. PII1TG FAK]LTAS EKONOMI UNTVERSITAS ANDALAS. PENGART]H TINGKAT PEI{DIDIKAN WANITA KAWIN TJRHADAP FERTILITAS I}I KECAMATAN Kt]RAJqJt PAI}AI{G.

dokumen-dokumen yang mirip
$KRIPSI. tffi#faffiffi: ffif{spadanc) &t: ETWIT KOMAT"AS.ARI. ss.r5n s36. Mw Sariaw Strata I (S-$ .TTIRU$AT{ TLMU EKCIFiOMI FAKULTA TKONOTVTI

I. PENDAHULUAN. di Indonesia tersebut, pada hakekatnya digolongkan menjadi dua yaitu laju

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati

Melly Haryani

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI DENGAN JUMLAH ANAK YANG DILAHIRKAN WANITA PUS. (Jurnal) Oleh AYU FITRI

BAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara

PADANG 2019 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN RUMAII SEDERHANA SEHAT (RSTT) TYPE 36 DI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. 2010) dan laju pertumbuhan penduduk antara tahun sebesar 1,49% yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diatas 9 negara anggota lain. Dengan angka fertilitas atau Total Fertility Rate

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR PESERTA KB DI KELURAHAN AUR KUNING KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH BUKITTINGGI

I. PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk sebanyak juta jiwa penduduk (BPS, 2010).

DATA PRIBADI WISUDAWAN/WISUDAWATI JURUSAN SOSIOLOGI FIS UNP UNIVERSITAS NEGERI PADANG PERIODE 107, BULAN SEPTEMBER 2016

I. PENDAHULUAN. seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang dilakukan. Penduduk

II. TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR PESERTA KB DI KELURAHAN AUR KUNING KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fertilitas di perdesaan (Studi pada Desa Pelayangan Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batanghari)

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM KELUARGA KECIL PADA MASYARAKAT KECAMATAN BUAH DUA KABUPATEN SUMEDANG

LATIHAN ANALISIS KEPENDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam. pembangunan. Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran

I. PENDAHULUAN. dari tiga perempat penduduk dunia bertempat tinggal di negara-negara sedang

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Breadtalk Di Kota Padang) SKRIPSI

INDIVIDU DARI PENDIDIKAN SMU dan SMK

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), jumlah penduduk Indonesia akan

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah

II. TINJAUAN PUSTAKA

Budijanto. Kata Kunci : Fertilitas, sosial, ekonomi, budaya dan demografi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk merupakan perubahan populasi sewaktu-waktu, dan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk harus menjadi subjek sekaligus objek pembangunan. Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penurunan fertilitas (kelahiran) di Indonesia selama dua dekade

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR. Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat

FERTILITAS MASYARAKAT NELAYAN DI DESA BANJARKEMUNING KABUPATEN SIDOARJO. Singgih Susilo 1.

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

ABSTRACT PENGARUH PENDIDIKAN, PEKERJAAN, USIA KAWIN PERTAMA, PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

Ruang Lingkup dan Fungsi Dasar Mempelajari Ilmu Kependudukan

Oleh: Ismail dan Sisca Febryani Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Wiralodra Indramayu

Policy brieft FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UMUR KAWIN PERTAMA WANITA DI BALI

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini adalah keluarga.

I. PENDAHULUAN. tinggi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada bulan Agustus 2010 jumlah


JURNAL TESIS PERENCANAAN PENANGGULANGAN SISWA PUTUS SEKOLAH PADA TINGKAT PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR 9 TAHUN DI KABUPATEN AGAM

Rata-rata usia kawin pertama seseorang dapat mencerminkan keadaan sosial ekonomi seseorang. Seseorang yang memilih untuk melakukan perkawinan di usia

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 mencapai 231,4 juta

FERTILITAS. Ni mal Baroya, S. KM., M. PH.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan, dan tingkat penghasilan keluarga. Indikator status sosial adalah kasta,

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN NILAI ANAK DENGAN

PERSEPSI AKSEPTOR KB SUNTIK TENTANG EFEK SAMPING KB SUNTIK DI BIDAN PRAKTIK SWASTA DWI KUSUMA DESA POJOK KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 2 LANDASAN TEORI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS DI KELURAHAN PEKAUMAN KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN

Contoh Halaman Sampul Skripsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh fertilitas diukur dengan

Kata Kunci: Pasangan Usia Subur,Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN berjumlah jiwa meningkat menjadi jiwa di tahun

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, Indonesia merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI SOSIAL EKONOMI PUS PENGGUNA MOW DAN MOP DI TANJUNG ANOM

BAB I PENDAHULUAN. setelah Amerika, China, dan India. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus

Konsep Dasar Demografi. By. Irma Nurianti, SKM. Mkes

ANALISA PENURUNAN TFR DAN BONUS DEMOGRAFI DI PROPINSI BENGKULU

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia di tahun 2012 mengalami kenaikan

BAB III METODE PENELITIAN

KETEPATAN KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN REGRESI PROBIT BINER

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya laju pertumbuhan penduduk merupakan salah satu masalah yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Tingginya Fertilitas di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo

BAB 1 PENDAHULUAN. (bkkbn.go.id 20 Agustus 2016 di akses jam WIB). besar pada jumlah penduduk dunia secara keseluruhan. Padahal, jumlah penduduk

PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEDEN KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

I. PENDAHULUAN. tidak segera mendapatkan pemecahannya. Jumlah penduduk yang besar dapat. menimbulkan dampak terhadap kesejahteraan setiap keluarga.

Dr. Harif Amali Rivai, SE, M.Si..

Tingkat pertumbuhan sekitar 1,48% per tahun dan tingkat kelahiran atau Total

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2015 ISBN Purwokerto, 13 Juni 2015

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu negara berkembang yang memiliki beban jumlah penduduk yaitu

BAB I PENDAHULUAN. penduduk besar. Jumlah penduduk yang besar ini telah membawa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengajarkan kepada orang bagaimana memanfaatkan pandangan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. besar dengan laju pertumbuhan yang relative cukup tinggi. untuk menekan laju

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan angka fertilitas atau total fertility rate (TFR) 2,6. Indonesia masih berada

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. faktor risiko lain yang berperan terhadap kejadian kehamilan tidak diinginkan

BAB 5 PENUTUP. Determinan unmet..., Muhammad Isa, FE UI, Universitas Indonesia

DETERMINAN YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS BURUH KOPI DI DESA GARAHAN KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER

hampir semua negara berkembang di dunia. Perubahan penduduk dipengaruhi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Hasil penelitian UN-

BAB 1 PENDAHULUAN. yang muda, dan arus urbanisasi ke kota-kota merupakan masalah-masalah pokok

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

I. PENDAHULUAN. tinggi dan tidak terkendalikan akan berpengaruh terhadap semakin menurunnya

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PEKERJA WANITA SEKTOR INFORMAL KABUPATEN MOJOKERTO

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan mengalami kemunduruan. Setelah program KB digalakkan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan Negara (Irianto, 2014).

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

Transkripsi:

SKRTPST PENGART]H TINGKAT PEI{DIDIKAN WANITA KAWIN TJRHADAP FERTILITAS I}I KECAMATAN Kt]RAJqJt PAI}AI{G Oleh: W 05 151 006 Mahuiswo Program SI Jurussn IIma Ekonsmi Diajukan Untak Mewenahi Saloh Sof;u Syarot Guna Metnpercle-h Gelar Sarjana Ekonomi a\ FAK]LTAS EKONOMI UNTVERSITAS ANDALAS. PII1TG 2010

No. Alumni Universitas DYA PUTRI SARI BIODATA No. AlumniFakultas a) TempaUtanggal lahir : Padang / 09 September 1986 b) Nama Orang Tua : Arbi dan Marni c) Fakultas : Ekonomi d) Jurusan : llmu Ekonomi e) NO Bp : 05151006 f) Tanggal Lulus : 07 Mei 2010 g) Predikat Lulus : Sangat Memuaskan h) IPK: i) Lama Studi : 4 tahun 8 bulan h) Alamat Orang Tua : Pasar Lalang Belimbing RT 02/RW 07 Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Padang Pengaruh Tingkat Pendidikan Wanita Kawin Terhadap Fertilitas di Kecamatan Kuranii Padang SkripsiSl oleh: Dya Putri Sari Pembimbing Skripsi: Drs. YusrizalYulius, MA Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh tingkat pendidikan wanita kawin terhadap fertilitas di Kecamatan Kuranji Padang. Pendidikan dipakai sebagai independen variabel berdasarkan teori alokasi waktu (Gerry,S.Becker), dimana setiap wanita kawin akan mengalokasikan waktunya untuk kegiatan pasar dan non pasar. Wanita kawin yang berpendidikan akan mengalokasikan waktunya untuk kegiatan pasar (bekerja) sehingga mendapatkan upah yang lebih tinggi. Apabila pendapatan meningkat maka preferensi (selera) terhadap jumlah anak yang dimiliki akan meningkat dan opportunify cost juga meningkat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari 100 orang responden (PUS) yang dipilih secara acak (random). Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan Model Regresi Logistik ternyata pendidikan (variabel independen) tidak berpengaruh signifikan terhadap fertilitas, hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh variabel kontrovvariabel Antara (Davis & Blake) seperti variabel umur sekarang yang berpengaruh signifikan terhadap fertilitas (umlah anak yang dilahirkan hidup) dalam keluarga < 3 orang pada taraf kepercayaan 5 % di Kecamatan Kuranji. Skripsi telah dipertahankan di depan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal : 07 Mei 2010 Abstrak telah disetujuioleh pembimbing dan penguji : Tanda Tangan Nama Terano 1 qrtnlq w 2.,\il$ 3. 4,,rW- Drs. {usrizatvutiud un rueng rlmami, he.u.si ora.ffi*rit ti Syukur M.Si [j,"t""jili];n prof. Dr. H. Firwan ran, se, M.Ec. DEA. tng w NrP. 130 812952 Tanda Tangan Alumnus telah mendaftar ke fakultas/universitas dan No. Alumni Fakultas No. Alumni Universitas Nama Nama TandaTangan TandaTangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fertilitas merupakan kemampuan seorang wanita untuk menghasilkan kelahiran hidup (Haflnadji, 1981). seperri halnya tingkah laku seorang individu pada umumnya, tingkah laku fertilitas berhubungan erat dengan faktor intern yaitu dimana individu itu berada. Elfindri (1989) yang dikutip oleh widya mengemukakan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi fertilitas adalah sebagai berikut : 1. Fal'1or sosial ekonomi rumah tangga yang meliputi : pendapatan, pekerjaan, pendidikan ibu, makanan dan kesejahtetaan. 2. Faktor biologis, meliputi : usia kawin pertama, lamanya usia kawin dan waktu senggang. 3. Faktor demografi yang rneliputi. struktur urlur, status perkawinan dan kematian sebelum usia 1 tahun. 4. Pemakaian alat kontrasepsi. Disisi lain tingginya kelahiran (fertilitas) merupakan salah satu penyebab timbulnya masalah kependudukan, seperti cepatnya laju pertambahan penduduk, penyebaran yang tidak merata, komposisi umur muda dan arus migrasi yang relatif tinggr Cepatnya laju pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan berbagai tekanan dalam berbagaibidang pembangunan antara lain di bidang pendidikan, tetaga kerja dan bidang pendapatan yang semua itu mempengaruhi tingkat

kesejahteraan penduduk itu sendiri dan pada akhirnya akan memperlambat proses pembangunan dan pernrmbuhan ekonomi nasional yang diharapkan. Dari beberapa hasil penelitian, ditinjau dari segi ekonomi penyebab tinggi rendahnya fertilitas adalah beban ekonomi keluarga. Dalam hal ini terdapat dua pandangan yang saling bertentangan terhadap tinggr rendahnya fertilitas. Pandangan pertama, beranggapan bahwa dengan mempunyai anak yang banyak dapat meringankan beban ekonomi yang harus ditanggung orang tua. Di sini anak dianggap dapat membantu (meringankan) beban ekonomi orang tua bila mereka sudah bekerja. Pandangan kedua (pandangan yang agak maju) Beranggapan bahwa memiliki anak banyak bila tidak berkualitas justru menambah dan bahkan akan mamperberat beban ekonomi orang tua kelak. Dengan anggapan seperti ini, mereka menginginkan jumlah anak sedikit tetapi berkualitas. Sehingga pendapatan dapat berkorelasi positif maupun negatif dengan fertilitas (umlah anak yang dilahirkan). Berdasarkan data dari Badan Rrsat Statistik Kota Padang pada tahun 2007 jumlah rumah tangga di KecamatanKuranji tercatat sebanyak 29.A62 rumah tangga dengan jumlah penduduk 117.694 jiwa. Jumlah penduduk ini meningkat sebasar 3618 jiwa bila dibandingkan tahun 2006 yang hanya sebesar 113.976 jiwa. Jumlah penduduk tersebut tersebar di sembilan Kelurahan yang ada di Kecamatan Kuranji. Keeamatan Kuranji ini daerahnya lebih bernuansa pedesaan, terutama pada kelurahan yang berada di pinggrran kota. Diantaranya kelurahan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.l Kesimpulan Tingkat fertilitas ( jumlah anak yang dilahirkan) dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti umur perkawinan pertama, tingkat pendidikan ibrl pekedaan, tingkat pendapatan rumah tangga dan pemakaian alat konfiasepsi (KB). Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden Pasangan Usia Subur (PUS) di Kecamatan Kuranji dapat diarik kesimpulan bahwa dari semua variabel independen yang diteliti tidak begitu memiliki pengaruh terhadap fertilitas fiumlah anak yang dilahirkan). Berdasarkan hasil penelitian, dari segi tingkat pendidikan responden dapat disimpulkan bahwa peluang responden yang berpendidikan SMA keatas untuk mempunyai jumlah anak < 3'orang lebih besar dibandingkan responden yang berpendidikan tamat SMP kebawah. Dengan kata lain responden yang memiliki pendidikan tamat SMA keatas lebih cenderung menginginkan jumlah anak sedikit. Di lihat dari segi pekerjaan dapat disimpulkan bahwa baik responden yang memilki pekerjaan (status formal), maupun responden yang tidak memiliki pekedaan mereka lebih cenderung memiliki jumlah anak < 3 orang (fertilitas rendah). Begitu juga dilihat dari segi pendapatan, dapat disimptrlkan bahwa tidak ada perbedaan antara yang berpendapatan tinggr dengan responden yang berpendapatan rendah dimana mereka lebih cenderung menginginkan jumlah anak kurang dari 3 orang 75

DAFTAR PUSTAKA Aisyah. 2004. Skripsi. Pengaruh Pendapatan, Pendidikan dan Pemakaian Alat Kontrasepsi di Kabupaten Tanah Datar.FE-UA. Ayoub S. Ayoub : "Effect of Women's Schooling on Contraceptive [Ise and Fertility in Tanzania", African Population Studies Vol.19 No.2. Research Statistician University of Nevada School of Medicine and University of Nevada Las Vegas. Becker G.Dan Kevin M. Murphy dan Robert Tamura (1990), "Human Capital, Fertility and Economic Growth" Joumal Of Political Economy, Vol.98 No.5 University Of Chicago. BPS (Biro Pusat Statistik), 2008, Sumotera Barat Dalam Angka, Padang BPS. BPS (Biro pusat statistik), 2008, Kuranji Dolam Angka, Padang BPS. David Lucas, Paul Mayer 799A. Ekonomi Kependudukan dan Nilai Anak. Dalaffi Pengantar Kependudukan. Gajah Mada University Press. Elfindri, 2003. Ekonomi Layanan Kesehatan. Padang: Andalas University Press. Freedman, Ronald.1979. "Theories af fertility decline: a reappraisal" in Philip M. Hauser (ed.), World Population and development, Syracuse University Press, New York. Gujarati, Damador. 1999. Ekonometrika Dasar. Te{emahan Sumarno Zain, Penerbit Erlangga, Jakarta. Hatrnadji, Sri Harjati. 1981. "Fertilitns (Kelahiran)". Dalam Dasar-Dasar Demografl. Jakarta: LD FE-UA Hull, TerrenceH. 1977. The Relation of Economic Class anel Fertility. Kartoyo Aswani, 1981. Kelaarga Berencana. Dalam Dasar-Dasar Demografi. JaKarta: LD FE.UI :{