BAHAN AJAR. Tata Rias Korektif Wajah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VIII TATA RIAS KOREKTIF

TATA RIAS KOREKSI A. Tata Rias Koreksi Bentuk Wajah

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading

MERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT

TIPE RAUT MUKA. A. Tipe Raut Muka

TIPS KOREKSI WAJAH KOTAK

LANGKAH-LANGKAH MAKE -UP

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Make up sehari-hari.

No Aspek Penilaian Keterangan 1. Topik / tema sistem pakar yang akan dibangun

A. PENDAHULUAN B. Pengetahuan dan Teknik Corective Make Up 1. Pengertian rias wajah korektif

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Geriatri. Mahasiswa dapat :

Tip's Makeup dg La Tulipe

MODUL TATA RIAS WAJAH PENGANTIN SUNDA PUTRI ( JAWA BARAT) Disusun oleh: Endang Kuncahyawati S.Pd

PENGARUH MAKE UP KOREKTIF TERHADAP HASIL RIASAN PADA WAJAH BULAT DAN MATA SIPIT

BAB VII TYPE RAUT MUKA DAN KOSMETIKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias TV/Film. Mahasiswa dapat :

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH

TATA RIAS WAJAH SEHARI-HARI

MATERI KOREKSI ALIS. 1. Pengertian adalah tindakan memperindah model alis sesuai dengan bentuk wajah dan bentuk alis itu sendiri ( gambar 1 )

BAB III KONSEP RANCANGAN. tegas dan warna yang mewakili sifat. 1. Penerapan Unsur dan prinsip desain pada make up. unsur desain sebagai berikut:

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Foto. Mahasiswa dapat :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Panggung. Mahasiswa dapat :

HASIL RIASAN DENGAN KOREKSI MATA SIPIT PADA BENTUK WAJAH BULAT, PERSEGI DAN LONJONG UNTUK KESEMPATAN PESTA

1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Putri. Mahasiswa dapat :

MERIAS WAJAH ARTIS GERIATRI DAN SIKATRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (PENGANTIN INDONESIA II) 1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Basahan.

e- Journal. Volume 04 Nomer 01Tahun 2015, Edisi Yudisium Periode Februari 2015, hal 33-37

BAB V TATA ARTISTIK 1. TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri.

TATA RIAS WAJAH PANGGUNG

Penyusun NUR ENDAH PURWANINGSIH. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGRI MALANG

HUBUNGAN PENGUASAAN TEORI KOREKSI WAJAH DENGAN PRAKTEK RIAS WAJAH PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Kecantikan identik dengan penampilan diri dan merupakan aset berharga

TATA RIAS WAJAH PANGGUNG

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Badut. Mahasiswa dapat :

DAFTAR ISI. C. Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Menua Dengan Teknologi D. Pertanyaan Penelitian... 42

BAHAN AJAR : c. Pigmentasi: terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan dan sikap untuk menghasilkan lulusan yang kompeten.

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Cikatri Mahasiswa dapat :

KODE MODUL KUL-206C PENYUSUN TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Merias Wajah Disco

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Merias Wajah Film dan TV

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

untuk memperbaiki penampilan dari kekurangan kekurangan yang ada ke arah

PEMBUATAN PAES PENGANTIN SOLO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROPORSIONAL

A. Latar Belakang Masalah

Rias pengantin yang terkesan sederhana dan segar dengan penampilan yang natural namun tetap anggun dan elegan. Rias pengantin yang terkesan lembut

Kucing CHINCHILLA LONGHAIR (Chinchilla Persian, Janjira)

BAGIAN V POLA HIASAN A. Pola serak atau pola tabur Gambar 5.1 Pola Serak B. Pola berangkai

Harianti Rukmana Program Studi S1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Tata Rias Wajah Sikatri dan Geriatri

BAB I PENDAHULUAN. didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

DIAGNOSA KULIT Pilihlah salah satu alternatif pilihan yang sesuai dengan kulit Anda:

Dasar Kecantikan Kulit

PERAWATAN WAJAH / FACIAL

Under Makeup Moisture Lotion

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

Penetapan Gigit pada Pembuatan Gigi Tiruan Lengkap

PENGAPLIKASIAN KOSMETIK PADA PEMBENTUKAN ALIS MENURUN PENGANTIN PUTRI MUSLIM. Anita Maryuningrum. Sri Dwiyanti, S.Pd., M.PSDM

TATA RIAS PANGGUNG TOKOH JASMINE DALAM DONGENG ALADIN DI PERGELARAN TATA RIAS FAIRY TALES OF FANTASY PROYEK AKHIR

Kucing PERSIA (Persian Longhair)

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Merias Wajah Panggung

KAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau

Tata Rias dan Tata Busana Tari Golek Asmaradana Bawaraga

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional (Undang Undang RI No. 20, 2003).

KOMPETENSI APLIKASI SHADING DAN TINTING PADA MAKE UP KOREKSI UNTUK BENTUK WAJAH BULAT, PERSEGI DAN SEGITIGA TERBALIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TATA RIAS FANTASI TOKOH ODETTE DALAM CERITA SWAN LAKE PADA PAGELARAN FAIRY TALES OF FANTASY PROYEK AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan bagian bagian wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk

TATA RIAS KARAKTER TOKOH ANASTASIA DALAM DONGENG CINDERELA PADA PERGELARAN FAIRY TALES OF FANTASY

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp)

Maine Coon Published on KucingKita.com (

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigi geligi dan struktur yang menyertainya dari suatu lengkung gigi rahang atas

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY

g. Cara praktis merias mata

VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008

M-5 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG CAHAYA TAMPAK

DESKRIPSI DAN SILABUS

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TATA RIAS KOREKSI WAJAH DAN KEMAMPUAN HASIL RIASAN PADA BENTUK WAJAH

Kucing MAINE COON (American Snughead)

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

BAB I PENDAHULUAN. Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan masyarakat yang semakin maju dan modern menuntut

DISKRIPSI LUKISAN DUA PENARI

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAHAN AJAR Tata Rias Korektif Wajah 1. Pengertian tata rias korektif wajah. Tata rias koreksi wajah adalah menonjolkan bagian wajah yang indah dan menutupi bagian wajah yang kurang sempurna. 2. Tujuan tata rias korektif wajah. Tata rias koreksi wajah diperlukan atas prinsip dasar bahwa bentuk muka yang dianggap kurang sempurna dapat diubah sedemikian rupa, sehingga penampilannya menjadi lebih baik. Bentuk wajah yang paling ideal atau sempurna adalah bentuk wajah oval atau bulat telur atau lonjong, dan umumnya bentuk wajah oval bersifat photogenic. Oleh karena itu bentuk wajah panjang, persegi, segitiga, bulat, diamond (belah ketupat) dan bentuk segitiga terbalik, dapat dikoreksi sedemikian rupa untuk mendekati penampilan bentuk oval. Untuk tujuan ini, bagian bagian wajah tertentu diberi warna gelap (shade), dan ada pula yang diberi warna terang (tint, highlighting). 3. Hal-hal yang perlu diketahui tentang tata rias korektif wajah meliputi pengetahuan tentang : Anatomi (untuk memberikan bentuk ideal anggota tubuh) Karakterisasi Warna dan garis (untuk memberikan karakterisasi personal) Gradasi Warna (untuk memperhalus hasil akhir tata rias) Komposisi Warna 4. Langkah-langkah dalam menentukan bentuk wajah. a. Siapkan alat pengukur (pita ukuran), ukur panjang wajah mulai batas tumbuhnya rambut di bagian dahi, sampai batas bawah dagu. Misal diperoleh ukuran panjang wajah 21 cm.

b. Ukuran panjang wajah yang telah diperoleh kemudian dibagi tiga. Misalnya panjang wajah 21 cm dibagi 3 hasilnya 7 cm c. Ukur dari bagian bawah puncak hidung sampai batas bawah dagu. Apabila ukuran tersebut jumlahnya 7 cm, dalam arti sama seperti hasil pembagian tadi, maka bentuk wajah ini termasuk tipe wajah oval. Jika hasil pengukuran jumlahnya lebih panjang dari 7 cm, maka tipe bentuk wajah ini termasuk panjang, Sebaliknya jika ukurannya lebih pendek dari 7 cm, berarti termasuk tipe wajah bentuk bulat. d. Bentuk wajah persegi, dilihat dari perbandingan ukuran lebar pelipis dengan lebar rahang. Jika ukurannya sama, berarti termasuk tipe wajah bentuk persegi. Lebar pelipis diukur dari pelipis kiri ke pelipis kanan, demikian pula untuk lebar rahang. e. Bentuk wajah segi tiga (bentuk hati, heart) dilihat dari perbandingan ukuran lebar pelipis dengan lebar rahang bentuk memanjang. Jika ukuran lebar pelipis lebih besar dari lebar rahang, berarti termasuk tipe bentuk wajah segi tiga, sebaliknya jika lebar rahang lebih besar dari lebar pelipis, berarti termasuk tipe bentuk wajah segi tiga terbalik atau bentuk buah pear. Hasil pengukuran bentuk wajah tersebut menjadi acuan dalam menentukan tipe bentuk wajah

5. Bnetuk-bentuk wajah a. Bentuk wajah oval atau lonjong atau bulat telur. Tipe bentuk wajah oval dianggap sebagai bentuk wajah yang paling sempurna atau bentuk wajah paling ideal. Lingkaran bentuk oval dan perbandingan pada bentuk wajah oval menjadi acuan untuk mengubah semua bentuk wajah lainnya. Ciri dari bentuk wajah oval yaitu ukuran lingkaran raut muka kirakira satu setengah kali lebih panjang dari lebar muka yang diukur melalui tulang kening. Ciri lainnya wajah terlihat simetris dan seimbang, garis rahang tidak terlalu menonjol. b. Bentuk wajah bundar atau bulat. Mempunyai ciri-ciri : garis pertumbuhan rambut melengkung bulat, dahi lebar, pipi terkesan penuh dan bulat, garis rahang dan dagu membentuk setengah lingkaran. Secara keseluruhan, semua tampak bundar. c. Bentuk wajah persegi. Memiliki ciri : dahi lebar, garis pertumbuhan rambut di dahi lurus, perbandingan antara panjang muka dengan lebar muka hampir sama, garis rahang kuat dan berbentuk persegi, serta dagu tidak terlalu lancip. d. Bentuk wajah panjang. Memiliki ciri : bentuk wajah terkesan sempit, garis pertumbuhan rambut lurus, bentuk dahi panjang dan lebar.

e. Raut muka belah ketupat (diamond). dan panjang. Memiliki ciri : dahi sempit, pelipis dan pipi lebar, dagu runcing 6. Penentuan Bentuk Wajah Bentuk wajah ideal tidak hanya dilihat dari ukuran dan bentuk raut wajah yang sempurna, posisi dan bentuk bagian-bagian lainnya pun harus proporsional. Bentuk bibir, mata, alis, hidung, dan dagu, ukuran maupun posisinya tepat pada tempatnya. Posisi bagian bagian wajah tersebut ditentukan atas dasar perbandingan proporsional antara posisi atau ukuran lebar bagian-bagian wajah terhadap tinggi dan lebar wajah. Diagram letak bagian - bagian wajah berdasarkan atas perbandingannya terhadap garis vertical tengah wajah ditarik dari puncak kepala ke ujung dagu (garis A - B) dan membagi wajah menjadi sepuluh bagian yang sama. Garis bantu kedua ditarik secara horizontal melalui sudut-sudut mata (garis C - D). Garis A - B, idealnya panjangnya satu setengah garis C - D. Lebar celah mata berukuran satu perlima garis C - D.

Berdasarkan ketentuan-ketentuan pada gambar tersebut, dapat diketahui bahwa : a. Lengkungan alis : tinggi lengkungan alis, selebar celah mata atau satu perlima garis C-D b. Mata : tepat setinggi pertengahan garis vertikal-tengah A-B c. Hidung : dari setinggi lengkungan alis (pangkal hidung) sampai batas antara bagian 7/10 atas dan 3/10 bawah garis vertikaltengah A-B (tepi bawah sekat hidung) d. Bibir : 1/10 bagian garis A-B lebih rendah dari batas bawah hidung.

Fokus wajah adalah daerah wajah yang dibatasi oleh dua garis miring, masingmasing ditarik dari sudut bibir ke sudut luar mata di sisi yang sama. Fokus merupakan bagian wajah yang harus diperhatikan dalam rias wajah, karena hanya bagian-bagian wajah tersebut yang perlu dirias. Daerah wajah yang berada di luar fokus wajah, cukup diberi bayanganbayangan gelap atau terang (shade atau tint). Secara morfologi bentuk wajah manusia tidak semuanya sempurna, ada yang berbeda atau tidak identik jika dilihat antara bagian kiri dengan bagian kanan (asimetri). Hal ini dapat dibuktikan dengan cara menarik garis vertikal di tengah wajah mulai dari batas tumbuhnya rambut sampai ke batas bawah dagu. Dari gambar tersebut akan tampak sama tidaknya bentuk alis, mata dan bibir antara bagian kanan dengan kiri, juga jarak alis dan mata kanan dengan kiri. 7. Teknik rias wajah dasar pada lima bentuk wajah. Dalam rias wajah, terlebih dahulu dilakukan diagnosis kulit muka dengan tujuan untuk : 1. Mengetahui kondisi kulit wajah 2. Mengetahui kelainan pada kulit wajah 3. Menentukan jenis kosmetika untuk rias wajah 4. Menentukan teknik rias wajah yang tepat.

A. Bentuk wajah Oval. a. Aplikasikan alas bedak secara merata pada wajah dan leher. b. Pulaskan tint di bagian bawah mata. c. Bubuhkan bedak tabur kemudian pulas dengan two way cake secara merata pada wajah. B. Wajah bulat. a. Aplikasikan alas bedak merata pada wajah dan leher. b. Pulaskan tint di bagian bawah mata dan dagu agar wajah berkesan panjang. c. Sapukan shading di bagian samping dahi ke arah pipi dan rahang bawah. d. Bubuhkan bedak tabur merata pada wajah dan akhiri dengan pulasan two way cake. C. Wajah persegi

a. Aplikasikan alas bedak secara merata pada wajah dan leher. b. Pulaskan tint di bagian mata. c. Sapukan shading di bagian atas dan samping dahi dan bagian rahang yang menonjol. d. Bubuhkan bedak tabur secara merata pada wajah, pulaskan two way cake sebagai akhir make up dasar. D. Wajah panjang a. Berikan alas bedak dengan merata dari wajah sampai leher. b. Pulaskan tint di bagian bawah mata, pipi depan telinga untuk memberi kesan lebih lebar. c. Sapukan shading pada bagian dagu dan dahi batas rambut agar wajah terkesan lebih pendek. d. Akhiri dengan bedak tabur dan two way cake yang juga merata pada wajah. E. Wajah diamond a. Beri alas bedak merata dari wajah sampai leher. Pulas tint di bagian bawah mata.

b. Sapukan shading di bagian rahang mulai dari bagian tengah telinga hingga sebatas tiga jari ke arah hidung sebatas tiga jari ke arah hidung membentuk lenkungan ke arah rahang. c. Bubuhkan bedak tabur dan two way cake. 8. Alat dan Bahan yang diperlukan a. Kuas bedak muka. b. Kuas untuk mengkoreksi bagian pada wajah (kuas shading). c. Bedak padat. d. Toner dan pelembab e. Eye shadow dan eyeliner f. Spon basah wajik. g. Spon bundar. h. Puff bedak tabor. i. Fondation 3 warna. j. Lipstik k. Concaler l. Blush On m. Pensil Alis