BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana film mengirimkan pesan atau isyarat yang disebut symbol, komunikasi symbol dapat berupa gambar yang ada di film. Gambar di film menunjukkan kekuatan gambar dalam menyampaikan maksud pesan kepada orang lain. Secara umum, film dipandang sebagai media tersendiri, film merupakan sarana pengungkapan daya cipta dari beberapa cabang seni sekaligus. 1 Pada dasarnya film dapat dikelompokan ke dalam dua pembagian dasar, yaitu kategori film cerita dan non cerita. Pendapat lain menggolongkan menjadi film fiksi dan non fiksi. Film cerita adalah film yang diproduksi berdasarkan cerita yang dikarang, dan dimainkan oleh aktor dan aktris. Pada umumnya film cerita bersifat komersial, artinya dipertunjukan di bioskop dengan harga karcis tertentu atau diputar di televisi dengan dukungan sponsor iklan tertentu. Film non cerita adalah film yang mengambil kenyataan sebagai subyeknya, yaitu merekam kenyataan dari pada fiksi tentang kenyataan. 2 Film yang bertemakan tentang jurnalis adalah film yang menceritakan tentang bagaimana perjuangan seorang jurnalis yang menjalankan tugas mereka 1 Denis. McQuail, 1987, Teori Komunikasi Massa Pengantar, Erlangga, Jakarta, Hlm 14. 2 Marselli. Sumarno, 1996, Dasar-dasar apresiasi film, Jakarta : Gramedia. Hlm 10. 1
2 sebagai jurnalis yang bertanggung jawab untuk mencari informasi yang terdapat nilai beritanya, meskipun harus mengorbankan apa saja. Fenomena jurnalis perang (war journalism) terjadi karena adanya konflik dan fokus pencarian beritanya hanya kepada area konflik, Dalam liputannya, jurnalis perang lebih banyak perhatiannya pada dampak yang secara fisik bisa diketahui seperti: jumlah korban yang mati atau cidera, jumlah materi yang hancur atau terbakar (rumah, mobil, masjid, gereja) dengan kata lain jurnalis perang lebih banyak mengeksploraritasi korban kekerasan yang nampak. Jurnalis perang sangat beda dengan jurnalis pada umumnya. Peran yang diorientasikan: 1. Fokus pada arena konflik, dua pihak, satu tujuan 2. Tutup ruang, tutup waktu, sebab-sebab dan jalan keluar arena, siapa yang pertama melempar batu 3. Membuat perang tak transparan/rahasia 4. Melihat mereka sebagai masalah, fokus pada siapa yang menang perang 5. Fokus hanya pada dampak kekerasan yang terlihat Table 1. contoh film yang bertemakan jurnalis No Judul Tahun 1 5 Days of Wars 2012 2 The Killing Fields 1984 3 Under Fire 1983 4 Welcome to Sarajevo 1997
3 5 Salvador 1986 6 The Hunting Party 2007 Di Indonesia fenomena jurnalis perang terjadi ketika pemerintah Indonesia mengumumkan status darurat militer. Pemerintah Indonesia khususnya TNI dengan mengambil kebijakan untuk melibatkan jurnalis selama operasi militer berlangsung dengan memberikan pengetahuan dan pelatihan dasar militer di pusat latihan TNI sangabuana, Karawang, Jawa Barat. AJI (Aliansi Jurnalis Independen) kemudian mengecam keras penggunaan seragam tempur saat wartawan akan bertugas meliput operasi militer. Aji berpendapat, penggunaan seragam tempur dalam peliputan mengakibatkan para wartawan dianggap sebagai target militer oleh pihak GAM. Selain mengecam jiwa para jurnalis, AJI menilai penggunaan seragam tempur akan mendapatkan kecaman keras dari dunia internasional karena menjadikan profesi jurnalis tercoreng. 3 Peneliti memilih film ini karena ingin menggambarkan bagaimana perjuangan figur seorang jurnalis kepada khalayak, bagaimana tuntutan profesi harus dijalankan meskipun bisa mengorbankan nyawa sekalipun dan banyaknya fenomena-fenomena jurnalis yang banyak sekali menyimpang ketika mereka sedang mendapatkan tugas tetapi malah menyalahgunakan identitasnya sebagai jurnalis. 3 http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol9432/status-jurnalis-dalam-konflik-bersenjata
4 Film memerlukan penanganan yang lebih sungguh-sungguh dan konstruksi yang lebih artifisual pula (melalui manipulasi) oleh media lain, karena film memiliki jangkauan, realisme,pengaruh emosional dan popularitas yang hebat. Dan juga film mudah dipengaruhi, maka film banyak dipengaruhi campur tangan. 4 Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film terutama adalah ingin memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat terkandung fungsi informative maupun edukatif, bahkan persuasive. Hal ini pun sejalan dengan misi perfilman nasional sejak tahun 1979, bahwa selain sebagai media hiburan, film nasional dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building (Effendy, 1981:212). Fungsi edukasi dapat tercapai apabila film nasional memproduksi filmfilm sejarah yang objektif, atau film documenter dan film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari secara seimbang. 5 Dalam film 5 Days of war, menceritakan tentang dimana peran seorang jurnalis yang mendapatkan tugas untuk meliput didaerah konflik selama lima hari. Karakter dalam film ini adalah para jurnalis perang yang tak takut mati demi tersiarnya kabar di medan perang walaupun begitu, secara keseluruhan, film arahan sutradara Renny Harlin ini terasa sebagai film yang sarat dengan muatan politik. 4 Denis McQuail, 1987, Teori Komunikasi Massa Pengantar, Erlangga, Jakarta, Hlm 14. 5 Ardianto, Elvinaro. Dkk, 2007, Komunikasi Massa, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, Hal 145.
5 Cerita dalam film ini terlau menampilkan sisi hero Georgia dan hampir semua orang Rusia dan antek-anteknya ditampilkan brutal. Kecuali seorang milisi yang kemudian menjadi salah satu dewa penolong para jurnalis itu. Deskriptif adalah bisa dibilang untuk mendeskripsikan fenomenafenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan dari manusia. Fenomena itu bisa berupa aktivitas kita, perubahan, hubungan, dan perbedaan dari fenomena yang satu ke fenomena yang lainnya. Dan kualitatif secara luas telah digunakan dalam berbagai penelitian sosial termasuk sosiologi. Terdapat beberapa kesimpangsiuran dalam memahami metode kualitatif yang seringkali dianggap sebagai pelengkap dari metode kuantitatif. Penelitian pustaka ini ingin mendiskusikan beragam isu terkait dengan kelebihan dan kekurangan dalam metode penelitian kualitatif. Saya simpulkan bahwa metode kualitatif secara potensial dapat berguna dalam menyumbangkan pembangunan teori-teori ilmu sosial serta metodologi dalam konteks ke-indonesiaan. Lebih dari itu, penggunaan metode penelitian kualitatif dapat membawa ilmu sosial khususnya sosiologi di Indonesia berada dalam posisi setara dalam dialog peradaban dengan sesama komunitas akademik di Barat. 6 Paradigma konstruktivis memiliki beberapa kriteria yang membedakannya dengan paradigma lainnya yaitu ontology, epitomologi, dan mentodologi, levelontologi. Paradigma konstruktivis melihat kenyataan sebagai 6 http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/viewfile/122/118
6 hal yang ada tetapi realitas bersifat jemuk dan maknannya berbeda bagi tiap orang. 7 Dengan demikin menurut penulis semiotika adalah tindak komunikasi atau bisa dibilang pola pikir manusia sebuah bentuk perkembangan yang mendasari terbentuknya 3 tanda-menanda yaitu makna, tanda, objek, semiotik bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. 1.2 Fokus Penelitian Dari uraian latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Figur Jurnalis Perang dalam film 5 days of war. 1.3 Identifikasi masalah Identifikasi masalah dalam film 5 days of war adalah adegan-adegan seorang figur jurnalis yang seharusnya mengemban tugas yang telah diberikan untuk benar-benar meliput kejadian konflik di daerah perang ternyata malah melenceng dari seorang figur jurnalis. Sedangkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seorang figur jurnalis perang yang seharusnya fokus terhadap pekerjaannya sebagai jurnalis 7 Neuman. W. Lawrence, 2013.Metodologi Penelitian Sosial :Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. PT. Indeks. Jakarta. hal 75
7 yang seharusnya bersifat netral malah cenderung berpihak kepada salah satu pihak dan kisah percintaannya. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka tujuan dalam film ini adalah ingin mendeskripsikan: 1. Ingin mendeskripsikan film 5 Days of War 2. Ingin mendeskripsikan figur jurnalis perang dalam film 5 Days of War 3. Pesan yang disampaikan film 5 Days of War 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Akademis Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk dapat dipergunakan sebagai bahan referensi mahasiswa ilmu komunikasi khususnya bidang broadcasting dengan menggunakan teori semiotika. 1.5.2 Manfaat Praktis Secara praktis, hasil dari penelitian ini berguna bagi praktisi film yang ingin membuat film bertemakan jurnalis perang dengan berbagai perlengkapannya saat bertugas dilapangan dan juga dapat memberikan sumbangan dan bahan masukkan khususnya dibidang komunikasi dan perfilman.