25 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Wilayah 1. Letak dan Luas Desa Buana Sakti Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Desa Buana Sakti berdiri pada tahun 1972 berdasarkan Peraturan Daerah No. 01 tahun 2001 dan Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2001 tentang pembentukan 11 kecamatan di Kabupaten Lampung Timur yang terdiri dari 24 kecamatan definitif dan 246 desa. Desa Buana Sakti memiliki luas wilayah kurang lebih 959,18 km. Secara administratif, batas-batas Desa Buana Sakti adalah sebagai berikut (Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011): a. Sebelah utara : Berbatasan dengan Way Sekampung. b. Sebelah selatan : Berbatasan dengan Sungai Way Kandis. c. Sebelah barat : Berbatasan dengan Desa Margototo (Kec. Metro Kibang). d. Sebelah timur : Berbatasan dengan Desa Purwodadi Mekar. 2. Kondisi Topografis Desa Buana Sakti termasuk ke dalam tipe daerah aliran sungai, yaitu Way Seputih, Sekampung, dan Way Jepara dengan ketinggian tempat 100 126 mdpl (Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011).
26 3. Kondisi Iklim Desa Buana Sakti termasuk daerah beriklim tropis basah. Temperatur udara maksimum rata-rata 36 C, jumlah bulan hujan yaitu sebanyak 4 bulan dalam setahun dengan curah hujan yang tinggi kurang lebih 40 mm/bulan (Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011). 4. Tata Guna Lahan Menurut penggunaannya, lahan di Desa Buana Sakti terbagi menjadi beberapa bagian yaitu pemukiman penduduk, sekolah, tempat peribadatan, pemakaman umum, sawah/pertanian, dan hutan. Desa Buana Sakti memiliki cukup banyak sumber potensi alam yang bisa dimanfaatkan oleh penduduk sekitar, yaitu 100 ha tanah sawah, 410,18 ha tanah kering/perladangan, 20 ha tanah rawa, dan 10,5 ha fasilitas umum (Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011). 5. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Buana Sakti meliputi sarana kesehatan berupa posyandu dan puskesmas. Sarana peribadatan yang terdiri dari masjid, mushola, dan gereja. Sarana pendidikan formal seperti TK dan SD. Sarana olahraga seperti lapangan sepak bola, lapangan voli, dan lapangan bulu tangkis. Sarana dan prasarana desa sudah cukup berkembang karena hampir semua jalan desa sudah diaspal dan terdapat jembatan beton yang menghubungkan antarsungai yang akan dilewati serta transportasi umum dapat melewati desa dengan mudah. Transportasi yang digunakan adalah sepeda motor untuk antardesa. Sarana komunikasi seperti radio, televisi dan handphone serta sarana penerangan berupa
27 listrik PLN (Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011). B. Keadaan Umum Petani Hutan Rakyat Keadaan umum masyarakat di Desa Buana Sakti diperlukan untuk mengetahui pengaruh kondisi masyarakat terhadap kinerja masyarakat dalam mengelola lahan hutan rakyat. 1. Umur Petani Hutan Rakyat Desa Buana Sakti Menurut Badan Pemberdayaan Masya-rakat Desa Kabupaten Lampung Timur, (2011) jumlah petani hutan rakyat Desa Buana Sakti berjumlah 1396 jiwa yang terdiri dari 754 laki-laki dan 642 perempuan, dengan jumlah kepala keluarga 784 KK. Komposisi penduduk berdasarkan umur dikelompokkan menjadi 3 jenis (Badan Pusat Statistik, 2010): a. Umur 0 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif b. Umur 15 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif. c. Umur 65 tahun ke atas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo. Distribusi jumlah penduduk Desa Buana Sakti berdasarkan umur secara lengkap disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Distribusi jumlah penduduk berdasarkan umur. Kelas umur Jumlah orang Persentase (%) 0 14 87 6 15 64 1.266 91 65 ke atas 43 3 Jumlah 1396 100 Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011
28 Jumlah penduduk usia produktif merupakan jumlah yang paling banyak yang ada di Desa Buana Sakti. Dengan demikian dapat diketahui bahwa di desa ini usia dewasa atau usia kerja merupakan yang paling banyak sehingga masih memiliki potensial untuk melakukan usaha. Mata pencarian penduduk di Desa Buana Sakti antara lain PNS, pedagang, petani, pengrajin, swasta, dan buruh. Sebaran mata pencarian penduduk disajikan dalam Tabel 3: Tabel 3. Sebaran mata pencarian pokok penduduk di Desa Buana Sakti. Mata pencarian pokok Jumlah (jiwa) Persentase (%) PNS 11 0,40 Pedagang 48 2,27 Petani 1.576 79,40 Pengrajin 20 0,85 Swasta 28 1,26 Buruh 313 15,64 ABRI 6 0,15 Jumlah 2002 100 Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011 Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa mata pencaharian penduduk Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari beraneka ragam. Mata pencarian yang paling banyak adalah sebagai petani 79,40 %. Hal ini dikarenakan sebagian besar perekonomian masyarakat yang rendah sehingga masyarakat tidak mendapatkan pekerjaan selain petani. 2. Tingkat Pendidikan Data tingkat pendidikan digunakan untuk mengetahui tolak ukur mata pencaharian petani hutan rakyat. Tingkat pendidikan petani hutan rakyatmerupakan pendidikan yang pernah diikuti oleh petani hutan rakyat. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh petani hutan rakyat masih tergolong rendah atau rata-rata hanya
29 menyelesaikan program pendidikan wajib belajar 6 tahun atau menyelesaikan sampai tingkat SD. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat disebabkan oleh faktor ekonomi masyarakat dan fasilitas sekolah yang ada di Desa Buana Sakti masih sedikit yaitu hanya terdapat 3 sekolah SD. Selain itu, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi harus pergi keluar daerah yang jarak ke SMP dan SMA terdekat 7 km. Tingkat pendidikan petani hutan rakyat akan mempengaruhi pengetahuan dan teknologi yang diterapkan oleh petani hutan rakyat dalam mengelola lahan hutan rakyat karena pendidikan sangat berhubungan dengan pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan sikap dalam mengambil keputusan ataupun bertindak. 3. Jumlah Tanggungan Jumlah tanggungan keluarga petani hutan rakyat di Desa Buana Saktiberkisar antara 1 5 orang. Hal ini dikarenakan hampir semua penduduk desa anaknya menikah di usia muda sehingga tidak ditanggung oleh kepala keluarga lagi. 4. Luas Lahan Hutan Rakyat Luas lahan hutan rakyat yang dimiliki oleh petani hutan rakyat berkisar antara 0,25 1 ha. Pada umumnya petani hutan rakyat memanfaatkan lahan hutan rakyat yang luasnya 0,5 1 ha. Luas lahan yang dimiliki oleh petani hutan rakyat mendukung keberlanjutan kegiatan pengelolaan hutan rakyat, karena sampai saat ini mereka masih mengupayakan hasil tanaman dari lahan tersebut. Hal inilah yang menyebabkan petani hutan rakyat memiliki lahan yang cukup luas, karena sema-
30 kin besar luas lahan akan semakin tinggi juga hasil tanaman yang akan diperoleh dari pengelolaan hutan rakyat. 5. Status Lahan Hutan Rakyat Status lahan hutan rakyat yang dimiliki oleh petani hutan rakyat Desa Buana Sakti secara keseluruhan berstatus milik sendiri.tanah yang diperoleh oleh petani berasal dari warisan turun temurun.