NUSA TENGGARA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
SEBARAN NITRAT DAN FOSFAT DALAM KAITANNYA DENGAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA

KAJIAN KONSENTRASI NITRAT DAN SILIKAT PADA KONDISI PASANG DAN SURUT DI PERAIRAN MOROSARI KABUPATEN DEMAK

Sebaran Nitrat Dan Fosfat Dalam Kaitannya dengan Kelimpahan Fitoplankton di Kepulauan Karimunjawa

STUDI SEBARAN KONSENTRASI NITRAT DAN FOSFAT DI PERAIRAN TELUK UJUNGBATU JEPARA

Kandungan Klorofil-a Fitoplankton di Sekitar Perairan Desa Sungsang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Teluk Ratai Kabupaten Pesawaran,

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

Water Quality Black Water River Pekanbaru in terms of Physics-Chemistry and Phytoplankton Communities.

KAJIAN SPASIAL FISIKA KIMIA PERAIRAN ULUJAMI KAB. PEMALANG

KANDUNGAN ZAT PADAT TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED SOLID) DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di :

KAJIAN POLA SEBARAN PADATAN TERSUSPENSI DAN UNSUR LOGAM BERAT DI TELUK UJUNG BATU, JEPARA

Karakteristik Oseanografi Dalam Kaitannya Dengan Kesuburan Perairan di Selat Bali

STUDI DAN HUBUNGAN ARUS TERHADAP SEBARAN DAN FLUKTUASI NUTRIEN (N DAN P) DI PERAIRAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP

KAJIAN SEBARAN SPASIAL PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN PADA MUSIM TIMUR DI PERAIRAN TELUK SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi dan objek penelitian analisis kesesuaian perairan untuk budidaya

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - September Tahapan

III. METODE PENELITIAN. kerapu macan ini berada di perairan sekitar Pulau Maitam, Kabupaten Pesawaran,

KONSENTRASI NITRAT DAN BAHAN ORGANIK TOTAL PADA SAAT PASANG DAN SURUT DI MUARA SUNGAI DEMAAN JEPARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 5. Peta Lokasi Penelitian

Analisis Logam Berat Timbal pada Sedimen Dasar Perairan Muara Sungai Sayung, Kabupaten Demak

HUBUNGAN ANTARA KELIMPAHAN FITOPLANKTON DENGAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN SEKITAR JEMBATAN SURAMADU KECAMATAN LABANG KABUPATEN BANGKALAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN MUARA SUNGAI PORONG KABUPATEN SIDOARJO

BAB III BAHAN DAN METODE

KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN PLANKTON DI PERAIRAN PULAU GUSUNG KEPULAUAN SELAYAR SULAWESI SELATAN SKRIPSI. Oleh: ABDULLAH AFIF

STRUKTUR KOMUNITAS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN MOROSARI, KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK

Parameter Oseanografi pada Calon Daerah Kawasan Konservasi Perairan Laut Kabupaten Luwu Utara

PROFIL PARAMETER KIMIA OSEANOGRAFI PANTAI TIMUR SUMATERA Oleh: Fani Fadli 1), Joko Samiaji 2), Bintal Amin 2)

Buletin Oseanografi Marina Oktober vol

ANALISIS KONDISI PERAIRAN DITINJAU DARI KONSENTRASI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN SEBARAN KLOROFIL-A DI MUARA SUNGAI LUMPUR, SUMATERA SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. Alat-alat Penelitian

V ASPEK EKOLOGIS EKOSISTEM LAMUN

PENGARUH ARUS PERMUKAAN TERHADAP SEBARAN KUALITAS AIR DI PERAIRAN GENUK SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung,

ANALISIS KUALITAS AIR LAUT DI PERAIRAN SELAT BANGKA BAGIAN SELATAN ANALYSIS OF SEA WATER QUALITY IN THE SOUTHERN OF BANGKA STRAIT

Studi Sebaran Parameter Fisika Kimia di Perairan Porong Kabupaten Sidoarjo Gabella Oktaviora Haryono, Muh. Yusuf, Hariadi

BAB III METODE PENELITIAN

SEBARAN NITRAT DAN FOSFAT DI PERAIRAN MUARA SUNGAI PORONG KABUPATEN SIDOARJO

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

PRODUKTIVITAS PRIMER PERIFITON DI SUNGAI NABORSAHAN SUMATERA UTARA

PRODUKTIVITAS PRIMER DENGAN METODE KLOROFIL-a DI PERAIRAN BELAWAN SUMATERA UTARA AMANDA PARAMITHA

SEBARAN KONSENTRASI ORTOFOSFAT DI LAPISAN PERMUKAAN PERAIRAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PENGAMBENGAN DAN ESTUARI PERANCAK, BALI

ANALISIS PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN MUARA SUNGAI SALO TELLUE UNTUK KEPENTINGAN BUDIDAYA PERIKANAN ABSTRAK

VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN PULAU BIAWAK DENGAN PENGUKURAN INSITU DAN CITRA AQUA MODIS

PENGARUH AKTIVITAS MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KEANEKARAGAMAN PLANKTON DI SUNGAI BELAWAN MEDAN

SEBARAN KUALITAS PERAIRAN DITINJAU DARI ZAT HARA, OKSIGEN TERLARUT DAN ph DI PERAIRAN SELAT BALI BAGIAN SELATAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di :

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hutan mangrove yang berada di perairan pesisir Jawa Barat terletak

Gambar 4. Peta Rata-Rata Suhu Setiap Stasiun

BAB III BAHAN DAN METODE

FORMASI SPASIAL PERAIRAN PULAU 3S (SALEMO, SAGARA, SABANGKO) KABUPATEN PANGKEP UNTUK BUDIDAYA LAUT Fathuddin dan Fadly Angriawan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRACT THE IMPACT OF AGRICULTURAL ACTIVITIES IN THE VARIOUS LEVELS OF EUTROPHICATION AND DIVERSITY OF PHYTOPLANKTON IN BUYAN LAKE BULELENG BALI

ANALISA LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI CILAUTEUREUN GARUT

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian tingkat kesesuaian lahan dilakukan di Teluk Cikunyinyi,

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

METODE PENELITIAN. Lokasi dan objek penelitian ini berada di Teluk Cikunyinyi, Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Juli 2014 untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KAJIAN PASANG SURUT DAN ARUS PASANG SURUT DI PERAIRAN LAMONGAN

Kajian Variabel Kualitas Air Dan Hubungannya Dengan Produktivitas Primer Fitoplankton Di Perairan Waduk Darma Jawa Barat

Sebaran Ortofosfat dan Klorofil-a di Perairan Selat Karimata

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di :

A ALISIS KELAYAKA LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PERAIRA TELUK DODI GA KABUPATE HALMAHERA BARAT

III. METODE PENELITIAN

Studi Tentang Variabilitas Klorofil-a dan Net Primary Productivity di Perairan Morosari, Kecamatan Sayung, Demak. Abstrak

SIFAT FISIK OSEANOGRAFI PERAIRAN KEPULAUAN TAMBELAN DAN SEKITARNYA, PROPINSI KEPULAUAN RIAU

ANALISIS EKOLOGI TELUK CIKUNYINYI UNTUK BUDIDAYA KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) ABSTRAK

3 METODE PENELITIAN. Gambar 4. Lokasi penelitian di Perairan Selat Nasik, Belitung, April 2010.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Fisheries and Marine Science Faculty Riau University ABSTRACT. 1). Students of the Faculty of Fisheries and Marine Science, University of Riau

KEANEKARAGAMAN DAN DOMINANSI PLANKTON DI ESTUARI KUALA RIGAIH KECAMATAN SETIA BAKTI KABUPATEN ACEH JAYA

STUDI PENYEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN LAUT PAYA KUNDUR PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Oleh Robileo Agus 1), Rifardi 2), Musrifin Ghalib 2)

STUDI PENGARUH KONSENTRASI NITRAT TERHADAP KLOROFIL-A DI PERAIRAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP

VARIABILITY NET PRIMERY PRODUCTIVITY IN INDIAN OCEAN THE WESTERN PART OF SUMATRA

STUDI EKOLOGI KISTA DINOFLAGELLATA SPESIES PENYEBAB HAB (Harmful Algal Bloom) DI SEDIMEN PADA PERAIRAN TELUK JAKARTA. Oleh; Galih Kurniawan C

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang s

Analisis Kualitas Perairan Muara Sungai Way Belau Bandar Lampung

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3. No. 1, Maret 2012: 1-9 ISSN : ANALISIS MASSA AIR DI PERAIRAN MALUKU UTARA

Kualitas Perairan Muara Sungsang ditinjau dari Konsentrasi Bahan Organik pada Kondisi Pasang Surut

TINGKAT KEASAMAN (ph) DAN OKSIGEN TERLARUT SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS PERAIRAN SEKITAR MUARA SUNGAI CISADANE

3 METODE PENELITIAN. Pulau Barrang Lompo. Pulau Laelae. Sumber :Landsat ETM+Satellite Image Aquisition tahun 2002

KARAKTERISTIK ARUS, SUHU DAN SALINITAS DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA

Prosiding Seminar Nasional Tahunan Ke-V Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

ANALISIS TRANSPORT SEDIMEN DI MUARA SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU ANALYSIS OF SEDIMENT TRANSPORT AT SERUT ESTUARY IN BENGKULU CITY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN KUALITAS PERAIRAN BERDASARKAN PARAMETER FISIKA DAN KIMIA DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA KENDARI SULAWESI TENGGARA

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Sebaran Horizontal Klorofil-a Di Perairan Tugu Semarang Wisnu Dewanto, Aris Ismanto, Widianingsih*)

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan sekitar 25% aneka spesies di dunia berada di Indonesia. Indonesia

ANALISIS KUALITAS AIR MINUM SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH

Transkripsi:

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 408-414 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose SEBARAN HORIZONTAL KONSENTRASI NITRAT (NO 3 - ) DAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON PADA BULAN SEPTEMBER 2013 DI PERAIRAN KOMODO NUSA TENGGARA TIMUR Afrisha Catur Kusumadewi, Muh. Yusuf, Sri Yulina Wulandari*) *)Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Tlp. / Fax. (024)7474698 Semarang 50275 Email: afrishacatur@gmail.com;muh_yusuf_undip@yahoo.co.id ABSTRAK Produktivitas primer di perairan Komodo cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan produksi perikanan laut di perairan tersebut. Fitoplankton merupakan agen dari produktivitas primer dan dalam melakukan fotosintesis fitoplankton membutuhkan unsur hara yang terkandung dalam perairan. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 15-16 September 2013. Materi yang digunakan berupa sampel air laut, arus laut dan parameter kimia-fisika perairan seperti salinitas, suhu, DO dan ph. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi nitrat (NO 3 - ) dan kelimpahan fitoplankton di perairan Komodo, Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi nitrat terendah 0,005 mg/l, dan tertinggi 0,102 mg/l, sebaran konsentrasi nitrat dominan ke arah barat. Hasil analisis kelimpahan fitoplankton terendah 100 sel/ml dan tertinggi 1050 sel/ml, sebaran kelimpahan fitoplankton dominan ke arah selatan. Sebaran konsenrasi nitrat dipengaruhi oleh sumber asal nitrat tersebut dan pola arus, sedangkan sebaran kelimpahan fitoplankton lebih dipengaruhi oleh pola arus. Tidak begitu tampak keterkaitan antara konsentrasi nitrat yang tinggi dengan kelimpahan fitoplankton. Kata Kunci : Nitrat; Sebaran; Fitoplankton; Pulau Komodo ABSTRACT Primary productivity in the waters of Komodo is quite high, this is evidenced by the production of marine fisheries in the waters. Phytoplankton is an agent of primary productivity and photosynthesis of phytoplankton require nutrients contained in water. Sampling was conducted at 15th - 16th of September 2013. The samples taken are seawater, ocean current data, and physical-chemical parameters including DO, salinity, temperature, and ph value. The method used in this study is descriptive method and purposive sampling method was used for taking samples. This study aimed to determine the concentration of nitrate (NO 3 - ) and the abundance of phytoplankton in Komodo Island waters, Province of Nusa Tenggara Timur. The result showed that low nitrate concentration of 0.005 mg / l, and the highest 0.102 mg / l, the distribution of nitrate concentration dominant westward. The results of the analysis of low phytoplankton abundance of 100 cells / ml and the highest in 1050 cells / ml, the dominant phytoplankton abundance distribution to the south. Distribution of concentration of nitrate is influenced by the source of the nitrate origin and flow pattern, while the distribution of phytoplankton abundance is influenced by the flow pattern. Not so apparent link between high nitrate concentrations in phytoplankton abundance. Keywords: Nitrate; Distribution; Phytoplankton; Komodo Island PENDAHULUAN Pulau Komodo merupakan salah satu kawasan laut yang melimpah kekayaan sumberdaya lautnya. Taman Nasional Komodo meliputi 1,214 kilometer persegi habitat laut dengan

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 409 keanekaragaman yang tinggi, termasuk karang, mangrove, rumput laut, gunung laut dan teluk yang semi tertutup. Habitat-habitat tersebut memiliki lebih dari 1000 spesies ikan, sekitar 260 spesies karang, dan 70 spesies bunga karang. (Ramono, 2000). Produksi ikan laut di perairan komodo pada tahun 2008 mencapai 12.776 ton setiap tahun (BPS, Manggarai Barat Dalam Angka 2009). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat produktivitas primer cukup tinggi dibuktikan dengan banyaknya produksi ikan pada perairan tersebut. Sedangkan fitoplankton merupakan agen dari produktivitas primer. fitoplankton itu sendiri dapat dijadikan indikator tinggi rendahnya produktifitas suatu perairan (Alkatiri dan Sardjana, 1998 dalam Roshisati, 2002). Nybakken (1998), menyatakan bahwa nitrat dan fosfat memiliki peran penting dalam pertumbuhan sel jaringan jasad hidup organisme dan juga dalam proses fotosintesis. Plankton juga merupakan agen produktivitas primer yang dipengaruhi faktor-faktor kimia, sehingga dapat diketahui hubungan antara distribusi unsur nitrat terhadap keberadaan plankton (Romimohtarto dan Juana, 2003). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sebaran horizontal konsentrasi nitrat (NO3-), dan kelimpahan fitoplankton pada bulan September 2013 di perairan Komodo, Nusa tenggara Timur. MATERI DAN METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat yang digunakan antara lain adalah plankton net, botol sampel, coolbox, kertas saring, spektrofotometer, labu ukur, pipet ukur, tabung reaksi, oven, kolom reduksi, timbangan analitik, CTD, botol niskin, mikroskop, sedwick rafter. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Formalin, cadmium, NH4Cl, aquabides, asam fosforat, sulphanilamide, cupri sulfat, glass wool, peta RBI, software SMS, Software Arc Gis 10.0. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dalam hal ini adalah sebaran konsentrasi nitrat dan fitoplankton. Metode penentuan stasiun penelitian ditetapkan secara purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud adalah pertimbangan kondisi yang dapat mewakili kondisi secara keseluruhan dari suatu daerah dan memperhatikan kemudahan pencapaian pengambilan. Metode Penentuan Lokasi Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan botol Niskin. Kadar nitrat diukur dengan Spektrofotometer pada panjang gelombang 545 nm. Fitoplankton dianalisa dilaboratorium dengan menggunakan mikroskop. Kadar oksigen terlarut (DO), derajat keasaman (ph), Salinitas, dan suhu diukur dengan menggunakan CTD (Conductifity, Tempereture and Depth). Pengambilan data arus dilakukan dengan menggunakan alat ADCP (Acoustic Doopler Current Profiler). Berdasarkan pengukuran data lapangan, maka didapatkan besar dan arah arus total. Hasil vektor plot yang berupa vektor arah arus yang diperoleh dari penelitian ini berasal dari pengolahan data bathimetri. Untuk mendapatkan vektor arah arus menggunakan perangkat lunak SMS 8.1.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 410 Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Pulau Komodo HASIL DAN PEMBAHASAN Nitrat Kandungan nitrat pada Perairan Komodo berkisar antara 0,005 mg/l - 0,102 mg/l. Nilai kandungan nitrat tertinggi terdapat di stasiun 2 dengan nilai 0,102 mg/l. Tingginya konsentrasi nitrat diduga karena terjadinya pengadukan oleh arus laut yang menyebabkan naiknya sedimen dasar perairan, kondisi ini dapat menyebabkan konsentrasi nitrat meningkat (resuspension). Resuspension merupakan proses fisis ketika partikel sedimen yang terangkat ke kolom air karena gaya atau gangguan mekanis (Rosel, 2011). Selain itu arus menunjukkan pergerakan ke arah barat laut dan disebelah timur laut dari pulau ini terdapat pelabuhan yaitu Labuan Bajo sebagai akses utama menuju pulau komodo dari pelayaran berbagai daerah. Aktivitas pelabuhan ini diduga menambah konsentrasi nitrat pada perairan. Stasiun 2 merupakan lokasi yang paling dekat dengan satu-satunya pemukiman penduduk di Pulau Komodo. Hal ini juga diduga dapat menyumbang bertambahnya konsentrasi nitrat akibat pembuangan limbah organik hasil aktifitas rumah tangga. Menurut Sharp (1983) dalam Suyarso (2008) menyatakan bahwa konsentrasi nitrat yang tinggi dalam suatu badan air dapat disebabkan oleh banyaknya limbah manusia. Konsentrasi nitrat terendah terdapat pada stasiun 4, 6, dan 7 dengan nilai 0,005 mg/l. Hal ini disebabkan karena pada daerah tersebut jauh dari sumber nitrat. Hasil pengukuran konsentrasi nitrat yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir disemua stasiun konsentrasi nitrat tidak lebih dari 0,1 mg/l. Hal ini menunjukan bahwa perairan Komodo sebagian besar cenderung masih bersifat alami atau tidak terlalu dipengaruhi oleh kegiatan manusia terutama pemukiman dan rumah tangga. Konsentrasi nitrat lebih dipengaruhi oleh sumber nitrat, kecepatan dan arah arus. Sebaran konsentrasi nitrat di perairan Komodo menunjukkan adanya pengaruh oleh arus dan material yang dibawa. Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa konsentrasi nitrat di perairan sebelah timur pulau komodo lebih tinggi dibandingkan dengan sebelah barat. Hal ini

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 411 disebabkan materi yang dibawa oleh arus dari arah timur dekat dengan sumber nitrat yaitu masukan tambahan dari aktifitas pelabuhan maupun aktifitas manusia. Gambar 2. Peta Sebaran Horisontal Konsentrasi Nitrat Perairan Komodo Bulan September 2013 Fitoplankton Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan sampel fitoplankton menunjukkan bahwa kelimpahan individu berkisar antara 100-1050 sel/ml. Kelimpahan fitoplakton tertinggi terdapat pada stasiun 3 dengan nilai 1050 sel/ml. Tingginya nilai fitoplankton pada stasiun 3 diduga salah satunya dipengaruhi oleh tingginya konsentrasi nitrat di sekitar stasiun yaitu 0,076 mg/l. Selain itu letak lokasi pengambilan sampel dekat dengan pantai sehingga diduga unsur hara cukup melimpah didaerah ini. Nitrat merupakan zat hara yang dapat menyebabkan ledakan populasi fitoplankton apabila konsentrasi pada air laut meningkat. Peningkatan tersebut dapat disebabkan oleh adanya penambahan zat hara yang melebihi kondisi normal perairan alami yang terbawa dari daratan (Praseno, 2000). Sebaran Kelimpahan fitoplankton dominan bergerak dari selatan ke utara. Kondisi ini dipengaruhi oleh pola arus pada stasiun dengan fitoplankton tertinggi yaitu stasiun 3 dan stasiun 4 dominan bergerak dari arah selatan ke utara. Sebaran konsentrasi nitrat dibeberapa stasiun diikuti dengan tingginya kelimpahan fitoplankton. Namun tidak selalu di stasiun yang konsentasi nitratnya tinggi diikuti dengan kelimpahan fitoplankton yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran konsentrasi nitrat dan kelimpahan fitoplankton lebih dipengaruhi oleh sumber nitrat, kecepatan arus dan pola arus yang terbentuk

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 412 Gambar 3. Peta Sebaran Horisontal Kelimpahan Fitoplankton Perairan Komodo Bulan September 2013 Kecepatan dan Pola Arus Berdasarkan hasil pengukuran terhadap pola arus di perairan Pulau Komodo menunjukkan bahwa arah arus permukaan dominan yaitu dari timur ke barat. Hasil pemodelan arus ini juga menunjukkan arah arus dominan kearah barat. Berdasarkan analisis karakteristik pasang surut pulau Komodo memiliki tipe pasang surut semi diurnal yaitu dalam 24 jam akan terjadi 2 kali pasang dan 2 kali surut. Tipe pasang surut semi diurnal akan berakibat pada pergantian pola arus lebih cepat dibandingkan dengan tipe pasang surut diurnal. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi bahan-bahan organik terdegradasi lebih cepat menjadi senyawa-senyawa yang lebih cepat dapat dimanfaatkan oleh biota perairan (Priyono dkk., 2007). Kondisi arus di perairan Komodo diimbangi dengan arus menyusur pantai yang bergerak turbulen karena terhalang pulau sekitar. Kondisi arus turbulen ini menjadikan zat hara dan komponen lainnya tertahan di sekitar perairan pulau Komodo. Kondisi inilah yang diduga sebagai penyebab menumpuknya zat hara dan up welling yang terjadi (Priyono dkk, 2007).

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 413 Gambar 7. Hasil Pemodelan Arus pada Bulan September 2013 dengan Software SMS 8.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pada bulan September 2013, konsentrasi nitrat di perairan Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur berkisar antara 0,005 mg/l 0,102 mg/l. Stasiun yang relatif tinggi berada di stasiun 2 dengan nilai 0,102 mg/l, sebaran konsentrasi nitrat dominan ke arah barat. Sedangkan kelimpahan fitoplankton berkisar antara 100 sel/ml 1050 sel/ml. Stasiun yang relatif tinggi berada di stasiun 3 dengan nilai 1050 sel/ml, sebaran kelimpahan fitoplankton dominan ke arah selatan. Sebaran konsentrasi nitrat dipengaruhi oleh sumber asal nitrat tersebut dan pola arus, sedangkan sebaran kelimpahan fitoplankton lebih dipengaruhi pola arus. Tidak begitu tampak keterkaitan antara konsentrasi nitrat yang tinggi dengan kelimpahan fitoplankton. DAFTAR PUSTAKA BPS. 2009. Manggarai Barat Dalam Angka 2009. Bapan Pusat Statisik Kabupaten Manggarai Barat. Nusa Tenggara Timur. Nybakken, J.W. 1998. Marine Biology: An Ecological Approach. 3rd Ed. Harper Collins College Publishers Praseno, J.P & Sugestiningsih. 2000. Retaid di Perairan Indonesia. Posat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI. Jakarta Priyono, B., Yunanto, A., Arief, T. 2007. Karakteristik Oseanografi dalam Kaitannya dengan Kesuburan Perairan di Selat Bali. BROK. Bali

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 414 Ramono,W.S,. 2000. Rencana Pengelolaan 25 Tahun Taman Nasional Komodo. Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam. Jakarta Romimohtarto, K dan S. Juwana. 2003. Biologi Laut, Ilmu Pengetahuan tentang Biota laut. Djambatan. Jakarta. Rosell, E.A. 2011. Influence of Resuspension on Sediment-water Solute Exchange and Particle Transport in Marine Environment. Departement of Chemistry University of Gothenburg. Roshisati, I. 2002. Distribusi Spasial Biomassa Fitoplankton (klorofil-a) di Perairan Teluk Lampung pada Bulan Mei, Juli, dan September 2001. Program Studi MSP. FPIK. IPB. Bogor. 71 hal. Skripsi (tidak dipublikasikan). Susana, T., dan Suyarso. 2008. Penyebaran Fosfat dan Deterjen di Perairan Pesisir dan Laut Cirebon Jawa Barat. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Volume 34: 117-131.