PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 12/Permentan/OT.140/2/2007 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 44/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU ALAT DAN MESIN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 49/Permentan/OT.140/6/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 301/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 41/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 14/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 12/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN PADI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 130 TAHUN 2003

- 1 - PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 41/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 15/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Nomor : 04/P/M.KOMINFO/5/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERS

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 391/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG

KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.07 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 300/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 42/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR VETERINER DENPASAR

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 393/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK TANAMAN MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 392/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 133/PMK.01/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tanggal 3 Novembe

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 43/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 287/Kpts/OT.210/4/2002

2016, No Peringkat Jabatan di Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Sekretariat Komisi Perlindungan Anak Indo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 286/Kpts/OT.210/4/2002

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 11 /PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 289/Kpts/OT.210/4/2002

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 285/Kpts/OT.210/4/2002

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

2015, No melalui surat Nomor B/2645/M.PAN-RB/07/2016 tanggal 27 Juli 2016; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.557/Menhut-II/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA SENSOR FILM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MASA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Tahun 2011 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5255); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pel

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 101/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. Ombudsman RI. Organisasi dan Tata Kerja. PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 12 /PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERS

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI SERTIFIKASI ELEKTRONIK

2016, No Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 16 Tahun 2012 tentang Penetapan Peringkat Jabatan di Lingkungan Kementerian Pemberd

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA DEWAN ENERGI NASIONAL,

BAB X INSPEKTORAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 299/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERTANIAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No f. bahwa Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, sudah tidak sesuai

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

2017, No Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 52 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 74/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN HIBAH KEMENTERIAN PERTANIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 390/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 12/Permentan/OT.140/2/2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 341/Kpts/OT.140/9/2005 TENTANG KELENGKAPAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa sebagai tindaklanjut Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 11/Permentan/OT.140/2/2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 299/Kpts/OT.140/7/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, dipandang perlu mengubah Bab VIII Peraturan Menteri Pertanian Nomor 341/Kpts/OT.140/9/2005 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian; Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2005; 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006; 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2006; 248

4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 299/Kpts/ OT.140/7/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian; 5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11/Permentan/ OT.140/2/2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 299/Kpts/OT.140/7/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian; 6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 341/Kpts/ OT.140/9/2005 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian; Memperhatikan : Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, dalam Surat Nomor B/282/M.PAN/2/2007 tanggal 7 Februari 2007; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 341/Kpts/OT.140/9/2005 TENTANG KELENGKAPAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERTANIAN. PASAL I Mengubah ketentuan pada Bab VIII Peraturan Menteri Pertanian Nomor 341/Kpts/OT.140/9/2005 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, sehingga seluruhnya berbunyi sebagai berikut: BAB VIII INSPEKTORAT JENDERAL Bagian Pertama Sekretariat Inspektorat Jenderal Pasal 762 Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri dari: a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Keuangan dan Perlengkapan; c. Bagian Organisasi, Kepegawaian, Hukum dan Pengaduan Masyarakat; d. Bagian Tindaklanjut Hasil Pengawasan; 249

e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 763 Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, anggaran, dan pelaksanaan kerjasama, serta penyiapan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang pengawasan. Pasal 764 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 763, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. penyiapan pelaksanaan kerjasama; c. analisis, penyiapan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program; d. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang pengawasan. Pasal 765 Bagian Perencanaan terdiri dari: a. Subbagian Program dan Anggaran; b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. Pasal 766 (1) Subbagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta pelaksanaan kerjasama. (2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan analisis, penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi, serta penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang pengawasan. Pasal 767 Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan, tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga. Pasal 768 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 767, Bagian Keuangan dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan keuangan; b. pelaksanaan urusan tata usaha; c. pelaksanaan urusan perlengkapan; 250

d. pelaksanaan urusan rumah tangga. Pasal 769 Bagian Keuangan dan Perlengkapan terdiri dari: a. Subbagian Keuangan; b. Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga. Pasal 770 (1) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan tata usaha. (2) Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan dan rumah tangga. Pasal 771 Bagian Organisasi, Kepegawaian, Hukum, dan Pengaduan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan urusan organisasi dan ketatalaksanaan, kepegawaian, peraturan perundang-undangan, dan hubungan masyarakat, serta administrasi pengaduan masyarakat. Pasal 772 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 771, Bagian Organisasi, Kepegawaian, Hukum, dan Pengaduan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan; b. pelaksanaan urusan kepegawaian; c. pelaksanaan urusan peraturan perundang-undangan; d. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat; e. pelaksanaan administrasi pengaduan masyarakat. Pasal 773 Bagian Organisasi, Kepegawaian, Hukum dan Pengaduan Masyarakat terdiri dari: a. Subbagian Organisasi dan Kepegawaian; b. Subbagian Hukum dan Pengaduan Masyarakat. Pasal 774 (1) Subbagian Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan organisasi, ketatalaksanaan dan kepegawaian. 251

(2) Subbagian Hukum dan Pengaduan Masyarakat mempunyai tugas melakukan urusan peraturan perundang-undangan, hubungan masyarakat dan administrasi pengaduan masyarakat. Pasal 775 Bagian Tindaklanjut Hasil Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pemantauan, analisis, evaluasi dan penilaian penyelesaian tindaklanjut hasil pengawasan. Pasal 776 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 775, Bagian Tindaklanjut Hasil Pengawasan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan pemantauan dan analisis penanganan penyelesaian tindaklanjut hasil pengawasan; b. penyiapan evaluasi dan penilaian penyelesaian tindaklanjut hasil pengawasan; c. pelaksanaan dokumentasi LHP. Pasal 777 Bagian Tindaklanjut Hasil Pengawasan terdiri dari: a. Subbagian Tindaklanjut Hasil Pengawasan I; b. Subbagian Tindaklanjut Hasil Pengawasan II. Pasal 778 (1) Subbagian Tindaklanjut Hasil Pengawasan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, analisis penanganan, evaluasi, dan penilaian penyelesaian tindaklanjut hasil pengawasan, serta dokumentasi LHP unit kerja lingkup Inspektorat I dan Inspektorat II. (2) Subbagian Tindaklanjut Hasil Pengawasan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, analisis penanganan, evaluasi, dan penilaian penyelesaian tindaklanjut hasil pengawasan, serta dokumentasi LHP unit kerja lingkup Inspektorat III dan Inspektorat IV. Pasal 779 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan perundang-undangan yang 252

Pasal 780 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 779 terdiri dari beberapa Kelompok Jabatan Fungsional, yang mendukung pelaksanaan tugas kesekretariatan yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Sekretaris Inspektorat Jenderal. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Inspektorat I terdiri dari: a. Subbagian Tata Usaha; b. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Inspektorat I Pasal 781 Pasal 782 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, dan surat menyurat serta kearsipan Inspektorat I. Pasal 783 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan perundang-undangan yang Pasal 784 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 783 adalah Kelompok Jabatan Fungsional Auditor, yang dikoordinasikan oleh seorang Auditor senior yang ditunjuk oleh Inspektur I. (2) Jumlah Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 253

(3) Jenjang Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud dalam Inspektorat II terdiri dari: a. Subbagian Tata Usaha; b. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Ketiga Inspektorat II Pasal 785 Pasal 786 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, dan surat menyurat serta kearsipan Inspektorat II. Pasal 787 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan perundang-undangan yang Pasal 788 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 787 adalah Kelompok Jabatan Fungsional Auditor, yang dikoordinasikan oleh seorang Auditor senior yang ditunjuk oleh Inspektur II. (2) Jumlah Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Jenjang Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud dalam Inspektorat III terdiri dari: a. Subbagian Tata Usaha; b. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Keempat Inspektorat III Pasal 789 254

Pasal 790 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, dan surat menyurat serta kearsipan Inspektorat III. Pasal 791 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan perundang-undangan yang Pasal 792 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 791 adalah Kelompok Jabatan Fungsional Auditor, yang dikoordinasikan oleh seorang Auditor senior yang ditunjuk oleh Inspektur III. (2) Jumlah Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Jenjang Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud dalam Inspektorat IV terdiri dari: a. Subbagian Tata Usaha; b. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kelima Inspektorat IV Pasal 793 Pasal 794 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, dan surat menyurat serta kearsipan Inspektorat IV. Pasal 795 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan perundang-undangan yang 255

Pasal 796 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 795 adalah Kelompok Jabatan Fungsional Auditor, yang dikoordinasikan oleh seorang Auditor senior yang ditunjuk oleh Inspektur IV. (2) Jumlah Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Jenjang Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud dalam Inspektorat Khusus terdiri dari: a. Subbagian Tata Usaha; b. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Keenam Inspektorat Khusus Pasal 796a Pasal 796b Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, dan surat menyurat, serta kearsipan Inspektorat Khusus. Pasal 796c Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan perundangan-undangan yang Pasal 796d (1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 796c adalah Kelompok Jabatan Fungsional Auditor, yang dikoordinasikan oleh seorang Auditor senior yang ditunjuk oleh Inspektur Khusus. (2) Jumlah Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Jenjang Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud dalam 256

PASAL II Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tangggal 19 Pebruari 2007 MENTERI PERTANIAN, ttd ANTON APRIYANTONO 257