BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (δ) dari masing-masing variabel. Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai rasio capital adequacy ratio (CAR), non performing loan (NPL), loan to deposit ratio (LDR) sebagai variabel independen terhadap return on assets (ROA) sebagai variabel dependen. Maka berikut ini hasil olahan statistic deskriptif data yang merupakan keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian menggunakan SPSS versi 19 Tabel 4.1 Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CAR 110 10.36 46.49 17.3795 5.79937 NPL 110.20 9.54 2.5480 1.69191 LDR 110 35.83 148.75 74.6369 17.70622 ROA 110.02 4.96 1.8955 1.04896 Valid N (listwise) 110 Sumber : Data yang telah diolah dengan SPSS 19 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1 tersebut terlihat bahwa jumlah data (N) masing- masing sebanyak 110 yang dapat dideskripsikan sebagai berikut 52

53 a. Variabel CAR mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 17,37% dengan nilai minimum sebesar 10,36% yang berasal dari CAR Bank Kesawan periode tahun 2007 dan nilai maksimum sebesar 46,49% yang berasal dari CAR Bank Kesawan periode tahun 2011. Dengan melihat nilai mean, maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik rasio CAR Bank Umum yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian berada jauh di atas standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu minimal 8%. Sehingga dapat dikatakan bahwa Bank Umum yang listing di Bursa Efek Indonesia telah memenuhi syarat CAR sebagaimana yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sementara untuk melihat berapa besar simpangan data pada rasio CAR dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 17,37% dengan standar deviasi (SD) sebesar 5,79% dimana nilai standar deviasi dapat dikategorikan baik b. Vaiabel NPL diperoleh rata-rata sebesar 2,54% dan nilai terendah sebesar 0,20% berasal dari NPL Bank Windu Kentjana Internasional peroide tahun 2008 juga tertinggi sebesar 9,54% berasal dari NPL Bank Mandiri peroide tahun 2007 dan standar deviasi sebesar 1,69% masih lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya. Ini menunjukkan bahwa data variabel NPL dapat dikatakan baik. c. Variabel LDR mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 74,63% dengan nilai minimum sebesar 35,83% yang berasal dari LDR Bank Victoria periode tahun 2010 dan nilai maksimum sebesar 148.75% yang berasal dari LDR Bank Permata periode tahun 2011. Dengan melihat nilai mean dapat disimpulkan bahwa secara statistik tingkat LDR berada di bawah standar yang ditetapkan

54 Bank Indonesia yaitu 80%, berarti kredit yang disalurkan masih di bawah dari jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun. Hal ini menunjukkan bahwa Bank kurang efektif dalam menyalurkan kredit. Sementara untuk melihat berapa besar simpangan data pada rasio LDR dilihat dari standar deviasinya yaitu sebesar 17,70%. Dalam hal ini data variabel LDR bisa dikatakan baik, karena nilai standar deviasinya lebih kecil daripada nilai mean-nya. a. Variabel ROA diperoleh dengan melihat nilai rata-rata (mean) ROA sebesar 1,89% dan terendah (minimum) adalah 0,02% berasal dari ROA Bank Bank Windu Kentjana Internasional periode tahun 2008, sementara rasio ROA tertinggi (maksimum) 4,96% berasal dari ROA Bank BTPN periode tahun 2007. Dengan melihat rata-rata maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik tingkat perolehan ROA Bank Umum yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2011 berada di atas 1.5%. Hal ini menunjukkan bahwa ROA Bank Umum Go Publik telah memenuhi peraturan BI bahwa bank yang masuk dalam kategori sehat adalah bank yang memiliki nilai minimal ROA 1,5%. Sementara standar deviasi ROA sebesar 1.04% menunjukkan simpangan data yang nilainya lebih kecil daripada nilai rata-rata atau mean hal ini menunjukkan data variabel ROA yang baik. b. Standar deviasi (σ) menunjukkan seberapa jauh kemungkinan nilai yang diperoleh menyimpang dari nilai yang diharapkan. Semakin besar nilai standar deviasi bahkan melebihi nilai rata-rata variabel tersebut maka semakin besar kemungkinan nilai riil menyimpang dari yang diharapkan, hal tersebut terjadi dikarenakan di dalam data terdapat outlier (data yang terlalu ekstrim). Dari

55 penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa data variabel CAR, NPL, LDR dan ROA menunjukkan hasil yang baik, hal tersebut dikarenakan standar deviasi yang mencerminkan penyimpangan dari data variabel tersebut (CAR, NPL, LDR dan ROA) lebih kecil dari rata-ratanya. 2. Uji Asumsi Klasik a. Normalitas Dengan Uji kolmogorov-sminov Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk melihat hasil normalitas digunakan uji metode kolmogorovsmirnov test dan juga di tegaskan secara grafik Probability Plot dengan menggunakan SPSS versi 19 (Imam Ghozali,2011) Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 110 Normal Parameters a,b Mean.0000000 Std. Deviation 1.00201794 Most Extreme Differences Absolute.060 Positive.060 Negative -.053 Kolmogorov-Smirnov Z.627 Asymp. Sig. (2-tailed).826 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang telah diolah dengan SPSS 19

56 Bedasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa tabel seluruh variabel (residual) menunjukan nilai signifikan di angka 0.826, dari hasil uji tersebut memiliki nilai signifikan > 0.05 maka hal ini berarti Ho diterima dan data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas juga di uji secara grafik Probability Plot dengan menggunakan SPSS versi 19 untuk variabel ROA ditunjukkan dengan grafik dibawah ini : Gambar 4.1 Gambar Normal P-P Plot Berdasarkan tampilan grafik Normal P-Plot diatas, dapat disimpulkan bahwa pola grafik normal, terlihat dari titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Berdasarkan grafik normal plot, menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena memenuhi asumsi normalitas.

57 b. Hasil Uji Multikolonieritas Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat dua atau lebih variabel bebas yang berkorelasi secara lirier. Untuk mendeteksi adanya gejala multikolonieritas dalam model penelitian dapat dilihat dari nilai Tolerance atau Variance Inflation Factor (VIF). Pengambilan keputusan : 1) Nilai VIF < 10 dan tolerance > 0.10 (tidak terjadi masalah multikolinieritas) 2) Nilai VIF > 10 dan tolerance < 0.10 ( terjadi masalah multikolinieritas) Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 1.410.598 2.357.020 CAR.014.017.079.836.405.966 1.036 NPL -.140.059 -.227-2.386.019.955 1.047 LDR.008.006.135 1.426.157.966 1.035 a. Dependent Variable: ROA Sumber : Data yang telah diolah dengan SPSS 19 Bedasarkan data dari tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolonieritas antara variabel independen yang diindikasikan dari nilai tolerance setiap variabel lebih dari 0.1 yaitu CAR sebesar 0,966 NPL sebesar 0.955 dan LDR sebesar 0,966 juga hasil VIF lebih kecil dari 10 yaitu CAR sebesar 1,036 LDR sebesar 1,047 dan NPL sebesar 1,035. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

58 c. Uji autokorelasi Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson (Uji DW), dengan hasil pengujian diperoleh data : Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.296 a.087.062 1.01610 2.166 a. Predictors: (Constant), LDR, CAR, NPL b. Dependent Variable: ROA Sumber : Data yang telah diolah dengan SPSS 19 Dari hasil tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa dalam kolom Durbin-Watson menunjukan angka 2,166. Nilai ini akan dibandingkan dengan menggunakan signifikasi 5%, jumlah pengamatan (n) sebanyak 110 dan jumlah variabel independen 3 (k -3). Maka bedasarkan tabel Durbin-Watson didapat batas atas (du) sebesar 1,7455 dan nilai batas bawah (dl) sebesar 1,6366. Yang berarti batas atas (du) lebih kecil dari nilai DW, dan juga lebih kecil dari 4-du ( 1,7455 2,166 4-1,7455 ). Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif dan artinya terbebas dari autokorelasi. d. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroksiditas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

59 lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda akan disebut heteroksiditas. Model regresi yang baik adalah model yang terjadi heteroskedastisitas Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas antar variabel independen dapat dilihat dari grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Adapun grafik hasil pengujian heteroskedastisitas menggunakan SPSS versi 19 dapat dilihat di bawah ini : Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Gambar 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa data (titik-titik) menyebar secara acak di atas dan di bawah garis nol, tidak berkumpul di satu

60 tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 3. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R²), mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai koefisien determinasi yang menunjukan dengan nilai adjusted R-square dari model regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengungkapan yang dapat djelaskan oleh variabel- variabel bebasnya. Nilai koefisien determinasi dari model regresi dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai beriku : Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.296 a.087.062 1.01610 a. Predictors: (Constant), LDR, CAR, NPL Sumber : Data yang telah diolah dengan SPSS 19 Tabel 4.5 menunjukkan koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R square). Nilai R menerangkan tingkat hubungan antar variabel-variabel independen (x) dengan variabel dependen (y). Dari hasil perolehan data diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 29,6 artinya hubungan antara variabel x (CAR, NPL, dan LDR) terhadap variabel y (ROA) dalam kategori lemah. nilai adjusted R square menjelaskan seberapa besar variasi y yang disebabkan oleh x, dari hasil perhitungan diperoleh nilai sebesar 0,062 atau 6,2%

61 yang artinya 6,2% ROA dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas CAR, NPL, dan LDR. Sedangkan sisanya 93,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model. Standard error of the estimate merupakan kesalahan standar dari penaksiran sebesar 1,016%. 4. Uji Hipotesis a. Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji statistik F dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 10.494 3 3.498 3.388.021 a Residual 109.440 106 1.032 Total 119.934 109 a. Predictors: (Constant), LDR, CAR, NPL b. Dependent Variable: ROA Sumber : Data yang telah diolah dengan SPSS 19 Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa hasil uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 3.388 dengan signifikansi sebesar 0.021. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari pada 0.05 sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang diajukan yaitu CAR, NPL, dan LDR berpengaruh secara simultan terhadap Return On Assets (ROA) diterima. hal tersebut menunjukkan bahwa variabel independen

62 yaitu CAR, NPL, dan LDR berpengaruh secara simultan atau bersama-sama secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu ROA. b. Uji Signifikan Parameter Individual ( Uji Statistik t) Uji t bertujuan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen (CAR, NPL, dan LDR) terhadap variabel dependen (ROA).Untuk menguji pengaruh parsial tersebut dapat dilakukan Berdasarkan nilai probabilitas. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan. Hasil uji analisis regresi coefficients dengan menggunakan SPSS versi 19 terlihat pada di bawah ini : Tabel 4.7 Hasil Uji T Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1.410.598 2.357.020 CAR.014.017.079.836.405 NPL -.140.059 -.227-2.386.019 LDR.008.006.135 1.426.157 a. Dependent Variable: ROA Sumber : Data yang telah diolah dengan SPSS 19 Dari tabel 4.6 di atas, maka dapat dilihat nilai uji t dan hasil signifikan pengujiannya. Dari uji statistik t antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijelaskan sebagai berikut :

63 1) Pengaruh Capital Adequancy Ratio terhadap Return On Assets Hasil pengujian terhadap variabel Capital adequancy ratio menunjukan nilai persamaan regresi sebesar 0,014 sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel CAR terhadap ROA adalah positif. Nilai koefisien regresi sebesar 0,014 berarti setiap kenaikan CAR sebesar 1% akan menaikan ROA sebesar 0,014%. tetapi dengan nilai signifikasi sebesar 0,405 yang artinya nilai signifikansinya diatas 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel CAR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. 2) Pengaruh Non Performing Loans terhadap Return On Assets Hasil pengujian terhadap variabel Non Performing Loan menunjukan nilai persamaan regresi sebesar -0,140 sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel NPL terhadap ROA adalah negatif. Nilai koefisien regresi sebesar -0,140 berarti setiap penurunan NPL sebesar 1% akan menurunkan ROA sebesar 0,14%. dan dengan nilai signifikasi sebesar 0,019 yang artinya nilai signifikansinya dibawah 0,05. Hal ini berarti bahwa adanya pengaruh yang signifikan atau pengaruh langsung, maka dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap ROA Bank diterima. 3) Pengaruh Loan to Deposit Rasio terhadap Return On Assets Hasil pengujian terhadap variabel Loan to Deposit Rasio menunjukan nilai persamaan regresi sebesar 0,008 sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh yang

64 diberikan oleh variabel LDR terhadap ROA adalah positif. Nilai koefisien regresi sebesar 0,008 berarti setiap kenaikan LDR sebesar 1% akan menaikan ROA sebesar 0,008 %. tetapi dengan nilai signifikasi sebesar 0,157 yang artinya nilai signifikansinya diatas 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel LDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. 5. Hasil Analisis Linear Berganda Dengan menggunakan analisis regresi linear berganda pada program SPSS (Statistic Product & Service Situation) diperoleh persamaan regresi untuk mengetahui Return On Assets (ROA) dengan variabel independen CAR,NPL,dan LDR yaitu sebagai berikut : Tabel 4.8 Hasil Uji Linear Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1.410.598 2.357.020 CAR.014.017.079.836.405 NPL -.140.059 -.227-2.386.019 LDR.008.006.135 1.426.157 a. Dependent Variable: ROA Dari hasil output regresi pada tabel 4.8 menunjukan persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e1 ROA = 1,410 + 0,014CAR - 0,140NPL + 0,008LDR + e

65 Dari hasil persamaan model regresi tersebut diperoleh bahwa Persamaan regresi linear berganda diatas, diketahui mempunyai konstanta sebesar 1,410 Sehingga besaran konstanta menunjukkan bahwa jika variabel variabel independen (CAR, NPL, dan LDR) diasumsikan konstan, maka variabel dependen yaitu ROA akan naik sebesar 1,410%. Koefisien variabel CAR = 0,014 berarti setiap kenaikan CAR sebesar 1% akan menyebabkan kenaikan ROA sebesar 0.014%. Sedangkan koefisien variabel NPL sebesar -0,140 artinya jika NPL mengalami kenaikan sebesar 1%, maka ROA akan menurun sebesar -0,140%. Dan koefisien variabel LDR = 0,008 menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan LDR sebesar 1% maka ROA akan naik sebesar 0,008%. B. Pembahasan 1. Pengaruh Capital Adequancy Ratio terhadap Return On Assets Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar CAR maka ROA yang diperoleh bank akan semakin besar. Semakin tinggi CAR semakin baik kinerja suatu bank. Dan didukung kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit dengan CAR yang cukup atau memenuhi kententuan BI yaitu 8%, Penyaluran kredit yang optimal, dengan asumsi tidak terjadi macet akan menaikkan laba yang akhirnya akan meningkatkan ROA. Hal itu disebabkan CAR merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan permodalan suatu bank dimana modal ini nantinya akan digunakan dalam kegiatan produksinya yang akan menghasilkan laba bagi perbankan serta menjaga kemungkinan timbulnya risiko kerugian kegiatan

66 usahanya akan tetapi melihat nilai hasil signifikasi rasio permodalan atau CAR ini tidak berpengaruh secara signifikan atau secara langsung terhadap ROA. Hasil Penelitian CAR terhadap ROA ini mendukung hasil penelitian terdahulu dari Nurul Maulidya Latifah,dkk (2010) yang memperlihatkan hasil bahwa CAR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. 2. Pengaruh Non Performing Loans terhadap Return On Assets Hasil pengujian terhadap variabel Non Performing Loan menunjukan Kondisi yang mengandung arti semakin tinggi nilai NPL mengakibatkan semakin rendah tingkat ROA pada bank. Hal ini disebabkan NPL mengindikasikan tingkat kredit macet pada bank yang akan mengakibatkan menurunnya tingkat laba (ROA) yang diperoleh secara langsung hal ini didukung dengan pendapatan utama bank yang bersumber dari pendapatan bunga kredit. Risiko berupa kesulitan pengembalian kredit oleh debitur dengan jumlah yang cukup besar dapat mempengaruhi kinerja perbankan khususnya ROA secara signifikan Hasil Penelitian NPL terhadap ROA ini mendukung hasil dari beberapa penelitian sebelumnya yaitu Maulidya Latifah,dkk (2010), Rini Andriyanti (2011), dan Hardiyanti (2012) yang memperlihatkan hasil bahwa NPL berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. 3. Pengaruh Loan to Deposit Rasio terhadap Return On Assets Hasil pengujian terhadap variabel Loan to Deposit Rasio Mempunyai pengertian berarti bahwa Peningkatan LDR berarti penyaluran dana ke pinjaman

67 semakin besar sehingga laba akan meningkat. Peningkatan laba tersebut menunjukkan ROA semakin tinggi. Standar LDR yang baik adalah 85% sampai dengan 110%. Oleh karena itu pihak manajemen harus dapat mengelola dana yang dihimpun dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali dalam bentuk kredit maka akan semakin banyak dana yang disalurkan dalam bentuk kredit akan meningkatkan pendapatan bunga sehingga ROA semakin tinggi. akan tetapi melihat nilai hasil signifikasi rasio LDR ini tidak berpengaruh secara signifikan atau secara langsung terhadap ROA kemungkinan hal ini dikarenakan jika bank dapat menyalurkan seluruh dana yang dihimpun, hal itu akan sangat menguntungkan. Namun, itu akan sangat terkait dengan risiko apabila sewaktuwaktu pemilik dana menarik dananya atau pemakai dana tidak dapat mengembalikan dana yang dipinjamnya. Hasil Penelitian LDR terhadap ROA ini mendukung hasil penelitian terdahulu dari Maulidya Latifah,dkk (2010), De Christa R.G Sakul (2012), dan Andi Fathurrahman (2012) yang memperlihatkan hasil bahwa LDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA.