III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu

III. METODE PENELITIAN. sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. yang bertujuan mendeskrifsikan apa-apa yang saat ini berlaku, didalamnya

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan memiliki metode penelitian yang jelas. Metode penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Azwar (1999:6) metode

METODE PENELITIAN. strategi belajar terhadap tingkat keterampilan komputer/computer literarcy siswa

METODE PENELITIAN. dengan metode kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29) metode

BAB II METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

sakarang (Winarno Surakhmad, 1984: 39).

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat penjelasan (explanatory

29 Dalam hal ini, peneliti memaparkan secara detail dan mendalam mengenai tingkat kesadaran merek KOPITIAM versi Abdul Alex. Sedangkan untuk analisany

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian adalah kuantitatif. Menurut Cresswell (dalam Sugiyono,

4. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksplanasi (Explanatory Research). Objek

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

III. METODE PENELITIAN. pada kondisi saat ini, dengan didasarkan pada faktor-faktor yang ada. Faktual,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 1. atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data primer ( Hamidi, 2010: 140). sampel penelitian sudah pasti ada ( Darmawan, 2014: 68).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif, Menurut Narbuko (2007:

Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bermaksud mengadakan. pemeriksaan atau pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu (Fathoni,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Deskriptif ialah pencarian fakta dengan intepretasi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Arikunto (2002:135) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. yang menggunakan data yang sama dimana peneliti menjelaskan hubungan

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB II METODE PENELITIAN. eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Bungin (2005:38), penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian, Sifat Penelitian, Lokasi dan Waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. mencoba meneliti hubungan diantara variabel-variabel. Karena penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. pelaksanaan kuliah kerja nyata dan program pengalaman lapangan di Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK HALAMAN JUDUL PERSETUJUAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP PERSEMBAHAN MOTTO SAN WACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif kuantitatif. Metode Deskriptif Kuantitatif adalah cara analisis

BAB III METODE PENELITIAN. dan Effendi (1995) penelitian eksplanatory yaitu tipe penelitian untuk

III. METODE PENELITIAN. dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

III. METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

45 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini beranjak untuk mengetahui seberapa besar peranan komunikasi organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap kemandirian remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut Bungin (2001:48), penelitian deskriptif adalah tipe penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian. Metode penelitian ini yaitu metode survei. Metode survei yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok atau suatu daerah. (Nazir, 2003:56)

46 3.2 Variabel Penelitian Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: a. Peranan komunikasi organisasi Pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 (variabel X). b. Pembentukan sikap kemandirian remaja yaitu anggota pramuka penggalang di SMP Kartika II-2 Bandar Lampung (variabel Y). 3.3 Defenisi Konseptual Definisi konseptual adalah pemikiran dari konsep yang digunakan sehingga akan memudahkan peneliti untuk mengoperasionalkan konsep tersebut di lapangan. Menurut Kerlinger, konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus (Rakhmat, 2002:12). Definisi konsep dalam penelitian ini adalah: 1. Peranan Komunikasi Organisasi Pramuka di Lingkungan SMP Kartika II-2 Bandar Lampung. Seberapa besar peranan komunikasi organisasi Pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 Bandar Lampung dalam membentuk sikap kemandirian remaja. Yakni peranan dari proses komunikasi organisasi yang merupakan proses pertukaran pesan dalam jaringan komunikasi organisasi pramuka, dimana pesan yang disampaikan mengalir dari atas ke bawah (komunikasi ke ba wah)

47 atau dari bawah ke atas (komunikasi ke atas) dan pesan yang mengalir dari tingkat otoritas atau level yang sama (komunikasi horizontal). 2. Pembentukkan sikap kemandirian remaja Terbentuknya sikap kemandirian remaja dari keikutsertaan mereka dalam kegiatan Pramuka Pasukan Penggalang. 3.4 Definisi Operasional Untuk melihat operasionalisasi suatu variabel, maka variabel tersebut harus diukur dengan menggunakan indikator-indikator yang dapat memperjelas variabel yang dimaksud. Hal tersebut terkait dengan peranan komunikasi organisasi dalam menumbuhkan sikap kemandirian. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan, atau pun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Nazir (2003:126) Adapun indikator peranan komunikasi organisasi tersebut dalam penelitian ini adalah; 1. Komunikasi downward atau komunikasi dari pembina pasukan penggalang dengan anggota pasukan penggalang, akan diukur dengan indikator: a. Intensitas komunikasi yang dilakukan pembina pasukan penggalang dengan anggota pasukan penggalang.

48 b. Intensitas komunikasi yang dilakukan pembina pasukan penggalang dengan anggota pasukan penggalang dalam membahas seputar kegiatan organisasi pramuka penggalang. c. Aktif tidaknya pembina mengadakan kegiatan pertemuan dengan anggota organisasi, sering atau tidak pembina mengadakan pertemuan / rapat dengan anggota. d. Manfaat yang diperoleh pembina dari kegiatan pertemuan dengan anggota organisasi : 1. Memberikan pengarahan kerja yang terperinci. 2. Mendiskusikan acara-acara yang akan dilaksanakan. 2. Komunikasi upward atau komunikasi dari anggota pasukan penggalang kepada pembina: a. Intensitas komunikasi yang dilakukan anggota pasukan penggalang dengan pembina : 1. Sering atau tidak melakukan komunikasi dengan pembina. 2. Sulit atau tidak berkomunikasi dengan pembina. b. Aktif tidaknya anggota organisasi menghadiri setiap kegiatan pertemuan yang diadakan oleh organisasi : 1. Sering atau tidak menghadiri pertemuan/rapat yang diadakan pembina. 2. Aktif atau tidak memberikan saran atau pendapat dalam setiap pertemuan. c. Manfaat yang diperoleh anggota organisasi dari kegiatan pertemuan

49 dengan pembina : 1. Mendapatkan pengarahan kerja yang terperinci 2. Mendiskusikan masalah-masalah yang tidak terpecahkan. 3. Komunikasi horizontal atau komunikasi antar sesama anggota organisasi atau antara ketua regu dengan pasukan regu. a. Intensitas komunikasi yang dilakukan antar sesama anggota organisasi, sering atau tidak melakukan komunikasi antar sesama anggota organisasi. b. Aktif tidaknya anggota organisasi mengadakan kegiatan pertemuan dengan sesama anggota / ketua regu: 1. Sering atau tidak menghadiri pertemuan dengan anggota organisasi 2. Efektif atau tidak komunikasi yang dilakukan dalam setiap pertemuan. c. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan komunikasi yang dilakukan antar sesama anggota organisasi : 1. Mengkoordinasikan pekerjaan yang tidak terselesaikan. 2. Menambah kerjasama yang baik antar anggota. 3. Mendiskusikan masalah-masalah yang tidak terpecahkan. Adapun indikator sikap kemandirian remaja dalam lingkungan organisasi dapat disarikan sebagai berikut: 1. Memiliki antusiasme dan inisiatif 2. Memiliki rasa tanggung jawab

50 3. Mampu mengambil keputusan dalam mengatasi suatu masalah 4. Kritis dan kreatif 5. Memiliki kepercayaan diri 6. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda pendapat dengan orang lain 3.5 Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Bungin (2001:101), populasi adalah serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran dari suatu penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2001:72), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan definisi tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah anggota organisasi pramuka pasukan penggalang di SMP Kartika II-2 Bandar Lampung. Alasan pemilihan populasi tersebut adalah karena populasi anggota organisasi pramuka di sini sebagian besar adalah anggota aktif yang sering berperan serta untuk mengikuti segala kegiatan pramuka. Jumlah siswa yang mengikuti pramuka yakni sebesar 210 anggota, dan yang aktif adalah 150 anggota (data pra riset, Februari 2010).

51 2. Sampel Sampel adalah wakil atau bagian dari semua unit strata dan sebagainya yang ada di dalam populasi, Nazir (2003:271). Sampel harus dapat mewakili populasi dengan baik agar dapat dipertanggungjawabkan saat dilakukan generalisasi. Tentang besarnya sampel menurut Nana Sudjana (1987:72), tidak ada ketentuan baku atau rumus yang pasti, sebab keabsahan sampel terletak pada sifat karakteristiknya mendekati populasi atau tidak bukan pada besar atau banyaknya. Mengacu pada penelitian ini maka peneliti mengambil sampel dengan teknik simple random sampling, yakni pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut, hal ini dikarekan anggota populasi dalam penelitian ini relatif homogen. Berikut ini rumus untuk menentukan besarnya sampel : n = N Nd 2 1 Keterangan : n = Sampel N = Populasi d = Presisi Sampel dalam penelitian ini yaitu : n = N Nd 2 1 150 n = 150.0,1 2 1 n = 60 orang Jadi jumlah anggota yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 60 anggota.

52 3.6 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut: a. Kuesioner Daftar pertanyaan atau pernyataan yang diajukan kepada responden yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat. b. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data tambahan dari berbagai referensi berupa buku, literatur, arsip, agenda, dokumen, dan sumber lain yang berhubungan dengan penelitian. c. Observasi Observasi yaitu suatu cara untuk memperoleh data dengan melakukan pengamatan atau turun langsung ke lokasi penelitian. Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melihat karakteristik lingkungan kegiatan pramuka serta mengamati kegiatankegiatan pramuka di SMP Kartika II-2 Bandar Lampung. c. Studi kepustakaan Data diperoleh dari buku-buku atau kepustakaan lainnya yang menjadi referensi dari penelitian ini.

53 2. Teknik Pengolahan Data Setelah mengumpulkan data dari lapangan, maka tahap selanjutnya adalah mengadakan pengolahan data. Adapun kegiatan pengolahan data dilakukan dengan teknik-teknik sebagai berikut: a. Editing Editing adalah penelitian ulang data-data yang diperoleh mengenai kelengkapan jawaban, kejelasan tulisan, serta kesesuaian antara jawaban yang satu dengan jawab yang lain. b. Koding Koding merupakan tahap dimana jawaban responden diklasifikasikan menurut jenis pertanyaan dengan jalan memberi tanda pada tiap-tiap data termasuk dalam kategori yang sama dalam bentuk angka c. Tabulasi Tabulasi adalah mengelompokkan jawaban-jawaban yang serupa secara teratur dan sistematis berdasarkan kategori tertentu dalam bentuk tabel.

54 3.7 Teknik Analisa Data Menurut Masri Singarimbun (1989:263), analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Untuk menganalisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan memasukkan data yang diperoleh dari lapangan dan telah diklasifikasikan terlebih dahulu lalu kemudian dimasukkan ke dalam tabulasi dalam bentuk kuantitatif, kemudian dijelaskan secara kualitatif, hal ini bertujuan untuk memberikan keterangan yang lebih jelas dan nyata tentang pengetahuan, sikap dan penilaian responden tentang permasalahan yang dipertanyakan dalam kuesioner. Dalam analisis data ditentukan standarisasi dengan menggunakan ukuran ordinal, sedangkan skala yang digunakan adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2002:73). Pada skala ini hanya dapat mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak dapat membandingkan berapa kali satu individu lebih baik dari individu lainnya (Nazir, 2002:396). Responsi dari responden yang memberikan indikasi peranan komunikasi organisasi dalam pembentukan kemandirian remaja, bila baik diberi skor tertinggi dalam penelitian ini yaitu nilai 3, bila kategori kurang baik atau sedang diberi skor 2, dan diberi skor 1 untuk kategori tidak baik seperti berikut ini:

55 Penentuan skor untuk peranan komunikasi organisasi dalam pembentukan kemandirian remaja, yaitu : Pilihan jawaban A skornya adalah 3 Pilihan jawaban B skornya adalah 2 Pilihan jawaban C skornya adalah 1 Dengan penentuan batas interval sebagai berikut (Nazir, 2002:445) Keterangan : I = interval T = total nilai tertinggi R = total nilai terendah K = kategori Jadi interval untuk setiap skalanya adalah 0,6 dengan perhitungan : Untuk mengetahui setiap tingkatan peranan komunikasi organisasi pembentukan kemandirian remaja berada pada kategori baik, kurang baik, dan tidak baik adalah sebagai berikut : 2,4 3 merupakan kategori baik 1,7 2,3 merupakan kategori kurang baik 1 1,6 merupakan kategori tidak baik

56 Untuk menentukan rata-rata dilakukan perhitungan sebagai berikut : Keterangan : I = rata - rata nilai T = jumlah total nilai N = jumlah responden Data yang diperoleh melalui kuesioner dianalisis dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut : Keterangan: P= Angka prosentase F= Frekuensi responden yang dicari prosentasenya N= Jumlah seluruh responden Selanjutnya setelah data diolah dengan menggunakan teknik presentase, maka penyajian data hasil penelitiannya akan menggunakan tabel silang. Untuk mencari peranan yang diberikan oleh variabel komunikasi organisasi pramuka penggalang dalam penelitian ini digunakan analisa menggunakan rumus Regresi Linier Sederhana:

57 y= a + bx Keterangan : y = nilai variabel terikat (y) yang diprediksi a = intercept constant b = koefisien regresi yang berhubungan dengan variabel bebas x = skor variabel bebas Untuk mencari harga a dan b akan digunakan rumus sebagai berikut: a = 2 y x x xy 2 n x 2 b = n xy x xy 2 n x 2 Keterangan: y = jumlah skor dari variabel terikat x = jumlah skor dari varibel bebas n = jumlah sampel